Penggolongan kromatografi
• Tahun 1941 Martin dan Singe menemukan metode kromatografi yang kedua
Kromatografi Partisi
Kolom gelas diisi silikagel yang mengandung air digunakan untuk memisahkan zat ke
dalam komponen-komponennya
Suatu senyawa corong pisah berisi dua macam pelarut yang sulit bercampur (air
dan eter), senyawa akan terdistribusi diantara kedua pelarut sifat kelarutan
berperan dalam pemisahan
Senyawa volatile dilarutkan dalam cairan non volatile kelarutan dan volatilitas
2 macam fasa yang berperan :
Cair – cair, cair – padat, gas – cair, gas – padat
Fasa diam dan fasa gerak
• Dalam praktek, kromatografi dilaksanakan dalam situasi yang dinamis, salah satu
dari kedua fasa merupakan fasa bergerak dan fasa lainnya fasa diam
• Fasa bergerak: Cairan / gas
• Fasa diam : Cairan / padatan
• Bila komponen-komponen yang ada semuanya tidak bisa bergerak sama sekali
pemisahan tidak berlangsung.
• Penempatan fasa diam dapat dilakukan seperti:
- dimasukkan di dalam suatu kolom
- ditabur sebagai lapisan
-didistribusikan sebagai film
-dan sebagainya
Penggolongan kromatografi
Elektroforesis
• Merupakan kromatografi cair –cair yang diberi
medan listrik di sisinya dan tegak lurus pada aliran
fasa gerak
• Pengisian kolom:
• Kolom diisi dengan zat padat (adsorben)
• Kolom harus terisis homogen, tidak ada rongga
udara (kompak)
• Pengisian yang tidak teratur hasil pemisahan
tidak baik
• Agar kolom dapat terisi kompak adsorben
dibuat bubur/slurry dengan pelarut yang
sesuai/yang akan digunakan
• Dituang ke dalam kolom perlahan-lahan
• Pengisian sampel:
• Sampel dibuat larutan sepekat mungkin
(dicegah terjadinya pengendapan)
• Cara memasukkan sampel dengan
diinjeksikan ke bagian atas kolom, harus
serata mungkin dan dicegah adanya
goncangan yang menyebabkan rusaknya
pita-pita
• Elusi: membiarkan fase gerak (eluen) turun
dalam kolom dengan membawa sampel
sehingga terjadi pemisahan komponen-
komponen sampel tersebut
• Hasil pemisahan komponen-komponen dalam
kolom kromatogram
• Kromatografi kolom ini disebut kromatografi
kolom terbuka (konvensional)
• Perkembangan kromatografi kolom
kromatografi kolom tertutup yang dikemas
dalam peti baja alat-alat canggih: GC, HPLC
• Fasa diam: zat padat aktif (adsorben)
umumnya bersifat polar, contoh: silika
gel, aluminium, magnesium karbonat
• Fasa gerak: zat cair dengan kepolaran
kecil/non polar, contoh: heksana,
kloroform
• Proses pemisahan: terjadi
kompetisi/persaingan antara fasa diam
yang mengadsorpsi komponen dan
fasa gerak yang membawa komponen
tersebut
• Mekanisme terjadinya pemisahan:
• Adsorpsi disebabkan adanya gaya tarik adsorben terhadap komponen
• Gaya tarik dapat berupa gaya elektrostatik dipol-dipol, gaya tarik antar molekul atau
kombinasi gaya-gaya tersebut
• Tiap komponen akan diadsorpsi oleh adsorben dengan kekuatan yang berbeda
• Komponen lebih polar diadsorpsi lebih kuat oleh fasa diam (adsorben) terjadi
pemisahan
• Komponen yang lebih kuat diadsorpsi berjalan lebih lambat dari pada komponen yang
kurang diadsorpsi oleh fasa diam
• Pada waktu elusi, komponen yang kurang diadsorpsi keluar lebih dahulu.
Kromatografi
Lapis Tipis
Pengembangan dari
kromatografi kolom.
Dapat digunakan pada sampel
dalam jumlah kecil.
Kromatografi lapis tipis (KLT)
std
KLT analisis KLT preparatif
• Macam-macam sorben untuk KLT:
1. Silika gel (Asam silikat) paling banyak digunakan, bersifat sedikit asam (asam
lemah). Macam: silika gel G (tipe 60), silika gel GF254 (60) sebagai indikator
senyawa fluorescein, silika gel H (60)
2. Alumina (Al2O3) bersifat basa lemah. Macam: alumina, alumina G, alumina GF
3. Kiesel Guhr (Tanah diatomae)
4. Sorben organik (selulosa) untuk memisahkan senyawa hidrofil seperti asam
amino, asam nukleat, gula, dsb.
• Elusi sampel
Elusi dilakukan dalam bejana (“CHAMBER”)
Bejana harus dapat ditutup rapat
Bejana dijenuhkan dengan uap eluen (periksa dengan kertas saring whatman)
Bejana tidak jenuh eluen pada sorben menguap jalannya eluen tidak kontinyu
pemisahan tidak sempurna
Pemilihan eluen : tergantung pada zat yang akan dianalisis
Masukkan pelat ke dalam chamber
Jalannya eluen asending
Biarkan eluen bergerak sampai tinggi tertentu pelat diangkat beri tanda
batas berhentinya eluen
• Elusi sampel Penjenuhan chamber
pelat
garis penotolan
Hasil elusi
Elusi sampel
Identifikasi :
Menghitung harga Rf, dibandingkan dengan standar
Warna noda
Penentuan kadar :
Menghitung luas noda dibandingkan dengan standar
Spektrofotometri : Metode densitometri
Faktor Retardasi (Rf)