Anda di halaman 1dari 12

1.

Penyakit berikut ini yang tergolong dalam penyakit


glomerulus yang herediter adalah . . . .
Glomerulonefritis fokal
Glomerulonefritis membranosa
Glomerulonefritis progresif cepat
Penyakit Alport
Penyakit Berger
2. Karakteristik lesi "trombotic microangiopathy" ditemukan
pada . . . .
Benign nephrosclerosis
Malignant nephrosclerosis
Glomerulonefritis akut
Pyelonefritis akut
Penyakit Alport
3. Agen infeksi berikut ini yang dapat menyebabkan infeksi
saluran kemih yang ascenden adalah . . . .
Tuberculosis
Siphilis
Fungus
Gonorhea
Streptococcus
4. Normal flora penyebab pielonefritis akut yang tersering
adalah . . . .
Escherichia coli
Clamidia trachomatis
Neisseria gonorrhoea
Staphylococcus aureus
Streptococcus meningitidis
5. Pernyataan yang sesuai dengan glomerulonefritis progresif
cepat adalah . . . .
Disebut penyakit Berger
Gambaran histologis khas adanya bentuk bulan sabit pada
glomeruli
Terdapat pengendapan IgA dalam mesangium
Ginjal mengkerut secara simetris
Sel-sel lingkar tubuli mengandung banyak lemak
6. Sifat lesi pada nefrosklerosis jinak (benign nephrosclerosis)
adalah . . . .
Nekrosis fibrinoid, perdarahan glomerulus
Glomerulosclerosis noduler
Penebalan pada dinding arteriole disertai penyempitan lumen
Infark yang tersebar luas di seluruh nefron
Bukan Salah Satu Di Atas
7. Gambaran yang sesuai dengan Pyelonefritis kronis
adalah . . . .
Sebukan leukosit PMN difus pada stroma
Glomerulus primitif
Gambaran mikroskopis banyak mikroabses
Pelebaran kapiler dan edema
Betul semua
8. Gambaran thyroidization dijumpai pada . . . .
Pyelonefritis akut
Pyelonefritis kronik
Glomerulonefritis akut
Glomerulonefritis kronik
BSSD
9. Keadaan yang dapat meningkatkan resiko keganasan jenis
TCC (Transitional Cell Carcinoma) pada pelvis renal
adalah . . . .
Acute Drug-Induced Interstitial Nephritis
Analgesic Nephropathy
Benign nephrosclerosis
Malignant nephrosclerosis
Glomerulonefritis akut
10. Analgesic Nephropathy sering disebabkan oleh
golongan obat . . . .
Asetaminofen
Sitostatika
Penicillin
Cefalosporin
Makrolide

11. Seorang turis mengeluh demam,sakit kepala, sendi


nyeri dan gatal-gatal di kaki setelah melakukan traveling ke
daerah Sulawesi Tengah 6 minggu yang lalu. Pasien sering
berenang di pantai. Pada pemeriksaan didapatkan
makulopapula pada kaki kanan. Apa sebutan gejala demam
yang terjadi pada kasus tersebut?
Fever unknown origine
Step ledder fever
Sistemic Inflamatory Response Syndrome
Katayama fever
Classic fever
12. Wanita 34 tahun datang dengan keluhan diare sejak 1
minggu lalu. Pasien juga merasa mual, nyeri perut, serta
demam. Ia baru pulang berlibur dari Sulawesi. Pada
pemeriksaan feses didapatkan terlur ukuran 50x70 u, bulat
lonjong, dengan duri lateral. Kemungkinan
mikroorganisme penyebab adalah . . .
Strongyloides stercoralis
Ascariasis lumbricoides
Schistosoma japonicum
Schistosoma haematobium
Schistosoma mansoni
13. Kasus 1
Tn.F datang ke klinik dengan keluhan kencing berdarah sejak 1
minggu, kencing berdarah di akhir kencing. Adanya riwayat
demam, sakit kepala dan nyeri otot 1 bulan yang lalu. Pasien
datang dari perjalanan ke Afrika Selatan dan tinggal di
pedalaman dalam rangka kegiatan sosial selama 6 bulan, pasien
sering mandi di sungai saat di afrika.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kondisi umum tampak sakit
ringan, hepar teraba 2 cm bawah arcus costace.
Pemeriksaan penunjang apa yang utama diperlukan dalam
mendiagnosis etiologi pada kasus 1 tersebut?
CT scan Abdomen
Direct urine microscopic
Darah lengkap
USG Abdomen
Foto BNO Abdomen
14. Dari hasil urinalisis didapatkan eritrosit 20-30/lpb dan
telur dengan duri terminal. Apa etiologi kasus 1 tersebut?
Schistosoma japonicum
Schistosoma mansoni
Schistosoma haematobium
Schistosoma mekongi
Schistosoma intercalatus
15. Berdasarkan patofisiologinya bagaimana terjadinya
demam pada kasus?
Hipersensitivitas antigen telur cacing
Peningkatan Ig E
Invasi cacing pada mukosa usus
Migrasi mirasidia dalam sirkulasi darah
Penetrasi cercaria pada kulit
16. Bagaimana terjadinya hepatomegali pada kasus
tersebut ?
Peningkatan vena porta liver
Pembentukan granuloma akibat telur cacing
Deposisi larva cacing
Fibrosis akibat miracidium
Migrasi shichistosomula dalam sirkulasi
17. Kasus 2
Tn.M usia 30 thn datang ke Poli Umum Rumah Sakit dengan
keluhan diare sejak 1 bulan dengan frekuensi 2-3 kali per hari
disertai darah, mual. Awalnya sebelum sakit Tn.M merasakan
demam dan sakit kepala. Tn. M juga mengeluh berat badan dan
nafsu makan menurun. Pasien sempat tinggal di Sulawesi
selama 6 bulan.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan conjungtiva anemia,
hepatomegaly, pemeriksaan feses didapatkan gambaran telur
dengan duri rudimenter.
Berdasarkan siklus hidupnya, apa yang terjadi di dalam
intermediate host pada kasus 2 tersebut?
Miracidia menginfeksi siput Bulinus
Terbentuk sporocysta di dalam siput Tricula
Sporocysta menginfeksi siput Bulinus
Miracidia penetrasi ke jaringan siput Oncomelania
Terbentuk schistosomula di dalam siput Tricula
18. Bagaimana tatalaksana untuk kasus 2 tersebut ?
Praziquantel 40 mg/kg dalam 2 dosis selama 1 hari
Albendazole 400mg single dose
Praziquantel 60 mg/kg dalam 2 dosis selama 1 hari
Praziquantel 40 mg/kg single dose selama 3 hari
Mebendazole 200mg single dose
Kasus 3
19. Seorang laki laki usia 40 tahun datang ke PKM
dengan keluhan kencing berdarah, adanya demam, myalgia
dan riwayat berpergian ke daerah Turki. Pasien biasa
merokok 2 pak per hari. Pemeriksaan fisik TD 150/90, HR
100 x/menit.
Pemeriksaan penunjang apa yang pertama dilakukan pada kasus
tersebut?
USG Abdomen
Dipstick dan microscopic urinalisis
Cystoscopy
CT scan Abdomen
Biopsi
20. Bila hasil pemeriksaan mikroskopis urin didapatkan 3
RBC maka penatalaksanaan diagnosis hematuria
berikutnya adalah . . . .
Menilai adanya UTI dan mengulangi tes urinalisis 6 minggu
setelah terapi
Mengulangi tes urynalisis 3 kali dalam interval 6 minggu
Menilai resiko keganasan dan dilakukan cystoscopy
Melakukan cystoscopy setelah terapi selama 6 minggu
Melakukan USG Abdomen setelah tes urinalisis

21. Seorang wanita, 60 tahun, datang ke tempat praktek


anda dengan keluhan kencing yang keruh disertai bau tidak
sedap. Pasien juga mengeluh berat badan yang turun drastis
dalam 3 bulan terakhir tanpa upaya diet. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan tanda vital dalam pasien nampak sakit
sedang, nampak sangat kurus dan anemis. Selain urine
lengkap, pemeriksaan penunjang apa yang sebaiknya
dilakukan pada pasien?
Kadar ureum, creatinin dan clearence creatinine
Protein darah, BJ plasma, elektrolit
SGOT/SGPT, albumin dan globulin
Darah lengkap, marker keganasan CEA atau AFP atau CA125
Feses lengkap, FOBT, Benzidine test
22. Seorang pria, 60 tahun, BB 50 kg, TB 165 cm, dibawa
ke UGD setelah ditemukan tidak sadar di rumahnya. Pasien
diketahui menderita DM sejak usia 45 tahun dan tidak rutin
kontrol. Dari pemeriksaan fisik didapatkan GCS 345,
takikardi, takipneu, afebris, kulit normal, mulut bau aseton.
Dari pemeriksaan didapatkan kadar ureum 80 mg/dL
dengan kreatinin serum 2.4mg/dL. Hasil urinalisa
didapatkan BJ urine 1,035, Protein (+1), glukosa (+4),
keton (+) dengan pemeriksaan makros lain dalam batas
normal. Apakah diagnosa yang TEPAT pada kasus di atas ?
Diabetes mellitus
Diabetic nephropathy
Koma diabetikum
Koma hepatikum
Koma uremikum

23. Seorang pria, 50 tahun, BB 60 kg, TB 165 cm, dibawa


ke UGD setelah ditemukan tidak sadar di rumahnya. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan GCS 345, takikardi, takipneu,
afebris, kulit kusam kehitaman dengan mulut berbau nafas
urea dan amonia.
Selain pengukuran kadar ureum dan kreatinin, apakah
pemeriksaan yang sebaiknya dilakukan untuk menunjang
diagnosa pada pasien kasus 1 tersebut?
Asam urat, glukosa dan protein darah
SGOT/SGPT dan albumin
Darah lengkap, urine lengkap, creatinine clearence
Feses lengkap, benzidine test, analisa kimiawi feses
Clearence urea, clearence PAHA, dan kadar urine albumin to
creatinine ratio (UACR)
24. Setelah dipasang infus dan katater, didapatkan
produksi urine sekitar 300ml/24 jam. Pada pemeriksaan
penunjang didapatkan anemia normokrom normositer
sedang, tanpa kelainan leukosit maupun platelet. Apakah
penyebab anemia pada pasien ini?
Terjadi hemolisis dalam darah akibat uremia
Hiper-angiotensin & aldosteron
Gangguan metabolisme kalsium dan besi
Kerusakan ginjal sehingga terjadi perdarahan
Defisiensi eritropoetin
25. Pada pemeriksaan penunjang lainnya didapatkan kadar
ureum 289 mg/dL dengan kreatinin serum 4.6mg/dL, dan
hasil urinalisa didapatkan BJ urine 1,025, Protein (+4),
Leukosit (+1), Eritrosit (+4), dengan pemeriksaan makros
lain dalam batas normal. Apakah diagnosa yang mungkin
pada kasus 1 tersebut ?
Glomerulonephritis akut
Glomerulonephritis kronis
Pyelonefritis akut
Pyelonefritis kronis
Diabetic nephropathy
26. Kasus 2 => 2 pertanyaan
Seorang anak, 10 tahun, dibawa ibunya ke rumah sakit karena
bengkak pada kedua kelopak mata, badan lemah, mual muntah,
dan penurunan nafsu makan sejak 2 minggu terakhir. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456, edema kelopak mata +/
+, tensi 140/90 mmhg, N;108x/min, reguler kuat, afebris. Pada
pemeriksaan abdomen tes undulasi (-) shifting dullness (+), BU
12x/min, hepar/lien/ren dextra dan sinistra tidak teraba.
Apakah pemeriksaan penunjang yang sebaiknya dilakukan pada
pasien kasus 2 tersebut?
USG abdomen, ureum darah, kreatinin darah, Asam urat darah
USG abdomen, kreatinin darah, kreatinine urine, protein darah
Rontgen abdomen, ureum darah, ureum urine dan kreatinin
darah
Rontgen abdomen, kreatinin darah, kreatinine urine dan ureum
darah
Ureum, kreatinin, asam urat dan protein darah dan urine
27. Hasil urinalisa didapatkan BJ urine meningkat,
proteinuria (+), oval fat bodies dan silinder hyalin. Apabila
dilakukan pengukuran kadar ureum dan kreatinin maka
akan ditemukan . . . .
Ureum/Creatinin rasio > 20 dengan dengan kreatinin normal
Ureum/Creatinin rasio > 20 dengan dengan kreatinin meningkat
Ureum/Creatinin rasio < 20 dengan dengan kreatinin normal
Ureum/Creatinin rasio < 20 dengan dengan kreatinin meningkat
Tidak ada perubahan kadar ureum dan kreatinin
28. Kasus 3 => 3 pertanyaan
Seorang pria, 48 tahun, datang ke UGD dengan keluhan nyeri
mendadak, tajam dan kolik. Dari pemeriksaan didapatkan pasien
nampak kesakitan hebat dengan Tensi 150/90 mmhg,
N:108x/min, RR 18x/min afebris. Pada pemeriksaan abdomen
tidak ditemukan kelainan.
Pada urinalisa didapatkan adanya kristal asam urat, calcium
fosfat dan calsium oksalat. Apakah pemeriksaan penunjang
tambahan yang perlu dilakukan untuk pasien kasus 3 tersebut ?
Rontgen Abdomen, dan kadar asam urat darah
USG abdomen dan kadar ureum darah
MRI dan kadar kalsium darah
CT Scan dan kadar kreatinin darah
Ureum, Creatinine, Asam urat
29. Pada pemeriksaan rontgen thorax tidak didapatkan
kelainan dan pada pemeriksaan USG abdomen diduga
didapatkan adanya batu pada saluran ureternya. Apakah
diagnosa pada kasus 3 tersebut ?
Batu asam urat
Batu kalsium oksalat
Batu sistein
Batu infeksi
Batu xanthine
30. Proses pembentukan batu pada teori presipitasi
adalah . . . .
Nucleasi => Supersaturasi => Presipitasi => Retensi =>
Agregasi => Kalsifikasi
Presipitasi => Nucleasi => Retensi => Agregasi =>
Supersaturasi => Kalsifikasi
Presipitasi => Supersaturasi => Retensi => Agregasi =>
Nucleasi => Kalsifikasi
Supersaturasi => Presipitasi => Nucleasi => Retensi =>
Agregasi => Kalsifikasi
Supersaturasi => Retensi => Nucleasi => Presipitasi =>Agregasi
=> Kalsifikasi

Anda mungkin juga menyukai