NIM : 17.3231
Deskripsi Soal : Buatlah rancangan program yang paling memungkinkan dan relevan
dilakukan dalam 7 level Philip Wagoman.
=================
2. Level Kedua : Educating the Churchs Own Membership about Paticular Issues
(Pendidikan Politik Warga Gereja tentang isu-isu Penting)
KBBI sendiri medefinisikan politik sebagai segala urusan dan tindakan
(kebijakan, siasat) mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara lain. Segala
urusan dalam konteks ini mencakup cara bertindak maupun cara menghadapi atau
menangani suatu masalah. Sedangkan insiklopedi sendiri mendefenisikan politik
sebagai hal-hal yang berhubungan dengan pemerintahan, lembaga-lembaga dan
proses-proses politik.
Perjumpaan antara gereja dengan politik menjadi hal yang tidak dapat
terhindarkan. Dalam sejarah kita dapat melihat bagaimana keterlibatan gereja dalam
bidang politik, khusunya dalam rangka mengadakan revolusi dalam masyarakat.
Keterlibatan ini dikarenakan politik merupakan alat untuk melakukan pembaharuan.
Setiap usaha untuk menggagas pembaharuan tersebut harus dilakukan melalui politik.
Menurut penulis, pendidikan mengenai politik secara khusus terkait tentang isu-
isu penting dapat dilakuan secara formal dan non formal. Bila keadaan jemaat
memungkinkan, dan secara finansial mencukupi, rancangan program yang dapat
dilakukan dengan seminar. Seminar tersebut mengundang orang yang kompeten
dibidang politik dan secara khusus menguasai isu yang sedang diperbincangkan.
Dengan demikian, diharapkan akan terbentuk generasi yang ‘melek’ dan peduli
terhadap politik. Hal ini juga berpotensi untuk mengkaderisasi orang-orang yang
tertarik pada bidang politik untuk dapat memiliki bekal dasar untuk mendalami
bidang tersebut lebih dalam lagi.
Dalam sektor pembinaan secara nonformal, pendidikan politik dapat dilakukan
dengan diskusi-diskusi ringan di tempat-tempat perkumpulan seperti lapo tuak.
Dalam hal ini, pelayan perlu membekali dirinya lebih lagi untuk dapat menjadi
inisiator dan pemberi perspektif terhadap rekan diskusi. Pelayan juga harus peka
terhadap kebutuhan dan isu politik yang sedang berkembang.
4. Level Empat : Supporting Particular Candidate for Office (mendukung calon tertentu)
Gereja yang mendukung calon tertentu
Sebagaimana dengan level pertama, dimana gereja berperan dalam mempengaruhi
dan membentuk etika seseorang, serta mengkaderisasi orang yang memiliki perhatian
terhadap bidang politik; gereja juga memiliki keharusan untuk mengkaderisasi orang-
orang yang layak secara kapasitas intelektual dan moral untuk menduduki jabatan
tertentu. Dengan demikian perlu adanya pemetaan dan patronasi etis terhadap orang
yang dianggap layak duduk di pemerintahan.
Sehubungan dengan hal itu, gereja perlu mendiskusikan serta merumuskan acuan
tertentu, bersama jemaat, terhadap calon-calon yang akan menduduki jabatan politis.
Gereja tidak boleh berpolitik praktis dan berkompetisi dalam bidang politik. Namun
bilamana ada calon yang benar-benar kredibel untuk menduduki jabatan politis
tertentu, gereja bertanggung jawab untuk mendukungnya. Untuk itu, gereja bersama
dengan jemaat perlu untuk duduk bersama dalam menetapkan kriteria calon yang
layak untuk di dukung.
Dalam konteks indonesia, penulis melihat hal untuk membentuk sebuah partai
politik Kristen adalah hal yang kurang efektif. Mengingat giatnya tekanan dari
kelompok mayoritas dan kita merupakan bagian dari minoritas yang secara kuantitas
berukuran kecil. Bilamana partai politik ditujukan sebagai sarana untuk menyalurkan
aspirasi, penulis melihat bahwa eksistensi dari Persekutuan Gereja di Indonesia sudah
cukup sebagai sarana menyampaikan aspirasi gereja. Yang perlu untukdilakukan saat
ini adalah untuk mensolidkan gereja-gereja yang ada dibawah organisasi ini, serta
lebih menggiatkan organisasi ini untuk terus menyuarakan aspirasi dari gereja-gereja
yang ada di Indonesia.
Untuk memperjuangkan masyarakat dan ikut serta dalam revolusi, politik HKBP
harus menghadapi konsekuensi atas keputusan keberpihakannya kepada kelompok
tertindas, dalam hal ini adalah masyarakat miskin dan terbelakang di Tapanuli. Politik
HKBP mengusik kepentingan kelompok penindas (konglomerasi) dengan upaya-
upaya mencerdaskan masyarakat dan mewujudkan pembebasan yang terkandung
dalam injil Tuhan.