Gambar Metode auskultasi untuk mengukur tekanan sistole-diastole (Guyton & Hall, 2006)
Sejalan dengan pengenduran manset, turbulensi aliran darah melalui arteri brakialis
menimbulkan rangkaina suara. Hal ini dikelompokkan menjadi 5(lima) fase suara. Fase 1
ditandai oleh suara yang jelas, suara menghentak dan berulang, bersamaan dengan
pemunculan kembali denyut nadi yang teraba. Pemunculan awal suara fase 1 ini sama dengan
tekanan darah sistolik. Selama fase 2, suara murmur terdengar. Pada fase 3 dan 4, perubahan
mulai terjadi dimana suara nadi mulai melemah(biasanya 10 mmHg diatas tekanan darah
diastolik yang sebenarnya). Pada fase 5, suara mulai hilang, dan menunjukkan tekanan darah
diastolik.
Bunyi korotkoff dihasilkan oleh arus turbulen dalam arteri briakialis. Arus laminar
dalam arteri yang tidak berkontraksi adalah tidak bersuara, tetapi bila arus menyempit
,kecepatan aliran melalui konstruksi melampaui kecepatan kritis dan terjadilah arus turbulen.
Dalam menetukkan tekanan darah dengan cara auskultrasi, tekanan dalam manset mula- mula
dinaikkan sampai diatas tekanan sistolilk arteri. Selama tekanan manset lebih tinggi daripada
tekanan sistolik, arteri brikiali akan tetapi akan tetap kolaps dan tidak akan ada darah yang
mengalir kedalam arteri yang distal selama siklus penekanan.
Pemeriksaan denyut nadi sederhana, biasanya dilakukan secara palpasi. Palpasi adalah
cara pemeriksaan dengan meraba, menyentuh, atau merasakan struktur dengan ujung-ujung
jari; sedangkan pemeriksaan dikatakan auskultasi, apabila pemeriksaan dilakukan dengan
mendengarkan suara-suara alami yang diproduksi dalam tubuh. Alat yang digunakan pada
saat pengukuran tekanan darah dengan mengunakan cara palpasi adalah sphygmomanometer
(tensimeter) sedangkan pengukuran tekanan darah dengan cara auskultasi menggunakan
sphygmomanometer (tensimeter) ditambah dengan stethoscope. Palpasi hanya dapat
mengukur tekanan sistolik sedangkan auskultasi dapat mengukur tekanan sistolik dan
diastolik. Pada cara palpasi kita bisa mendapatkan tekanan sistolik pada saat tidak adanya lagi
teraba denyutan dari arteri radialis. Sedangkan pada pengukuran secara auskultasi kita bisa
mendapatkan tekanan sistolik saat terdengar suara denyut nadi pertama dan pada saat suara
denyut nadi itu menghilang maka kita bisa mendapatkan tekanan diastolik.
Daftar Pustaka
Universitas Airlangga, 2013, Pemeriksaan Denyut Nadi dan Pengukuran Tekanan Darah
, Jawa Timur, dalam https://www.academia.edu/