Anda di halaman 1dari 10

PONDOK PESANTREN MODERN DENGAN PENDEKATAN

ARSITEKTUR MODERN DI KABUPATEN SEMARANG


(MODERN BOARDING HOUSEHOLDS WITH MODERN
ARCHITECTURE APPROACH IN SEMARANG DISTRICT)

Alfi Rahmawati1), Mutiawati Mandaka2), Gatoet Wardianto3)


Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Pandanaran
Jl. Banjarsari Barat No.1, Pedalangan, Banyumanik, Semarang
Alfirahmaati66@gmail.com 1)
mutia.mandaka@unpand.ac.id2)
gatoetwardianto@yahoo.com3)

Abstrak
Perkembangan pesantren pada saat ini dirasa cukup tinggi dengan banyak bermunculannya pondok-
pondok baru di Jawa Tengah. Kabupaten Semarang merupakan salah satu lokasi yang potensial untuk
pembangunan pondok pesantren. Mengingat mayoritas penduduknya yang beragama Islam dan jumlah
anak yang bersekolah juga cukup tinggi. Pendidikan yang diajarkan di pondok-pondok pesantren
merupakan Pendidikan yang dasarnya agama Islam. Akan tetapi untuk mengikuti perkembangan zaman
tidak hanya dibutuhkan Pendidikan agama saja melainkan juga diperlukan pengetahuan umum yang
dapat digunakan untuk bekal menghadapi kehidupan di luar pondok pesantren. Pondok Pesantren
Tradisional masih cukup diminati oleh masyarakat sekitar namun seiring dengan perkembangan zaman
dibutuhkan suasana baru dalam desain pondok pesantren modern. Tujuan perancangan pondok
pesantren modern ini adalah untuk memberikan suasana baru dalam desain pondok pesantren. Dan
dengan pendekatan arsitektur modern dan mengambil konsep nilai-nilai Islam diharapkan akan
memunculkan desain pondok pesantren yang modern dan memberikan warna baru dalam perkembangan
pondok pesantren.
Kata Kunci : Pondok Pesantren, Arsitektur Modern

Abstract
The development of pesantren at this time is considered quite high with the emergence of many new
lodges in Central Java. Semarang Regency is one of the potential locations for the construction of
Islamic boarding schools. Considering the majority of the population is Muslim and the number of
children attending school is also quite high. Education that is taught in Islamic boarding schools is an
education that is basically Islamic. However, to keep up with the times is not only needed religious
education but also requires general knowledge that can be used to prepare for life outside the boarding
school. Traditional Islamic boarding schools are still quite attractive to the surrounding community but
along with the times needed a new atmosphere in the design of modern boarding schools. The purpose
of designing this modern boarding school is to provide a new atmosphere in the design of boarding
schools. And with a modern architectural approach and taking the concept of Islamic values, it is
expected to bring up modern boarding school designs and provide a new color in the development of
boarding schools.
Keywords: Islamic Boarding School, Modern Architecture

1. PENDAHULUAN belajar dan tinggal di bawah bimbingan guru


mengaji yang biasa dipanggil kyai atau ustadz,
Latar belakang
di pesantren ini para siswanya tinggal di sebuah
Istilah Pesantren lebih identik dengan
asrama. Di dalam pesantren siswa diajarkan
Pendidikan tradisional dimana para siswanya
lebih banyak ke pendidikan agama yang disebut
dengan sebutan pesantren salaf. Seiring dengan 2. TINJAUAN TEORI
perkembangan zaman, muncul juga pesantren
Definisi Pondok Pesantren
modern yang juga mengajarkan Pendidikan
Pesantren merupakan sebuah pendidikan
agama dan dilengkapi dengan system
tradisional yang para siswanya tinggal bersama
Pendidikan umum atau yang biasa
dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih
menggunakan kurikulum.
dikenal dengan sebutan kyai dan memiliki
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan
asrama untuk tempat menginap santri. Santri
dan teknologi, akan memiliki pengaruh yang
tersebut berada dalam kompleks yang juga
kuat pada system Pendidikan yang ada. Dalam
menyediakan masjid untuk beribadah, ruang
hal tersebut, system Pendidikan seakan
untuk belajar, dan kegiatan keagamaan lainnya.
memaksa pndok pesantren untuk menemukan
Kompleks ini biasanya dikelilingi oleh tembok
bentuk yang baru meyesuaikan kebutuhan
untuk dapat mengawasi keluar masuknya para
masyarakat dan dalam rangka memenuhi
santri sesuai dengan peraturan yang berlaku.
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknilogi.
Pondok pesantren berasal dari kata pondok
Namun tetap pada prinsip agama Islam yang
dan pesantren. Pondok berasal dari kata Arab
sudah ada dengan tidak melupakan akan
"fundug " yang berarti hotel atau asrama.
kebutuhan dunia maupun akhirat pada system
Sedang kata pesantren berasal dari kata santri
Pendidikan pondok pesantren modern.
yang dengan awalan "pe" dan akhiran “an"
Kabupaten Semarang merupakan wilayah
berarti tempat tinggal para santri. Keduanya
yang cukup strategis karena terletak pada
mempunyai konotasi yang sama, yakni
persimpangan segitiga Yogyakarta, Surakarta,
menunjuk pada suatu kompleks untuk
dan Semarang atau yang lebih dikenal dengan
kediaman dan belajar santri. Dengan demikian
sebutan “JOGLO SEMAR”. Jumlah penduduk
pondok pesantren dapat artikan sebagai asrama
di Kabupaten Semarang yang beragama Islam
tempat tinggal para santri.
sebesar 876.139 orang (92%). Masyarakat
berpendidikan tinggi cenderung akan mencari
Tipologi dan Jenis Pesantren
sekolah bagi putra-putrinya yang memuat
Dalam mencetak generasi penerus yang
pengetahuan keagamaan namun tetap
diharapkan menjadi para ahli agama Islam
mengikuti kondisi perkembangan ilmu
masing-masing pesantren memiliki metode
pengetahuan dan juga teknologi sekarang.
pembelajaran yang berbeda. Metode
pembelajaran tersebut yang nantinya akan
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
menggambarkan ciri khas di setiap pesantren.
akan sarana Pendidikan non formal yang
Perbedaan tersebut yang kemudian
sepenuhnya didukung oleh pendidikan formal
memunculkan tipologi pesantren, secara garis
di dalamnya perlu adanya sebuah pesantren
besar pondok pesantren dapat dikategorikan ke
modern di Kabupaten Semarang. Saat ni
dalam tiga bentuk, yaitu:
pondok pesantren patut diperhitungkan
a) Pondok Pesantren Salafiyah,
keberadaannya sebagai modal sosial bangsa
b) Pondok Pesantren Khalafiyah
Indonesia yang sangat berharga, dan
c) Pondok Pesantren Campuran/Kombinasi
merupakan aset dan investasi yang harus
dikembangkan. Pondok pesantren yang Tinjauan Penekanan Desain Arsitektur
bernuansa modern dibutuhkan untuk menarik Modern
minat masyarakat dalam memperdalam ilmu
agama Islam. Arsitektur Modern adalah arsitektur yang
dilandasi oleh komposisi massa dinamis, non
Tujuan aksial dan yang paling penting didasarkan atas
Untuk mendesain sebuah Pondok pembentukan ruang-ruang, baik didalam
Pesantren di Kabupaten Semarang dengan maupun diantara bangunan.
penekanan desain arsitektur Modern yang
memiliki kenyamanan dan suasana modern Ciri-ciri dan Karakteristik Arsitektur
agar tercipta suasana yang harmonis antara Modern
pembelajaran dan kenyamanan tinggal.
1. Terlihat memiliki keseragaman dalam e. Bidang pengelolaan dan
penggunaan skala manusia. perawatan
2. Bangunan bersifat fungsional, yaitu sebuah f. Bidang media dan dakwah
bangunan dapat mencapai tujuan
g. Staff dan humas
semaksimal mungkin, bila dipergunakan
sesuai dengan fungsinya. h. Ustadz dan ustadzah
3. Bentuk bangunan sederhana dan bersih yang i. dan staff lainnya
berasal aliran kubisme dan abstrak yang 3. Guru
terdiri dari bentuk-bentuk aneh, akan tetapi Guru adalah orang yang bertugas
mendidik, mengajar, mengarahkan dan
memiliki bentuk dasar segi empat.
membimbing, serta mengevaluasi
4. Memperlihatkan konstruksi. siswa-siswi di SMP dan SMA di
5. Pemakaian bahan pabrik atau industrial pesantren, selama jam sekolah siswa-
yang diperlihatkan secara jujur dan tidak siswi menjadi tanggung jawab guru.
diberi ornamen. 4. Tamu
6. Interior dan eksterior bangunan terdiri dari Tamu mayoritas berasal dari
garis-garis vertikal dan horizontal. keluarga ataupun wali santri di
pesantren yang datang berkunjung
7. Konsep open plan, yaitu konsep yang
maupun menjenguk, tamu akan banyak
membagi dalam bentuk elemenelemen berasal dari luar kota Semarang yang
struktur primer dan sekunder. Open plan tidak menutup kemungkinan tamu akan
bertujuan untuk mendapatkan fleksibilitas datang menginap. Selain tamu wali
dan variasi di dalam bangunan. santri ada juga tamu lain yang datang
untuk urusan administrasi lainnya.
3. METODOLOGI PERANCANGAN
Tabel 1. Pendekatan Pelaku dan Aktivitas

Pendekatan Aspek Fungsional No. Pelaku Aktivitas


a. Pendekatan Pelaku dan Aktivitas 1. Santri - Berangkat ke sekolah
1. Santri putra dan putri - Belajar
- Membaca buku
Santri putra maupun putri pesantren - Praktikum
modern merupakan pelaku utama yang - Olahraga
melakukan aktivitas sekolah baik SMP - Istirahat
- Menggunakan toilet
maupun SMA dan ber-asrama. Santri - Makan
putra dan putri adalah remaja sekolah - Beribadah
berusia 12-19 tahun. Para santri - Pulang ke asrama
- Melakukan kegiatan sehari-hari di
melakukan kegiatan sehari-hari di asrama
wilayah pesantren dari pagi hingga - Berkumpul
malam hari. 2. Pengelola - Datang
- Parkir
2. Pengelola - Mengatur dan bertanggung jawab atas
Pengelola merupakan orang yang keberlangsungan pesantren sesuai
mengelola pesantren baik urusan dengan divisi masing-masing
- Mengadakan rapat
sekolah dan keasramaan. Pengelola - Beribadah
terdiri dari berbagai divisi staff dan - Menggunakan toilet
- Pulang ke rumah di dalam pesantren
administrasi, dan bertugas mengawasi maupun di luar pesantren
dan menjalankan fasilitas-fasilitas 3. Guru - Datang
pesantren agar berjalan dengan baik. - Parkir
- Mengajar SMP-SMA
Pengelola terdidi dari: - Mengadakan rapat
a. Pimpinan pesantren - Beribadah
b. Wakil pimpinan pesantren - Menggunakan toilet
- Pulang
c. Staff administrasi 4. Tamu - Datang
- Parkir
d. Bidang pendidikan - Menunggu
- Menginap SWP-2 yaitu meliputi Kecamatan Ambarawa,
- Beribadah
- Menggunakan toilet
Banyubiru, Tuntang, Jambu, Bandungan,
- Pulang Sumowono dan Bawen. Kecamatan yang
Sumber : Analisa Penulis, 2019 dijadikan alternatif lokasi perancangan
pesantren modern di Kabupaten Semarang
b. Pendekatan Kebutuhan Pengguna dan adalah Kecamatan Bawen dan Kecamatan
Pengelola Tuntang. Pemilihan lokasi tersebut berdasarkan
Kapasitas pengguna dan pengelola pada isu bahwa ibu kota Kabupaten Semarang
digunakan untuk menentukan kebutuhan ruang yang semula adalah Kecamatan Ungaran akan
baik dalam jumlah ruang maupun luasan dalam berpindah ke Kecamatan Bawen atau
sebuah pesantren. Kecamatan Tuntang.
Berikut merupakan tabel pengguna pesantren
dan kapasitas beserta sumbernya : Pendekatan Aspek Visual Arsitektural
Dalam merancang bangunan Pesantren
Tabel 2. Pendekatan Kapasitas Pengguna dan Modern mempertimbangkan aspek
Pengelola Arsitekturalnya sesuai dengan semangat
Pengguna dan
konsep Islami. Diperkuat dengan konsep karya-
Kapasitas (orang) Sumber karya arsitektur masjid sehingga konsep
Pengelola
Santri SMP Putra : 75/angkatan Permendikbud tersebut mencerminkan cara pandang yang
Putri : 75/angkatan No.17 Tahun
(3 2017
Islami, tidak berlebih-lebihan dan tidak
rombel/angkatan) mubazir.
Santri SMA Putra : 75/angkatan Permendikbud
Putri : 75/angkatan No.17 Tahun
(3 2017
4. HASIL PEMBAHASAN
rombel/angkatan)
Pengelola 30 Studi Banding Tapak yang terpilih untuk Pesantren Modern di
pesantren dan Kabupaten Semarang berlokasi di Jalan
sekolah Soekarno Hatta, Kecamatan Bawen. Luas
Staff dan guru 22 Permendikbud
SMP No.23 Tahun tapak yang dibutuhkan untuk Pesantren
2013 Modern sebesar 27.000m2.
Staff dan guru 28 Permendiknas
SMA No.16 Tahun
2007 180
Pengunjung 30 Analisa
Pengurus Dapur 16 Studi Banding
Pengurus 10 Studi Banding
Kebersihan 120
Satpam 4 Analisa 145
Sumber : Analisa Penulis, 2019

c. Pendekatan Fungsi Bangunan


Gambar 1. Site Pesantren Modern
Pendekatan fungsi bangunan yang dilakukan
Sumber : Google Maps, 2019
antara lain fungsi primer, merupakan fungsi
utama dari bangunan. meliputi: pengajian
Adapun batas-batas dari site adalah sebagai
umum dalam skala lokal (diniyah), Madrsah berikut :
Aliyah Pondok Pesantren ,perpustakaan, aula. Utara : Lahan kosong dan PT. Sam-
Lalu fungsi sekunder, meliputi: pengelolaan
sam Garments
kesantrian, sarana olahraga, klinik kesehatan. Timur : Lahan kosong peruntukan
Fungsi tersier, yaitu kegiatan-kegiatan servis
permukiman perkotaan
yang meliputi kegiatan kebersihan, dapur,
Selatan : Jalan Blondo Purnama dan
kegiatan keamanan bangunan. lahan kosong peruntukan
perkebunan
d. Pendekatan Aspek Kontekstual
Barat : Jalan Soekarno Hatta (Jalan
Lokasi perancangan Pesantren Modern di
Raya Bawen-Ambarawa) dan
Kabupaten Semarang adalah pada wilayah
permukiman
Terkait dengan peraturan bangunan setempat KDB : 60%
yang digunakan adalah peraturan yang Tinggi : maksimal 4 lantai
dikeluarkan oleh pemerintah Kabupaten Bangunan
Semarang, yaitu : GSB : 20.5 meter

Tata Guna : Kawasan peruntukan


Laha permukiman perkotaan

Gambar 2. Siteplan Pesantren Modern


Sumber : Analisa Penulis, 2019

Gambar 3. Analisa iklim


Sumber : Analisa Penulis, 2019
Gambar 4. Zonasi
Sumber : Analisa Penulis, 2019

Gambar 5. Analisa Bangunan 1


Sumber : Analisa Penulis, 2019
Gambar 6. Analisa Bangunan 2
Sumber : Analisa Penulis, 2019

Gambar 7. Analisa bentuk gubahan massa


Sumber : Analisa Penulis, 2019

Gambar 8. Tampak depan Pesantren Modern


Sumber : Analisa Penulis, 2019
Gambar 9. Perspektif Pesantren Modern
Sumber : Analisa Penulis, 2019

Gambar 10. Perspektif Masjid


Sumber : Analisa Penulis, 2019
Gambar 11. Perspektif Masjid
Sumber : Analisa Penulis, 2019

Gambar 12. Perspektif Pesantren Modern


Sumber : Analisa Penulis, 2019
Gambar 13. Perspektif Pesantren Modern
Sumber : Analisa Penulis, 2019

5. KESIMPULAN Semarang: Badan Pusat Statistik


Kabupaten Semarang.
1. Pondok Pesantren Modern diharapkan sudah Hakim, L. (2015, Agustus 5). Standar Sarana
bisa memenuhi kebutuhan pelayanan fasilitas dan Prasarana SMP/MTs. Millak, C.
Pondok Pesantren Modern khususnya di (2015). BINUS University Library and
Kabupaten Semarang. Knowledge center. Nawawi. (2006).
2. Bentuk gubahan masa menggunakan konsep Sejarah dan Perkembangan Pesantren.
analogi dari rukun Islam yang lima. Ibda' Jurnal Studi islam dan Budaya, 2.
Neufert, E. (1996). Data Arsitek Jilid 1. Jakarta:
3. Masjid diletakkan di center sebagai poros Erlangga.
kegiatan di Pondok Pesantren Modern. Neufert, E. (2000). Data arsitek. Jakarta:
4. Pendekatan arsitektur yang digunakan adalah Erlangga.
pendekatan Arsitektur Modern menyesuaikan Neufert, E. (2002). Data Arsitek Jilid 2. Jakarta:
dengan fungsi Pondok Pesantren Modern. Erlangga.
PCNU Kabupaten Semarang. (2015, Februari).
RMI-Data Pondok Pesantren
DAFTAR PUSTAKA Kabupaten Semarang.
Pondok Pesantren Darunnajah. (2012, April
Alifi, Z. (2011). Eksistensi Pesantren Dalam 19). Pentingnya Pendidikan Islam.
Memenuhi Kebutuhan Dan Tuntutan PPMI Assalaam. (2017). Our
Masyarakat Dalam Bidang Pendidikan Facilities. Rouf, M. (2016). Memahami
Dan Ekonomi Sosial. Tipologi Pesantren. Jurnal UM-
Badan Perencanaan, Penelitian, dan
Surabaya, 79-81.
pengembangan Daerah. (2011). Tata Shodiq, M. (2011, April). Pesantren dan
Ruang Perda Nomor 6 Tahun 2011 Perubahan Sosial. Suparwoko. (2016).
Tentang RTRW Kabupaten Semarang. Standar Perancangan Tempat Wudhu
Bappeda dan BPS Kab. Semarang. (2014, dan Tata Ruang Masjid. Yogyakarta:
Oktober). Data Strategis Kabupaten
Universitas Islam Indonesia.
Semarang 2014. Syariah, K. (2012, November 24). Pondok
BPS Kabupaten Semarang. (2017). Kabupaten Pesantren Modern.
Semarang Dalam Angka 2017. Kabupaten

Anda mungkin juga menyukai