Anda di halaman 1dari 18

NAVIGASI ELEKTRONIK (1)

(RADIO DIRECTION FINDER)

KULIAH #9
Pengertian Dasar
Pada khususnya jika kapal berada di laut yang jauh dari daratan
atau berlayar di samudera lepas, maka pengetahuan pelayaran
elektronik sangat diperlukan dalam mengambil suatu tindakan
dalam menentukan posisi kapal, terkait dengan keselamatan
pelayaran atau penentuan stasion penelitian.
Prinsip kerja navigasi elektronik adalah penentuan posisi
berdasarkan bantuan alat elektronik, dalam hal ini
memanfaatkan gelombang radio yang dipancarkan aktif atau
diterima secara aktif atau pasif.
Arah gelombang dari dua stasion radio pantai atau lebih
dipindahkan ke peta dan cross point kedua baringan merupakan
posisi kapal.
Radio Direction Finder (RDF)
Gelombang-gelombang elektromagnetis yang dipancarkan oleh
antene pemancar yang dialiri arus bolak balik (alternating
current) akan ditangkap sebuah antene yang dipasang di
kapal yang berbentuk kumparan melalui sebuah medan
magnet, akan menginduksi kumparan sehingga akan terjadi
tegangan listrik.
Besarnya tegangan listrik yang terjadi didalam kumparan itu
tergantung pada letak kumparan (penampang kumparan)
terhadap arah gelombang lektromagnetis yang
menginduksi.
Apabila penampang kumparan menuju antene
pemancar (Stasiun Radio Pantai), tegangan
listrik yang terjadi adalah maksimum.
Perubahan tegangan listrik dari kedudukan
maksimum ke kedudukan tertentu
dibandingkan dengan perubahan tegangan
listrik dari kedudukan minimum ke
kedudukan tertentu, akan lebih mudah
diketahui dari pada dari kedudukan
minimum. (Gelombang diterima dirubah
menjadi gelombang suara dan diteruskan ke
sistem penunjuk arah-kompas)
Penentuan arah (baringan) dengan RDF :
mencari kedudukan maksimum dan
minimum hingga diketahui secara jelas
perubahan suara.
Jika pesawat RDF ini dilengkapi dengan sistim
automatic bearing, maka arah baringan
sesuai penunjukan jarum baringan.
Keuntungan dari pesawat RDF antara lain :
a. Radio Direction Finder (RDF) dapat dipergunakan dalam
navigasi pantai dimanapun kapal berada,
b. Kapal-kapal yang akan minta pertolongan karena dalam
keadaan darurat kepada kapal lain atau stasiun
pantai/darat, dapat menggunakan pemancar radionya
sehingga dengan mudah akan ditemukan posisi kapalnya,
Azas dasar dari baringan radio adalah induksi
gelombanggelombang elektromagnetis yang diterima oleh
antene di kapal.
Gelombang elektromagnetik,
antena stasion radio pantai dan
antena RDF di kapal.

Antene receiver di
kapal

RADIO DIRECTION
FINDER ( R . D. F.)
Metode Penentuan Posisi RDF
1. Sebelum membaring stasion radio pantai, tentukan
terlebih dahulu tempat / posisi duga kapal,
2. Identifikasi stasiun pemancar yang akan dibaring,
3. Hidupkan RDF dan antene RDF, atur Tuning pada
frekwensi stasiun.
4. Menentukan arah gelombang elektronik (sandi
morse) kondisi maksimal (Indikator receiver
gelombang terima maksimal),.
5. Baring arah pancaran gelombang
6. Plotkan di peta arah baringan stasion radio pantai 1
dan 2.
7. Cross point merupakan posisi kapal.
Garis duduk adalah tempat kedudukan dari
penilik yang membaring dengan sudut yang
sama dan waktu yang sama pada suatu
stasiun radio.
Tempat kedudukan matematis kapal adalah
pada lingkaran besar itu sendiri.
Tempat kedudukan matematis kapal adalah
berupa lengkungan baringan
Kesalahan baringan elektronik
a. Pengaruh Malam Hari ( Night Effect )
Proses ionisasi lapisan udara yang timbul pada
malam hari lebih kecil dari pada siang hari, sebab
pada siang hari proses ionisasi lebih besar oleh
adanya sinar matahari.
Karena perbedaan terjadinya ionisasi itu maka
pada saat baringan radio dimalam hari terjadi
pembelokan arah gelombang radio, sehingga
terjadi penyimpangan.
Untuk mengatasi hal tersebut maka kalau akan
memilih obyek baringan pada malam hari, carilah
yang jaraknya kurang dari 60 mil.
b. Pengaruh Pantai (alnd Effect)
b. Pengaruh pantai ( Land effect )
Stasiun pemancar darat yang memancarkan gelombang radio akan terjadi pembiasan
( kesalahan arah ) jika melewati pantai, karena adanya kepadatan udara diatas pantai
(terutama pantai terdiri dari pasir kering/tanah dan berbukit-bukit).
Untuk mengatasinya adalah dengan mengambil baringan dari stasiun pemancar yang
arahnya tegak lurus.

Pengaruh pantai
Anak panah, pembiasan yang terjadi
pada gelombang
radio pada waktu melewati pantai.
c. Kesalahan Manusia ( Human Errors )
Kesalahan ini disebabkan karena kurang teliti kecermatan
pembaring, seperti pada pendengaran minimum atau
kepekaan pada orang yang melayani pesawat serta
ketrampilan menggunakan pesawat radio, nilai kesalahan
dapat mencapai ± 20.
Baringan Radio dan Cara Melukis Baringan
1. Baringan dilakukan oleh stasiun radio pantai maka
garis baringan berupa lingkaran besar dan tempat
kedudukan kapal berupa lingkaran besar pula.
2. Baringan dilakukan oleh kapal, garis baringan
berupa lingkaran besar dan tempat kedudukan kapal
berupa lengkungan baring ( Curve of Constant
Bearing ).
3. Baik lingkaran besar maupun lengkungan baring,
keduanya di peta Mercator pada umumnya bukan
merupakan garis lurus, sehingga sulit untuk
menggambarkan di peta Mercator.
4. Bentuk dari gambar lingkaran besar, loksodrom,
lengkung baring pada sebuah peta Mercator adalah
seperti pada gambar dibawah
Bentuk gambar lingkaran
besar, loksodrom,
lengkung baring pada peta
mercator

• Lingkaran besar jika digambarkan pada peta Mercator akan terlukis sebuah garis
lengkung dengan sisi cekung yang menghadap ke Equator.
• Loksodrom jika digambarkan pada peta Mercator akan terlukis sebuah garis lurus,
• Lengkung baring jika digambarkan pada peta mercator akan terlukis sebuah garis
lengkung dengan sisi cekung menghadap ke kutub belahan bumi dimana lengkung
baring itu terletak
Prosedur-prosedur dalam navigasi radio

a. Prosedur kalibrasi pesawat RDF

Bendera Isyarat bunyi Arti


O ___... Siap memulai kalibrasi

Q ___. Siap berganti


Pada Frekwensi kedua
OQ ___... Kalibrasi telah selesai
Turun
b. Prosedur QTE dan QTF Service
QTE = Kapal meminta kepada suatu stasiun radio pantai, arah baringan kapalnya,
stasiun yang membaring kapal.
QTF = Kapal meminta kepada suatu stasiun radio pantai, agar membaring
posisinya melalui beberapa stasiun radio yang termasuk wilayahnya,
jadi yang diberikan adalah langsung posisi kapal.
c. Prosedur berita bahaya
Frekwensi yang digunakan adalah :
Telegraphy - 500 KHz
( S.O.S.) - 8364 KHz
Telephony - 2182 KHz
( MAYDAY)
Tanda Alarm : 12 garis ( - - - - - - - - - - - - )
Panggilan bahaya : S.O.S. 3 x , nama kapal 3 x
Silence selama 2 menit
Soal latihan:

Kapal anda berlayar dengan haluan sejati 0450 dengan kecepatan 150 knots.
Pada jam 08.00 membaring stasiun radio A dan B dengan RDF, masing-
masing baringan 3400 dan 0720 relatif. Jarak anda dari kedua stasiun
tersebut diperkirakan sekitar 100 mil masing-masing.
Ditanyakan : Lukiskan kapal anda pada saat membaring
Catatan :
Tempat duga ( dead reckoning ) : 410 00 N / 1000 00 E
Posisi stasiun radio A : 430 00 N / 1010 00 E
Posisi stasiun radio B : 410 00 N / 1020 00 E
Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai