Disusun Oleh:
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN BUDIDAYA
PERTANIAN MALANG
2020
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Unsur hara merupakan komponen penting dalam pertumbuhan
tanaman, unsur hara banyak tersedia dialam, sehingga tumbuhan bisa
memanfaatkannya untuk kebutuhan metabolismenya. Tetapi ketersediaan
unsur hara di beberapa tempat tidak sama, ada yang berkecukupan
sehingga pertumbuhan tanaman menjadi baik namun ada juga yang
kekurangan, sehingga pertumbuhannya menjadi terhambat.
Kebutuhan tanaman akan unsur hara berbeda - beda bergantung pada
umur, jenis tanaman, dan kebutuhan tanaman itu sendiri. Pada masa
vegetative tanaman lebih membutuhkan unsur N, unsur N sangat vital bagi
pertumbuhan tanaman karenaunsur ini paling banyak dibutuhkan tanaman.
Unsur ini fungsi utamanya adalahmensintesisi klorofil yang difungsikan
tumbuhan dala melakukan pross fotosintesis.Yang perlu diingat tanaman
tidak dapat menyerap unsur hara dalam bentuk tunggaltetapi tanaman
menyerap unsur hara tersebut dalam bentu ion seperti unsur hara N dapat
diserap tanaman dalam bentuk NH4 dan NO3- begitu juga unsur lain
jugadiserap tanaman dalan bentuk ion, yang sering disebut sebagai bentuk
tersedia bagi tanaman. Tetapi permasalahannya jika unsur N diberikan
dalam jumlah yang berlebih justru dapat mengakibatkan produksi tanaman
menurun, hal ini dikarenakan pemberian unsur N dalam jumlah banyak
atau melebihi kebutuhan pada fase fegetative tanaman lebih panjang
sehingga pembentuk anorgan generative tidak maksimal. Akibatnya selain
produktivitasnya menurun,kualitas yang dihasilkan juga menurun.
1.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai melalui praktikum ini adalah untuk
mengetahui gejala defisiensi berbagai unsur hara secara umum dan pada
tanaman tertentu.
1.3 Manfaat
Manfaat yang diperoleh melalui praktikum ini adalah mahasiswa
mampu menentukan gejala defisiensi pada tanaman terhadap unsur hara
tertentu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tabel Gejala Defiensi
(Taufik, 2014)
DAFTAR PUSTAKA
Taufiq, A. 2014. Identifikasi Masalah Keharaan Tanaman Kedelai. Balai
Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Malang.