Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN NUTRISI TANAMAN

“Defisiensi Unsur Hara”

Disusun Oleh:

Nama : Farhan Daffa Putra


NIM : 175040207111194
Kelas :A
Asisten : Anisa Rosida, SP

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN BUDIDAYA
PERTANIAN MALANG

2020
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Unsur hara merupakan komponen penting dalam pertumbuhan
tanaman, unsur hara banyak tersedia dialam, sehingga tumbuhan bisa
memanfaatkannya untuk kebutuhan metabolismenya. Tetapi ketersediaan
unsur hara di beberapa tempat tidak sama, ada yang berkecukupan
sehingga pertumbuhan tanaman menjadi baik namun ada juga yang
kekurangan, sehingga pertumbuhannya menjadi terhambat.
Kebutuhan tanaman akan unsur hara berbeda - beda bergantung pada
umur, jenis tanaman, dan kebutuhan tanaman itu sendiri. Pada masa
vegetative tanaman lebih membutuhkan unsur N, unsur N sangat vital bagi
pertumbuhan tanaman karenaunsur ini paling banyak dibutuhkan tanaman.
Unsur ini fungsi utamanya adalahmensintesisi klorofil yang difungsikan
tumbuhan dala melakukan pross fotosintesis.Yang perlu diingat tanaman
tidak dapat menyerap unsur hara dalam bentuk tunggaltetapi tanaman
menyerap unsur hara tersebut dalam bentu ion seperti unsur hara N dapat
diserap tanaman dalam bentuk NH4 dan NO3- begitu juga unsur lain
jugadiserap tanaman dalan bentuk ion, yang sering disebut sebagai bentuk
tersedia bagi tanaman. Tetapi permasalahannya jika unsur N diberikan
dalam jumlah yang berlebih justru dapat mengakibatkan produksi tanaman
menurun, hal ini dikarenakan pemberian unsur N dalam jumlah banyak
atau melebihi kebutuhan pada fase fegetative tanaman lebih panjang
sehingga pembentuk anorgan generative tidak maksimal. Akibatnya selain
produktivitasnya menurun,kualitas yang dihasilkan juga menurun.
1.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai melalui praktikum ini adalah untuk
mengetahui gejala defisiensi berbagai unsur hara secara umum dan pada
tanaman tertentu.
1.3 Manfaat
Manfaat yang diperoleh melalui praktikum ini adalah mahasiswa
mampu menentukan gejala defisiensi pada tanaman terhadap unsur hara
tertentu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tabel Gejala Defiensi

N UNSUR BENTUK GEJALA GAMBAR


O HARA DI DEFISIENSI
SERAP
Pembentukan
1 N  NH
4+ klorofil terhambat
 No membuat daun
3-
berwarna hijau
pucat (Gambar 1).
Ukuran daun lebih
kecil, pada kondisi
yang parah seluruh
daun berwarna
kuning pucat dan
akhirnya gugur,
serta
pertumbuhannya
kerdil (Gambar 2
dan 3).
Pertumbuhannya
2 P  H2
PO kerdil, ukuran daun
4-
kecil, daun berwarna
 HP
kuning keunguan
O42
- (Gambar 4).
Tanaman kedelai
kadang mempunyai
daun berwarna hijau
gelap dan tebal
(Gambar 5)
kemudian batang
atau daun berwarna
keunguan.
Gejala nampak
3 K K+
pada daun tua
yang timbul
klorosis di antara
tulang daun
(Gambar 6).
Pada kasus yang
parah, klorosis
meluas hingga
pangkal daun dan
hanya
meninggalkan
warna hijau pada
tulang daun saja,
selanjutnya daun
mongering.
Klorosis sangat
4 Fe  Fe2
+ kuat tetapi tulang
 Fe3 daun masih
+
nampak kehijauan
(Gambar 7).
Klorosis antar
tulang daun
dimulai dari daun
muda. Pada
kondisi parah,
klorosis terjadi
hampir pada
semua daun
bahkan daun
berwarna putih
(Gambar 8).
Klorosis di antara
5 Mn Mn2+
tulang daun
(Gambar 9).
Biasanya terjadi
pada tanah dengan
pH tinggi atau
banyak
mengandung
kapur.

(Taufik, 2014)

DAFTAR PUSTAKA
Taufiq, A. 2014. Identifikasi Masalah Keharaan Tanaman Kedelai. Balai
Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Malang.

Anda mungkin juga menyukai