Anda di halaman 1dari 4

Tekanan darah dapat di ukur dengan dua metode :

1.         Metode Langsung (Direct Method)


Metode ini menggunakan jarum atau kanula yang dimasukkan ke dalam pembuluh
darah dan dihubungkan dengan manometer. Metode ini merupakan cara yang sangat tepat
untuk pengukuran tekanan darah tapi butuh peralatan yang lengkap dan ketrampilan
khusus.
2.         Metode tidak langsung (Inderct Method)
Metode ini menggunakan Sphygmomanometer (tensi meter). Tekanan darah dapat
diukur dengan tiga cara yaitu :
a)   Cara Palpasi
Dengan cara ini hanya dapat diukur tekanan sistolik. Metode palpasi harus di lakukan
sebelum melakukan auskultasi untuk menentukan tinggi tekanan yang diharapkan. Palpasi
juga dilakukan bila tekanan darah sulit di dengarkan. Tetapi, dengan Palpasi tekanan diastolic
tidak dapat ditentukan dengan akurat.

Gambar Metode palpasi untuk mengukur tekanan sistole (http://dc611.4shared.com)

b)   Cara Auskultasi


Dengan cara ini dapat diukur tekanan darah sistolik maupun tekanan distolik,cara ini
memerlukan alat ‘Stethoscope”.
Dengan Metode ini pertama kali di perkenalkan oleh seorang dokter Rusia yaitu
Korotkoff pada tahun 1905. Kedua tekanan sistolik dan diastolis dapat diukur dengan
metode ini, dengan cara mendengar (auskultasi) bunyi yang timbul akibat aliran turbulen
dalam arteri yang disebabkan oleh penekanaan manset pada arteri tersebut. Dalam cara
auskultasi ini harus di perhatikan bahwa terdapat suatu jarak yang paling sedikit 5 cm, antar
amanset dan tempat meletakkan stetoskop. Bunyi yang terdengar disebut Bunyi Korotkoff..

Gambar Metode auskultasi untuk mengukur tekanan sistole-diastole (Guyton & Hall, 2006)

Sejalan dengan pengenduran manset, turbulensi aliran darah melalui arteri brakialis
menimbulkan rangkaina suara. Hal ini dikelompokkan menjadi 5(lima) fase suara. Fase 1
ditandai oleh suara yang jelas, suara menghentak dan berulang, bersamaan dengan
pemunculan kembali denyut nadi yang teraba. Pemunculan awal suara fase 1 ini sama dengan
tekanan darah sistolik. Selama fase 2, suara murmur terdengar. Pada fase 3 dan 4, perubahan
mulai terjadi dimana suara nadi mulai melemah(biasanya 10 mmHg diatas tekanan darah
diastolik yang sebenarnya). Pada fase 5, suara mulai hilang, dan menunjukkan tekanan darah
diastolik.
Bunyi korotkoff dihasilkan oleh arus turbulen dalam arteri briakialis. Arus laminar
dalam arteri yang tidak berkontraksi adalah tidak bersuara, tetapi bila arus menyempit
,kecepatan aliran melalui konstruksi melampaui kecepatan kritis dan terjadilah arus turbulen.
Dalam menetukkan tekanan darah dengan cara auskultrasi, tekanan dalam manset mula- mula
dinaikkan sampai diatas tekanan sistolilk arteri. Selama tekanan manset lebih tinggi daripada
tekanan sistolik, arteri brikiali akan tetapi akan tetap kolaps dan tidak akan ada darah yang
mengalir kedalam arteri yang distal selama siklus penekanan.
Pemeriksaan denyut nadi sederhana, biasanya dilakukan secara palpasi. Palpasi adalah
cara pemeriksaan dengan meraba, menyentuh, atau merasakan struktur dengan ujung-ujung
jari; sedangkan pemeriksaan dikatakan auskultasi, apabila pemeriksaan dilakukan dengan
mendengarkan suara-suara alami yang diproduksi dalam tubuh. Alat yang digunakan pada
saat pengukuran tekanan darah dengan mengunakan cara palpasi adalah sphygmomanometer
(tensimeter) sedangkan pengukuran tekanan darah dengan cara auskultasi menggunakan
sphygmomanometer (tensimeter) ditambah dengan stethoscope. Palpasi hanya dapat
mengukur tekanan sistolik sedangkan auskultasi dapat mengukur tekanan sistolik dan
diastolik. Pada cara palpasi kita bisa mendapatkan tekanan sistolik pada saat tidak adanya lagi
teraba denyutan dari arteri radialis. Sedangkan pada pengukuran secara auskultasi kita bisa
mendapatkan tekanan sistolik saat terdengar suara denyut nadi pertama dan pada saat suara
denyut nadi itu menghilang maka kita bisa mendapatkan tekanan diastolik.

Langkah-langkah Mengukur Tekanan Darah secara Palpasi


- MC1 tetap berbaring terlentang tenang di meja periksa/tempat tidur.
- Meletakkan lengan yang mau diukur tekanan darahnya (lengan kanan) disisi tubuh
dengan kedudukan volar.
- Memasang manset pada lengan atas kanan, sekitar 3 cm di atas fossa cubiti (jangan
terlalu ketat maupun terlalu longgar)
- Meraba serta merasakan denyut arteria radialis dextra
- Memompakan udara kedalam manset (menggunakan pompa udara) sampai denyut
arteria radialis dextra tak teraba
- Memompakan terus udara kedalam manset sampai tinggi Hg pada manometer sekitar
20 mmHg lebih tinggi dari titik di mana denyut arteria radialis dextra tak teraba.
- Mengeluarkan udara dalam manset secara pelan dan berkesinambungan (dengan
memutar sekrup pada pompa udara berlawanan arah jarum jam). Mencatat tinggi Hg pada
manometer di mana arteri radialis pertama kali teraba kembali. Nilai ini menunjukkan
besarnya tekanan sistolik cara palpasi.

Langkah- langkah Mengukur Tekanan Darah Secara Auskultasi


- MC1 tetap berbaring terlentang tenang di meja periksa/tempat tidur dengan manset
tetap terpasang di lengan atas kanan, posisi lengan tetap di sisi tubuh dengan posisi volar.
- Menentukan letak arteria brachialis dextra secara palpasi pada fossa cubiti dan
meletakkan stethoscope di atas arteria brachialis dextra tersebut.
- Memompakan udara ke dalam manset, maka akan terdengar suara bising arteria
brachialis dextra melalui stethoscope.
- Meneruskan memompa udara ke dalam manset, pada suatu saat suara bising arteria
brachialis dextra akan menghilang.
- Memompakan terus udara ke dalam manset sampai tinggi Hg pada manometer sekitar
20 mmHg lebih tinggi dari titik di mana suara bising arteria brachialis dextra tadi
menghilang.
- Mengeluarkan udara dalam manset secara pelan dan berkesinambungan, maka akan
terdengar lagi suara bising tersebut, dan melihat tinggi Hg pada manometer, didapatkan
tekanan darah sistolik. Dan setelah diturunkan lagi suara bising tersebut kembali
menghilang, didapatkan tekanan darah diastolik.

Daftar Pustaka
Universitas Airlangga, 2013, Pemeriksaan Denyut Nadi dan Pengukuran Tekanan Darah
, Jawa Timur, dalam https://www.academia.edu/

Anda mungkin juga menyukai