IDENTIFIKASI TRANSISTOR
Disusun oleh:
MUHAMMAD SHAEMUL FATRA
3.31.19.3.20
2. TEORI PENDUKUNG
Transistor adalah komponen elektronika yang mempunyai tiga elektroda yaitu Emitor,
Basik dan kolektor, dan terdiri dari dua jenis PNP dan NPN. Fungsi transistor adalah
memperkuat sinyal listrik, sebagai saklar elektronik, atau pemakaian lain. Syarat utama
transistor dapat bekerja adalah jika dibias dengan benar, yaitu base – emitor mendapat bias
maju sedangkan base – kolektor harus dibias mundur.
Untuk menentukan jenis transistor dapat dipergunakan ohm-meter dengan
memanfaatkan batere yang terdapat didalamnya. Cara melakukan pengetesan adalah basis
dihubungkan dengan terminal positif pada ohm meter terminal negatif dihubungkan dengan
emitor dan kolektor secara bergantian. Apabila resistansi yang ditunjukkan ohm meter rendah
maka transistor tersebut jenis NPN. Sebaliknya jika penunjukkan resistansi yang besar dan
posisi terminal dibalik menunjukkan resistansi yang rendah, berarti jenis transistor tersebut
PNP
5.LANGKAH PERCOBAAN
1. Hubungkan rangkaian seperti pada diagram rangkaian dengan tegangan DC sebesar 6
Volt dan transistor AC 127
2. Ukur harga arus pada setiap rangkaian dan catat pada tabel lembar kerja.
3. Amati kondisi lampu dan catat tabel lembar kerja.
4. Ganti transistor jenis yang lain
5. Ulangi langkah 2 dan 3
6. DATA HASIL
N Bahan No Diagram Arus Kondisi Jenis
Keterangan
O Percobaan Rangkaian Lampu Transistor
1 BD 441 Lampu tidak
4–1 0 Mati
menyala
Lampu tidak
4–2 0 Mati
menyala
Lampu tidak
4–3 0 Mati
menyala
Lampu menyala
4–4 86,13 mA Hidup
redup
Lampu tidak
4–5 0 Mati
menyala
Lampu tidak
4–6 0 Mati NPN
menyala
Lampu menyala
4–7 83,87 mA Hidup
redup
Lampu tidak
4–8 0 Mati
menyala
Lampu menyala
4–9 -86,13 mA Hidup
redup
Lampu menyala
4 – 10 -83,87 mA Hidup
redup
Lampu tidak
4 – 11 0 Mati
menyala
Lampu tidak
4 – 12 0 Mati
menyala
2 BC 337 Lampu tidak
4–1 0 Mati
menyala
Lampu tidak
4–2 0 Mati
menyala
Lampu tidak
4–3 0 Mati
menyala
Lampu menyala
4–4 85,28 mA Hidup
redup
Lampu tidak
4–5 0 Mati
menyala
Lampu tidak
4–6 0 Mati NPN
menyala
Lampu menyala
4–7 84,74 mA Hidup
redup
Lampu tidak
4–8 0 Mati
menyala
4–9 -85,28 mA Hidup Lampu menyala
redup
Lampu menyala
4 – 10 -84,74 mA Hidup
redup
Lampu tidak
4 – 11 0 Mati
menyala
Lampu tidak
4 – 12 0 Mati
menyala
7. LEMBAR KERJA
Transistor BD 441
Transistor BC 337
Transistor 2N 3055
Transistor 2N 3702
Transistor BC 177
Transistor BD 136
8. PEMBAHASAN
1. Transistor BD 441 berjenis NPN. Pada emitter-basis, emitter negatif dan basis
positif, terjadi bias maju. Pada collector-basis, collector negatif dan basis positif, terjadi
bias maju.
2. Transistor BC 337 berjenis NPN. Pada emitter-basis, emitter negatif dan basis
positif, terjadi bias maju. Pada collector-basis, collector negatif dan basis positif, terjadi
bias maju.
3. Transistor 2N3055 berjenis NPN. Pada emitter-basis, emitter negatif dan basis
positif, terjadi bias maju. Pada collector-basis, collector negatif dan basis positif, terjadi
bias maju.
4. Transistor 2N3702 berjenis PNP. Pada emitter-basis, emitter positif dan basis
negatif, terjadi bias maju. Pada collector-basis, collector positif dan basis negatif,terjadi
bias maju.
5. Transistor BC 177 berjenis PNP. Pada emitter-basis, emitter positif dan basis
negatif, terjadi bias maju. Pada collector-basis, collector positif dan basis negatif,terjadi
bias maju.
6. Transistor BD 136 berjenis PNP. Pada emitter-basis, emitter positif dan basis
negatif, terjadi bias maju. Pada collector-basis, collector positif dan basis negatif,terjadi
bias maju.
11. KESIMPULAN
1. Transistor adalah komponen elektronika yang mempunyai tiga elektroda yaitu Emitor,
Basik dan kolektor, dan terdiri dari dua jenis PNP dan NPN.
2. Transistor berjenis NPN. Pada emitter-basis, emitter negatif dan basis positif, terjadi bias
maju. Pada collector-basis, collector negatif dan basis positif, terjadi bias maju.
3. Transistor berjenis PNP. Pada emitter-basis, emitter positif dan basis negatif, terjadi bias
maju. Pada collector-basis, collector positif dan basis negatif,terjadi bias maju.
4. Transistor yang rusak agak parah menyebabkan hubungan singkat disemua kaki
terminalnya. Sebuah sirkuit yang “hubung singkat” memumgkinkan arus mengalir yang
besar, yang menyebabkan panas yang berlebihan pada transistor, sehingga menimbulkan
kerusakan.Atau dapat juga terjadi rangkaian terbuka antara terminal Basis ke Collector
atau Basis ke Emitter.