Ulangan 4
Ulangan 4
Pasal 1
Hai orang Israel dengarlah, sekarang Musa menuntut perhatian umat, yaitu
Allah, sering diulangi. Lih. Ump 4 : 39, 40; 8:20; 9 : 23; 13:4, 18; 15:5; 26:14, 17;
27:10; 28:1, 2, 15, 45, 62; 30:2, 8, 10, 20. Ketetapan kata huggim datang dari
suatu akar yang berarti “memahat” dan dengan demikian menunjuk kepada
yang diadakan oleh pemegang kuasa atau karena adat istiadat yang dipakai
sebagai teladan di masa depan, bagi bimbingan para hakim dalam keadaan-
dalam urutan ini dalam Ulangan, untuk menunjukkan pentingnya ketetapan tanpa
Kasuistik atau ‘hukum untuk tiap kejadian’ yang terdapat dalam Kel. 21:1 –
20:17, tentu dimaksud untuk digunakan oleh para hakim, memberi suatu contoh
bagi peraturan itu atau mispat. Kata itu juga dipakai untuk perbuatan Allah yang
‘perintah’ dalam 4:5, 8, 14, 45; 5:1, 31; 6:1, 20; 7:11; 8:11; 11:1, 32; 12:1; 26:16,
17. ‘Ketetapan’ muncul sendirian dalam 4:6; 6:24; 16:12; dan bersama dengan
‘perintah’ dalam 4:40; 6:17; 10:13; 27:10; 28:15, 45; 30:10. Supaya kamu hidup.
Tiap firman Tuhan adalah ‘roti hidup’ (8:3), dan firmanNya menunjukkan jalan ke
Pasal 2
memuat beberapa larangan seperti ini. Di sini perintah itu menciptakan perbedaan
yang tajam antara firman Allah dan kata-kata manusia, perbedaan yang juga
ditekankan oleh Kristus (Mat 5:17 – 19; 15:6). Ketika Wahyu Allah telah selesai,
suatu peringatan lebih lanjut semacam ini ditambahkan (Why 22:18, 19). Hal ini
Musa, jika keadaan menuntut, melainkan bahwa tidak boleh diadakan perubahan
kesusilaan asasi. Yang kuperintahkan. Istilah miswa dapat diterapkan kepada tiap
macam perintah, baik yang bersifat sementara maupun yang tetap, yang umum
maupun yang khusus. Dalam 4:13 dan 10:4 dabar (firman) yang dipakai bukan,
Pasal 3 dan 4
mengingatkan mereka kepada apa yang telah mereka lihat (1:19; 3:21; 7:19; 11:7;
29:2, 3), telah mereka dengar (4:12; 5:23) dan ketahui (7:15). Baal-Peor, ilahi kafir
mengerikan (bnd Bil. 25:1, 2). Baal adalah kepala dari para ilah Kanaan, dan
Pasal 5 dan 6
hukum Musa yang memiliki arti etis yang untuk selama-lamanya, yang menuntut
pemenuhan dari orang Kristen. Bagi Israel hukum itu adalah pawing yang
disebutkan akan berlaku atas dasar yang wajar di masa depan, yaitu jika orang
Israel yang sedang mengembara itu telah menyeberang masuk Kanaan serta
mendudukinya. Justru hukum itu memiliki sifat seperti calon dan tidak seharusnya
berkembang, yang biasa ada dalam suatu masyarakat yang telah menetap kokoh.
hanya bersifat sementara dan hanya mengingat orang Yahudi saja, bukan orang
Kristen pertama. Bnd. Mat. 8:4; Luk 11:42; Gal 4:9; 5:1-6; Ibr 9:9.
Pasal 7
Allah yang demikian dekat kepadanya. Hak istimewa yang besar ini
mewujudkan rahasia ciri khas agama Ibrani, yaitu bahwa tidak perlu adanya
doa.
Pasal 8
Seluruh hukum ini rupanya menunjuk kepada bagian terbesar Ul. Apakah
arti hukum Musa bagi pembaca Kristen? Sekalipun hukum itu memiliki beberapa
unsure yang bersifat sementara, yang tidak mengingat orang Kristen, namun
hukum itu juga berisi asas-asas keadilan, kekudusan dan kebenaran yang kekal,
undangan. Inilah yang mengikat segala keturunan, baik Yahudi maupun Kristen,
PB dengan kata-kata ‘sebab ada tertulis’. Lih. Mat 4:10; 5:17; Rm 13:9; 1Ptr 1:16.
Lagi, sebagai bagian dari Alkitab yang diilhamkan, seluruh kitab itu telah ditulis
untuk menjadi pelajaran bagi kita (Rm 15:4), dan bermanfaat (2 Tim 3:16).
secara khusus pada waktu Ia digoda (bnd Mat 4:4 dgn Ul 8:3; Mat 4:7 dgn Ul