Anda di halaman 1dari 19

‫صدق اللسان‬

(Allah) yang Maha pemurah,


Yang telah mengajarkan Al
Quran. Dia menciptakan manusia.
Mengajarnya pandai berbicara.
(QS. Ar Rahman: 1-4)

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh
hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya
daripada urat lehernya. (yaitu) ketika dua orang
Malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang
duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di
sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang
diucapkannya melainkan ada di dekatnya
Malaikat Pengawas yang selalu hadir.
(QS. Qaaf: 16-18)
Dari Abu Said al-Khudri r.a. dari Nabi s.a.w. bersabda:
"Jikalau anak Adam -yakni manusia- tiba waktu pagi, maka
sesungguhnya semua anggota itu memberikan sikap tunduk
kepada lidah (menasihati agar berhati-hati). Anggota-
anggota itu berkata: "Takutlah engkau kepada Allah dalam
urusan kita semua ini, sebab keselamatan kita ini
tergantung daripada kelakuanmu. Jikalau engkau lurus,
maka kitapun lurus, sedang jikalau engkau bengkok, maka
kitapun bengkok pula."
(HR. Tirmidzy, kitab Az Zuhd no 2407)
“Hai orang-orang yang beriman
bertakwalah kepada Allah, dan
hendaklah kamu bersama orang-
orang yang benar.”
(QS. At-Taubah: 119)


Benar Iman mencakup :
Benar Hati
Benar Lisan
Benar Amal
Pentingnya Benar Lisan
• Menjadi bukti keimanan seseorang

Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w.,


sabdanya:"Barangsiapa yang beriman kepada
Allah dan hari akhir, maka haruslah ia berkata
yang baik atau (kalau tidak dapat berkata
yang baik) hendaklah ia berdiam diri saja."
(Muttafaq 'alaih)
• Menjadi tanda keutamaan keIslaman
seseorang

Dari Abu Musa r.a.: "Saya berkata: "Ya


Rasulullah, manakah kaum Muslimin itu yang
lebih utama?" Beliau s.a.w. menjawab: "Yaitu
yang orang-orang Islam lain merasa selamat
daripada gangguan lisannya
(pembicaraannya) serta dari tangannya."
(Muttafaq 'alaih)
• Mendapat jaminan surga

Dari Sahl bin Sa'ad r.a. berkata: "Rasulullah


s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang dapat
memberikan jaminan kepadaku tentang
kebaikannya apa yang ada di antara kedua
tulang rahangnya (lisan) serta antara kedua
kakinya (kemaluannya), maka saya memberikan
jaminan syurga untuknya." (Muttafaq 'alaih)
• Dapat menggelincirkan ke dalam neraka

Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya ia mendengar


Nabi s.a.w. bersabda:
"Sesungguhnya seseorang hamba itu niscayalah
berbicara dengan suatu perkataan yang tidak ia
fikirkan (baik atau buruknya), maka dengan sebab
perkataannya itu ia dapat tergelincir ke neraka yang
jaraknya lebih jauh daripada jarak antara sudut
timur dan sudut barat."
(Muttafaq 'alaih)
• Dapat mengeraskan hati

Dari Ibnu Umar ra berkata: "Rasulullah s.a.w.


bersabda: "Janganlah engkau semua
memperbanyak kata, selain untuk berzikir
kepada Allah Ta'ala, sebab sesungguhnya
banyaknya pembicaraan kerasnya hati dan
sesungguhnya sejauh-jauh manusia dari Allah
ialah yang berhati keras," (enggan menerima
petunjuk baik).
(HR. Tirmidzy kitab Az Zuhd no 2411)
• Salah satu sumber keselamatan

Dari 'Utbah bin 'Amir r.a. berkata: "Saya berkata:


"Ya Rasulullah, apakah yang menyebabkan
keselamatan itu?" Beliau s.a.w. bersabda: "Tahanlah
lidahmu (hati-hatilah dalam berbicara), hendaklah
rumahmu itu dapat merasakan luas padamu
(lakukanlah sesuatu yang dapat menyebabkan engkau
suka tetap berada di rumah seperti melakukan
ketaatan kepada Allah Ta'ala) dan menangislah atas
kesalahan yang engkau kerjakan."
(HR. Tirmidzy kitab Az Zuhd no 2406)
• Kehormatan seorang muslim

Dari Abu Hurairah r.a. pula bahwasanya


Rasulullah s.a.w. bersabda: "Setiap Muslim
atas sesama Muslim itu haramlah darahnya,
kehormatannya serta hartanya (haram
dilanggar)." (HR. Muslim kitab al Bir wa ash
Shillah wa al Adab no 2564))
• Sahabat yang Mulia Ali bin Abi Thalib
radhiyallahu’anhu berkata,

Janganlah kalian tergesa-gesa, yang suka


menyiarkan kejelekan, yang menjadi sumber
kekacauan, karena sesungguhnya akan datang ujian
yang memberatkan dan menyulitkan, dan munculnya
perkara-perkara fitnah yang lama lagi besar.”
[Riwayat Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrod: 327]
• Sahabat yang Mulia Ibnu Ma’ud
radhiyallahu’anhu berkata,

Sesungguhnya akan muncul perkara-perkara


yang samar, maka hendaklah kalian pelan-
pelan jangan tergesa-gesa, karena sungguh
engkau menjadi pengikut dalam kebaikan lebih
baik daripada pemimpin dalam kejelekan.” [Al-
Ibanah Al-Kubro: 176]
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Sesungguhnya doa itu


bermanfaat baik terhadap apa
yang telah terjadi maupun yang
belum terjadi, maka hendaklah
kalian berdoa.”
(HR. At-Tirmidzi V/552 no.3548, dari Ibnu Umar radhiyallahu
anhuma)
Manfaat DOA

Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama


tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar
kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah
akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya
baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan
darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan,
“Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak
mengabulkan do’a-do’a kalian.”
(HR. Ahmad 3/18, dari Abu Sa’id)

Anda mungkin juga menyukai