Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Maag (gastristis) adalah proses pada lapisan mukosa dan sub mukosa
lambung. Secara hispatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel
radang pada daerah tersebut. aag merupakan salah satu penyakit yang paling
banyak dijumpai di klinik penyakit dalam pada umumnya.
Sakit maag sering terjadi di akibatkan karena pola hidup yang kurang
baik. Karena berbagai kesibukan atau rutinitas yang biasa kita kerjakan tiap
hari kadang membuat kita terlambat untuk makan, sehingga kemungkinan
sakit maag itu akan datang tanpa kita sadari. Pola hidup ini sering kita alami
tanpa memperhatikan kesehatan yang pada diri kita, apalagi kita lebih
mementingkan pekerjaan daripada kesehatan kita sendiri, pekerjaan yang
menumpuk akhirnya menimbulkan stress.
Kadang kita menganggap remeh penyakit maag, Penyakit maag pada
awalnya dipicu oleh sakit pada lambung padahal penyakit maag ini apabila
kita tidak ditangani dengan tepat bisa saja menganggu tubuh secara
keseluruhan apalagi kalau penyakit apalagi kalau sakit yang diderita pada
lambung sudah tergolong kronis.
Sekarang kita terlebih dahulu tahu gejala penyakit maag itu
bagaimana. Sakit maag dan radang lambung itu terjadi karena adanya iritasi
atau luka yang berada dilapisan mukosa lambung. Dan ini menyebabkan
dinding pada lambung menjadi bengkak dan merah, bahkan berdarah. Luka
ini bisa saja menjalar sampai ke usus dua belas jari. Yang menyebabkan ini
semua karena berlebihan dalam produksi asam lambung sehingga
menyebabkan nyeri dan mual bagi yang penderitanya. Penyakit maag dapat
menyerang siapa saja dan penyakit ini sewaktu-waktu akan kambuh kembali
jika si penderita melakukan pola hidup/makan yang salah sehingga dapat
memicu terjadinya luka pada lambung.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Penyakit Lambung


Maag merupakan salah satu penyakit lambung yang banyak dijumpai
pada masyarakat dari berbagai usia, profesi, maupun lapisan masyarakat.
Sebagian besar masyarakat pernah mendengar dan mengetahui pencetus
terjadinya penyakit lambung yang satu ini. Seperti terlambat makan, makan
tidak teratur, makanan atau minuman yang merangsang produksi asam
lambung, serta stress.
Penyakit maag merupakan salah satu penyakit yang paling umum di
derita oleh semua orang, tidak hanya di indonesia. Penyakit maag ini juga
menjangkiti semua orang di dunia terutama bagi mereka yang hidup di negara
berkembang dan maju dimana mereka dituntut serba cepat dalam berbagai
urusan termasuk makan sehingga mengurangi banyak asupan gizi di dalam
tubuh.
Penyakit maag pada dasarnya menjadi 2 bagian yaitu penyakit maag
akut dan penyakit maag kronis. Penyakit maag terjadi karena beberapa
kondisi kesehatan yang tidak baik. Yang sering sekali terjadi dan kerap
ditemui adalah peradangan pada lambung muncul akibat dari bakteri bernama
Helicobacter pylori. Bakteri yang juga dikenal sebagai baketri yang bisa
memicu borok pada lambung. Penyakit maag yang disebabkan oleh bakteri
disebut sebagai maag kronis. Perlu diketahui, infeksi yang disebabkan oleh
bakteri Helicobacter pylori bisa sangat membahayakan. Pengobatan penyakit
maag kronis tidak bisa dianggap sepele sama sekali karena dapat
meningkatkan resiko terkena kanker lambung.
Selain penyakit maag kronis, penyakit maag akut juga merupakan
penyakit yang paling banyak di dapati. Penyebab penyakit maag akut terjadi
kerena disebabkan oleh faktor stress dan pemakaian zat-zat kimia tertentu.
Namun secara umum penyebab penyakit maag adalah beberapa hal
berikut ini:

 Gaya hidup yang tidak sehat


 Pola makan yang tidak teratur
 Mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak akan
merangsang produksi asam lambung
 Stres, kelelahan, dan tekanan emosional yang berlebihan.
 Sering begadang, kurang tidur atau insomnia
 Merokok.
 Kecanduan kopi yang berlebihan
 Mengonsumsi minuman beralkohol.
 Mengonsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka waktu yang lama seperti
aspirin
 Bakteri, mikroorganisme yang merugikan (helycobacter pylori) , karena
mengeluarkan zat yang merangsang produksi asam lambung.

Penyakit lambung, sering disebut juga sakit maag adalah yang


diakibatkan oleh kelebihan asam lambung, sehingga dinding lambung lama-
lama tidak kuat menahan asam lambung tadi sehingga timbul rasa sakit yang
sangat mengganggu sipenderita. Gejala khas sakit pada lambung adalah rasa
panas di dada, rasa tidak nyaman waktu menelan, dan rasa sakit waktu
menelan. Gejala tambahannya meliputi serangan asma yang frekuen, batuk
lama rekfakter dengan pengobatan, suara serak, mual dan muntah, nyeri pada
dada dan sering sendawa.
Maag sendiri merupakan kosa kata Belanda yang berarti lambung,
yang kemudian di Indonesiakan menjadi maag yaitu sakit pada lambung.
Umumnya penyakit ini sering terjadi pada orang bergolongan darah O.
Penyakit ini berupa peradangan selaput lendir (mukosa) lambung (gastritis)
atau luka mukosa lambung (gastric ulcer) yang dikenal dengan istilah tukak
lambung (ulcus pepticum). Lambung dalam keadaan sakit terdapat borok-
borok pada mukosa lambung. Borok terjadi akibat tidak seimbangnya sekresi
asam lambung-pepsin dan mukus yaitu produk kelenjar pada mukosa
lambung yang berfungsi sebagai benteng bagi lapisan mukosa lambung.
Karena lambung terletak di rongga perut bagian atas agak ke kiri (ulu hati),
maka penderita biasanya mengeluh sakit di bagian itu.

B. Patofisiologi
1. Faktor Asam Lambung
Difusi BalikH+
Bahanirintanakan menimbulkan defekmukosa barrier dan terjad
idifusi balik ion H+. Histamin merangsang untuk lebih banyak
mengeluarkan asam lambung, timbul dilatasi dan peningkatan
permeabilitas pembuluh kapiler, kerusakan mukosa lambung, sehingga
menimbulkan gastritis akut/kronik.
Plasma membrane epitel lambung terdiri dari lapisan-lapisan lipid
bersifat pendukung mukosa barrier. Dalam factor asam lambung termasuk
factor genetic, yaitu seseorang mempunyai massasel parietal yang besar.
Tukak gaster yang letaknya dekat pylorus atau dijumpa ibersama dengan
tukak duodenum biasanya disertai hipersekresiasam, sedangkan
bilalokasinya pada tempat lain di lambung biasanya disertai
hiposekresiasam.

2. Disfungsi Pilorik
Refluks Empedu :
Bila mekanisme penutupan sfingter terputus tidak baik, artinya tidak
cukup berespon terhadap rangsangan sekretin atau kolesistokinin, akan
terjadi refluks empedu dari duodenum keantrum lambung, sehingga terjadi
defekmukosa berier yang menimbulkan difusi balik ion H+.

3. Helicobacter pylori (Hp)


Infeksi kuman Hpakutakatakan menibulkan pangastritis kronik
atrofiselmukosa korpus dan kelenjar, metaplasia intestinal dan
hipoasiditas. Proses ini dipengaruhi oleh faktor host, bakteri/virulensi dan
lingkungan (asamlambung,OAINS, empedu, dan factor iritanlainnya) dan
terbentuk lahtukak gaster. Timbulnya kelainan lambung oleh kuman Hp
bukan melalui proses sitopatiktetapi proses imunologis yang
ditimbulkannya. KumanHp mengeluarkan urease yang memecah urea
menjadi ammonium dan CO2 sehingga mileuakan menjad ibasa dan
kumanHp terlindungi terhadap factor merusak dari asam lambung.
Disamping itu kumanHp membentuk platelet activating factor yang
merupakan pro inflammatory cytokines. Cytokines vacuolating yang
terbentuk mempunyai efektoksik langsung pada sel apitel melalui ATP-
asedan proses transport ion.
Cag A gene/Cytokines associated gene yang menstimulas
ipembentukan IL-8 yang merupakan pro inflammatory cytokines kuat
menarik sel polimorf. Terapi eradikasi kumanHp meneyebabkan
kesembuhan dan menangkal kekambuhan tukak sehingga mendukung
pendapat bahwa kumanHp memegang peran dalam pathogenesis gastritis.

C. Jenis – jenis Penyakit Maag

Jenis Sakit Maag dan Obat Maag-nya Kondisi yang timbul mendadak atau
sakit mag (akut) umumnya berlangsung singkat. Sedangkan gejala atau kondisi
yang kadang timbul secara menahun (kronis), di mana tidak diketahui secara
pasti dengan jelas penyebabnya.
Penyakit grastritis yang kronis dapat dimulai dengan adanya infeksi suatu
bakteri yang disebut dengan helicobacter pylori, sehingga mengganggu
pertahanan dinding mukosa. Gejala-gejalanya seperti hilangnya nafsu makan,
rasa kenyang, nyeri ulu hati yang samar- samar, mual dan muntah. Secara garis
besar, pembagian grastritis dibagi menjadi 2 bagian :
1. Grastritis akut
Grastritis akut adalah inflamasi akut dari lambung, biasanya
terbatas pada muklosa. Dan secara garis besar grastritis akut dapat dibagi
menjadi dua bagian yaitu grastritis eksogen akut dan grastritis endogen
akut. Karena bahan kimia, oleh termis, mekanis iritasi bakterial adalah
faktor-faktor penyebab yang biasanya terjadi pada grastritis eksogen akut.
Sedangkan yang terjadi karena kelainan tubuh adalah penyebab dari
grastritis endogen akut.
Grastritis akut dapat terjadi tanpa diketahui penyebabnya. Salah
satu grastritis akut yang manifestasi klinisnya dapat berbentuk penyakit
yang berat adalah grastritis erosif atau grastritis hemoragik. Adapun
gejala-gejala klinis yang sering menimbulkan grastritits erosif adalah
trauma yang luas, gagal ginjal, oprasi besar, luka bakar yang meluas,
trauma kepala, dan septikemia. Sedangkan penyebab lain adalah berasal
dari obat-obatan, misalnya aspirin dan obat anti inflamasi non-steroid.
Faktor-faktor yang menyebabkan grastritis erosif adalah :
•Iskemia pada mukosagaster
•Faktor pepsin
•Refluks empedu dan
•Cairan pankreas Gambaran klinis grastritis akut erosif sangat berfariasi,
mulai dari yang sangat ringan asimtomatik sampai dengan yang berat yang
dapat menimbulkan kematian.
Sebagian kasus rata-rata yang dialami merupakan gejala yang
ringan bahkan asimtomatis. Keluhan yang sering dirasakan seperti nyeri
timbul pada ulu hati, kadang-kadang disertai mual dan muntah. Perdarahan
saluran cerna sering merupakan satu-satunya gejala. Pada kasus yang
sangat berat, gejala yang paling dirasakan adalah hematemesis dan melena
yang terjadi sangat hebat dan sampai terjadi renjatan karena kehilangan
darah. Diagnosis ditegakan dengan pemeriksaan gastroduodenoskopi pada
grastritis akut erosif pada setiap pasien dengan keadaan klinis yang berat
atau pengguna aspirin atau obat anti-inflamasi non-steroid.
Pemeriksaan radiologi dengan kontras tidak memberikan manfaat
yang berarti dalam menegakan diagnosis akut. Bagi pengguna aspirin,
pencegahan terbaik adalah dengan misoprostol. Namun sebaiknya
pengobatan meliputi pencegahan terhadap setiap pasien dengan resiko
tinggi, pengobatan terhadap penyakit yang mendasari, dan menghentikan
obat yang dapat menjadi kausa dan pengobatan suportif.
Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan antasida atau
antagonis H 2 sehingga dicapai pH lambung 4. sebagian kecil pasien perlu
dilakukan tindakan yang bersifat invasif untuk menghentikan perdarahan
yang mengancam jiwa, contohnya dengan endoskopi skleroterapi,
embolisasi arteri gastrika kiri, atau gastrektomi. Pemberian antasida,
antagonis H 2 dan sukralfat tetap dianjurkan walaupun efek terapeutiknya
masih diragukan.
2. Gastritis kronis
Lambung yang mungkin mengalami inflamasi kronis dari tipe
tertentu sehingga menyebabkan gastritis dari tipe yang spesifik disebut
gastritis kronisa. Terjadinya infiltrasi sel radang yang terjadi pada lamina
propria, daerah epitelial atau pada kedua daerah tersebut terutama terdiri
atas limfosit dan sel plasma disebut gastritis kronis. Infeksi kuman
Helicobacter pylori yang juga merupakan penyebab gastritis yang
termasuk dalam kelompok gastritis kronis.
Peningkatan aktifitas gastritis kronis ditandai dengan kehadiran
granulosit netrofil pada daerah tersebut. Klasifikasi yang sering digunakan
adalah :
a. Apabila sebukan sel radang kronis terbatas pada lamina propia mukosa
superfisialis dan adema yang memisahkan kelenjar-kelenjar mukosa,
sedangkan sel-sel kelenjar tetap utuh disebut gastritis kronis
superfisialis.
b. Terjadinya perubahan histopatogik kelenjar mukosa lambung menjadi
kelenjar mukosa usus halus yang mengandung sel goblet adalah
metaplasia intestinalis. Perubahan tersebut dapat terjadi hampir pada
seluruh segmen lambung, tetapi dapat pula hanya merupakan bercak-
bercak pada bagian beberapa lambung.
c. Apabila sel-sel radang kronis menyebar lebih dalam disertai distorsi
dan destruksi sel-sel kelenjar yang lebih nyata disebut gastritis kronis
atrofik.
d. Pada saat struktur kelejar-kelenjar menghilangdan terpisah satu sama
lain secara nyata dengan jaringan mengikat, sedangkan sebukan sel-
sel radang juga menurun, atrofi lambung dianggap merupakan stadium
akhir gastritis kronis. Dan mukosa menjadi sangat tipis, sehingga
dapat menerangkan mengapa pembuluh darah menjadi terlihat pada
saat pemeriksaan endoskopi.

Sedang menurut distribusi anatomisnya, gastritis kronis dapat dibagi


menjadi :
a. Maag kronis korups tipe A, dimana perubahan histopatologik terjadi
pada korpus dan kardia lambung. Tipe ini sering dihubungkan dengan
proses oto–imun dan dapat berlanjut menjadi anemia pernisiosa.
b. Maag kronis antrim tipe B, tipe ini merupakan tipe yang paling sering
dijumpai, yang sering dihubungkan dengan infeksi kuman
Helycobacter pylori (H. Pyilori).
c. Maag multifokal atau tipe AB yang distribusinya meyebar ke seluruh
gaster (lambung). Seiring dengan orang yang lanjut usia, penyebaran
ke arah korupspun meningkat.
D. Pengenalan Gejala

Tanda-tandanya penyakit maag adalah berasa tidak nyaman, sakit di


ulu hati, mual, muntah, kembung, cepat kenyang dan nafsu makan berkurang.
Pada kasus tertentu, ciri-cirinya di bagian perut hingga terasa menusuk ke
belakang, di malam hari, atau rasanya nyeri sempat datang dan pergi,
misalnya setelah makan sedikit, rasa nyeri hilang, tapi sebentar kemudian
kambuh lagi. Selain itu maag bisa juga menyebabkan luka di kerongkongan,
diiringi panas yang terasa membakar naik, mulut pahit dan sering
bersendawa. Sering muntah agak asam, suhu badan naik, muka pucat, nafsu
makan kurang, kalau sedang kosong perut terasa sakit, pedih, dan sesak pada
bagian atas, ulu hati sakit hingga kadang-kadang membuat kita terbangun di
tengah malam, buang hajat tidak teratur, terkadang sembelit atau mencret. Ini
disebabkan terlalu banyak mengonsumsi lemak dan sedikit serat.
Pola makan yang kurang baik ini bisa menyebabkan adanya klep di
kerongkongan dan menimbulkan rasa tidak nyaman jika asam lambung naik
ke kerongkongan. Penyakit maag ini timbul disebabkan pola makan yang
tidak teratur, stres dan bakteri helicobacter pylory. Stres juga bisa memacu
meningkatkan asam lambung. Sedangkan helicobacter pylory akan
menimbulkan gangguan di lambung dan usus 12 jari. Kuman yang hanya
tinggal di ambung ini berkembang akibat mengonsumsi makanan dan
minuman air yang tidak bersih. Pada keadaan parah, bisa mengakibatkan
pendarahan dan maag kronis.
penyakit maag tidak segera diobati bisa jadi tukak. Tukaknya adalah pendarahan
pada lambung, kalau terjadi pendarahan yang berat, dan tidak bisa teratasi
penderita bisa meninggal. Ada dua jenis kelainan maag, yakni dispepsia
fungsional dan organik. Dispepsia fungsionsal hanya ditandai oleh kelainan
minimal, seperti kemerahan pada alat pencernaan. Sedangkan kelainan organik
lebih parah yaitu berupa luka dalam usus jari 12 atau kerongkongan, juga disetai
polip. Tingkat keparahan penyakit maag pada seseorang tidak bisa ditentukan
hanya dengan mengamati gejalanya. karena setiap orang memiliki sensitivitas dan
psikis yang berbeda. Ada orang lambungnya hanya kemerahan sedikit saja tetapi
merasakan sakit yang luar biasa. Sebaliknya ada yang tetap dapat bekerja dan
menjalankan aktivitas seperti biasa, padahal lambung sudah luka parah. Obat-
obatan yang bisa menyebabkan penyakit maag ini adalah obat-obatan organik dan
jamu-jamuan antara lain jamu pegal linu. Untuk mengetahui kelainan pada alat
pencernaan hanya bisa dilihat dengan cara endoskopi (teropong saluran
pencernaan atas). Dari pemeriksaan ini akan terlihat, apakah alat pencernaan
penderita luka atau tidak. Ada juga kemungkinan penderita penyakit maag tidak
tertolong karena pendarahan. Ada empat penyebab terjadinya pendarahan di
saluran cerna yaitu:
1. Karena sakit maag, lambung sudah bocor
2. Karena penyakit liver
3. Ada kanker lambung.
4. Pendarahan disebabkan makan obat rematik.

E. Pengobatan Rasional
Memperbaiki pola makan memberi kontribusi penyembuhan penyakit
maag yang sangat baik. Makanan yang mudah dicerna, nasi lembut, banyak
makan makanan berserat dan tidak merangsang atau tidak terlalu pedas
adalah salah satu pola yang baik dalam penyembuhan sakit maag. Hindari
stres, karena stres menyebabkan asam lambung meningkat sehingga terjadilah
penyakit maag.
Tujuan penanganan penyakit maag yaitu menghilangkan nyeri tukak,
mengobati tukak, mencegah kambuh kembali dan mengurangi terjadinya
komplikasi yang lebih serius. Jika melalui pemeriksaan dalam lambung
pasien ditemukan adanya bakteri, maka perlu diberikan suatu antibiotik. Obat
– obat yang diberikan dikelompokkan berdasarkan mekanisme kerjanya :

a. Mengurangi produksi asam lambung : ranitidine, omeprazol,

b. Menetralkan asam lambung : antasida

c. Memberi perlindungan terhadap mukosa lambung : sukralfat

d. Membunuh mikroorganisme H. pylori : klaritromisin, amoksisilin,


metronidazol Yang semuanya bisa tunggal atau kombinasi tergantung
penyakit maag.

F. Pengobatan dengan OTC atau OWA

 Omeprazol ( 20 mg – kapsul )
oIndikasi :Mengobati Tukak Duodenum, penyakit refluks
gastroesofagus, dan tukak lambung
 Ranitidine ( 250 mg – tablet )
oIndikasi : Tukak lambung dan duadenum, tukak pasca oprasi,
esofagitis erosif, refluks esofagitis, keadaan hipersekresi patologis
 Antasida
oIndikasi : meredakan gejala-gejala hiperasiditas, seperti tukak
peptik dan duadenal, peny refluks gastro esofagus dan hipersekresi
patalogis dari asam lambung
 Metronidazole
oIndikasi : Trikomoniasis, disentri amuba akut, abses hati karena
amuba, infeksi bakteri anaerob
G. Info yang tepat

 Makan dalam porsi sedang (tidak banyak) tetapi sering, berupa


makanan lunak dan rendah lemak. Makanlah secara perlahan dan
rileks.
 Hindari mengunyah permen karet, permen yang keras dan minum
menggunakan sedotan, karena dapat menyebabkan udara tertelan.
 Berolahraga secara rutin. Latihan aerobic minimal 30 menit sehari.
Dianjurkan untuk membantu mempercepat aliran makanan melalui
usus.
 Jagalah berat badan ideal untuk mencegah heartburn, kembung dan
konstipasi.
 Bila pasien cenderung mengalami kembung dianjurkan mengurangi
konsumsi makanan tinggi serat.
 Hindari makanan yang mengiritasi seperti pedas, asam dan yang
digoreng, kulit ayam serta saus krim.
 Janganlah berbaring setelah makan untuk mencegah terjadinya refluks
asam lambung.
 Hindari konsumsi minuman alcohol karena dapat mengiritasi dinding
lambung sehingga terjadi inflamasi dan perdarahan.
 Hindari merokok karena dapat mengganggu lapisan dinding lambung
dan juga dapat meningkatkan asam lambung serta memperlambat
penyembuhan tukak lambung.
 Atasi stress sebaik mungkin.
 Hindari kopi dan kafein karena dapat meningkatkan sekresi asam
lambung.
 Hindari minuman berkarbonasi karena dapat meningkatkan resiko
penyakit refluks gastro esofagus (PRGE)
 Jangan menggenakan ikat pinggang dan pakaian yang ketat.
 Makanlah makanan yang kaya akan buah dan sayur namun hindari
buah dan sayur yang bersifat asam misalnya jeruk, lemon, grape fruit,
nanas dan tomat.
 Hindari penggunaan obat anti-inflamasi non steroid (OAINS)
misalnya aspirin, ibuprofen dan naproksen. Karena dapat
menyebabkan inflamasi lambung atau iritasi lambung semakin parah.
Bila perlu mengganti OAINS dengan analgesic yang mengandung
asetaminofen.

Pengobatan meliputi : 

A. Terapi non farmakologis (tanpa obat)  


 Makan makanan yang berserat misalnya mengkonsumsi buah-buahan
 banyak minum air putih
 kontrol stress
 hindari rokok
 makanan tidak boleh terlalu panas atau terlalu dingin
 perbaiki pola makan 
 hindari makanan yang asam dan pedas
 istirahat yang cukup

B. Menggunakan obat-obatan sintesis  (Farmakologi)


1. Penekan Sekresi Asam
a. H2 reseptor antagonis (H2RA)
Contoh obat golongan ini, meliputi : simetidin, famotidin,nizatidin, dan
ranitidin
Cara kerja obat ini yaitu menghambat sekresi asam dengan memblok
ikatan antara histamin dengan reseptornya
b. Pompa Proton Inhibitor (PPIs)
Contoh obat golongan ini adalah omeprazol, pantoprazol, lansoprazol,
esomeprazol,dan rabeprazol
Cara kerja mengikat K+/H+-ATPase secara irreversibel sehingga
menghambat pompa proton (H+) dan selanjutnya menghambat sekresi
HCL 
c. Antasid  
Antasid merupakan suatu antiasam yang mengandung alumunium
hidroksida, magnesium hidroksida, dan beberapa mengandung
dimetilpolisiloksan/simetikon. mekanisme kerja Al(OH)3 dan
Mg(OH)2 yaitu mengikat asam lambung dan meningkatkan ketahanan
mukosa terhadap asam. sedangkan simetikon atau dimetilpolisiloksan
bersifat flatulen dan mendorong terjadinya platus .
d. Garam Magnesium
Garam magnesium tersedia dalam bentuk magnesium karbonat,
magnesium trisilikat, dan umumnya, magnesium hidrosit. Efek samping
utama garam magnesium adalah diare. Garam magnesium
diformulasikan dalam bentuk kombinasi dengan aluminium (konstipasi)
untuk menyeimbangkan kedua efek sampingnya.
e. Kalsium karbonat
Kalsium karbonat adalah antacid kuat dan memiliki kerja cepat yang
dapat menyebabkan konstipasi. Antacid ini merupakan sumber kalsium.
f. Antimikroba
Antimikroba digunakan untuk eradikasi H. pylori, yaitu
amoksisilin,klaritromisin,metronidazol,dan tetrasikilin.
g. Garam aluminium
Garam aluminium saat ini juga telah tersedia di pasaran. Efek
sampingnya yaitu konstipasi. Individu yang mengonsumsi antacid
dengan kandungan aaluminum yang tinggi juga beresiko mengalami
kehilangan kalsium, yang nantinya berkembang menjadi osteoporosis.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2010, MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi, BIP kelompok Gramedia,


Jakarta

Suyono, Slamet, 2001, Buku Ajar Penyakit Dari jilid II, Balai Penerbit FKUI :
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai