Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KOMA DIABETIKUM

Disusun Oleh: KLOMPOK 16


1. AYU WULANDARI
2. IMANSYAH

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
MATARAM
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DIABETIK KETOASIDOSIS

Topik : Koma Diabetik

Sub Topik : Mengenal tentang koma diabetic dan Diabetik


Ketoasidosis dan mengetahui kadar Gula darah dalam
tubuh.
Hari/Tanggal : jum’at, 09 oktober 2020

Waktu / Jam : 20 Menit

Tempat : via Daring

Peserta : mahasiswa/i stikes mataram

Penyuluh : imasyah dan ayu wulandari

A. Tujuan Intruksional
1. Tujuan Umum
1. Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit,diharapkan peserta dapat
memahami pengertian dari diabetik ketoasidosis, penyebab diabetik
ketoasidosis, tanda dan gejala diabetik ketoasidosis, penatalaksanaan pre-
hospital diabetik ketoasidosis Pencegahan pre-hospital diabetik
ketoasidosis. Dan mampu memahami kadar gula darah normal dalam
tubuh .
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini,peserta diharapkan mampu:
a. Menjelaskan tentang koma diabetikum , diabetik ketoasidosis
b. Menyebutkan penyebabnya koma diabetic ,diabetik ketoasidosis
c. Menyebutkan tanda dan gejala diabetik ketoasidosis
d. Menjelaskan penatalaksanaan pre-hospital diabetik ketoasidosis
e. Pencegahan pre-hospital diabetik ketoasidosis.
f. Mampu menjelaskan tentang kadar gula darah normal dalam
tubuh.
B. Materi penyuluhan (terlampir)
2. Pengertian koma diabetikum ,diabetik ketoasidosis
3. Penyebab koma diabetikum ,diabetik ketoasidosis
4. Tanda dan gejala diabetik ketoasidosis
5. Penatalaksanaan pre-hospital diabetik ketoasidosis
6. Pencegahan pre-hospital diabetik ketoasidosis
7. Pengertian kadar gula darah
8. Normal gula darah
9. Prosedur pemeriksaan gula darah

C. Metode
 Daring (zoom)
 Tanya Jawab

D. Media
 Leaflet
 SAP

E. Setting Tempat
Daring

F. Pengorganisasian
1. Moderator: Ayu Wulandari
Tugas :

a) Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.


b) Memperkenalkan diri
c) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
d) Menyebutkan materi yang akan diberikan
e) Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan
f) Menulis pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan.
g) Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi.
h) Mengatur waktu kegiatan penyuluhan

2. Penyuluh :
Imansyah
Tugas :

a) Menjelaskan materi mengenai koma diabetic, diabetik ketoasidosis


dan menjelaskan kadar gula darah dalam tubuh
b) Menjawab pertanyaan peserta

3. Fasilitator :
Ayu wulandari
Tugas :

a) Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan


b) Mengatur teknik acara sebelum dimulainya penyuluhan
c) Memotivasi keluarga klien agar berpartisipasi dalam penyuluhan
d) Memotivasi masyarakat untuk mengajukan pertanyaan saat moderator
memberikan kesempatan bertanya
e) Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta
f) Membagikan leaflet kepada peserta di akhir penyuluhan

4. Observasi :
Ayu Wulandari
Tugas :
a) Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b) Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan
penyuluhan berlangsung

G. Kegiatan Penyuluhan
No Tahapan Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta
kegiatan
dan waktu
1 Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
(3 menit) 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
3. Menyampaikan tentang memperhatikan
tujuan pokok materi 3. Mendengarkan dan
4. Menyampaikan pokok memperhatikan
pembahasan 4. Bertanya mengenai
5. Kontrak waktu perkenalan dan
tujuan jika ada yang
kurang jelas
5. Menyetujui

2 Kegiatan 1. Menjelaskan pengertian 1. Mendengarkan dan


Inti tentang koma diabetic , memperhatikan
diabetik ketoasidosis
( 15 menit)
2. Menjelaskan penyebab
2. Mendengarkan dan
koma diabetic , diabetik
memperhatikan
ketoasidosis
3. Menjelaskan tanda dan
gejala diabetik 3. Mendengarkan dan

ketoasidosis memperhatikan

4. Menjelaskan 4. Mendengarkan dan

penatalaksanaan memperhatikan

diabetik ketoasidosis. 5. Mendengarkan dan

5. Pencegahan Pre- memperhatikan.


6. Bertanya mengenai
hospital diabetik hal-hal yang belum
ketoasidosis dimengerti
6. Menjelaskan Kadar 7. Peserta bertanya
gula darah dalam tubuh
7. Tanya jawab
8. Memberikan
kesempatan pada
peserta untuk bertanya
3 Penutup 1. Melakukan evaluasi 1. Peserta menjawab
mengenai materi yang telah
( 5 menit )
disampaikan
2. Mendengarkan dan
2. Menyampaikan kesimpulan
memperhatikan
materi
3. Mendengarkan dan
3. Mengakhiri pertemuan dan
menjawab salam
memberi salam

H. Evaluasi :
1. Struktural
a. SAP sudah siap 1 hari sebelum kegiatan penyuluhan
b. Peserta hadir di tempat penyuluhan
c. Penyelenggaraan Penyuluhan dilakukan di
d. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan 1 hari
sebelumnya (Satuan Acara Penyuluhan)
e. Tidak ada peserta penyuluhan yang keluar (daring) sebelum
penyuluhan selesai

2. Proses
a. Masing-masing anggota tim bekerja sesuai dengan tugas
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan, serta peserta yang
terlibat aktif dalam penyuluhan 50% dari yang hadir
3. Hasil
Peserta mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh
penyuluh yaitu sesuai dengan tujuan khusus peserta dapat menyebutkan:
a. Pengertian koma diabetikum , diabetik ketoasidosis
b. Penyebab koma diabetikum ,diabetik ketoasidosis
c. Tanda dan gejala diabetik ketoasidosis
d. Penatalaksanaan pre-hospital diabetik ketoasidosis
e. Pencegahan pre-hospital diabetik ketoasidosis.
f. Pengertian Kadar gula darah
g. Normal gula darah
h. Prosedur pemeriksaan gula darah

4. Pertanyaan secara lisan


1. Apa pengertian koma diabetic ?
2. Apa pengerian ,penyebab diabetik ketoasidosis?
3. Apa saja tanda dan gejala koma diabetic ,diabetik
ketoasidosis?
4. Bagaimana penatalaksanaan pre-hospital diabetik
ketoasidosis?
5. Bagaimana Pencegahan pre-hospital diabetik
ketoasidosis
6. Pengertian Kadar gula darah
7. Normal gula darah
8. Prosedur pemeriksaan gula darah

Nilai :

80-100 : Peserta dapat menjawab dengan lengkap dan benar

50-70 : Peserta dapat menyebutkan tetapi tidak lengkap

20-40 : Peserta kurang memahami pertanyaan

1.10 : Peserta tidak dapat menyebutkan semua pertanyaan


Lampiran Materi

A. Pengertian Koma Diabetikum

Koma Diabetikum merupakan komplikasi diabetes yang mengancam jiwa


yang menyebabkan ketidaksadaran. Jika Anda memiliki diabetes, gula darah
sangat tinggi (hiperglikemia) atau berbahaya gula darah rendah (hipoglikemia)
bisa menyebabkan koma diabetes. Jika Anda terjerumus ke dalam koma diabetes,
Anda masih hidup - tetapi Anda tidak dapat bereaksi terhadap respon untuk
pemandangan, suara atau jenis rangsangan. Jika tidak diobati diobati, sebuah
koma diabetes bisa berakibat fatal. Prospek koma diabetes adalah menakutkan,
tapi untung, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk membantu mencegah
diabetes koma.

Gejala

Sebelum koma diabetes, biasanya Anda akan mengalami tanda-tanda dan gejala
gula darah tinggi atau gula darah rendah.
Hiperglikemia
Jika kadar gula Anda terlalu tinggi, Anda mungkin mengalami:

 Peningkatan haus
 Sering buang air kecil
 Kelelahan
 Mual dan muntah
 Sesak napas
 Sakit perut
 Fruity napas bau
 Detak jantung cepat
Hypoglycemia
Jika kadar gula Anda terlalu rendah, Anda mungkin merasa:

A. Gemetar atau gugup


B. Lelah
C. Berkeringat
D. Lapar
E. Mabuk
F. Pemarah
G. Detak jantung yang tidak teratur atau balap
H. Bermusuhan atau agresif
I. Bingung

Sebuah koma diabetes adalah keadaan darurat medis. Jika Anda merasa gejala
gula darah sangat tinggi atau rendah dan berpikir Anda akan pingsan, hubungi
nomor darurat lokal Anda. Jika Anda dengan seseorang dengan diabetes yang
telah pingsan, panggilan untuk bantuan darurat, dan pastikan untuk
memberitahu personil darurat bahwa orang tidak sadar tersebut memiliki
diabetes.

Penyebab
Perubahan ekstrim berkepanjangan gula darah - darah gula yang terlalu tinggi atau
terlalu rendah untuk terlalu lama - dapat menyebabkan berbagai kondisi, yang
semuanya dapat menyebabkan koma diabetes

 Hipoglikemia. Otak Anda perlu glukosa untuk berfungsi.. Dalam kasus


yang berat, gula darah rendah dapat menyebabkan Anda pingsan. Hipoglikemia
dapat disebabkan oleh insulin terlalu banyak atau terlalu sedikit makanan.
Berolahraga terlalu keras atau minum alkohol terlalu banyak dapat memiliki efek
yang sama. Seberapa cepat gula darah Anda turun mempengaruhi gejala
hipoglikemia. Jika gula darah Anda turun dengan cepat, gejala akan lebih jelas.
 Asidosis Laktat.Peningkatan kadar asam laktat dalam darah sering
dihubungkan dengan defek pada metabolisme aerob , akibat hipoksia atau iskemia
yang terjadi pada pasien syok atau sebagai petunjuk pasien berada dalam keadaan
gawat.Untuk kebutuhan energi , eritrosit dan sel anaerob memproduksi
adenosinetriphosphate (ATP) melalui jalur glikolisis non oksidatif dengan
melepas asam laktat.Melalui proses daur ulang hati mensintesa glukosa dari asam
laktat.
 Diabetic ketoacidosis,. otot Anda Jika sel-sel menjadi haus untuk energi
,tubuh Anda mungkin akan menjawab dengan memecah timbunan lemak. Proses
ini membentuk asam beracun yang dikenal sebagai keton. Waktu diobati, diabetic
ketoacidosis bisa menyebabkan koma diabetes. Ketoasidosis diabetes yang paling
umum pada orang yang memiliki tipe 1 diabetes, tetapi juga dapat mempengaruhi
orang-orang yang memiliki diabetes tipe 2 atau gestational diabetes.
 Diabetic hyperosmolar syndrome. Jika kadar gula darah Anda puncak
600 miligram per desiliter (mg / dL), atau 33 milimol per liter (mmol / L), kondisi
ini dikenal sebagai sindrom hiperosmolar diabetes. Ketika gula darah Anda
mendapatkan ini tinggi, darah Anda menjadi tebal dan manis. Kelebihan gula
berpindah dari darah Anda ke dalam air seni, yang memicu proses penyaringan
yang menarik jumlah besar cairan dari tubuh Anda. Waktu tidak diobati, sindrom
hiperosmolar diabetes dapat menyebabkan dehidrasi mengancam jiwa dan koma.
sindrom hiperosmolar diabetes yang paling umum pada orang dewasa paruh baya
dan lebih tua yang memiliki diabetes tipe 2.

Faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko diabetes koma tidak peduli apa
pun jenis diabetes yang Anda miliki, termasuk:
 Masalah pada Insulin. Jika ada masalah pada pompa insulin, Anda harus
memeriksa gula darah Anda sering, dan salah satu alasan untuk ini adalah
bahwa suatu ketegaran dalam tabung pompa insulin dapat menghentikan
semua pengiriman insulin. Bahkan pompa tubeless kadang-kadang dapat
memiliki masalah yang menyebabkan pengiriman insulin untuk berhenti.
Kurangnya insulin cepat dapat menyebabkan ketoasidosis diabetes jika
Anda memiliki diabetes tipe 1.
 Suatu penyakit, trauma atau operasi. Ketika Anda sakit atau terluka,
kadar gula darah cenderung naik, kadang-kadang secara dramatis. Hal ini
dapat menyebabkan ketoasidosis diabetes jika Anda memiliki diabetes tipe
1 dan tidak meningkatkan asupan insulin untuk mengimbanginya. Kondisi
medis lainnya, seperti gagal jantung kongestif atau penyakit ginjal, dapat
meningkatkan risiko sindrom hiperosmolar diabetes.
 Pengelolaan diabetes yang buruk. Jika Anda tidak memonitor gula darah
Anda dengan benar, atau Anda mengambil obat sesuai petunjuk, akan
Anda tidak hanya memiliki tinggi risiko jangka panjang terkena
komplikasi tetapi juga memiliki risiko yang lebih tinggi dari koma
diabetes.
 Deliberately skipping insulin. Kadang-kadang penderita diabetes yang
juga memiliki gangguan makan memilih untuk tidak menggunakan insulin
mereka sebagai diarahkan dengan harapan menurunkan berat badan. Ini
adalah praktek, yang berbahaya yang mengancam jiwa yang meningkatkan
risiko diabetes koma.
 Minum alkohol. Alkohol memiliki efek yang tak terduga pada gula darah
Anda, kadang-kadang menjatuhkan kadar gula darah selama satu atau dua
hari setelah alkohol tersebut dikonsumsi. Hal ini dapat meningkatkan
resiko dari koma diabetes yang disebabkan oleh hipoglikemia.
 Illegal drug use. Obatan ilegal, seperti kokain dan ekstasi, dapat
meningkatkan risiko berat kadar gula darah tinggi, serta resiko diabetes
koma.

Koma Diabetikum merupakan komplikasi akut dari :

- Hipoglikemia

- Koma lakto-Asidosis

- Ketoasidosis Diabetik-Koma Diabetik

- Koma Hiperosmoler Non-Ketotik (K.HONK)

B. Pengerian ketoasidosis diabetic


a. Pengertian
Ketoasidosis diabetik (KAD) adalah keadaan dekompensasi
kekacauan metabolik yang ditandai oleh trias hiperglikemia, asidosis, dan
ketosis, terutama disebabkan oleh defisiensi insulin absolut atau relatif.
KAD dan Hiperosmolar Hyperglycemia State (HHS) adalah 2 komplikasi
akut metabolik diabetes mellitus yang paling serius dan mengancam
nyawa. Kedua keadaan tersebut dapat terjadi pada Diabetes Mellitus (DM)
tipe 1 dan 2, meskipun KAD lebih sering dijumpai pada DM tipe 1. KAD
mungkin merupakan manifestasi awal dari DM tipe 1 atau mungkin
merupakan akibat dari peningkatan kebutuhan insulin pada DM tipe 1
pada keadaan infeksi, trauma, infark miokard, atau kelainan lainnya
( Gotera, 2010).

b. Penyebab diabetik ketoasidosi


1. Terapi insulin yang tidak adekuat
2. Infeksi: paling sering infeksi saluran kemih dan pneumonia
3. Cerebrovascular accident, alcohol abuse, pankreatitis, infark
jantung, trauma pheochromocytoma.
4. DM tipe 1
5. Trauma, kehamilan, pembedahan, dan stres psikologi.

c. Tanda dan gejala


1. Muntah
2. Dehidrasi
3. Sakit perut
4. Poliuria
5. Polidipsia
6. Polifagia
7. Penurunan berat badan

d. Penanganan pre-hospital Diabetik ketoasidosis.


Bila ditemukan tanda-tanda terjadi diabetik ketoasidosis maka segera
dilakuka tindakan dibawah ini:
a) Telfon bagian gawat darurat rumah sakit terdekat untuk
minta bantuan ambulance.
b) Ikuti instruksi dari operator rumah sakit sampai petugas
ambulance datang.
c) Telfon dokter anda bila mungkin.
d) Bila penderita mengalami penurunan kesadaran jangan
diberi makan atau minum, bisa tersedak dan miringkan
tubuh, untuk mencegah obstruksi pernafasan.
e) Jika pasien tidak mengalami peburunan kesadaran langsung
hidrasi per-oral (minum).
f) Jangan diberi suntikan insulin.

e. Pencegahan pre-hospital Diabetik ketoasidosis.


Ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya diabetic ketoasidosis,
antara lain sebagai berikut:
1. Menjaga agar tidak terjadi
defisiensi insulin (tidak menghentikan pemberian insulin,
managemen insulin yang tepat saat sakit).
2. Secara rutin control kadar
glukosa darah.
3. Menghindari stress
4. Mencegah dehidrasi
5. Mengobati infeksi secara
adekuat
6. Hindari makanan dan
minuman tinggi gula
7. Menyimpan nomor kontak
dokter atau pelayanan kesehatan terdekat untuk dihubungi dalam
keadaan darurat.
C. Pengerian Kadar Gula Darah

a. pengetian Kadar gula darah

1. Kadar gula darah adalah terjadinya suatu peningkatan setelah


makan dan mengalami penurunan di waktu pagi hari bangun
tidur. Bila seseorang dikatakan mengalami hyperglycemia
apabila keadaan kadar gula dalam darah jauh diatas nilai
normal, sedangkan hypoglycemia suatu keadaan kondisi
dimana seseorang mengalami penurunan nilai gula dalam
darah dibawah normal (Rudi 2013). Kadar gula darah
merupakan peningkatan glukosa dalam darah. Konsentrasi
terhadap gula darah atau peningkatan glukosa serum diatur
secara ketat di dalam tubuh. Glukosa dialirkan melalui darah
merupakan sumber utama energi untuk sel – sel tubuh
2. Macam – macam Pemeriksaan Gula Darah
Menurut Depkes (2008) ada macam – macam pemeriksaan gula
darah, yaitu :
A .Gula darah sewaktu
Suatu pemeriksaan gula darah yang dilakukan setiap waktu tanpa
tidak harus memperhatikan makanan terakhir yang dimakan.
D. .Gula darah puasa dan 2 jam setelah makan
Suatu pemeriksaan gula darah yang dilakukan pasien sesudah
berpuasa selama 8 – 10 jam, sedangkan pemeriksaan gula darah 2
jam sesudah makan yaitu pemeriksaan yang dilakukan 2 jam
dihitung sesudah pasien menyelesaikan makan.

3. Pemeriksaan penyaring
Pemeriksaan penyaring menurut Kesehatan (2014) sebagai berikut :
Pemeriksaan penyaring yang ditujukan pada seorang yang
memiliki risiko DM namun belum menunjukkan adanya gejala
DM. Pemeriksaan penyaring sendiri bertujuan untuk menemukan
pasien dengan DM, TGT (toleransi glukosa terganggu) ataupun
GDPT (glukosa darah puasa terganggu), sehingga dapat ditangani
lebih dini secara tepat. Pasien dengan TGT dan GDPT juga
sebagai intoleransi glukosa, yaitu tahapan sementara menuju DM.
Kedua kondisi tersebut merupakan faktor risiko untuk terjadinya
DM dan penyakit kardiovaskular di kemudian hari. Pemeriksaan
penyaring dikerjakan pada kelompok yang mempunyai salah satu
faktor risiko DM.
Pemeriksaan penyaring dapat dilakukan dengan cara melalui
pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu atau kadar glukosa
darah puasa. Apabila pemeriksaan penyaring ditemukan hasil yang
positif, maka perlu dilakukan konfirmasi dengan pemeriksaan
glukosa plasma puasa atau dengan tes toleransi glukosa oral
(TTGO) standar.

a.Cara pelaksanan TTGO


Menurut WHO dalam buku Kesehatan (2014) ada cara

pelaksanaan TTGO sebagai berikut :


a. Tiga hari sebelum pemeriksaan tetap makan seperti kebiasaan
sehari – hari dengan karbohidrat yang cukup dan tetap
melaksanakan kegiatan jasmani seperti biasa
b. Berpuasa paling sedikit 8 jam di mulai malam hari sebelum
pemeriksaan, minum air putih tanpa gula masih diperbolehkan
c. Diperiksa kadar glukosa darah puasa
d. Diberikan glukosa 75 gram untuk orang dewasa, atau 1,75
gram/ kgBB untuk anak – anak, dilarutkan dalam air 250 ml
dan diminum dalam waktu 5 menit
e. Berpuasa kembali sampai pengambilan sampel darah untuk
pemeriksaan 2 jam sesudah minum larutan glukosa selesai
f. Diperiksa kadar glukosa darah 2 jam setelah beban glukosa
g. Selama proses pemeriksaan pasien yang diperiksa tetap
istirahat dan tanpa merokok.
3. Nilai Normal Kadar Gula Darah
Nilai untuk kadar gula darah dalam darah bisa dihitung dengan
beberapa cara dan kriteria yang berbeda. Berikut ini tabel untuk
penggolongan kadar glukosa dalam darah sebagai patokan
penyaring (lihat tabel 2.1).
Tabel 2.1 Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai patokan
penyaring dan diagnosa DM (mg/dl)
Bukan Belum pasti DM
DM DM
Kadar Glukosa Plasma Vena <100 100 – 199 ≥200
darah sewaktu Plasma Kapiler <90 90 – 199 ≥200
(mg/dL)
Kadar Glukosa Plasma Vena <100 100 – 125 ≥126
darah puasa Plasma Kapiler <90 90 – 99 ≥100
(mg/dL)
Sumber : (Kesehatan 2014)
Sedangkan menurut Rudi (2013) hasil pemeriksaan kadar gula
darah dikatakan normal bila :
I. Gula darah sewaktu : < 110 mg/dL
II. Gula darah puasa : 70 – 110 mg/dL
III. Waktu tidur :110 – 150 mg/dL
IV. 1 jam setelah makan :< 160 mg/dL
V. 2 jam setelah makan :< 140 mg/dL
VI. Pada wanita hamil :<140 mg/dL
DAFTAR PUSTAKA

Gotera Wira, Dewa Gde Agung Budiyasa 2010. Penatalaksanaan Ketoasidosis


Diabetik Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam, FK Unud/RSUP Sanglah
Denpasar.
(Didownload pada tanggal 1 September 2015 jam 18.30 WIB)

Aji C Haryudi 2012. Jurnal penelitian Gambaran Klinis Ketoasidosis Diabetikum


Anak Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar
Malang.
(Didownload pada tanggal 1 September 2015 jam 18.30 WIB).

Joint British Diabetes Societies Inpatient Care Group.2010. The Management of


Diabetic Ketoacidosis in Adults.
https://www.bsped.org.uk/clinical/docs/DKAManagementOfDKAinAdults
March20101.pdf.

(Didownload pada tanggal 1 September 2015 jam 18.30 WIB).

Westerberg, Dyanne P. 2013. Diabetic Ketoacidosis: Evaluation and Treatment.


Cooper Medical School of Rowan University, Camden, New Jersey.
http://www.aafp.org/afp/2013/0301/p337.pdf
(Didownload pada tanggal 1 September 2015 jam 18.30 WIB).

Prof.Dr.dr. Saraswono Waspadji, Sp.PD-KEMD, dkk. Komplikasi Diabetes Tipe


2 Pencegahan dan penaganannya. Fakultas kedokteran Universitas
Indonesia.

Prof.Dr.dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PD-KEMD, dkk 2011. Penatalaksanaan


Diabetes Melitus Terpadu Fakultas kedokteran Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai