Anda di halaman 1dari 2

PENGERTIAN ETIOLOGI PATOFISIOLOGI

Diabetes Melitus (DM) merupakan Menurut Tandra (2018) penyebab


suatu penyakit menahun yang ditandai terjadinya diabetes yaitu : Diabetes melitus adalah pemanfaatan insulin yang tidak
dengan kadar glukosa darah (gula adekuat di dalam tubuh. Ketidakadekuatan insulin
1. Usia menyebabkan glukosa tidak dapat diubah menjadi
darah) melebihi normal yaitu kadar 2. Gaya hidup yang tidak baik
gula darah sewaktu sama atau lebih glikogen, sehingga kadar glukosa dalam darah
3. Obat-obatan
dari 200 mg/dl, dan kadar gula darah 4. Kehamilan meningkat dan terjadi hipoglikemia. Ginjal tidak dapat
puasa di atas atau sama dengan 126 5. Keturunan menahan hipeglikemia ini, karena ambang batas glukosa
mg/dl (Hestiana, 2017) 6. Pankreatitis darah adalah 180 mg%, sehingga jika terjadi
7. stress hiperglikemia, maka ginjal tidak bisa menyaring dan
mengabsorbsi sejumlah glukosa dalam darah.
Sehubungan dengan sifat glukosa yang menyerap air,
TANDA DAN GEJALA maka semua kelebihan dikeluarkan bersama urine yang
disebut Glukosa (Rendi & Margareth, 2015)
Menurut Agatha & Aveonita DIABETES
(2015) tanda dan gejala diabetes
melitus adalah : MELITUS
DIAGNOSA KEPERAWATAN (SDKI)
1. Banyak kencing
1. (D.0027) Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d
2. Rasa haus yang terus
3. Penderita cepat lapar Resistensi insulin d.d lelah atau lesu dan kadar glukosa
4. Badan dan rasa lemah. dalam darah tinggi
5. Polineuritis 2. (D.0019) Defisit nutrisi d.d Faktor psikologis
Intervensi Keperawatan (SIKI :
(keengganan untuk menelan) d.d nafsu makan menurun
1. Managemen Hiperglikemia
(I.03115) 3. (D.0192) Gangguan Integritas Kulit / Jaringan b.d
2. Pencegahan Infeksi Neuropati perifer d.d kerusakan jaringan dan lapisan kulit
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 4. (D.0142) Resiko infeksi d.d penyakit kronis ( Diabetes
(I.14539)
Menurut Perkumpulan Endokrinologi Indonesia
3. Perawatan Luka (I.14564 Melitus)
(2015) hasil pemeriksaan sebagai berikut :
4. Manajemen nutrisi
1. Glukosa darah puasa ≥126 mg/dl, dengan
(I.03119)
durasi puasa selama minimal 8 jam
2. Glukosa plasma ≥ 200 mg/dl 2 jam setelah
Tes Toleransi Glukosa Oral Kriteria Hasil (SLKI) :
1. Kestabilan kadar glukosa darah meningkat (L.03022)
(TTGO) dengan beban glukosa 75 gram
2. Status nutrisi membaik (L.03030)
3. Glukosa darah sewaktu ≥ 200 3. Integritas kulit dan jaringan membaik (L.14125)
mg/dl dengan keluhanan klasik 4. Tingkat infeksi membaik (L.14137)
DAFTAR PUSTAKA

Agatha, R., & Aveonita, R. (2015). Effect of Aloe vera in lowering blood glucose levels on Diabetes Melitus. J Majority |, 4, 104.

Hestiana, D. W. (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Dalam Pengelolaan Diet Pada Pasien Rawat Jalan
Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Kota Semarang. Journal of Health Education, 2(2), 137–145.
https://doi.org/10.15294/jhe.v2i2.14448

Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. 2015. Konsensus Pengelolaan Dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di Indonesia. Jakarta:
PB PERKENI

Rendy, M., & Margareth. (2015). Asuhan Keperawatan Medikal Bedah dan Penyakit Dalam. Yogyakarta: Nuha Medika.

Tandra, H. (2018). Dari Diabetes Menuju Jantung Dan Stroke : Petunjuk Praktis Mencegah dan Mengalahkan Sakit Jantung dan
Stroke pada Penderita Diabetes. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai