Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Magister Administrasi Pendidikan ISSN 2302-0180

Universitas Syiah Kuala 14 Pages pp. 103 - 117

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN


KINERJA GURU PADA SMP NEGERI DI KECAMATAN
MASJID RAYA KABUPATEN ACEH BESAR
Mukhtar
Jurusan Magister Administrasi Pendidikan, Fakultas Pascasarjana, Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111

Abstrak : Strategi kepala sekolah merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan kinerja guru
dalam proses pembelajaran, Judul penelitian adalah Strategi kepala sekolah dalam meningkatkan
kinerja guru. Tujuan penelitian untuk mengetahui strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja
guru pada SMP Negeri di Kecamatan Masjid Raya Aceh Besar. Metode penelitian menggunakan
metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi,
wawancara, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah,
guru, dan pengawas. Hasil penelitian menunjukkan : 1) Strategi kepala sekolah dalam meningkatkan
kemampuan guru melalui pembinaan kemampuan guru dalam proses pembelajaran, 2) Strategi kepala
sekolah dalam meningkatkan disiplin guru yaitu : a) Menegakkan kedisiplinan guru, b) Meningkatkan
standar prilaku guru, c) Melaksanakan semua peraturan, 3) Strategi kepala sekolah dalam
meningkatkan motivasi guru yaitu menciptakan situasi yang harmonis, memenuhi semua
perlengkapan yang diperlukan serta memberikan penghargaan dan hukuman, 4) Strategi kepala
sekolah dalam meningkatkan komitmen guru adalah: mengadakan pelatihan, mendatangkan tutor ke
sekolah dan memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan, menempatkan guru sesuai
dengan bidangnya, dan mengadakan rapat setiap awal semester. 5) Hambatan yang dihadapi kepala
sekolah dalam meningkatkan kinerja guru adalah: a) kurang tegas dalam menerapkan kebijakan b)
guru kurang motivasi dan domisili guru yang jauh. c) fasilitas sekolah yang belum memadai, d)
rendahnya partisipasi warga lingkungan sekolah.

Kata kunci : Strategi Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru

PENDAHULUAN mengarahkan, melatih, menilai, dan


mengevaluasi peserta didik pada
Undang-Undang Republik pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang formal, pendidikan dasar dan pendidikan
Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3 menengah.
menyebutkan bahwa Pendidikan Nasional Tidak kompetennya seorang guru
berfungsi mengembangkan kemampuan dalam menyampaikan bahan ajar dalam
dan membentuk watak serta peradaban proses pembelajaran secara tidak langsung
bangsa yang bermartabat dalam rangka berpengaruh terhadap hasil belajar. Proses
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan pembelajaran hanya dapat dicapai dengan
untuk berkembangnya potensi peserta kompetensi yang ada dalam pribadi guru.
didik agar menjadi manusia beriman dan Keterbatasan pengetahuan dalam
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, penyampaian materi baik dalam hal
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, penggunaan metode mengajar maupun
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara buku penunjang pokok pembelajaran
yang demokratis serta bertanggung jawab. lainnya akan berpengaruh terhadap hasil
Selanjutnya dalam Undang-Undang belajar. Berbagai upaya dilakukan untuk
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan meningkatkan kinerja guru yaitu melalui
Dosen, pasal (1) disebutkan bahwa Guru Forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran
adalah pendidik profesional dengan tugas (MGMP), Kelompok Kerja Guru (KKG)
utama mendidik, mengajar, membimbing, dan berbagai pelatihan lainnya baik dalam
2
103 - Volume 3, No. 3, Agustus 2015
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Universitas Syiah Kuala

bidang studi masing-masing maupun hal- yang efektif dan efisien. Kepala sekolah
hal lain yang dapat meningkatkan harus mampu menjalin hubungan kerja
profesional guru. sama baik sesama warga sekolah maupun
Kepala sekolah pada hakikatnya dengan masyarakat lingkungan sekolah”.
adalah Guru yang di beri tugas tambahan. Dari kutipan di atas dapat
Kepala sekolah merupakan salah satu disimpulkan bahwa tugas kepala sekolah
komponen pendidikan yang paling berperan untuk melakukan komunikasi dengan
dalam meningkatkan kualitas pendidikan. bawahannya untuk meningkatkan kinerja
Mulyasa (2005: 24) menyatakan bahwa: dan kualitas kerja. Melalui jalinan
“erat hubungannya antara mutu kepala kemitraan yang baik maka fungsi kepala
sekolah dengan berbagai aspek kehidupan sekolah sebagai inovator dan motivator
sekolah seperti disiplin sekolah, dan iklim memiliki peran strategis yang tepat untuk
sekolah”. menjalin komunikasi yang harmonis
Kepala sekolah harus mampu dengan lingkungannya, mencari gagasan
menciptakan suasana yang kondusif dan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan,
inovatif dalam melaksanakan kegiatan di memberikan teladan kepada seluruh tenaga
sekolah. Hal ini sesuai dengan Peraturan kependidikan di sekolah yang ia pimpin.
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Sebagai pemimpin, kepala sekolah juga
Tahun 2007 tentang Standar Kepala harus memiliki strategi yang tepat untuk
Sekolah/ Madrasah, disebutkan bahwa memberikan motivasi kepada guru dalam
“kepala sekolah mengelola guru dan staf melaksanakan tugas dan fungsinya.
dalam rangka pendayagunaan sumber daya Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui
manusia secara optimal, menciptakan pengaturan lingkungan yang baik,
budaya dan iklim sekolah yang kondusif pengaturan suasana yang kondusif dan
dan inovatif bagi pembelajaran”. komunikatif, disiplin yang sinergis sesama
Kepala sekolah harus memiliki visi, komponen warga sekolah.
misi, kreatif serta inovatif dan berorientasi Beberapa prinsip yang dapat
pada mutu. Strategi ini merupakan usaha diterapkan oleh kepala sekolah dalam
sistematik kepala sekolah secara terus meningkatkan kinerja guru sebagai tenaga
menerus untuk memperbaiki kualitas kependidikan agar mampu meningkatkan
layanan sehingga fokusnya diarahkan pada kemampuan profesionalnya. Prinsip-
guru dan tenaga kependidikan lainnya agar prinsip tersebut sebagaimana disebut oleh
lembaga kependidikan yang dipimpinnya E. Mulyasa (2005:121-122) adalah sebagai
dapat berjalan dengan baik. Sebagai berikut :
pimpinan sekaligus supervisor di sekolah, 1. Para tenaga kependidikan akan bekerja
peran dan tanggung jawab kepala sekolah lebih giat apabila kegiatan yang
sangat strategis dalam meningkatkan dilakukan menarik dan menyenangkan
kinerja guru maupun tenaga kependidikan 2. Tujuan kegiatan perlu disusun dengan
lainnya. jelas dan diinformasikan kepada para
Peran dan fungsi kepala sekolah tenaga kependidikan sehingga mereka
dalam meningkatkan kinerja guru sangat mengetahui tujuan ia bekerja. Para
penting. Hal ini sesuai dengan pendapat tenaga kependidikan juga harus
Mulyasa (2005:187) bahwa: “Kepala dilibatkan dalam penyusunan tujuan
sekolah dituntut untuk senantiasa berusaha tersebut.
membina dan mengembangkan hubungan 3. Para tenaga kependidikan harus selalu
kerja sama yang baik antara sekolah dan diberitahu tentang hasil dari setiap
masyarakat guna mewujudkan sekolah pekerjaannya
104 - Volume 3, No. 3, Agustus 2015
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Universitas Syiah Kuala

4. Pemberian hadiah lebih baik dari pada Kinerja Guru Pada SMP Negeri di
hukuman namun sewaktu-waktu Kecamatan Mesjid Raya Aceh Besar.
hukuman juga perlu dilakukan. Berdasarkan identifikasi masalah,
5. Usahakan untuk memenuhi kebutuhan maka rumusan masalah dalam penelitian ini
tenaga kependidikan dengan jalan adalah : “Bagaimanakah Strategi Kepala
memperhatikan kondisi fisiknya, Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru
memberikan rasa aman, menunjukkan pada SMP Negeri di Kecamatan Mesjid
bahwa kepala sekolah memperhatikan Raya Aceh Besar.
mereka, mengatur pengalaman Berdasarkan latar belakang dan
sedemikian rupa sehingga setiap rumusan masalah yang telah dikemukakan
pegawai memperoleh kepuasan dalam di atas, penelitian ini bertujuan untuk
pekerjaan. mengetahui strategi kepala sekolah dalam
Kepala sekolah harus memiliki meningkatkan kinerja guru pada SMP
strategi yang tepat untuk memotivasi para Negeri di Kecamatan Mesjid Raya Aceh
guru dalam melakukan berbagai tugas dan Besar.
fungsinya. Strategi ini dapat dilakukan Penelitian ini berusaha untuk
oleh kepala sekolah melalui pengaturan mengkaji dan menganalisis secara
lingkungan yang harmonis, suasana kerja komprehensif dan mendalam tentang
yang kondusif, disiplin, penghargaan dan strategi yang dilakukan kepala sekolah
hukuman secara efektif dan penyediaan dalam meningkatkan kinerja guru pada
berbagai sumber belajar sehingga guru SMP Negeri di Kecamatan Mesjid Raya
dapat meningkatkan kinerjanya secara Aceh Besar.
profesional. Berbagai strategi yang dapat
digunakan oleh kepala sekolah dalam PEMBAHASAN
meningkatkan kinerja para guru
sebagaimana dikemukakan oleh Mulyasa 1. Strategi Kepala Sekolah dan Kinerja
(2005:54) yaitu: Guru
1. Para guru akan bekerja lebih giat apabila
kegiatan yang dilakukan menarik dan Strategi dapat diartikan sebagai
menyenangkan suatu cara atau teknik yang diterapkan oleh
2. Tujuan kegiatan perlu disusun dengan seorang dalam hal ini pemimpin untuk
jelas dan diinformasikan kepada para mencapai tujuan yang diinginkan. Strategi
guru sehingga mereka mengetahui dapat juga diartikan sebagai kiat seseorang
tujuan yang ingin dicapai pemimpin untuk mencapai tujuan.
3. Para guru harus selalu diberitahu tentang Jadi yang dimaksud strategi dalam
hasil dari setiap pekerjaannya penulisan ini adalah suatu cara atau kiat-
Berdasarkan pengamatan di lokasi kiat tertentu yang diterapkan oleh kepala
penelitian, strategi kepala sekolah dalam sekolah untuk mencapai tujuan dari
meningkatkan kinerja guru pada SMP organisasi sekolah. Menurut Akdon (2007:
Negeri di Kecamatan Mesjid Raya belum 4) “Strategi adalah kerangka yang
berjalan dengan baik sebagaimana yang membimbing dan mengendalikan pilihan-
diharapkan, baik dalam hal peningkatan pilihan yang menetapkan sifat dan arah
kinerja guru maupun dalam hal proses suatu organisasi perusahaan”. Sedangkan
pembelajaran. Berdasarkan latar belakang menurut Drucker (Akdon, 2007: 4)
permasalahan di atas, penulis melakukan “Strategik adalah mengerjakan sesuatu
suatu penelitian dengan judul : Strategi yang benar (doing the right things)”.
Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Selanjutnya pengertian strategi
sebagaimana dikemukakan oleh Glueck dan
105 - Volume 3, No. 3, Agustus 2015
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Universitas Syiah Kuala

Jauch (Yacob, 2012: 16) strategi adalah sumber daya sekolah 4) profesional dalam
rencana yang disatukan, memperluas dan bidang tugasnya.
terintegrasi yang menghubungkan Kepala sekolah yang profesional
keunggulan strategis perusahaan dengan dalam paradigma baru manajemen
tantangan lingkungan dan yang dirancang pendidikan harus memberikan dampak
untuk memastikan bahwa tujuan utama dari positif dan perubahan yang mendasar dalam
perusahaan itu dapat dicapai melalui pembaharuan sistem pendidikan di sekolah,
pelaksanaan yang tepat oleh organisasi dampak tersebut antara lain terhadap
manajemen strategis dalam sejumlah efektifitas pendidikan, kepemimpinan
keputusan dan tindakan yang mengarah sekolah yang kuat, pengelola sumber daya
pada penyusunan suatu strategi atau kependidikan yang efektif orientasi pada
sejumlah strategi yang efektif untuk peningkatan mutu, team work yang
membantu mencapai sasaran perusahaan. kompak, cerdas dan dinamis, kemandirian,
Proses manajemen strategis ialah cara partisipatif dengan warga sekolah dan
dengan jalan mana para perencana strategis lingkungan masyarakat, keterbukaan,
menentukan sasaran dan mengambil manajerial, inovatif, evaluasi dan perbaikan
keputusan. berkelanjutan, responsif, dan antisipasi
Kepala sekolah sebagai pemimpin, terhadap kebutuhan serta akuntabilitas.
harus memiliki kepribadian yang kuat, Suatu lembaga pendidikan untuk
memahami kondisi guru dan tenaga mencapai sasaran yang telah ditetapkan
kependidikan lainnya, mempunyai program maka kepala sekolah harus mempunyai
jangka pendek dan jangka panjang, dan suatu strategi untuk menjalankan organisasi
memiliki visioner, mampu mengambil dalam mencapai tujuan. Akdon (2007: 13)
keputusan yang tepat dan bijaksana serta mengemukakan bahwa strategi sebuah
mampu berkomunikasi dengan semua organisasi merupakan suatu konseptualisasi
warga sekolah dengan baik. yang dinyatakan atau diimplementasikan
Kepala sekolah pada hakikatnya oleh pemimpin organisasi yang
adalah guru yang diberi tugas tambahan bersangkutan berupa:
untuk memimpin penyelenggaraan 1. Sasaran-sasaran jangka panjang atau
organisasi sekolah. Oleh sebab itu tugas- tujuan-tujuan organisasi tersebut
tugas kepala sekolah bukan hanya mengatur 2. Kendala-kendala luas dan kebijakan
dan melakukan proses belajar mengajar, yang atau ditetapkan sendiri oleh sang
melainkan juga mampu menganalisis pemimpin atau yang diterimanya dari
berbagai persoalan, mampu memberikan pihak atasannya, yang membatasi skope
pertimbangan, cakap dalam memimpin dan aktivitas-aktivitas organisasi yang
bertindak dalam berorganisasi, mampu bersangkutan.
berkomunikasi baik lisan maupun tulisan, 3. Kelompok rencana-rencana dan tujuan-
partisipatif dan cakap dalam menyelesaikan tujuan jangka pendek yang telah
persoalan dengan baik. Hal ini sesuai diterapkan dengan ekspekstasi akan
dengan pendapat De Roche (Wahyudi, diberikannya sumbangsih mereka
2009: 63) bahwa kepala sekolah sebagai dalam hal mencapai sasaran-sasaran
pemimpin pendidikan harus mempunyai organisasi tersebut.
kemampuan antara lain: 1) mempunyai Berdasarkan pendapat di atas maka
sifat-sifat kepemimpinan, 2) mempunyai sebagai pemimpin dalam suatu organisasi
harapan tinggi (high expectation) terhadap kepala sekolah harus menetapkan sasaran
sekolah 3) mampu mendayagunakan dan tujuan jangka pendek dan jangka
panjang dalam organisasi kemudian
106 - Volume 3, No. 3, Agustus 2015
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Universitas Syiah Kuala

menginventarisasi kendala-kendala yang pendidikan yang ada di lembaga pendidikan


dihdapi dan kebijakan yang harus tersebut benar-benar berfungsi dengan baik
dilaksanakan untuk mencapai tujuan dalam rangka peningkatan mutu
organisasi, dalam hal ini lebih lanjut Akdon pendidikan.
(2007: 14) mengatakan “implikasi dan Kepemimpinan kepala sekolah yang
eksistensi strategi tersebut maka strategi baik dan efektif harus memenuhi beberapa
dapat dinyatakan sebagai sarana untuk karakteristik. Dalam hal ini Danim (2006:
mencapai tujuan akhir (sasaran), akan tetapi 65) menjelaskan tentang bagaimana
strategi sendiri bukan sekedar suatu kualitas kepala sekolah yang seharusnya
rencana, tetapi strategi harus bersifat dipenuhi yaitu antara lain:
menyeluruh dan terpadu”. 1. Bawahan menginginkan agar kepala
Kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah memiliki tujuan yang jelas dan
organisasi pendidikan harus memiliki konsisten, dengan harapan tidak mudah
kredibilitas yang tinggi dan mempunyai terbawa kepada arus angin, melainkan
strategi-strategi kepemimpinan tertentu, hal melaksanakan tugas sesuai harapan
ini sesuai dengan Mulyasa (2005: 90) yang pemerintah dan kebutuhan sekolah
menerangkan bahwa untuk menjadi kepala baik pengembangan kualitas mampu
sekolah yang profesional dan memiliki kuantitas.
kredibilitas yang tinggi maka dibutuhkan 2. Bawahan menginginkan kepala
strategi kepala sekolah yaitu : sekolah membuat rencana yang baik
1. Efektivitas proses pendidikan. dan dapat dijangkau oleh para guru dan
2. Tumbuhnya kepemimpinan sekolah anak didik.
yang kuat. 3. Bawahan menginginkan kepala
3. Pengelola tenaga kependidikan yang sekolah secara terus menerus
efektif. menginformasikan kemajuan sekolah
4. Budaya mutu. kepada semua warga sekolah.
5. Team work yang kompak, cerdas dan 4. Bawahan menghendaki agar kepala
dinamis. sekolah memperlakukan mereka
6. Kemandirian. sebagai pendidik dan bukan robot yang
7. Partisipasi warga sekolah dan sesuka hati memerintah mereka.
lingkungan masyarakat. 5. Bawahan berharap kepala sekolah
8. Transparansi manajemen dalam dapat membawa kemajuan sekolah ke
wacana demokrasi pendidikan arah yang lebih baik.
9. Kemampuan untuk berubah. Keberhasilan atau kegagalan
10. Evaluasi dan perbaikan berkelanjutan. seorang kepala sekolah tidak hanya
11. Tanggap terhadap kebutuhan. ditentukan oleh dirinya sendiri, akan tetapi
12. Akuntabilitas. juga ditentukan oleh akumulasi semua
Kepala sekolah yang baik adalah subsistem yang terlibat, yaitu kepala
kepala sekolah yang berkualitas. Kualitas sekolah dengan seperangkat
yang dimaksud adalah kepala sekolah yang kompetensinya, karakteristik bawahan,
mampu membawa dan memanfaatkan situasi dan kondisi organisasi sekolah,
semua potensi yang ada untuk kemajuan kerjasama semua warga sekolah serta
sekolah, serta kepala sekolah yang benar- kondisi lingkungannya. Keberhasilan
benar memiliki latar belakang pendidikan sekolah mengandung arti bahwa
dan pengalaman yang cukup dan dapat penyelenggaraan organisasi sekolah dapat
menyelesaikan masalah-masalah yang berjalan dengan baik sebagaimana yang
dihadapi di sekolah dengan baik. Kepala diharapkan.
sekolah yang dapat mengelola sumber daya
107 - Volume 3, No. 3, Agustus 2015
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Universitas Syiah Kuala

Untuk menunjang kemampuan senantiasa berusaha memfasilitasi dan


kepala sekolah disamping kemampuan mendorong agar para guru dapat secara
akademik kepala sekolah, juga perlu adanya terus menerus meningkatkan
kemampuan non akademik, seperti kompetensinya, sehingga kegiatan belajar
pelatihan-pelatihan, workshop, seminar- mengajar dapat berjalan secara efektif dan
seminar dan kegiatan ilmiah lainnya. efesien.
Tujuan utama pendidikan dan pelatihan b. Kepala sekolah sebagai manajer
kepala sekolah untuk memperoleh Dalam hal ini, kepala sekolah
kecakapan khusus yang diperlukan oleh seyogyanya dapat memfasilitasi dan
kepala sekolah sebagai pemimpin memberikan kesempatan yang luas kepada
pendidikan dalam rangka pelaksanaan para guru untuk dapat melaksanakan
tugas-tugas kepemimpinan di sekolah. kegiatan pengembangan profesi melalui
Disamping itu kepala sekolah sebagai berbagai kegiatan pendidikan dan
manajer, pemimpin dan pendidik pelatihan, baik yang dilaksanakan di
memerlukan kemampuan khusus yang sekolah seperti Musyawarah Guru Mata
harus dimiliki oleh seseorang yang Pelajaran (MGMP) tingkat sekolah, diskusi
menduduki jabatan kepala sekolah. profesional dan sebagainya atau melalui
Persyaratan sebagaimana tersebut di kegiatan pendidikan dan pelatihan di luar
atas meliputi: keahlian atau kemampuan sekolah, seperti kesempatan melanjutkan
akademik, sifat dan watak kepemimpinan, pendidikan atau mengikuti berbagai
juga diperlukan berbagai macam kegiatan yang diselenggarakan pihak lain.
kemampuan lain seperti: kemampuan c. Kepala sekolah sebagai administrator
melaksanakan tugas, keterampilan Khususnya berkenaan dengan
profesional, pelatihan dan pengalaman, pengolahan keuangan, bahwa untuk
keterampilan administratif serta tercapainya peningkatan kompetensi guru
kemampuan dalam pengawasan. tidak lepas dari faktor biaya. Seberapa besar
sekolah dapat mengalokasikan anggaran,
2. Kompetensi Kepala Sekolah dalam peningkatan kompetensi tentunya akan
Meningkatkan Kinerja Guru mempengaruhi terhadap tingkat
kompetensi guru. Oleh karena itu kepala
Dalam perspektif kebijakan sekolah senantiasa dapat mengalokasikan
pendidikan nasional, Peraturan Menteri anggaran yang memadai bagi upaya
Pendidikan Nasional Nomor 13 tahun 2007 peningkatan kompetensi guru.
terdapat tujuh peran utama kepala sekolah d. Kepala sekolah sebagai penyedia
yaitu, “sebagai pendidik, manajer, Untuk mengetahui sejauh mana guru
administrator, penyedia, pemimpin, mampu melaksanakan pembelajaran, secara
pencipta iklim kerja dan wirausahawan”. berkala kepala sekolah perlu melaksanakan
Di bawah ini akan uraikan secara kegiatan supervisi, yang dapat dilakukan
ringkas hubungan antara peran kepala melalui kegiatan kunjungan kelas untuk
sekolah dengan peningkatan kinerja guru. mengamati proses pembelajaran secara
a. Kepala sekolah sebagai pendidik langsung, terutama dalam pemilihan dan
Kepala sekolah yang menunjukkan penggunaan metode mengajar yang tepat,
komitmen tinggi dan fokus terhadap media belajar yang digunakan dan
pengembangan kurikulum dan kegiatan ketertiban siswa dalam proses
belajar mengajar di sekolahnya, tentu saja pembelajaran.
memperhatikan tingkat kompetensi yang e. Kepala sekolah sebagai pemimpin
dimiliki gurunya, sekaligus juga akan
108 - Volume 3, No. 3, Agustus 2015
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Universitas Syiah Kuala

Kepemimpinan kepala sekolah dapat


menumbuhkembangkan kreativitas Kepemimpinan pendidikan
sekaligus dapat mendorong terhadap berkaitan dengan masalah kepala sekolah
peningkatan kompetensi guru. Dalam teori dalam meningkatkan kinerja guru sangat
kepemimpinan setidaknya kita mengenal menentukan keberhasilan dan produktivitas
dua gaya kepemimpinan yaitu kerja. Prilaku kepemimpinan kepala
kepemimpinan yang berorientasi pada tugas sekolah harus dapat mendorong kinerja
dan kepemimpinan yang berorientasi pada para guru dengan menunjukkan rasa
manusia. Dalam rangka meningkatkan persahabatan, dekat dengan warga sekolah
kompetensi guru, seorang kepala sekolah dan penuh pertimbangan baik individu
dapat menerapkan kedua gaya maupun kelompoknya. Prilaku kepala
kepemimpinan tersebut secara tepat dan sekolah diorientasikan secara langsung
fleksibel, disesuaikan dengan kondisi dan dalam peranan dan tugas-tugas guru.
kebutuhan yang ada. Prilaku kepala sekolah yang positif dapat
Kepemimpinan seorang kepala mendorong, mengarahkan dan memotivasi
sekolah sangat berkaitan dengan seluruh warga sekolah untuk berkerjasama
kepribadian, dan kepribadian kepala dengan baik dalam mewujudkan visi, misi
sekolah sebagai pemimpin akan tercermin dan tujuan sekolah. Mulyasa (2012: 18),
dalam sifat-sifatnya yaitu berwibawa, jujur, menyatakan kepemimpinan kepala sekolah
percaya diri, tanggung jawab, komunikatif, yang efektif antara lain dapat dianalisis
dan berani dalam mengambil resiko dan berdasarkan kriteria berikut:
keputusan, berjiwa besar, emosi yang stabil 1. Mampu memberdayakan pendidik
dan keteladanan. dan tenaga kependidikan serta
f. Kepala sekolah sebagai pencipta iklim seluruh warga sekolah lainnya untuk
kerja mewujudkan proses pembelajaran
Budaya dan iklim kerja yang yang berkualitas, lancar dan
kondusif akan memungkinkan setiap guru produktif.
lebih termotivasi untuk menunjukkan 2. Dapat menyelesaikan tugas secara
kinerja secara unggul, yang disertai usaha tepat waktu dan tepat sasaran.
untuk menunjukkan kompetensinya. 3. Mampu menjalin hubungan yang
g. Kepala sekolah sebagai wirausahawan harmonis dengan masyarakat
Dalam menerapkan prinsip-prinsip sehingga dapat melibatkan mereka
kewirausahaan dihubungkan dengan secara aktif dalam rangka
peningkatan kompetensi guru, maka kepala mewujudkan visi dan misi sekolah
sekolah senantiasa dapat menciptakan serta tujuan pendidikan.
pembaharuan, keunggulan komperatif, 4. Mampu menerapkan prinsip
serta memanfaatkan sumber daya dan kepemimpinan yang sesuai dengan
tantangan sebagai peluang. tingkat kedewasaan pendidik dan
Kepala sekolah dengan sikap tenaga kependidikan lain di sekolah.
kewirausahaan yang kuat akan berani 5. Dapat bekerja secara kolaboratif
melakukan perubahan-perubahan yang dengan tim manajemen sekolah.
inovatif dalam lembaga yang ia pimpin, 6. Dapat mewujudkan tujuan sekolah
termasuk perubahan dalam hal-hal yang secara efektif, efisien, produktif dan
berhubungan dengan proses pembelajaran akuntabel sesuai dengan ketentuan
siswa beserta kompetensi gurunya. yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pendapat di atas
3. Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam kepemimpinan kepala sekolah yang efektif
Meningkatkan Kinerja Guru mampu memotivasi semua warga sekolah
109 - Volume 3, No. 3, Agustus 2015
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Universitas Syiah Kuala

dalam melaksanakan tugas dan fungsinya organisasi (organizational maintenance)”.


dengan baik. Memotivasi orang melalui Berdasarkan pendapat di atas maka
penghargaan dalam bentuk kompensasi kepedulian seorang pemimpin sangat
dapat mendorong orang lain untuk berpengaruh terhadap organisasi yang ia
meningkatkan kinerjanya. pimpin dan menggerakkan organisasi.
Keberhasilan pendidikan di sekolah Kepala sekolah dituntut untuk
sangat ditentukan oleh peran kepala sekolah mampu memimpin sekaligus
dalam mengelola dan memberdayakan mengorganisir dan mengelola pelaksanaan
seluruh warga sekolah termasuk guru dan program belajar mengajar yang
tenaga kependidikan lainnya. Strategi yang diselenggarakan di sekolah yang ia pimpin.
diterapkan kepala sekolah dapat Kepala sekolah harus mampu menjadi
meningkatkan kinerja warga sekolah dalam motivator dalam mewujudkan proses
menjalankan tugas dan fungsinya masing- belajar mengajar yang efektif dan efisien
masing sesuai dengan beban kerja yang sehingga tercapai produktivitas belajar
telah ditetapkan. Dalam hal ini peningkatan yang pada akhirnya dapat meningkatkan
produktivitas dan prestasi dapat dilakukan mutu pendidikan. Kemampuan dalam
dengan meningkatkan prilaku warga memimpin dan menjalankan organisasi
sekolah melalui aplikasi konsep dan teknik yang baik sangat berpengaruh terhadap
manajemen personalia. Mulyasa (2012: 64) kinerja dari para warga sekolah terutama
menyatakan pengembangan guru dan staf kinerja guru dan tenaga kependidikan
mencakup (1) perencanaan, (2) pengadaan, lainnya.
(3) pembinaan dan pengembangan, (4) Dalam kaitan ini, secara sederhana
promosi dan mutasi, kinerja dapat diartikan unjuk kerja sebagai
(5) pemberhentian, (6) kompensasi, (7) hasil dari suatu proses. Unjuk kerja ini
penilaian. Kesemuanya sebagaimana didasarkan atas deskripsi dan spesifikasi
tersebut di atas sangat perlu dilakukan suatu pekerjaan yang menjadi tugas dan
dengan baik dan benar agar tujuan dan tanggung jawabnya. Jadi, kinerja
sasaran yang ingin dicapai dapat terlaksana merupakan perwujudan yang sinergik dari
dengan baik. kemampuan dan motivasi dalam pekerjaan.
Keberhasilan kepemimpinan kepala Dengan demikian kinerja seseorang akan
sekolah dalam memberdayakan semua terlihat dari produktivitasnya dalam
potensi sekolah untuk meningkatkan melaksanakan pekerjaannya. Hal ini sesuai
kinerjanya sangat tergantung dari dengan pendapat Usman (2012: 63)
kepedulian kepala sekolah dalam mendefinisikan bahwa kinerja adalah:
mengelola dan menjalankan organisasi “unjuk kerja seseorang dalam melaksanaka
sekolah. Kemampuan kepala sekolah dalam tugas-tugas yang telah dipercayakan
memanfaatkan semua potensi yang ada kepadanya sesuai dengan fungsi dan
sangat membantu kepala sekolah untuk kedudukannya”.
mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Berdasarkan definisi di atas, maka
Hal ini sesuai dengan pendapat dapat diartikan bahwa kinerja merupakan
Wahjosumidjo (2007: 49) menyatakan suatu prestasi kerja yang dicapai oleh
“keberhasilan kepemimpinan pada seseorang dan hasilnya memenuhi
hakikatnya berkaitan dengan tingkat persyaratan kualitas, baik jumlah maupun
kepedulian seorang pemimpin terlibat ketepatan, sesuai dengan rencana yang telah
terhadap dua orientasi yaitu apa yang ditetapkan sebelumnya.
dilakukan oleh organisasi (organizational Untuk melaksanakan suatu
achievement) dan pembinaan terhadap pekerjaan perlu ditetapkan standar kinerja
110 - Volume 3, No. 3, Agustus 2015
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Universitas Syiah Kuala

yang jelas. Standar kinerja ini merupakan di mana sekolah itu berada”. Profesional
deskripsi dan spesifikasi jabatan/pekerjaan juga diartikan sejauh mana guru dapat
sebagai kompetensi minimum yang harus menguasai prinsip pedagogik
dipenuhi oleh seorang pegawai dalam (kependidikan) maupun proses belajar
melaksanakan pekerjaannya. Berdasarkan mengajar.
standar kinerja tersebut dapat dirumuskan Dalam Proses Belajar Mengajar,
kriteria kinerja yang harus dipenuhi oleh peranan tenaga pengajar sangat
seseorang yang memegang suatu menentukan keberhasilan program
jabatan/pekerjaan dalam melaksanakan pendidikan memiki kompetensi. Seorang
pekerjaannya. Standar kinerja ini tenaga pengajar harus profesional dalam
diperlukan untuk menilai mutu berdasarkan melaksanakan tugasnya, hal ini sesuai
kriteria kinerja yang telah ditetapkan. dengan yang termaktub dalam Undang-
Secara operasional, kinerja para Undang Sistem Pendidikan Nasional
guru dapat dipantau dari catatan sekolah, Nomor. 20 Tahun 2003, yang diatur dalam
catatan tentang efisiensi dan produktivitas BAB VII tentang Tenaga Kependidikan
kerja prestasi kerja karyawan terhadap disebutkan bahwa ”Tenaga Kependidikan
karakteristik pekerjaan. Berdasarkan bertugas menyelenggarakan kegiatan
pendapat di atas ada lima karakteristik mengajar, melatih, meneliti,
kinerja yang meliputi: ragam keterampilan, mengembangkan, mengelola, dan
identitas tugas, signifikasi tugas, otonomi memberikan pelayanan-pelayanan teknis
dan umpan balik, dengan kelima dalam bidang kependidikan”. Sementara itu
karakteristik pekerjaan tersebut dapat tugas Tenaga Pendidik secara fungsional
membangkitkan kondisi psikologis yang mempunyai tugas utama secara langsung
mendukung maupun menghambat kinerja. memberikan pelayanan teknis pendidikan
Menurut Supriadi (1999: 98) untuk kepada peserta didik.
menjadi profesional, seorang guru dituntut Menilik pada bahasan di atas, untuk
untuk memiliki hal-hal sebagai berikut: meningkatkan kemampuan seorang tenaga
(1) Guru mempunyai komitmen pada siswa pengajar perlu merencanakan cara dan
dan proses belajarnya; (2) Guru menguasai proses belajar mengajar, metode mengajar
secara mendalam dan bahan/mata pelajaran yang bervariasi, serta penggunaan bahan
yang diajarkan serta cara mengajarkannya ajar yang mendukung serta sumber belajar.
kepada siswa; (3) Guru bertanggung jawab Berbicara mengenai kompetensi
memantau hasil belajar siswa melalui (kemampuan) mengajar, sebagaimana
berbagai teknik evaluasi; (4) Guru mampu ketentuan dalam undang-undang nomor. 14
secara sistematis tentang apa yang Tahun 2005 tentang guru dan dosen, dalam
dilakukannya, dan belajar dari pasal 10 disebutkan bahwa beberapa
pengalamannya; (5) Guru merupakan kompetensi guru adalah meliputi
bagian dari masyarakat belajar dalam kompetensi pedagogik, kompetensi
lingkungan profesinya. kepribadian, kompetensi sosial dan
Selanjutnya Supriadi, (1999:99), kompetensi profesional yang diperoleh
mengemukakan kelima bagian di atas melalui pendidikan profesi. Lebih lanjut
adalah “tuntutan bagi seorang guru bila peraturan Kementrian Pendidikan Nasional
ingin mencapai profesional, harus memiliki dalam Usman (2012:74) menyebutkan 10
komitmen, menguasai bahan ajar, kemampuan dasar guru yaitu :
mengadakan evaluasi, pengalaman 1. Penguasaan bahan pelajaran beserta
merupakan guru baginya dan yang terakhir konsep-konsep dasar keilmuaannya.
seorang guru juga anggota masyarakat, jadi 2. Pengelolaan program belajar mengajar.
harus menyatu dengan masyarakat tempat 3. Pengelolaan kelas.
111 - Volume 3, No. 3, Agustus 2015
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Universitas Syiah Kuala

4. Penggunaan media dan sumber mempengaruhi prilakunya dan menjadi


pembelajaran. faktor motivasi yang perlu diperhatikan,
5. Penguasaan landasan-landasan yaitu:
kependidikan. 1. Kondisi kerja yang baik, dilihat dari segi
6. Pengelolaan interaksi belajar mengajar. fisik di lingkungan kerjanya.
7. Penilaian prestasi siswa. 2. Perasaan diikutsertakan dalam seluruh
8. Pengenalan fungsi dan program adminstrasi manajemen serta berlaku
bimbingan dan penyuluhan. untuk semua tingkat dan golongan
9. Pengenalan dan penyelenggaraan jabatan.
administrasi sekolah. 3. Cara meningkatkan disiplin dan aturan
10. Memahami prinsip-prinsip dan secara adil dan bijaksana dengan
pemanfaatan hasil penelitian memperhatikan semua sisi kelebihan
pendidikan untuk kepentingan dan kelemahan yang dimiliki.
peningkatan mutu pengajaran. 4. Pemberian penghargaan atas
Kompetensi (kemampuan) tenaga pelaksanaan tugas dengan baik, dengan
pengajar dapat ditingkatkan dengan mempertimbangkan jasa dan kepatuhan
menggunakan semua bagian di atas, akan aturan serta tanggung jawab yang
sehingga untuk memperoleh kinerja yang telah dilaksanakan.
baik seorang tenaga pengajar harus melalui 5. Kesetiaan kepala sekolah terhadap guru
perencanaan, proses dan hasil berupa dan bawahan, dalam pelaksanaan tugas
evaluasi, sehingga tujuan pendidikan keseharian.
nasional akan tercapai. 6. Promosi dan pekembangan bersama
Pada umumnya semua tenaga lembaga kependidikan yang dipimpin,
kependidikan termasuk guru dalam dengan memperhatikan kualitas dan
melaksanakan pekerjaan selalu didorong kuantitas organisasi lembaga
oleh kebutuhan mencapai keinginan kependidikan yang dipimpin.
kebutuhan. Dalam hal ini Mulyasa (2005: 7. Pengertian yang simpatik terhadap
67) mengemukakan bahwa motivasi masalah-masalah pribadi guru dan
berpengaruh dengan faktor kepribadian, bawahan.
kebutuhan dan kepuasan yang terjadi pada 8. Keamanan pekerjaan, bahwa guru dan
diri manusia. Menurut Wahjosumijo bawahan harus yakin bahwa adanya
(2007:190) menyatakan bahwa motivasi kepastian keamanan dan perlindungan
kerja dapat ditimbulkan karena dua faktor profesi yang tidak diperlakukan semena-
internal dan eksternal. Faktor internal mena.
merupakan faktor yang berasal dari dalam 9. Tugas tambahan yang diberikan jangan
diri manusia itu sendiri meliputi: (1) Sikap sampai menjadi beban.
(2) Kepribadian (3) Pendidikan (4) Kepala sekolah yang bijaksana
Pengalaman (5) Cita-cita (6) Perasaan. mengetahui apa yang diharapkan oleh
Sedangkan faktor eksternal adalah yang tenaga kependidikan yang ia pimpin.
berasal dari luar diri manusia itu sendiri Sebagai pemimpin disekolah, kepala
seperti: (1) kepemimpinan seorang kepala sekolah harus sadar bahwa keberhasilan
sekolah dan suasana yang harmonis semua kepemimpinan sangat bergantung dan
warga sekolah. dipengaruhi oleh orang lain termasuk
Ada sembilan jenis kebutuhan yang semua warga sekolah. Oleh karena itu
sifatnya non materil yang oleh setiap kepala sekolah memainkan peran yang
bawahan, menurut Handoko (1998: 41) penting dan merupakan bagian dalam
dipandang sebagai hal yang turut keberhasilan atau kegagalan.
112 - Volume 3, No. 3, Agustus 2015
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Universitas Syiah Kuala

Kepala sekolah harus dapat dipercayakan kepadanya sesuai dengan


memahami dan menghadapi berbagai fungsi dan kedudukannya. Kinerja yang
masalah yang timbul dan mampu baik dipengaruhi oleh kemampuan dan
menangani secara cepat dan tepat serta motivasi. Kinerja adalah prestasi yang
harus terbuka untuk menerima saran, dapat dicapai oleh seseorang atau
kritikan, menerima ide-ide pembaharuan organisasi berdasarkan kriteria dan alat
yang konstruktif. ukur tertentu”.
Kepala sekolah yang baik bersikap Hal senada tentang kinerja, Hasibuan
konstruktif terhadap situasi yang sedang (2000: 93) mengatakan bahwa “prestasi
berjalan. Kemampuan untuk mendengar kerja merupakan suatu hasil kerja yang
orang lain dan menghargai pendapat orang dicapai seseorang dalam melaksanakan
lain serta memberikan kepercayaan kepada tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
semua warga sekolah akan memberikan didasarkan atas kecakapan, pengalaman
dampak yang positif terhadap dan kesungguhan serta waktu yang
perkembangan lembaga sekolah yang ia tersedia”.
pimpin sekaligus memberikan kesempatan Keberhasilan suatu lembaga
kepada semua pihak untuk menyelesaikan pendidikan dipengaruhi oleh beberapa
permasalahan yang di hadapi. faktor, baik faktor yang datang dari dalam
Seorang guru harus melaksanakan maupun faktor yang datang dari luar
pekerjaan yang dibebankan kepadanya lingkungannya. Dari berbagai faktor
dengan baik sebagaimana yang diharapkan, tersebut, motivasi merupakan suatu faktor
tetapi bila tugas yang dibebankan tidak yang cukup dominan dan dapat
terlaksana dengan baik maka harus cari menggerakkan faktor-faktor lain ke arah
penyebabnya. Dalam hal memotivasi, efektivitas kinerja guru. Dalam hal tertentu,
beberapa faktor yang timbul karena guru motivasi sering disamakan dengan mesin
atau pegawai tersebut mempunyai penggerak dan kemudi yang berfungsi
persamaan dan perbedaan. Berdasarkan sebagai penggerak dan pengarah dalam
beberapa kutipan di atas dapat disimpulkan melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan.
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi Dalam bekerja, kepala sekolah
motivasi tersebut secara garis besar membutuhkan feedback dari hasil kerja
diklarifikasikan atas dua faktor yaitu faktor yang dilaksanakan oleh bawahan, dapat
internal dan eksternal atau faktor yang digambarkan tentang pekerjaan yang telah
berasal dari dalam diri dan dari luar diri ditugaskan oleh pemimpin sesuai dengan
manusia. harapan dan tujuan yang diinginkan, dalam
melaksanakan tugasnya dibutuhkan
4. Indikator Kinerja Guru dorongan dan motivasi untuk membantu
penyelesaian tugas dan sasaran. Seorang
Menurut Kamus Besar Bahasa pemimpin dalam kepemimpinannya yang
Indonesia (2001:570) kinerja adalah diharapkan adalah prestasi atau hasil
sebagai sesuatu yang dicapai, prestasi yang kinerja yang maksimal dan tepat sasaran.
diperlihat, kemampuan kerja. Kinerja Dalam hal indikator kinerja menurut
merupakan hasil kerja yang dicapai oleh Makmun dalam Usman (2012: 71)
seseorang individu maupun kelompok. mengemukakan bahwa karakteristik
Secara konseptual kinerja merupakan seseorang profesional harus dapat
terjemahan dari istilah performance. menunjukkan karakter sebagai berikut:
Menurut Usman (2012:63) “Kinerja 1. Mampu melakukan suatu pekerjaan
merupakan unjuk kerja seseorang dalam tertentu secara rasional, yaitu memiliki
melaksanakan tugas-tugas yang visi dan misi yang jelas
113 - Volume 3, No. 3, Agustus 2015
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Universitas Syiah Kuala

2. Menguasai perangkat pengetahuan yang dilakukan kepala sekolah adalah:


(teori dan konsep, prinsip dan kaidah, Supervisi yang dilakukan kepala sekolah
hipotesis dan generalisasi, informasi dalam satu tahun pelajaran cuma satu kali,
dan sebagainya) kemudian supervisi juga dilakukan oleh
3. Menguasai perangkat keterampilan wakil kepala sekolah dan guru senior yang
4. Memahami perangkat persyaratan ditunjuk oleh kepala sekolah. Hasil
ambang (basic standard) supervisi diberitahukan kepada kepala
5. Memiliki daya (motivasi) dan citra sekolah, kami hanya dipanggil dan diberi
(aspirassi) unggulan dalam melakukan arahan mengenai beberapa kelemahan
tugas pekerjaannya dalam proses pembelajaran di dalam kelas.
6. Memiliki kewenangan (otoritas) Namun untuk beberapa guru, kepala
Berdasarkan kutipan di atas dapat sekolah langsung mengadakan supervisi
dijelaskan bahwa guru dalam melaksanakan dalam kelas. Tetapi kepala sekolah tidak
tugasnya harus profesional dan pernah mendemonstrasikan cara mengajar
bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. di dalam kelas.
Indikator guru yang profesional dapat Kepala sekolah sebagai supervisor
dilihat dari hasil yang ia kerjakan dan melakukan observasi berdasarkan
tercapainya sasaran yang telah ditetapkan instrumen yang telah dibuat dan disepakati
sesuai dengan waktu yang direncanakan. dengan guru. Menurut Nurtain (Wahyudi,
Pelaksanaan proses pembelajaran yang 2009:110) aktivitas-aktifitas yang
efektif dan efisien serta berkualitas dapat dilakukan kepala sekolah sebagai
meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini supervisor pada tahap ini meliputi :
merupakan harapan dari semua warga 1. Supervisor bersama guru memasuki
sekolah, orang tua murid dan masyarakat ruang kelas tempat proses pembelajaran
serta merupakan tujuan dari pendidikan berlangsung.
nasional 2. Guru menjelaskan kepada siswa tentang
5. Hambatan yang dihadapi kepala maksud kedatangan supervisor di ruang
sekolah dalam meningkatkan kinerja kelas.
guru. 3. Guru mempersilahkan supervisor untuk
Kurangnya kemampuan kepala menempati tempat duduk yang telah
sekolah mengadakan supervisi secara disediakan.
efektif merupakan salah satu penghambat 4. Guru mulai melaksanakan kegiatan
kepala sekolah melaksanakan mengacu pada pedoman dan prosedur
meningkatkan kinerja guru, Hasil yang telah disepakati pada saat
wawancara dengan kepala sekolah pertemuan awal dengan supervisor.
mengatakan: 5. Supervisor mengobservasi penampilan
Pelaksanaan supervisi yang saya guru berdasarkan format observasi yang
lakukan selama ini belum membawa hasil telah disepakati.
yang optimal terhadap kinerja guru. 6. Setelah guru selesai melaksanakan
Supervisi pengajaran yang saya lakukan seluruh rangkaian kegiatan
hanya observasi kelas dan melihat pembelajaran, bersama-sama dengan
perangkat pembelajaran guru serta supervisor meninggalkan ruang kelas
mengadakan pendekatan dengan dan pindah keruang guru atau ruang
memanggil guru yang tidak menyiapkan pembinaan.
perangkat pembelajaran tepat waktu. Hasil wawancara dengan Kepala
Wawancara dengan kepala sekolah Sekolah mengatakan bahwa supervisi yang
mengenai hambatan supervisi pengajaran dilakukan kepala sekolah secara terbuka,
114 - Volume 3, No. 3, Agustus 2015
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Universitas Syiah Kuala

konsisten, dan penuh humor namun tidak tersedianya fasilitas pendidikan dan
berkesinambungan artinya supervisi yang kurangnya alat peraga dalam proses
dilaksanakan tidak berulang kali, pembelajaran yang secara tidak langsung
seharusnya kepala sekolah secara kontinu akan menghambat pencapaian tujuan
melakukan supervisi, terutama terhadap pendidikan. Adapun fasilitas yang tersedia
guru yang masih kurang mampu dalam pada SMP Negeri di Kecamatan Mesjid
mengajar. Secara garis besar kendala- Raya Aceh Besar diantaranya gedung
kendala yang dihadapi kepala sekolah sekolah (ruang kelas, ruang guru, ruang
menurut wawncara dengan kepala sekolah kepala sekolah, lab. Bahasa, TIK dan IPA),
adalah: mushalla, perpustakaan dan lapangan
Kendala yang dihadapi adalah tidak olahraga dan fasilitas-fasilitas lain yang
semua guru memiliki motivasi yang sama dapat menunjang proses belajar mengajar.
dalam meningkatkan kinerjanya, sehingga Guru yang lain juga mengatakan
ada guru yang mampu mengikuti dengan bahwa masih ada guru yang tidak
cepat dan dapat menyesuaikan dengan menggunakan fasilitas yang ada, mengajar
lingkungan, tetapi juga ada yang tidak hanya menggunakan buku panduan dan
mampu menyesuaikan dengan lingkungan. buku paket, namun tidak semua guru seperti
Hal serupa juga diungkapkan oleh guru lain itu dan sebagian guru telah menggunakan
di SMP Negeri Kecamatan Mesjid Raya fasilitas pendukung dalam mengajar,
Aceh Besar, menurutnya kendala-kendala misalnya dengan menggunakan LCD/
yang dihadapi oleh kepala sekolah adalah komputer.
kurangnya motivasi guru, karena tidak Selanjutnya faktor lain yang
semua guru temotivasi untuk mengikuti menghambat kinerja guru adalah sebagai
perkembangan pendidikan yang inovatif, berikut: disamping punya tanggung jawab
sebagai tuntutan guru yang profesional. terhadap anak didik dan lembaga
Dari pernyataan di atas peneliti pendidikan guru juga punya tanggung
dapat mengambil kesimpulan bahwa jawab terhadap keluarga (anak, suami/istri).
kendala-kendala yang dihadapi kepala Dengan penghasilan yang ada, guru
sekolah adalah kurangnya motivasi dari mengalami kesulitan hidup dan
guru itu sendiri, dan tidak semua guru keluarganya. Ada diantara guru yang belum
termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya bersertifikasi bahkan sebahagian
karena adanya faktor-faktor tertentu. diantaranya masih berstatus tenaga honor.
Disamping itu, ada diantara guru Hal ini merupakan kendala lain bagi guru
yang bertempat tinggal relatif jauh sehingga baik langsung maupun tidak langsung
merupakan kendala tersendiri bagi kepala berdampak pada kinerjanya. Berdasarkan
sekolah dalam meningkatkan kinerja guru. hasil observasi faktor lain yang
Hal ini pernah terjadi di mana guru yang mengahambat kepala sekolah dalam
bertempat tinggal dari sekolah pernah meningkatkan kinerja guru ialah faktor
terlambat datang ke sekolah untuk yang datangnya dari guru itu sendiri salah
mengajar. Namun kepala sekolah telah satunya adalah ada keterlambatan yang
berusaha untuk menjadwalkan jam dilakukan guru dalam menyerahkan
mengajar bagi guru yang jauh tidak pada perangkat pembelajaran.
jam pertama terhadap guru seperti ini
kepala sekolah tidak sanksi yang tegas KESIMPULAN
mengingat kondisi guru yang bertempat
tinggal jauh dank arena factor kemanusiaan 1. Strategi kepala sekolah dalam
lainnya. meningkatkan kemampuan guru pada
Faktor lain adalah kurangnya SMP Negeri di Kecamatan Mesjid Raya
115 - Volume 3, No. 3, Agustus 2015
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Universitas Syiah Kuala

Aceh Besar, adalah: melalui pembinaan- 5. Hambatan yang dihadapi kepala sekolah
pembinaan terhadap guru berupa dalam meningkatkan kinerja guru adalah
pembinaan peningkatan kemampuan, tidak semua guru memiliki motivasi
artinya untuk melakukan kegiatan yang sama dalam meningkatkan
pendidikan secara efektif dan efisien, kinerjanya, ada diantara guru yang
para guru harus mempunyai kemampuan berdomisili di tempat jauh, tidak semua
yang memadai dalam proses guru melakukan tugasnya sebagaimana
pembelajaran. Beberapa strategi yang yang telah ditetapkan, ada diantara guru
diterapkan kepala sekolah dalam yang tidak mampu mengikuti dan
meningkatkan kemapuan guru yaitu menyesuaikan diri dengan
dengan membina guru dalam kegiatan lingkungannya.
proses pembelajaran, membimbing a. Saran
dalam menyiapkan perangkat Berdasarkan hasil penelitian,
pembelajaran, melakukan pembinaan kesimpulan dan rekomendasi, beberapa
proses pembelajaran sebagaimana yang saran yang dapat penulis kemukakan
direncanakan. antara lain :
2. Strategi kepala sekolah dalam 1. Strategi kepala sekolah dalam
meningkatkan disiplin guru adalah meningkatkan kemampuan guru pada
dengan cara : a). Melaksanakan disipli SMP Negeri di Kecamatan Mesjid Raya
sesuai dengan aturan b). Membantu para Aceh Besar dapat ditingkatkan lebih
guru dalam meningkatkan standar baik lagi agar proses pembelajaran dapat
prilaku, c). Melaksanakan semua aturan memperoleh hasil sebagaimana yang
yang telah disepakati bersama. diharapkan.
3. Strategi kepala sekolah dalam 2. Diharapkan kepada para guru pada SMP
meningkatkan motivasi guru adalah: Negeri di Kecamatan Mesjid Raya Aceh
memotivasi para guru dengan cara Besar untuk meningkatkan disiplinnya
menciptakan situasi yang harmonis dan agar proses pembelajaran dapat berjalan
saling bekerjasama sesama guru, dengan baik.
berusaha memenuhi perlengkapan yang 3. Strategi kepala sekolah dalam
diperlukan guru dalam melaksanakan meningkatkan motivasi guru hendaknya
tugasnya, memberikan penghargaan dan menggunakan teknik-teknik tertentu
hukuman. dengan pendekatan persuasive sehingga
4. Strategi dalam kepala sekolah dalam semua guru termotivasi dalam
meningkatkan komitmen guru adalah: melaksanakan tugasnya.
mengirim para guru untuk mengikuti 4. Diharapkan kepada Dinas pendidikan
seminar-seminar dan pelatihan- Kabupaten Aceh Besar agar mempunyai
pelatihan, mendatangkan para tutor ke komitmen yang tinggi dalam upaya
sekolah, memberikan kesempatan peningkatan kinerja dan profesionalisme
kepada para guru untuk melanjutkan guru.
pendidikannya, menempatkan guru pada
proporsi yang sesuai dengan bidangnya, DAFTAR KEPUSTAKAAN
dan mengadakan rapat guru setiap
semester untuk mengevaluasi kinerja Akdon, (2007), Strategic Management, for
guru sekaligus memberikan pengarahan- Educational Management
pengarahan terhadap sasaran yang (Manajemen Strategik untuk
belum tercapai. Manajemen

116 - Volume 3, No. 3, Agustus 2015


Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Universitas Syiah Kuala

Danim, Sudarwan, (2009), Manajemen dan disiplin kerja karyawan


Kepemimpinan Transformasional perpustakaan pada SMA Negeri
Kekepalasekolahan, Jakarta: Rineka Banda Aceh, Tesis Program
Cipta Administrasi Pendidikan,
(2006) Visi Baru Manajemen Pascasarjana UNSYIAH, Banda
Sekolah, Jakarta : Bumi Aksara Aceh
Hasibuan, Melayu (2000), manajemen
sumber daya manusia, Jakarta: PT
Bumu Aksara
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (2001),
Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Republik Indonesia,
Jakarta.
Mulyasa, E, (2012), Manajemen dan
Kepemimpinan Kepala Sekolah,
Jakarta: Bumi Aksara
(2005). Guru Profesional,
Menciptakan Pembelajaran dan
Menyenangkan, Bandung: PT
Remaja Rosdakrya
Peraturan Menteri No. 13 Th 2007
Pendidikan Nasional, (2007),
Tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah, Jakarta

Supriadi, (1999), Mengangkat Citra dan


Martabat Guru, Jakarta: Adi Cita
Karya Nusa
Undang-Undang Republik Indonesia , No.
14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen
Undang-Undang Republik Indonesia, No.
20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional
Usman, Nasir, (2012) Manajemen
Peningkatan Mutu Kinerja Guru,
konsep, teori dan model, Bandung:
Citapustaka media perintis
Wahjosumidjo, (2007), Kepemimpinan
Kepala Sekolah, Tinjauan Teoritik
dan Permasalahannya, Jakarta :
Raja Grafindo Persada
Wahyudi, (2009), Kepemimpinan Kepala
Sekolah dalam Organisasi
Pembelajar, Bandung: Alfabeta

Yacob, Muslem, (2012), Strategi Kepala


Sekolah dalam meningkatkan
117 - Volume 3, No. 3, Agustus 2015

Anda mungkin juga menyukai