NIM : 1851055
- Defenisi Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu Adalah Suatu sistem nasional
penanggulangan Gawat darurat dan bencana yang meliputi PELAYANAN KESEHATAN
PRA RUMAH SAKIT, DI RUMAH SAKIT, dan ANTAR RUMAH SAKIT dengan
melibatkan UNSUR PEMERINTAH dan MASYARAKAT.
- Tujuan SPGDT ada 2, ada Umum dan Khusus,
Umum yaitu Masyarakat Sehat, Aman, dan Sejahtera (SAFE COMMUNITY) melalui
Implementasi SPGDT;
Khusus, yaitu :
Adanya komando kegiatan SESUAI PERANNYA
TERSEDIANYA SDM kesehatan dengan kualitas dan kuantitas sesuai kebutuhan
TERSEDIANYA SARANA/FASILITAS yang standar
Adanya SISTEM PEMBIAYAAN yang jelas
Adanya DASAR PERATURAN yang kondusif
- Pasien Gawat Darurat perlu pertolongan yang TEPAT, CERMAT, dan CEPAT untuk
mencegah terjadinya KEMATIAN/ KECACATAN.
- Fungsi Vital adalah Prinsip yang penting /sangat dibutuhkan dalam proses penanganan
pasien Gawat Darurat. Terdiri dari :
AIRWAY (jalan nafas)
BREATHING (pernafasan)
CIRCULATION (peredaran darah), dan
DISABILITY (kesadaran/otak/refleks)
Kalau Fungsi Vital ini terganggu, lalu terlambat dalam proses penanganannya, dalam waktu
singkat korban langsung mati/cacat. Penanganan Pasien Gawat Darurat memakai/diperlukan
Pelayanan Medik Dasar Untuk Mengatasi Kegawat Daruratan Jalan Nafas, Pernafasan,
Peredaran Darah dan Kesadaran.
- Hakikat SPGDT berbentuk Rantai Bantuan Hidup (Life Support Chain), yang terdiri dari :
> Masyarakat – Dokter umum/Puskesmas – RS kelas C – RS kelas A/B
Kekuatan rantai ini ditentukan oleh mata rantai yang paling lemah; Pembinaan SPGDT harus
dilakukan secara menyeluruh.
- Komponen SPGDT terdiri dari 3 Komponen, yaitu Komponen Utama, Komponen
Penunjang, dan Komponen Sumber Daya Manusia Terlatih;
c. Pasca Bencana
1. Melaksanakan pemulihan kesehatan masyarakat dengan melibatkan pihak terkait
lainnya
2. Melaksanakan pemulihan fasilitas dan penyediaan tenaga kesehatan dengan
melibatkan pihak terkait lainnya agar dapat berfungsi kembali
3. Memberdayakan masyarakat dalam upaya pemulihan
4. Mengendalikan vektor dan penyakit potensial wabah dan faktor resiko
5. Memantau kualitas air bersih dan sanitasi
6. Mengendalikan faktor resiko kesehatan
7. Menanggulangi masalah kesehatan jiwa dan psikososial
8. Melakukan analisis dampak kesehatan
9. Melaksanakan pelayanan kesehatan reproduksi
10. Melakukan perbaikan gizi masyarakat
11. Melakukan upaya rekonstruksi sumber daya kesehatan
12. Monitoring dan evaluasi