Anda di halaman 1dari 3

“Saatnya Berubah”

Fuadh Naim

Saatnya berubah atau dapat dikatakan dengan hijrah. Apakah kita hijrah menjadi lebih
baik atau menjadi lebih buruk?

“Kalian hari ini adalah pilihan kalian di masa lalu, dan kalian di masa depan adalah hasil
pilihan kalian hari ini.”

Apa yang kita butuhkan ketika kita ingin berubah ?

Ya, kita membutuhkan semua motivasi. Motivasi kenapa kita ingin berubah.
Alasan kenapa kita harus berubah, ketika alasannya jelas, maka akan dengan
mudah kita melakukannya.

Kenapa banyak dari kita banyak yang belum bersemangat berhijrah ?

Karena kita belum memiliki alasan yang jelas. Dalam beragama ketika kita
dipaksa berubah oleh seseorang. Maka akan jadi terpaksa bagi kita, sekalipun
berubah maka itu tidak akan bertahan lama.

“Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahnam banyak dari kalangan jin dan manusia.
Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah)
dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunaknnya untuk melihat (tanda-tanda
kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunaknnya untuk
mendegarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi.
Mereka itulah orang-orang yang lengah.”

Dari ayat diatas, dapat disimpulkan bahwa, manusia dan hewan memiliki berbagai
macam persamaan seperti :

a. Kebutuhan Jasmani : Makan, Minum, Tidur, Buang Air, dsb


b. Naluri : Nau’, Baqa’, Tadayyun

Tapi Allah ciptakan manusia berbeda dengan hewan, sebab manusia memiliki akal /
pikiran.
Lantas, apakah sudah kita pergunakan akal / pikiran kita dengan sebaiknya ?

Agar kita dapat berpikir dengan baik, kita membutuhkan sebuah informasi yang masuk
dan diterima oleh indera kita (mata, telinga), selanjutnya informasi tersebut akan
dicerna dan diproses di otak dan otak kita akan memprosesnya menjadi sebuah ilmu di
maklumat assabiqah. Jika salah satu dari komponen ini hilang, maka hasilnya kita
tidak dapat berpikir dengan baik.

“Jika informasi yang masuk adalah informasi yang baik, maka maklumat assabiqahnya
pun akan baik. Tetapi bila informasi yang masuk buruk, maka maklumat assabiqahnya
juga akan berdampak buruk”

“Salah makan makanan, minum obat kita bisa sembuh, tetapi salah makan informasi
yang masuk melalui mata dan telinga kita, maka informasi tersebut akan tertanam di
otak kita dan akan susah hilangnya.”

Jadi, jika informasi yang kita ambil baik, maka akan berdampak baik pula untuk
kita.

Manusia diciptakan Allah dalam bentuk sebaik-baiknya untuk menjadi khalifah di muka
bumi, untuk menjaga apa yang telah Allah beri, untuk menjaga hal tersebut dengan
baik, manusia harus mempunya ilmu dan dibutuhkan belajar.

Belajar dengan menonton, membaca, mendengar dan melakukan hal yang baik.
Untuk menghasilkan syaksiyah atau kepribadian yang baik, maka kita harus berlatih
dan terbiasa untuk belajar hal-hal yang baik. Dari hal-hal baik tersebut akan membentuk
syaksiyah yang baik pula.

Jika kita ingin berubah, sederahan saja bagaimana kita merubah tontonan dan bacaan
kita. Semua membutuhkan proses dan tidak instan hanya dengan satu malam. Jika
aqliyah, naqliyah dan syaksiyah kita terlatih dengan baik maka akan berubah menjadi
lebih baik. Tanpa ada yang menyuruh atau tanpa ada paksaan, dapat kita lakukan
dengan baik.

-NHRM-

Anda mungkin juga menyukai