Anda di halaman 1dari 5

PANDANGAN MATA KABUR

(by: Khairunnisa Puspita)

No. Kegiatan
1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan identitas pemeriksa
2. Menanyakan identitas pasien
Anamnesis
3. Riwayat penyakit sekarang
 Keluhan Utama
 Onset
 Memperberat
 Memperingan
 Kualitatif
 Kuantitatif
 Keluhan penyerta
4. Riwayat penyakit dahulu:
 Apakah pemakai atau pernah memakai kacamata atau lensa kontak?
 Apakah pernah mengalami tindakan operatif pada mata Anda?
 Apakah pernah atau sedang diberikan terapi pada mata Anda?
 Adakah riwayat alergi pada obat?
5. Riwayat penyakit keluarga:
 Adakah kelainan mata pada keluarga yang sama seperti yang dirasakan pasien?
6. Riwayat Sosial, ekonomi (kebiasaan pasien)
7. Resume anamnesis
8. Menjelaskan prosedur pemeriksaan
9. Menanyakan kesediaan pasien
10. Menjaga privasi pasien
11. Cuci tangan
Pemeriksaan Fisik
12. Keadaan umum & status generalis
13. Pemeriksaan fisik mata
Pemeriksaan Penunjang
13. Refraksi subjektif: Pemeriksaan visus
Refraksi objektif: Funduskopi, pemeriksaan TIO
14. Koreksi visus dan menyebutkan hasil koreksi (Diagnosa kerja & Diagnosa banding)
15. Cuci tangan
16. Tatalaksana
17. Edukasi
18. Penutup
1. Pemeriksaan Visus

No. Kegiatan
Pemeriksaan Tajam Pengelihatan Jauh
11. Tanyakan terlebih dahulu pada pasien, apakah pasien bisa membaca. Jika bisa, gunakan
snellen chart. Jika tidak, gunakan E chart.
12. Posisikan pasien duduk dengan jarak 6 m dari snellen chart
13. Tutup mata kiri dengan occluder (kalau ada trial frame) atau telapak tangan. Pastikan
occluder atau telapak tangan tidak menyentuh mata. Tunjukkan caranya.
“Mata kirinya ditutup seperti ini ya pak. Jangan ditekan. Nanti selama pemeriksaan lihat
lurus ke depan. Nanti saya akan menunjuk salah satu huruf yang ada di kartu ini, nanti
bapak sebutkan hurufnya. Jelas ya pak, ada yang ingin ditanyakan terlebih dahulu?”
14. Mintalah pasien membaca dari atas ke bawah
 Pasien diminta untuk membaca huruf terbesar pada optotype (Jika tidak bisa
membaca huruf terbesar lanjut ke no 19)
 Pasien diminta untuk membaca semua huruf pada optotype baris demi baris hingga
batas 6/6
Yang dimaksud dengan visus dasar:
 Baris terakhir yang dapat dibaca oleh pasien
 Minimal 50% dari total huruf dalam 1 baris
15. Lakukan pada mata kontralateral
Pin Hole Test
16. Mintalah penderita untuk membaca huruf pada baris terkecil yang dia bisa dengan
menggunakan pin hole
 Bila visus tetap berkurang (uji pinhole tidak maju)  bukan kelainan refraksi
 Bila visus membaik (uji pinhole maju)  kelainan refraksi
17. Lakukan pada mata kontralateral (jika terdapat penurunan visus)
Tajam Pengelihatan Rendah
Finger Counting
18. Berdiri dengan jarak 1 m dari pasien. Tunjukkan jari-jari Anda dan tanyakan pada
penderita berapakah jumlah jari yang Anda tunjukkan. (bila pasien tidak bisa menyebutkan
dengan benar, lanjut ke no 22)
19. Bila pasien benar, mundur 1 m lagi dan seterusnya hingga pasien salah menyebutkan jari
Anda
20. Catat dari jarak berapa pasien masih dapat mengidentifikasi jumlah jari pemeriksa dengan
benar. Visus pasien: jarak pasien-pemeriksa/60.
21. Lakukan pada mata kontralateral
Hand Movement
22. Berdiri dengan jarak 1 m dari pasien
23. Gerakan tangan Anda ke atas dan ke bawah atau ke kiri – kanan
24. Mintalah pasien mengidentifikasi arah gerakan tangan Anda
25. Jika pasien bisa menyebutkan dengan benar, maka visus pasien adalah 1/300
Jika tidak bisa, lakukan tes dengan cahaya (no 26)
Light Perception
26. Berdiri dengan jarak 1 m dari pasien
27. Sinari cahaya penlight pada mata pasien
28. Minta pasien mengidentifikasi ada atau tidaknya sinar penlight
 Jika pasien dapat melihat sinar, visusnya 1/. Lanjutkan dengan light projection (no
29)
 Jika pasien tidak melihat sinar, visusnya 0.
Light Projection
29. Arahkan sinar penlight dari atas-bawah-kanan-kiri mata pasien dan minta pasien untuk
mengidentifikasi arah datangnya sinar. Jika benar ditulis sebagai +, dan salah ditulis
sebagai -

2. Koreksi Visus (dilakukan setelah uji pinhole)

No. Kegiatan
1. Letakkan lensa S + 0.50 pada trial frame di depan mata kanan
2. Tanyakan apakah huruf yang dilihat menjadi lebih jelas
3. Bila tidak, ganti lensa tersebut dengan lensa S – 0.25. Apabila menjadi lebih jelas,
tambahkan secara bertahap sampai pasien dapat melihat dengan jelas (sampai visus 6/6).
Tentukan lensa sferis negatif terkecil yang memberikan visus terbaik (MIOPI)
Jika menjadi lebih jelas, tambahkan secara bertahap sampai penderita dapat melihat dengan
jelas (sampai visus 6/6). Tentukan lensa sferis positif yang terkuat yang memberikan visus
terbaik (HIPERMETROPI)
*misal diberi sferis positif semakin jelas, tetap dicoba juga diberi sferis negatif.
Bandingkan lebih jelas yang mana
4. Lakukan pada mata kontralateral (bila terjadi penurunan visus)
5. Catat hasilnya

1) Miopi
a) Penatalaksanaan
 Kacamata sferis negatif terkecil yang memberikan ketajaman pengelihatan
maksimal
 Lensa kontak
 Bedah refraktif
 Lasik
b) Komplikasi
 Ablasio retina
 Strabismus
 Ambliopia
c) Prognosis
Quo ad vitam: ad bonam
Quo ad Functionam: dubia ad bonam
Quo Ad sanationam: ad bonam
d) Edukasi
 Menjelaskan pada pasien tentang penyakit, rencana terapi (harus
menggunakan kacamata atau lensa kontak) dan prognosisnya
 Membaca dalam cahaya yang cukup dan tidak dalam jarak dekat atau dalam
posisi tiduran
 Mengurangi aktivitas di depan monitor dalam jarak yang terlalu dekat
 Jelaskan bahwa kecocokan kacamata yang diresepkan sekarang bisa berubah
sewaktu-waktu
 Kontrol untuk pemeriksaan visus bila ada keluhan (dirasa pengelihatan
semakin berkurang)
 Menjelaskan tentang pentingnya memakai kacamata yang sesuai dengan
koreksi dan menjelaskan komplikasi yang akan terjadi bila tidak memakai
kacamata yang tidak sesuai dengan koreksi

2) Hipermetropi
a) Penatalaksanaan
 Kacamata sferis positif terkuat yang memberikan ketajaman pengelihatan
maksimal
 Lensa kontak
 Bedah refraktif
 Lasik
b) Komplikasi
 Ambliopia
 Esotropia
c) Prognosis
Quo ad vitam: ad bonam
Quo ad Functionam: dubia ad bonam
Quo Ad sanationam: ad bonam
d) Edukasi
 Menjelaskan pada pasien tentang penyakit, rencana terapi (harus
menggunakan kacamata atau lensa kontak) dan prognosisnya
 Jelaskan bahwa kecocokan kacamata yang diresepkan sekarang bisa berubah
sewaktu-waktu
 Kontrol untuk pemeriksaan visus bila ada keluhan (dirasa pengelihatan
semakin berkurang)
 Menjelaskan tentang pentingnya memakai kacamata yang sesuai dengan
koreksi dan menjelaskan komplikasi yang akan terjadi bila tidak memakai
kacamata yang tidak sesuai dengan koreksi

Anda mungkin juga menyukai