Masalah Sosial Sumarjo

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

Presentasi masalah sosial

Apa Itu Masalah Sosial??


Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat,
yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang
ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan
kelompok atau masyarakat.

Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam
masyarakat dengan realita yang ada. Yang menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses
sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga
yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial,
musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.

Pengertian Kenakalan Remaja


Kenakalan remaja (juvenile delinquency) adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan,
atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak ke
dewasa. Kenakalan Remaja merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh
suatu bentuk pengabaian sosial yang pada akhirnya menyebabkan perilaku menyimpang.

Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma dalam
masyarakat, pelanggaran status, maupun pelanggaran terhadap hukum pidana. Pelanggaran status
seperti halnya kabur dari rumah, membolos sekolah, merokok, minum minuman keras, balap liar,
dan lain sebagainya. Pelanggaran status ini biasanya tidak tercatat secara kuantitas karena bukan
termasuk pelanggaran hukum. Sedangkan yang disebut perilaku menyimpang terhadap norma
antara lain seks pranikah di kalangan remaja, aborsi, dan lain sebagainya.

Menurut penelitian yang dilakukan Balitbang Departemen Sosial (2002), Hamzah (2002,
Prahesti (2002), mengindikasikan bahwa kematangan emosi pada remaja yang masih labil
merupakan salah satu faktor terjadinya kenakalan remaja. Tidak matangnya emosi seseorang
ditandai dengan meledaknya emosi di hadapan orang lain, tidak dapat melihat situasi dengan
kritis, dan memiliki reaksi emosi yang tidak stabil. Sebaliknya matangnya emosi seseorang
ditandai dengan tidak meledaknya emosi di hadapan orang lain, dapat penilaian situasi kritis dan
memiliki reaksi emosi stabil dan kepercayaan diri seperti percaya pada kemampuan diri sendiri,
bertindak mandiri dalam mengambil keputusan, memiliki konsep diri yang positif dan berani
mengungkapkan pendapat.
Kenakalan remaja juga dapat digambarkan sebagai kegagalan dalam pemenuhan tugas
perkembangan. Beberapa remaja gagal dalam mengembangkan kontrol diri yang sudah dimiliki
remaja lain seusianya selama masa perkembangan. Keberhasilan dalam pemenuhan tugas
perkembangan menjadikan remaja sadar dan peka terhadap norma, sehingga remaja mampu
menahan dorongan pemuasan dalam diri agar tidak melanggar norma dan aturan yang berlaku.
Sebaliknya, kegagalan dalam tugas perkembangan ini, akan menyebabkan individu remaja
menjadi kurang peka terhadap norma dan aturan yang barlaku. Ini menyebabkan individu remaja
menjadi rentan berperilaku melanggar aturan bahkan melakukan tindakan criminal.

Di Indonesia salah satu bentuk kenakalan remaja yang marak dijumpai, terutama di kota-kota
besar adalah tawuran pelajar.

Penyebab Kenakalan Remaja


Faktor penyebab terjadi kenakalan remaja itu sangat beragam dan bervariasi. internal filter dalam
diri tidak berkembang dengan baik salah satunya kurangnya peran dan fungsi keluarga. Namun
akan dibahas dalam presentasi kali ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kenakalan anak
remaja.

1. Faktor dalam atau internal

faktor ini terdiri dari kepribadian, kondisi psikis, status serta perannya di masyarakat. Faktor
internal yang paling banyak mendorong terjadi kenakalan remaja adalah kepribadian. Usia
remaja belum matang dalam menemukan kepribadian yang permanen dalam dirinya. Apalagi
anak-anak remaja yang dalam perkembangan kurang mendapatkan perhatian. kurang dapat
menyesuaikan diri juga merupakan permasalahan bagi setiap anak remaja. Apalagi masa transisi
dan mencari jati diri di usia ini sangat dominan. Banyak remaja yang cenderung melihat idolanya
dan mengikuti suatu perilaku yang hanya dianggap lebih keren tanpa memikirkan akibat dari
sikap dan perilaku tersebut.

Cacat fisik juga dapat menjadi pemicu seseorang melakukan kesalahan. Hal ini diakibatkan
kurang percaya diri terhadap kemampuan dirinya sendiri. Apalagi kondisi tidak ideal seperti ini
sering menjadi ejekan atau sindiran orang disekitar.

Dan faktor internal berikutnya adalah faktor status. Tanpa disadari sering dalam masyarakat
menyebut seseorang dengan status sosial yang melekat dalam dirinya. Misalnya anak yang
memiliki ayah sebagai pencuri atau korupsi sering disebut dengan anak korupsi atau yang
lainnya. Hal ini menjadi tumbuhnya rasa benci dan dendam yang mendalam.

b.Faktor Eksternal

sedangkan untuk faktor eksternal dari lahirnya kenakalan remaja adalah lingkungan keluarga,
interaksi sosial dengan masyarakat yang salah, kondisi geografis alam, kesenjangan sosial serta
faktor sosial dan budaya.
Semua faktor tersebut memiliki peran dalam mendorong kenakalan remaja. Keluarga yang tidak
memiliki kendali yang kuat maka kehidupan akan tumbuh acuh dan cuek. Itu mengapa sangat
disarankan bahwa keluarga harus menjadi tempat terbaik untuk semua anggota keluarga. Jika
kondisi keluarga sangat baik dan cukup menjadi filter bagi kehidupan anak maka faktor yang lain
tidak dapat dengan mudah mempengaruhi anak remaja.

Kesenjangan sosial yang terjadi dalam kehidupan saat ini menjadi pemicu akan meningkatkan
kenakalan remaja. Jurang perbedaan kehidupan membuat perilaku juga cenderung tiada batas.
Siapa saja merasa memiliki hak dalam menentukan kehidupannya masing-masing hal ini
menjadikan sikap apatis dan mementingkan diri sendiri.

Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja


setidaknya ada 3 yang dapat mengatasi kenakalan remaja yaitu tindakan preventif, kuratif dan
represif.  Tindakan preventif adalah upaya mencegah atau melakukan pencegahan akan adanya
kenakalan remaja misalnya dengan cara melakukan pembinaan remaja. Mendorong dan
memotivasi agar dapat berinteraksi sosial dengan baik dan benar. Menyediakan sarana diskusi
para remaja dalam menyampaikan aspirasi.

Sedangkan langkah kuratif dan rehabilitasi yaitu bagi para anak-anak remaja yang telah
melakukan kenakalan akan diberikan pendidikan dan pendampingan kembali agar tidak
mengulanginya kembali. Oleh sebab itu adanya rehabilitasi yang baik untuk anak-anak seperti ini
.

Dan yang ketiga adalah tindakan refresif yaitu melakukan sanksi dan hukuman bagi para
pelanggar aturan yang telah ditetapkan misalkan melakukan patroli di jam-jam sekolah.
Mengamankan anak-anak remaja yang berkumpul dan melakukan perilaku menyimpang seperti
merokok, atau minuman keras dan sebagainya agar perilaku yang salah tidak saja bisa dicegah
namun di musnahkan agar tidak menular.

Kesimpulan
Kenakalan remaja adalah perilaku menyimpang dan salah dalam hukum dan norma-norma yang
berlaku dalam kehidupan beragama yang dilakukan oleh anak remaja. Perilaku menyimpang
tersebut dapat merugikan diri sendiri bahkan pihak dan orang lain.

Faktor yang melatar belakangi adanya kenakalan remaja adalah disebabkan faktor internal dan
eksternal. Kedua faktor ini turut berperan lahirnya kenakalan remaja. Namun anak remaja adalah
para anak yang baru tumbuh dan belum matang dalam memutuskan dan bersikap. Segala sesuatu
di orientasikan oleh kesenangan dan nafsu semata. Hal ini sebenarnya gejolak psikologis yang
menyimpang. Karena pada hakikatnya seharusnya remaja berkembang sesuai dengan fitrahnya.

Kenakalan remaja adalah tanggung jawab semua pihak. Segala sesuatu yang dapat memicu dan
mendorong anak remaja  melakukan kenakalan seharusnya dapat diminimalisir oleh semua pihak
yang mengetahui. Itu pentingnya peka terhadap lingkungan sekitar.
Adapun upaya yang dapat dilakukan dalam mencegah kenakalan adalah tindakan preventif,
kuratif dan refresif. Dan semua upaya ini harus dapat berfungsi dengan baik. Anak-anak remaja
haru selalu didampingi dan dikembangkan potensi kearah positif. Dan para orang tua dan tokoh
agama maupun masyarakat harus dapat menjadi contoh tauladan yang baik. Sehingga anak
remaja dapat menemukan contoh yang baik untuk dirinya

Saran-saran
Adapun Saran yang paling penting dalam makalah kenakalan remaja ini adalah seluruh pihak
mulai dari orang tua, guru di sekolah, pemerintah dan lapisan masyarakat diharapkan
keterlibatannya dalam menjaga anak-anak remaja dari pengaruh buruk. Orang tua selalu menjaga
dan mengawasi anak-anaknya menuntun perilaku agar menjadi anak yang patuh dan berkembang
maksimal. Begitu juga para guru senantiasa berperilaku dan menjauhi sikap maupun kata yang
salah dan kasar.

Itulah penjelasan dan pembahasan sederhana tentang remaja pada makalah kenakalan remaja.
Pembahasan sederhana ini dapat menambahkan pengetahuan dan perbandingan dalam
menangani permasalahan remaja. Minimal dapat mengetahui pengertian dan cara mencegah
adanya perilaku menyimpang.

Anda mungkin juga menyukai