Hasil pengukuran suhu tubuh selalu berfluktuasi, tergantung waktu pengukuran (pagi/sore), lingkungan, dan juga teknik pengukuran.
Ada beberapa teknik pengukuran suhu tubuh, yaitu:
- Oral temperature, Termometer diletakan di bawah lidah, lamanya 3-5 menit, dapat dipengaruhi oleh intake cairan & rokok. Sehingga ada baiknya pengukuran secara oral dilakukan 10-15 menit setelah makan/minum/ merokok terakhir. - Axillary temperature, Pengukuran cara ini paling tidak akurat karena sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Idealnya diperlukan waktu 5-10 menit sebelum bias memperoleh hasilnya. Hasil pengukuran cara ini lebih rendah dari pada secara oral dan bisa hingga 1 derajat Celcius perbedaannya. - Rectal Temperature, Termometer Rectal dimasukan sedalam 3-4 cm melalui anus. Memerlukan waktu 3 menit. Hasil pengukuran 0,4 - 0,5 derajat Celcius lebih tinggi daripada suhu oral. - Tympanic Membrane Temperature, Cara ini praktis, cepat, aman dan bila dilakukan dengan tepat, maka sangat akurat. Persyaratannya canalis auditorius external harus bersih (bebas dari serumen dan kotoran lain) dan bagian probe termometer harus tepat diarahkan ke membran tympani. Hasil pengukuran cara ini lebih tinggi dari suhu oral, dengan perbedaan bisa mencapai 0,8 derajat Celcius.