Anda di halaman 1dari 4

NAMA : SITI AMINAH AMALIAH

NIM : 2055201137
KELAS : KK 1.2 REG.A
MATKUL : PENDIDIKAN PANCASILA

Soal:
1. Berbagai konsep dan pengertian dan karakter tentang ideologi besar dunia,
khususnya tentang ideologi tertutup dan ideologi terbuka.
2. Pancasila sebagai ideologi, termasuk bersifat tertutup atau terbuka, berikan
argumen Anda.
3. Berbagai kasus yang terkait dengan penyalahgunaan narkoba dan yang
mengancam eksistensi Pancasila.
4. Berbagai kasus yang terkait dengan terorisme yang mengancam eksitensi ideologi
Pancasila.
5. Berbagai kasus yang terkait dengan korupsi di Indonesia yang mengancam
eksistensi ideologi Pancasila.
6. Berbagai kasus kesadaran pajak warga Negara yang mengancam eksistensi ideologi
Pancasila.
.
Jawab :

1) Ideologi merupakan pandangan atau pedoman yang digunakan sebagai acuan


untuk mencapai tujuan tertentu. Secara garis besar ideologi dibedakan menjadi dua
macam yaitu ideologi terbuka dan ideologi tertutup.
Ideologi terbuka merupakan pandangan atau pedoman yang bersifat fleksibel dan
dinamis mengikuti perkembangan dan pertumbuhan zaman.
Sedangkan Ideologi tertutup merupakan ideologi yang bersifat kaku, dan mutlak
sehingga dalam penerapannya tidak dapat diubah-ubah. Dari sifatnya yang kaku
ideologi tertutup digunakan sebagai acuan dalam menentukan peraturan,
perundang-undangan serta norma yang bersifat mengatur dan larangan di
kehidupan bermasyarakat.
Ideologi telah tumbuh dan berkembang di masyarakat dunia sesuai dengan
kebutuhan, cita-cita maupun tujuan yang akan dicapai oleh berbagai Negara. Oleh
sebab itu banyak Macam-macam ideologi yang dianut oleh Negara- Negara di dunia
yaitu :
 KAPITALISME

Ideologi kapitalisme atau liberal memiliki makna pasar bebas, dimana dalam
pandangannya  setiap individu  memiliki hak dalam mengembangkan dan
mempertahankan keyakinan serta potensi dalam dirinya.  

 SOSIALIS  
ideologi sosialis bersifat mengekang semua hak individu dan menjadikanya sebagai
milik Negara atau yang disebut dengan komunisme. Sistem ini menghapus setiap
pandangan lain, kelas maupun keyakinan setiap orang dan harus mengikuti serta
dikuasai oleh Negara.  

 ANARKHISME  

Ideologi merupakan ideologi yang tidak adanya aturan dan pedoman yang pasti.
Umumnya digunakan oleh Negara yang terbentuk secara sukarela. Namun pada
pelaksaannya tidak ada Negara yang mau menggunkan idologi ini karena dianggap
merugikan dan menghancurkan tujuan Negara.  

 FASISME  

Fasisme merupakan ideologi yang memiliki pandangan rasis dan mutlak mengikuti
pandangan dan keyakinan tertentu. Dalam prekteknya ideologi ini menyimpangi
kaidah moralitas kemanusiaan dan agama sehingga siapapun yang bertentangan
dengan pandangannya akan dianggap musuh.  

 DEMOKRASI  

Demokrasi yang memiliki pandangan bahwa rakyat mempunyai kekuasaan tertinggi.


Dalam pelaksanaanya rakyat turut ikut mengawasi dan mengatur pemerintah dalam
mengambil keputusan.  

 MONARKI  

Monarki merupakan paham idologi yang berkembang pada Negara –Negara yan
masih menganut sistem kerajaan. Dimana raja memegang kekuasaan tertinggi dalam
mengambil keputusan.  

2) Pancasila sebagai ideologi bangsa bersifat terbuka. karena, apabila tertutup maka
sebuah kretifitas bangsa akan luntur jika tertutup. namun, apabila terbuka, maka
ideologi bangsa dapat dengan mudah tumbuh di pikiran para generasi muda.

3) •Jika kasus narkoba yang dilakukan oleh pejabat negara akan merusak eksistensi
Pancasila.karena pejabat negara merupakan salah satu penyelengara pemerintahan.

•Kasus narkoba yg terjadi di lapas, karena lapas merupakan tujuan dari para
pengguna maupun bengedar narkoba, kalo msih ada kasus narkoba di dalam lapas
maka hal tersebut akan mengancam eksistensi Pancasila.

4) Teror atau terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan


membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Teror atau
terorisme selalu identik dengan kekerasan. Berbeda dengan perang, aksi terorisme
tidak tunduk dengan tata cara peperangan seperti waktu pelaksanaan yang selalu
tiba-tiba dan target korban jiwa yang sering kali merupakan warga sipil. Aksi
terorisme juga mengandung makna bahwa serangan terorisme yang dilakukan tidak
berperikemanusiaan dan tidak memiliki justifikasi dan oleh karena itu para pelaku
terorisme layak mendapat pembalasan yang kejam.
terorisme mempunyai tujuan untuk membuat orang lain merasa ketakutan sehingga
dengan demikian dapat menarik perhatian orang, kelompok atau suatu bangsa.
Biasanya perbuatan teror digunakan apabila tidak ada jalan lain yang ditempuh untuk
melaksanakan kehendaknya. Terorisme digunakan sebagai senjata psikologis untuk
menciptakan suasana panik, tidak menentu serta menciptakan ketidakpercayaan
masyarakat terhadap kemampuan pemerintah dan memaksa masyarakat atau
kelompok tertentu untuk menaati kehendak pelaku teror. Terorisme tidak
ditunjukkan secara langsung kepada lawan akan tetapi perbuatan teror justru
dilakukan dimana saja dan terhadap siapa saja. Dan yang paling utama, maksud yang
ingin disampaikan oleh pelaku teror adalah agar perbuatan teror tersebut mendapat
perhatian yang khusus.
Contoh kasus :
•Bom Molotov di Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat.
Tepatnya pada 13 November sekira pukul 10:10 Wita, terjadi ledakan bom molotov di
di depan Gereja Oikumene, Jalan Cipto Mangunkusumo, Kota Samarinda, Kalimantan
Timur. Satu orang meninggal dan empat orang anak mengalami luka bakar di sekujur
tubuhnya akibat peristiwa itu.

5) Korupsi sudah menjadi fenomena yang banyak ditemui dalam permasalahan negeri
ini. Hal ini bertentangan dengan nilai-nilai pancasila. Masalah korupsi ini sangat
berbahaya karena dapat mengikis moral bangsa yang telah terbentuk sejak lama
dapat dilihat dari segi kehidupan sosial yaitu terkikisnya budaya malu.
Contoh kasus:
Kasus Muhammad Nazaruddin. Ia merupakan seorang pengusaha dan politisi
Indonesia yang menjadi anggota DPR periode 2009-2014

6) Berdasarkan pada sila kelima Pancasila yang menyatakan “Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia”, jadi pajak harus mengacu terhadap sila-sila yang berlaku
di negeri ini, agar supaya masyarakat di indonesia bisa merasakan manisnya hidup di
tanah air tercinta ini.
Maka dengan pembayaran wajib pajak setidaknya harus lebih fokus pada orang-orang
yang berpenghasilan di atas rata-rata. Supaya keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia benar-benar menjadi bukti bahwa pancasila itu mementingkan pihak yang
lemah dan yang paling membutuhkan.
Contoh kasus:
Direktorat Jenderal Pajak kembali menemukan kasus pajak fiktif yang dilakukan
korporasi yakni PT Gemilang Sukses Garmindo. Dari tindak pidana tersebut, negara
berpotensi kehilangan penerimaan mencapai Rp 27 miliar. Kepala Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Barat Erna Sulistyowati menjelaskan, indikasi fraud
atas pelaporan Surat Pemberitahuan atau SPT Wajib Pajak ini ditemukan dari sistem
pengawasan terintegrasi. Perusahaan dituduh melanggar Undang – Undang Nomor
28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan lantaran
menyampaikan SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai atau PPN menggunakan faktur
pajak tidak berdasarkan transaksi sebenarnya.

Anda mungkin juga menyukai