Anda di halaman 1dari 1

Kemelut di Majapahit

1. Nilai Moral
……., beliau tidak melupakan jasa-jasa para senopati (perwira) yang setia dan banyak
membantunya semenjak dahulu itu membagi-bagikan pangkat kepada mereka.
(Paragraf 1)
Keterkaitan pada zaman sekarang adalah banyak orang yang masih melupakan orang
berjasa dikehidupannya. Mereka bersikap acuh tak acuh kepada orang yang sudah berjasa
kepada mereka dan tak mau membalas budi.
2. Nilai Sosial
……, pengaruh persaingan itu terasa benar oleh para senopati dan mulailah terjadi
perpecahan diam-diam di antara mereka sebagai pihak yang bercondong kepada Dyah
Gayatri keturunan mendiang Sang Prabu Kertanegara, dan kepada Dara Petak
keturunan Malayu.(Paragraf 4)
Didalam lingkungan kita juga masih banyak masalah seperti ini, yang pada awalnya
karena ada selisih pendapat , persaingan terhadap sesuatu, atau berbeda tujuan. Berakhir
menjadi perpecahan didalam suatu kelompok.
3. Nilai Etika
Didalam kemaraham dan kekecewaan, Adipati Ronggo Lawe masih ingat untuk
menghaturkan sembahnya, tetapi setelah semua salam tatat susila ini selesai,…………
(Paragraf 8)
Dalam kehidupan sehari-hari seharusnya kita mencontoh Adipati Ronggo Lawe. Bersikap
sopan santun kepada orang yang patut kita hormati. Banyak orang-orang yang kini lupa
etika sopan santun seperti kutipan tersebut.
4. Nilai Politik
“Tentu saja tidak tepa! Paduka sendiri tahu siapa si Nambi itu! Paduka tentu masih
ingat akan segala sepak terjang dan tindak-tanduknya dahulu! Dia seorang yang bodoh,
lemah, rendah budi, penakut, sama sekali tidak memiliki wibawa…” (paragraph 10)
Dalam kutipan tersebut menggambarkan bahwa keputusan sang Prabu merupakan
keputusan yang tidak mempertimbangkan dari segala sisi. Sama halnya dengan
kebanyakan pejabat saat ini, mereka membuat keputusan seolah-olah tidak memikirkan
dari segala aspek.

Anda mungkin juga menyukai