LANDASAN TEORITIK
A. Penelitian Terdahulu
penelitian dan menunjukkan keaslian bahwa topik ini belum pernah diteliti
dalam topik dan data yang sama. Sebelum peneliti mengajukan judul ini,
analisis data di atas, diperoleh hasil 9.866 lebih besar dari x-tabel sebesar
adalah lebih besar dari pada nilai x-tabel (11,382 > 11,070) menunjukkan
14
15
mempunyai dua variabel bebas yaitu pendidikan tata boga dan motivasi
mengidentifikasi di madrasah.
Kelas XII Keahlian Jasa Boga SMK Negeri 1 Sewon dapat disimpulkan
sebagai berikut : Pengalaman Praktik Kerja Industri pada siswa kelas XII
SMK Negeri 1 Sewon pada kategori baik 57%, kategori cukup 43%, dan
kategori rendah 0%. Minat Berwirausaha siswa kelas XII SMK Negeri 1
Sewon pada kategori baik 38%, kategori cukup 62%,dan kategori rendah
Sewon, dengan nilai sig. 0,000 dan R Square sebesar 0,205 yang artinya
penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah siswa Madrasah Aliyah
hasil plagiasi atau salinan dari penelitian terdahulu. dan hal ini menjadi
B. Kerangka Teoritik
a. Pengertian Pendidikan
siswa melalui pembimbingan secara emosi dan fisik. Dalam hal ini,
13
Mahmud, Psikologi pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2014), h.17.
17
ide melalui bahasa verbal dan penataan kata (tulisan).14 Dalam hal
14
Ibid., h. 18.
15
Moh. Haitami Salim & Syamsul Kurniawan, Studi Ilmu Pendidikan Islam, (Jogjakarta:
AR-RUZZ MEDIA, 2012), h. 15.
18
oleh para ahli diatas, dapat difahami dalam sebuah pengertian yang
16
Prasetya, Filsafat Pendidikan, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2002), h.15.
17
Sumitro, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: FIP – UNY, 1985), h. 15.
18
Dinn Wahyudin, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), h. 51.
19
yang lalu, kata gastronomi atau tata boga pertama kali muncul di
19
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, KBBI, (Jakarta: CV Andi Prakarsa,
2016), h. 1679.
20
Bartono PH dan Ruffino EM, Tata Boga Industri, (Yogyakarta: CV ANDI OFFSET,
2010), h. 3.
20
situasi-situasi tertentu.
maupun internasional.
21
Http://Ditaismaini.Wordpress.Com/2011/ 12/08/Pengertian-Dasar-Tata-Boga/ Diakses
28-01-2016 Jam 12:54
21
memenuhi standar.
mengonsumsinya.
22
Hartono PH & Ruffino EM, Tata Boga Industri, (Yogyakarta: ANDI, 2010), h. 4.
22
pembelajarannya.24
1) Perencanaan pembelajaran
2) Proses pembelajaran
3) Penilaian pembelajaran
24
Ibid., h. 8.
24
dan bernegara.
25
Ibid., h. 11.
25
keahlian.
dunia kerja.
26
Ibid., h. 12.
26
paket keahlian tata boga akan dapat menyusun RPP untuk mata
dan 6 unsur RPP itu sendiri. Sebagian besar guru Keahlian Tata
(b) Dapat dilaksanakan dalam satu atau lebih dari satu kali
pertemuan
27
Ibid., h. 13.
28
dan/atau antarmuatan
pencapaian kompetensi
guru, yang dalam hal ini adalah guru Tata Boga dalam
1) Mengamati
2) Menanya
3) Mengumpulkan informasi/mencoba
4) Menalar/mengasosiasi dan
5) Mengomunikasikan.
28
Ibid., h. 16.
31
training model.
pendekatan saintifik.
29
Ibid., h. 23.
32
saintifik.
1) Penilaian Pengetahuan
30
Ibid., h. 24.
34
2) Penilaian sikap
3) Penilaian keterampilan
31
Ibid., h. 26.
32
Ibid., h. 27.
35
a. Pengertian Motivasi
timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk
tertentu.
33
Mohammad Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT REMAJA
ROSDAKARYA, 2011), h. 1.
34
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, KBBI, h. 1111.
36
adalah dorongan yang berasal dari daya cipta diri sendiri untuk
35
Mudjiarto Dan Wahid, Membangun Karakter Dan Kepribadian Kewirausahaan,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), h. 39.
36
Malayu S.P. Hasibuan, Organisasi dan Motivasi: Dasar Peningkatan Produktivitas,
(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003), h. 92-96.
37
sebelumnya.
daya dorong yang ada dalam diri seseorang untuk belajar tinggi
b. Pengertian Kewirausahaan
37
Ibid., h.175.
38
berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan,
resiko utama dalam hal modal, waktu dan komitmen karir atau
penciptaan sesuatu yang baru pada nilai guna waktu dan upaya
38
Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2009), h. 17.
40
c. Karakteristik Kewirausahaan
1) Dorongan berprestasi
2) Berkja keras
39
Arif Yusuf Hamali, Pemahaman Kewirausahaan, (Depok: KENCANA, 2017), h. 34.
41
3) Memperhatikan kualitas
6) Optimis
8) Mampu mengorganisasikan
keberhasilan.40
orang diantaranya:
2) Belajar dari filsafat alam, alam yang terbentang luas dan segala
dari biji hingga pohon tersebut benjadi besar kokoh dan kuat,
wirausahawan.
40
Mujjiarto & Aliaris Wahid, Membangun Karakter Dan Kepribadian Kewirausahaan,(
Jakarta: GRAHA ILMU dan UIEU, 2006), h. 3.
43
serta pameran
semakin mantab. 41
kegiatan.
41
Ma’ruf Abdullah, Wirausaha Berbasis Syariah, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2013),
h. 39.
44
maupun waktu.
5) Kerja keras.
ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat
diselesaikan.42
42
Ibid., h. 87.
45
kemauan yang bulat dan juga niat yang sangat mendasari dalam
energi secara sadar atau tidak sadar dalam suatu aktivitas untuk
kewirausahaan.
mempengaruhinya.
48
3. Sikap Kewirausahaan
a. Pengertian Sikap
dalam individual.
43
Alex Sobur, Psikologi Umum. (Bandung: CV Pustaka Seti, 2011), h. 356.
44
Agus Abdul Rahman, Psikologi Sosial. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014), h.
124.
49
manusia:
laku ini diantaranya dibina oleh beberapa faktor yaitu percaya diri,
46
Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: PT Raja Grafindo 2009), h. 21-22.
51
pengetahuannya.
1) Adopsi
suatu sikap.
2) Diferensiasi
47
Ibid., h. 23.
52
3) Integrasi
tersebut.
4) Trauma
tertentu.
b) Pengalaman pribadi
c) Kebudayaan
d) Faktor Emosional
mengubah sikap.
nakal lagi.
c) Media massa
pemilihan umum.
ajarannya.
C. Hipotesis Penelitian
48
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, R & D
(Bandung: Alfabeta, 2015), h. 96.
57
Ponorogo.
Ponorogo.