Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Evaluasi Pembelajaran Matematika

Dosen Pengampu :

Drs. Yasifati Hia, M.Si.

NIP : 196304011988031004

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK VII

Hanna Marcela Ginting 4193111048

Reggie Angelina 4193111056

Helen Marisa Pasaribu 4193111060

Fitri Yani Purba 4193111064

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, telah melimpahkan rahmat-Nya
karena berkat karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tentu banyak hambatan
dan kendala yang kami hadapi dalam penyusunan makalah ini. Namun, berkat bantuan semua pihak,
dan petunjuk dosen bidang studi, kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Terimakasih yang mendalam kami ucapkan kepada seluruh pihak yang telah mendukung
sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik. Dosen pengampu Drs. Yasifati Hia, M.Si.
dan kedua orangtua kami yang telah memberikan bantuan moril dan material dalam menyelesaikan
makalah ini.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, kami mempersembahkan makalah ini. Semoga dapat
membuahkan hasil yang baik bagi seluruh kalangan. Serta kritik dan saran senantiasa kami harapkan
dari pembaca sebagai bahan perbandingan dalam pengembangan makalah kami selanjutnya.

Medan, November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 1
1.3 Manfaat 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kedudukan Siswa dalam Kelompok 2
2.2 Cara-cara Menetukan Kedudukan Siswa 2
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 14
3.2 Saran 14
DAFTAR PUSTAKA 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Evaluasi pembelajaran siswa adalah salah satu kegiatan yang merupakan kewajiban bagi
setiap guru. Karena guru harus dapat memberikan informasi kepada lembaga atau kepada siswa
itu sendiri. Dalam pelajaran dasar-dasar evaluasi pendidikan itu mencakup salah satu tentang
kedudukan siswa dalam kelompok. Maksud kedudukan siswa dalam kelompok adalah letak
seseorang siswa di dalam urutan tingkatan. Dalam istilah yang umum, disebut ranking,
untukdapat di ketahui ranking dari siswa-siswa di suatu kelas maka harus di adakan pengurutan
nilai siswa-siswa tersebut dari yang paling atas sampai ke nilai yang paling bawah. Dengan
mengurutkan nilai-nilai maka dengan mudah dapat ditentukan nomor yang menunjukkan siswa
dalam tingkatannya. Berdasarkan latar belakang diatas untuk mengetahui tentang pengertian
KKM, ketuntasan belajar siswa, ketuntasan belajar individu dan klasikal, kedudukan siswa
dalam kelompok dan cara-cara menetukan kedudukan siswa dalam kelompok.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kedudukan siswa dalam kelompok?
2. Bagaimana cara-cara menetukan kedudukan siswa?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari kedudukan siswa dalam kelompok
2. Mengetahui cara menentukan kedudukan siswa

1
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kedudukan Siswa Dalam Kelompok
Kedudukan siswa dalam kelompoknya adalah letak seorang siswa dalam urutan tingkatan.
Dalam istilah yang umum, disebut ranking. Untuk dapat diketahui ranking dari siswa-siswa
disuatu kelas maka harus diadakan pengurutan nilai siswa-siswa tersebut yang paling atas
sampaiyang paling bawah. Sehingga dengan mudah dapat ditentukan nomor yang menunjukan
kedudukan siswa dalam tingkatannya.
2.2 Cara-cara Menetukan Kedudukan Siswa
Ada bermacam-macam cara untuk menentukan ranking atau kedudukan siswa dalam
kelompoknya. Akan tetapi di dalam uraian ini hanya akan diberikan 4 cara saja , yaitu:
1. Dengan Ranking Sederhana (Simple Rank)
a) Pengertian Simple rank adalah urutan yang menunjukkan letak atau kedudukan seseorang
dalam kelompoknya dan dinyatakan dengan nomor atau angka biasa.
b) Cara Menentukan Simple Rank
1) Data semua sekor siswa.
2) Urutkan skor mulai dari skor yang paling tinggi sampai skor yang paling rendah dengan
urutan ke bawah.
3) Beri nomor mulai dari sekor tertinggi.
4) Jika ada siswa yang mempunyai skor sama harus diberi nomor sama.

Contoh:
Skor dari ujian Matematika dari 20 siswa adalah sebagai berikut:
A=45 F=70 K=75 P=78
B=50 G=75 L=75 Q=74
C=39 H=69 M=69 R=65
D=61 I=60 N=60 S=49
E=63 J=73 O=73 T=60

2
Hanya dengan melihat deretan skor yang masih berserakan ini, kita belum dapat menentukan
ranking atau kedudukan seseorang dalam kelompoknya, untuk maka skor-skor tersebut
terlebih dahulu harus kita susun, urut dari skor yang paling tinggi sampai ke skor yang paling
rendah, dengan urutan ke bawah. Setelah itu kita tentukan urutan nomor dari atas, yaitu 1, 2,
3, 4, 5 dan seterusnya sampai seluruh siswa memperoleh nomor. Yang perlu diingat disini
bahwa apa bila ada dua atau tiga orang yang kebetulan memiliki skor yang sama, harus diberi
nomor urut atau ranking yang sama pula, yaitu rata-rata dari urutan orang-orang yang
memiliki skor sama tersebut.

Untuk memahami bagaimana menentukan simple rank atau ranking sederhana

marilah kita urutkan skor-skor A sampai dengan T, dan terdapatlah seperti berikut ini :

Nama Siswa Skor Rangking

G 81 1
P 78 2
H 75 3
K 75 4 4 dari( 3+4+5 / 3)
L 75 5
Q 74 6
O 73 7
F 70 8
M 69 9
I 68 10
R 65 11
E 62 12
D 61 13
N 60 14
T 60 15 14,15 dari (14+15/2)
B 50 16

3
S 49 17
J 46 18
A 45 19
C 39 20

Tabel Simple Rank Nilai Ujian Matematika dari 20 Siswa


Hal hal yang perlu diperhatikan yaitu:
a. Siswa yang mempunyai skor sama, juga mempunyai ranking sama. Sehingga ada nomor-
nomor yang tidak digunakan sebagai nomor urut.
b. Rank terakhir selalu sama dengan nomor urut siswa atau banyaknya siswa dapat di
kelompok, kecuali ada beberapa siswa yang mempunyai persamaan skor
2. Dengan Ranking Presentase (Percentile Rank)
a) Pengertian Percentile rank adalah kedudukan seorang siswa dalam kelompok, yang
menunjukkan banyaknya presentase yang berada dibawahnya.
Dengan PR, lebih dapat diketahui gambaran kecakapan siswa, karena angka ranking
menunjukkan besarnya presentase siswa dalam kelompok itu yang berhasil dilampaui. Jika
hanya simple rank, hanya diketahui nomor, tanpa menunjukkan banyaknya individu yang
masuk dalam kelompok. Mungkin A mempunyai ranking 15, tampaknya nomor kecil,
tetapi siapa tahu bahwa seluruh kelompok memang hanya terdiri dari 15 orang, hingga A
termasuk juru kunci.
b) Cara Menentukan Percentile Rank
Percentile rank atau ranking presentase : adalah kedudukan seseorang dalam kelompok,
yang menunjukkan banyaknya persentase yang berada di bawahnya. Jadi dalam hal ini
siswa dibandingkan dengan siswa lain yang mempunyai skor sama lebih kecil dari
padanya.
1) Tentukan dulu simple ranknya (SR)
2) Menentukan banyaknya siswa yang ada dibawahnya
3) Mengalikan dengan 100, setelah dibagi dengan kelompok.
Contoh :

4
Jika Aldi memiliki PR ( percentile rank) 75 ini menunjukkan bahwa kecakapan siswa tersebut
sama atau melebihi 75 % dari seluruh kelompok. Dengan ranking persentase atau percentile
rank, lebih dapat di ketahui gambaran kecakapan siswa, karena angka ranking menunjukkan
besarnya persentase siswa dalam kelompok yang berhasil dilampaui. Apabila hanya dengan
simple rank hanya diketahui nomor, tanpa menunjukkan banyaknya individu yang masuk
dalam kelompok. Mungkin A mempunyai ranking 15. Tampaknya nomor kecil, tetapi siapa
tahu bahwa seluruh kelompok memang hanya terdiri dari 15 orang, hingga A termasuk juru
kunci.

Cara menentukan PR adalah demikian :

a. Menentukan dahulu SR (Simple Rank)-nya.


b. Mencari dengan 100, setelah dibagi dengan kelompok itu, yang ada di bawahnya.
c. Mengalikan dengan 100, setelah dibagi dengan kelompok.
Contoh :

Dengan kelompok yang terdapat pada "Tabel Simple Rank untuk 20 orang". Siswa F
mendahului ranking 8 dalam simple rank (SR). Maka banyak siswa yang ada di bawahnya
12
adalah (20-8) orang atau 12 orang,PR untuk F adalah ×100 atau 60. Ini berarti bahwa siswa
20

F itu letak dalam kelompok mengalahkan sebanyak 60% untuk prestasi yang bersangkutan.
Dengan contoh di atas dapat dikatakan bahwa untuk an PR kita tidak boleh menentukan SR
terlebih dahulu.

Rumus untuk menentukan PR adalah :

𝑁 − 𝑆𝑅
𝑃𝑅 = × 100
𝑁

Di dalam kelompok, maka PR hanya berkisar antara 1 sampai 100. Tidak pernah ada PR 100
karena tidak ada siswa yang mengalahkan dirinya sendiri

3. Dengan Standar Deviasi


a) Pengertian

5
Yang dimaksud dengan menentukan kedudukan siswa dengan standart deviasi adalah
menetukan kedudukan dengan membagi kelas atas kelompok kelompok dan setiap
kelompok dibatasi oleh suatu standart deviasi.
b) Cara menentukan kedudukan dengan standart deviasi
1) Menjumlah skor semua siswa.
2) Mencari nilai rata – rata(Mean) dan simpangan baku (standar deviasi)

𝚺𝒙 𝚺𝒙𝟐 𝚺𝒙 𝟐
𝑴𝒆 = 𝑺𝑫 = √ −( )
𝑵 𝑵 𝑵
3) Menentukan batas batas kelompok
✓ Kelompok atas yaitu semua siswa yang mempunya sekor sebanyak skor rata –
rata plus satu stnadar deviasi ke atas
✓ Kelompok sedang yaitu semua siswa yang mempunyai skor antara Me – SD dan
Me + SD
✓ Kelompok kurang yaitu semua siswa yang mempunya skor Me – SD dan kurang
dari itu.
• Pengelompokan atas 3 ranking
Prestasi siswa dalam satu kelas dapat tergambar sebagai sebuah karya normal.
Sebagian besar dari siswa-siswa ini terletak di tengah-tengah kurva sebagai kelompok
"sedang" (68,27%) sebagian kecil terletak di daerah "atas" dan sebagian lain lagi akan
terletak di daerah " bawah" (masing-masing 15,86 %).

Dengan demikian maka dalam menentukan seseorang siswa, terlebih dahulu kelas
dibagi menjadi 3 kelompok kemudian dari pengelompokan itu dapat diketahui dia
termasuk kelompok mana.

Langkah-langkah menentukan kedudukan siswa dalam 3 ranking

➢ Menjumlah skor semua siswa.


➢ Mencari nilai rata-rata (Mean) dan simpangan baku (Deviasi standar atau standar
deviasi)
➢ Menentukan batas-batas kelompok

6
Mencari Mean (X)
Σ𝑥
𝑀𝑒 =
𝑁
Jadi untuk mencari nilai rata rata, tinggal menjumlah semua skor, kemduai dibagi
dengan banyaknya siswa yang memiliki skor itu

Mencari Standar Deviasi (SD)

𝚺𝒙𝟐 𝚺𝒙 𝟐
𝑺𝑫 = √ −( )
𝑵 𝑵

Dimana :
SD = Standar Deviasi
𝚺𝒙𝟐
= tiap skor dikuadratkan lalu dijumlahkan dan dibagi N
𝑵

𝚺𝒙 𝟐
(𝑵) = semua skor dijumlahkan, dibagi N, lalu dikuadratkan

Contoh :
Skor 30 orang siswa adalah :
8 6 6 7 6 8 7 5 6
4 7 8 6 7 5 4 7 6
8 6 6 7 5 4 7 7 6
Untuk menghitung Mean dan Standar Deviasi (SD) dapat digunakan rumus rumus dan
dapat dihitung melalui tabel berikut :

Skor F fx fx²

8 4 32 256
7 9 63 441
6 11 66 396
5 3 15 75

7
4 3 12 48

N=30 188 1,216


( ∑fx ) ( ∑fx2 )

188 2
( ) = 39,271
30

1216
= 40,533
30

➢ Dari data yang ada maka meannya, yaitu:


Σ𝑥 188
𝑀𝑒 = = = 6,27
𝑁 30
➢ Dari data diatas maka SD, yaitu:

𝚺𝒙𝟐 𝚺𝒙 𝟐
𝑺𝑫 = √ −( )
𝑵 𝑵

1216 188 2
𝑺𝑫 = √ −( )
30 30

𝑺𝑫 = √𝟒𝟎, 𝟓𝟑 − 𝟑𝟗, 𝟐𝟕

𝑺𝑫 = √𝟏, 𝟐𝟔 = 𝟏, 𝟏𝟐

Batas kelompok bawah sedang adalah : 6, 27 - 1,12 = 5,15

Batas kelompok sedang atas adalah : 6,27 + 1,12 = 7,39

Jadi :

- Kelompok atas
Semua siswa yang mempunyai skor 7,39 ke atas yaitu skor 8 ada 4 orang.

- Kelompok sedang
Semua siswa yang mempunyai skor antara 5.15 dan 7,39 ada 20 orang.

8
- Kelompok bawah
Semua siswa yang mempunyai skor 5.15 ke bawah ada 6 orang.

• Pengelompokan atas 11 ranking


Sebenarnya pengelompokan berdasarkan Standar Deviasi (SD) dapat dilakukan dengan
mengambil 3 ranking dan 11 ranking saja. Mean dan Standar Deviasi yaitu menghitung
ke skala 1 - 10. selanjutnya akan terdapat 11 ranking (tingkat) yaitu :
Rangking 1 : kelompok siswa dengan nilai 10
Rangking 2 : kelompok siswa dengan nilai 9
Rangking 3 : kelompok siswa dengan nilai 8
Rangking 4 : kelompok siswa dengan nilai 7
Untuk standar mengingatkan kembali batas-batas setiap ranking. Di bawah ini dideretkan
lagi Standar Deviasi untuk tiap skala.
Skala nilai 10 : Mean + (2,25) SD
Skala nilai 9 : Mean + (1,75) SD
Skala nilai 8 : Mean + (1,25) SD
Skala nilai 7 : Mean + (0,75) SD
Skala nilai 6 : Mean + (0,25) SD
Skala nilai 5 : Mean + (0,25) SD
Skala nilai 4 : Mean - (0,75) SD
Skala nilai 3 : Mean - (1,25) SD
Skala nilai 2 : Mean - (1,75) SD
Skala nilai 1 : Mean - (2,25) SD

Untuk ranking ke-11, dengan skala angka 0, dalam siswa yang memiliki skor lebih kecil
dari -2,25 SD.
4. Dengan menggunakan z-score
a) Pengertian z-skor adalah angka yang menunjukkan perbandingan perbedaan skor seorang
dari mean dan standar deviasinya.
b) Cara menentukan kedudukan menggunakan z-scor
1) Menentukan rata – rata scor dari kelompok.
2) Menetukan standar deviasi dari skor – skor terebut.

9
𝑋−𝑀
𝑧=
𝑆𝐷

Contoh

Dari 10 orang siswa tercatat skornya sebagai berikut : 50 55 63 60 37 45 70 30 40 50 Rata-rata


500
skor = = 50
10

SD = √263,8 − 2.500 = √130

Pengetrapan dari Z-Score ini banyak digunakan di dalam menentukan kejuaraan seseorang
apa bila kebetulan jumlah nilainya sama. Untuk ini dapat dibantu dengan menghitung Z-Score
terlebih dahulu. Dibawah ini terdapat 5 orang siswa yang mempunyai variasi nilai yang unik
tetapi jumlahnya sama. Hanya dengan melihat jumlah nilai saja, dapatkah ditentukan siapa
yang menduduki tempat tertinggi? Nilai untuk bidang studi dari 5 orang siswa

Nama Matematika IPA IPS Bhs. Bhs. Jumlah Nomer


Ind Ingg.

Hanna 90 30 40 45 48 253 I

Reggie 70 40 45 47 49 231 II

Fitri 50 50 50 50 50 250 III

Helen 30 60 55 53 51 249 IV

Kaka 10 70 60 55 52 247 V

Standar 31,84 14,14 7,07 3,69 1,41


Deviasi

10
Melihat keadan nilai kelima siswa tersebut, nampaknya Hanna adalah yang menduduki
tempat teratas karena memiliki jumlah nilai paling banyak. Sebaliknya Kaka memiliki nilai
paling sedikit sehingga diperkirakan menduduki tempat paling bawah. Apakah ketentuan ini
adil? Dengan menggunakan z-skor,ketentuannya dapat lain bahkan dapat sebaliknya.

Contoh:

Nilai Matematika Rara adalah 90. Rata-rata nilai matematika tersebut 50, dengan Standar
deviasi 31,84.

90−50
Maka z-skor Rara adalah: z = = + 1, 26
31,48

Dengan cara yang sama akan dapat dicari z-skor masing-masing siswa untuk seluruh bidang
studi, dan akan terdapat sebagai berikut:

Nama Mtk IPA IPS Bhs.Ind Bhs.Ingg. Jumlah No

Hanna 1,26 -1,41 -1,41 -1,36 -1,42 -4,34 V

Reggie 0,03 -0,71 -0,71 -0,81 -0,71 -2,31 IV

Fitri 0,00 -0,00 -0,00 -0,00 -0,00 -0,00 III

Helen 0,03 0,71 0,71 0,81 0,71 2,31 II

Kaka 1,26 1,41 1,41 1,36 1,42 4,34 I

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Catatan:tanda plus berarti diatas mean dan tanda minus berarti dibawah mean.

11
Terbuktilah disini bahwa Hanna yang semula kita perkirakan menduduki tempat yang paling
atas dan Kaka yang paling bawah, setelah dihitung dengan z-score, kedudukanya menjadi
terbalik. Kaka lah kenyataanya yang menduduki tempat paling atas. Dengan menggunakan z-
score kita tidak akan dipengaruhi oleh jumlah nilai.Untuk menentukan kedudukan siswa-siswa
yang memiliki jumlah nilai yang sama, caranya juga seperti yang telah dicontohkan.

Dengan angka-angka z-score yang diperoleh, maka kita bekerja dengan angka-angka tidak
bulat, dan tanda-tanda plus minus maka untuk mempermudahnya kita bisa menggunakan T-
score.

T-score adalah angka skala yang menggunakan mean = 50 dan SD =10.Skala T-score dapat
dicari dengan cara mengalikan z-score dengan 10 kemudian ditambah 50

10 (X−M)
T = 10z + 50 atau T-50+ 𝑆𝐷

Contoh:

Z-score +1,20 = T-score 62

Z-score -0.80 = T-Score 42

Dengan demikian maka table Z-score untuk lima bidang studi dari lima siswa dpat diganti
menjadi table T-score sebagai berikut.

Nama Mtk IPA IPS Bhs.Indo. Bhs.Ingg. Jumlah No

Hanna 63 36 36 36 36 207 V

Reggie 56 43 43 42 43 237 IV

Fitri 50 50 50 50 50 250 III

Helen 44 57 57 58 57 273 II

12
Kaka 37 64 64 64 64 289 I

Jumlah 250 250 250 250 250

a. Urutan nomornya tetap seperti jika menggunakan z- score

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kedudukan siswa dalam kelompoknya adalah letak seorang siswa dalam urutan tingkatan.
Dalam istilah yang umum, disebut ranking. Ada bermacam-macam cara untuk menentukan
ranking atau kedudukan siswa dalam kelompoknya. Akan tetapi di dalam uraian ini hanya akan
diberikan 4 cara saja, yaitu dengan ranking sederhana (Simple Rank), dengan ranking
presentase (Percentile Rank), dengan standar deviasi, dan dengan menggunakan z-score.
3.2 Saran
Dalam melakukan pengurutan nilai siswa harus diadakan pengurutan nilai siswa-siswa
tersebut yang paling atas sampai yang paling bawah. Sehingga dengan mudah dapat ditentukan
nomor yang menunjukan kedudukan siswa dalam tingkatannya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Tanpa tahun. Kedudukan Siswa dalam Kelompok.


http://staffnew.uny.ac.id/upload/131808346/pendidikan/BAB+16+KEDUDUKAN+SISWA+
DALAM+KELOMPOK.pdf

Arikunto.S. 2005. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. PT Bumi Aksara. Jakarta.

15

Anda mungkin juga menyukai