Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global
Ruang Seminar FMIPA UNY, 14 Oktober 2017
Sri Ningsih
Pusat Teknologi Farmasi dan Medika, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Tangerang
E-mail: sri.ningsih@bppt.go.id
Abstrak
Secang (Caesalpinia sappan L.) termasuk ke dalam suku Caesalpiniaceae adalah salah satu tanaman
yang banyak terbukti mempunyai banyak khasiat farmakologi. Hiperuresemia adalah salah satu
kelainan fisiologis yang disebabkan dengan kadar asama urat tinggi dimana prevalensi penderita
cenderung meningkat. Asam urat merupakan produk akhir dari kerja enzim xantin oksidase (XO).
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari aktivitas esktrak secang dalam menginhibisi XO dan
penentuan kadar senyawa polifenol. Ekstrak dibuat dengan cara maserasi menggunakan pelarut
etanol pada suhu kamar. Hasil pengujian inhibisi XO dengan pembanding positif allopurinol pada
konsentrasi akhir 100 ug/ml menunjukkan bahwa ekstrak secang mampu menginhibisi XO sebesar
98% relative terhadap pembanding positif. Hasil penentuan kadar polifenol menunjukkan bahwa
ekstrak secang mempunyai kadar sebesar 99%. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak
secang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai bahan untuk pengobatan hiperuresemia.
Kata kunci: secang (Caesalpinia sappan L.), xantin oksidase, polifenol, hiperuresemia
Abstract
Secang (Caesalpinia sappan L.) belonging to Caesalpiniaceae family is one of the medicinal plant
that had been claimed exhibiting pharmacological properties. Hyperuricemia is a disease that is
characterized by high uric acid levels, in which the number of victim increase year by year in the
worldwide. Uric acid is the end product of the enzyme xanthine oxidase (XO) metabolism. These
researches were intended to evaluate the XO inhibitory activity of secang extract and determinate of
polyphenol content. The extract was prepared by maceration using ethanol at room temperature.
The results showed that secang extract was potential to inhibit XO by 98% relative to positive
control, allopurinol, at the final concentration of 100 ug/ml. The polyphenol content of extract was
99%. It could be concluded that secang extract has potency to be developed as an ingredient for
hyperuricemia treatment.
171
Sri Ningsih
Aktivitas Inhibisi Xantin .....
172
Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017
Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global
Ruang Seminar FMIPA UNY, 14 Oktober 2017
timbang. Jika dengan cara ini arang saring. Sebanyak 20 mL filtrat diuapkan
tidak dapat dihilangkan, ditambahkan hingga kering dalam cawan dangkal
air panas, diaduk, disaring melalui beralas datar yang telah dipanaskan
kertas saring bebas abu, dan filtrate 105oC dan ditara pada suhu 105oC
dipisahkan. Pijarkan kertas saring hingga bobot tetap. Hitung kadar dalam
beserta sisa penyaringan dalam krus % sari yang larut dalam air.
yang sama. Masukkan filtrat ke dalam f. Susut pengeringan
krus, diuapkan dan dipijarkan hingga Ditimbang saksama 0,5 g ekstrak
bobot tetap. Kadar abu total dihitung kental dalam botol timbang dangkal
terhadap berat bahan uji, dinyatakan bertutup yang sebelumnya telah
dalam % b/b. dipanaskan pada suhu 150oC dan ditara.
c. Kadar abu tidak larut asam Ratakan bahan dalam botol timbang
Didihkan abu yang diperoleh pada hingga merupakan lapisan setebal lebih
penetapan kadar abu total dengan 25 mL kurang 5-10 mm dan dikeringkan pada
asam klorida encer LP selama 5 menit. suhu 150oC hingga bobot tetap.
Kumpulkan bagian yang tidak larut Selanjutnya, simpan botol dalam
dalam asam, saring melalui kertas keadaan tertutup dalam eksikator
saring bebas abu, dicuci dengan air hingga suhu ruang. Ditentukan kadar
panas, dipijarkan dalam krus hingga susut pengeringan.
bobot tetap. Kadar abu yang tidak larut g. Cemaran logam berat
asam dihitung terhadap berat bahan uji, Penetapan kadar logam berat yaitu
dinyatakan dalam % b/b. Cd, Pb, As, dan Hg dilakukan
d. Kadar senyawa larut etanol menggunakan alat inductively coupled
Timbang saksama lebih kurang 0,5 plasma-optical emission spectroscopy
g ekstrak kental dan dimasukkan ke (ICP-OES) yang dikalibrasi setiap hari
dalam labu bersumbat. Ditambahkan menggunakan larutan standar dengan
100 mL etanol 95% P, kocok berkali- prosedur sebagai berikut:
kali selama 6 jam pertama, biarkan Persiapan sampel
selama 18 jam, dan segera disaring 1) Ditimbang tidak kurang dari 0,5 g
untuk menghindarkan penguapan sampel ke dalam vessel.
etanol. Sebanyak 20 mL filtrat diuapkan Ditambahkan 5 ml aquadem
hingga kering dalam cawan dangkal ultrapure (disaring dengan filter 18
beralas datar yang telah dipanaskan MΩcm-1) dan 5 ml NHO3 p. Vessel
105oC dan ditara pada suhu 105oC ditutup dan dilakukan destruksi
hingga bobot tetap. Hitung kadar dalam dengan menggunakan microwave
% sari yang larut dalam etanol. degasser suhu 180°C dengan tekanan
e. Kadar senyawa larut air 400–1600 w (tergantung jumlah
Ditimbang saksama lebih kurang vessel) selama 15 menit.
0,5 g ekstrak kental dan dimasukkan ke 2) Setelah selesai, vessel dibiarkan
dalam labu bersumbat tambahkan 100 hingga suhu kamar, ditambahkan 2-3
mL air yang telah jenuh kloroform, tetes hidrogen peroksida dan
kocok berkali-kali selama 6 jam akuadem hingga 50,0 ml. Disaring.
pertama, biarkan selama 18 jam, segera
173
Sri Ningsih
Aktivitas Inhibisi Xantin .....
174
Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017
Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global
Ruang Seminar FMIPA UNY, 14 Oktober 2017
175
Sri Ningsih
Aktivitas Inhibisi Xantin .....
Jumlah pereaksi yang dimasukkan 500, 750, 1000 ppm dengan cara
kedalam kuvet dapat dilihat pada Tabel 1. mengencerkan larutan induk menggunakan
akuabides. Dari serangkaian larutan kerja
Pengujian kadar total polifenol
tersebut akan diperoleh konsentrasi final
(Waterhouse, nd)
(FC) sebesar 1, 2, 3, 5, 8, 10 ppm. Cara
Pengukuran kadar total polifenol
pengenceran disajikan pada Tabel 2.
dilakukan secara spektrofotometeri
Standar asam galat dapat bertahan selama
menggunakan reagen kit Follin Ciocalteu
2 minggu disimpan dalam lemari es 4C
mengacu pada penelitian sebelumnya
selama tidak terkontaminasi.
dengan modifikasi. Ditimbang 10 mg
Pengukuran kadar total polifenol
ekstrak secang dilarutkan dalam 200uL
dilakukan dengan cara sebagai berikut ke
DMSO dengan bantuan sonikasi atau
dala mikrotube plastik 1,5 mL dimasukan
vortek hingga larut sempurna jika perlu
berturut-turut 20 uL larutan sampel uji, 780
disentrifugasi untuk memisahkan
4 uL akuades, 50 uL regen Folin Ciocalteu
endapannya (= 5x10 ppm). Larutan kerja
dan diaduk hingga homogen. tube
sampel uji disiapkan dengan
dibiarkan selama 30 detik hingga 8 menit.
mengencerkan larutan induk di atas dengan
Selanjutnya, ditambah dengan 150 uL 20%
DMSO secara bertahap (kelipatan 1/10x
NaCO3, dikocok dan diinkubasi pada suhu
nya) hingga diperoleh konsentrasi 5000
200C selama 2 jam atau 400C selama 30
ppm sehingga akan memberikan nilai
menit. Absorbansi larutan dibaca pada
absorbansi yang memenuhi syarat. Untuk
panjang gelombang 765 nm terhadap regen
konsentrasi larutan kerja tersebut akan
blanko. Sebagai regen blanko digunakan
diperoleh konsentrasi final 100 ppm.
ereaksi seperti diatas, dimana sampel uji
Tabel 2. Penyiapan Larutan Kerja Asam dihilangkan dan diganti dengan akuades.
Galat
Pengukuran dilakukan pengulangan
Konsentrasi Konsentra-
Volume Volume sebanyak 3 kali
Larutan si Akhir
Larutan Akuabi-
Kerja yang yang Akan Senyawa standar asam galat
Induk des
Akan Dibuat Diperoleh
(ppm) (uL) (uL) (ppm)
diperlakukan sama dengan sampel uji.
100 12,50 487,50 1 Dibuat kurva standar yang menyatakan
200 25,00 475,00 2 hubungan antara absorbansi dan
250 31,25 468,75 3
500 62,50 437,50 5 konsentrasi akhir asam galat dan
750 93,75 406,25 8 dihitungan persamaan regresi Y=AX+B
1000 125,00 375,00 10 menggunakan progra microsoft excell.
Keterangan: Volume akhir dibuat 500 uL.
Pengukuran dilakukan pengulangan
Penghitungan dilakukan
menggunakan rumus n1xv1 sebanyak 3 kali.
= n2xv2 Kadar total polifenol dalam sampel
uji setara dengan asam galat (gallic acid
Sebagai pembanding digunakan
equivalent/GAE) ditetapkan menggunakan
asam galat yang disiapkan dengan cara
persamaan regresi di atas dan persen total
menimbang sebanyak 20 mg asam galat
polifenol dihitung persamaan sebagai
dilarutkan dalam 400 uL etanol dan di add
berikut:
dengan akuabidest hingga 5 mL dalam labu
takar (= 4x103 ppm). Selanjutnya dibuat 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 (𝑝𝑝𝑚)
% 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑜𝑙𝑖𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙 = × 100%
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 (𝑝𝑝𝑚)
serangkaian larutan kerja 100, 200, 250,
176
Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017
Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global
Ruang Seminar FMIPA UNY, 14 Oktober 2017
177
Sri Ningsih
Aktivitas Inhibisi Xantin .....
Pengujian inhibisi XO sampel uji se- mempunyai potensi dalam menekan kerja
cara in vitro dengan mengukur kadar asam enzim XO. Hasil penelitian ini sejalan de-
urat yang terbentuk persatuan waktu sela- ngan penelitian sebelumnya yang menye-
ma kurun waktu tertentu dengan menggu- butkan bahwa ekstrak metanol secang yang
nakan sistem xantin-xantin oksidase. Hasil dikoleksi dari Vietnam mempunyai aktivi-
pengukuran kekuatan inhibisi XO tas menekan enzim XO dengan nilai IC50 <
disajikan pada Tabel 4 dan Gambar 1. 20 ug/mL (Nguyen, 20041). Penelitian lain
Dari Gambar ... terlihat bahwa ke- yang mencoba mengisolasi jenis senyawa
kuatan inhibisi XO dari ekstrak secang aktif yang berpotensi dalam menginhibisi
hampir setara dengan pembanding allopu- XO menunjukkan bahwa senyawa kimia
rinol. Pada konsentrasi akhir 100 ug/ml, sappanchalcone menunjukkan aktivitas
aktivitas penghembatan XO secang sekitar inhibisi XO yang paling poten yaitu nilai
59% sementara allopurinol sebesar 60%. IC50 sebesar 3,5 uM hampir setara dengan
Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak secang allopurinol sebesar 2,5 uM. Senyawa lain
178
Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017
Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global
Ruang Seminar FMIPA UNY, 14 Oktober 2017
yang menunjukkan aktivitas inhibisi XO asam sinamat (C6-C3) dan asam benzoate
dengan sifat concentration-dependent (C6-C1). Gugus OH pada cincin aromatic
manner seperti neoprotosappanin, mampu mendonasikan atom H sehingga
protosappanin A dimethyl acetal, kelompok ini mempunyai memiliki sifat
protosappanin E-2, neosappanone A, farmakologi yang bermacam-macam
protosappanin A, sappanol, sappanone B, seperti antioksidan, antimutagenisitas,
3-deoxysappanone B, dan appanchalcone. antiviral, antibakteri, algasidal, antifungi,
(Nguyen 20052). insektisida, estrogenic dan keratolitik
Prinsip mengukur kekuatan inhibisi bahkan proteksi diri dari lingungannya
XO dari sampel uji adalah dengan (Castellano, 2012).
mengukur produk asam urat yang Pada pengukuran kadar total
terbentuk dari kerja enzim XO pada system polifenol digunakan pembanding asam
XO-Xantin. Prosedur untuk mengukur galat. Penelitian sebelumnya membuktikan
aktivitas enzim dapat dilakukan dengan bahwa penggunaan asam galat sebagai
cara mengukur kehilangan substrat atau pembanding memiliki beberapa
mengukur produk yang terbentuk pada keunggulan seperti senyawa ini dalam
periode waktu tertentu (http://academic). keadaan murni cukup mudah diperoleh
Beberapa penelitian sebelumnya mengukur dengan harga yang relatif tidak terlampau
aktivitas inhibisi XO dengan mengukur mahal, hasil pengukuran kadar senyawa
kadar asam urat pada satu titik tertentu fenolik dari beberapa jenis sampel uji
setelah dilakukan terminasi dengan memberikan nilai yang ekuivalen dengan
penambahan HCl atau dengan teknis penggunaan standar asam galat, larutan
lainnya (Kostic, 2015). Sementara itu, pada asam galat relatif stabil dimana aktivitas
penelitian ini, aktivitas dari sampel uji akan menurun sekitar 5% setelah
dalam menginhibisi XO ditetapkan dengan penyimpanan dalam lemari es selama 2
mengukura kadar asam urat yang terbentuk minggu dalam keadaan tertutup
pada rentang waktu tertentu selanjutnya (Waterhouse, n.d.). Karena senyawa fenol
aktivitas inhibisi XO dari sampel uji yang ada dalam sampel uji tidak semuanya
dinyatakan dengan tingkat kemiringan adalah asam galat, maka kadar total
(slope) dari plot antara konsentrasi dengan polifenol dalam sampel uji dinyatakan
kadar asam urat terhadap waktu. Sehingga dengan satuan setara asam galat (gallic
prosedur yang digunakan memiliki acid equivalent/GAE), yang dihitung dari
keunggulan dimana kadar asam urat yang persamaan kurva standar asam galat. Hasil
terbentuk diukur dengan memperhatikan pembuatan kurva standar asam galat dan
proses reaksi sehingga nilai yang diperoleh penghitungan persamaan regresinya adalah
merupakan relatif dari nilai yang lain. sebagai berikut.
Menurut definisi, senyawa polifenol Tabel 5. Absorbansi Asam Galat
merupakan jenis senyawa yang Konsentrasi Rata2
Abs-1 Abs-2 Abs-3
Akhir Absorbansi
mengandung gugus fenol lebih 12 gugus, 1 0,101 0,101 0,099 0,100
umumnya larut dalam air, berat molekul 2 0,196 0,278 0,19 0,221
500-4000 Da dengan 5-7 ring aromatic per 3 0,229 0,238 0,241 0,236
5 0,480 0,470 0,480 0,477
1000 Da (Quideau, 2011). Biosintesa 8 0,717 0,715 0,705 0,712
polifenol dalam tanaman melalui jalur 10 0,903 0,902 0,904 0,903
179
Sri Ningsih
Aktivitas Inhibisi Xantin .....
180
Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017
Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global
Ruang Seminar FMIPA UNY, 14 Oktober 2017
181
Sri Ningsih
Aktivitas Inhibisi Xantin .....
19. http://academic.brooklyn.cuny.edu/bi
ology/bio4fv/page/enz-rat.htm diakses
pada tanggal 01-10-2017.
182