Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM HAMA PENYAKIT PENTING TANAMAN

HAMA PERKEBUNAN

Oleh :

Nama : Farhan Daffa Putra


NIM : 175040207111194
Kelompok : G 1.1
Asisten : Dyanita Wiyani

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
MALANG
2020
Penyakit Jamur Botrytis Cinerea

Klasifikasi :
Menurut Kalshoven (1981), klasifikasi kutu putih tanaman kopi sebagai berikut:
Kingdom : Jamur
Divisi : Ascomycota
Kelas : Leotiomycetes
Ordo : Helotiales
Famili : Sclerotiniaceae
Genus : Botrytis
Spesies : Botrytis Cinerea

Tanaman yang terserang jamur Botryris Cinerea

Tanaman Inang :
Tanaman inang yang biasa diserang Botrytis Cinerea adalah tanaman jeruk (
Citrus)

Gejala Serangan :
Sasaran bagian tanaman ini adalah bagian atas tanaman. Bagian
yang erserang akan menunjukkan noda cokelat yang kemudian tertutup
olehlapisan yang agak tebal berwarna abu-abu kecokelatan. Bagian tanaman
yangpaling banyak terserang adalah buahnya, baik buah muda maupun buah
yangsudah masak (Gunawan, 2003). Pada buah yang setengah
berkembangpembusukan dapat dimulai dari kelopak yang terinfeksi (Semangun,
1996).Buah yang sudah membusuk dan berwarna coklat akan mengering

Bioekologi :
Organisme ini muncul pada musim dingin yang berkepanjangan,
miseliagemuk. Miselium terlepas dari jamur dan akan berkecambah pada
musimdingin dan berkembang lagi. Pertumbuhan jamur yang baru
akanmenghasilkan konidiofor. Konidiofor bercabang tiga dan
langsungberhubungan dengan konidia atau spora. Konidia dewasa
memisah danterbawa oleh angin atau percikan air dan pada kondisi yang baik,
patogen iniakan menemukan dan membunuh inang yang baru. Dalam banyak
kasuskonidia masuk ke tanaman yang rusak atau jaringan yang rentan. Spora
yangturun menghasilkan miselium baru yang akan menyerang
jaringan,menyebabkan gagal dan hancurnya sel, melunakkan jaringan dan
akhirnyabusuk (Samosir, 2007).

Pengendalian :
Beberapa strategi pengendalian dari jamur Botrytis Cinerea, yaitu sebagai
berikut:

1. Pengendalian secara bercocok tanam/kultur teknis, meliputi cara-cara yang


mengarah pada budidaya tanaman sehat yaitu: terpenuhinya persyaratan
tumbuh (suhu, curah hujan, angin, ketinggian tempat, tanah), pengaturan
jarak tanam, pemupukuan, sanitasi dan sumber sumber infeksi
dimusnahkan

2. Pengendalian mekanis dan fisik, dilakukan dengan menjaga kebersihan


kebun dengan mengadakan sanitasi gulma, cabang-cabang dan buah
terserang berat dan memusnahkannya.
3. Pengendalian kimiawi, dengan menggunakan pestisida selektif dan efektif
sesuai rekomendasi.membunuh sumber infeksi pada daun.
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, L. W. 2003. Stroberi. Jakarta: Penebar Swadaya

Kalshoven LGE. 1981. The Pests of Crops in Indonesia. Laan PA van der,
penerjemah. Jakarta (ID): Ichtiar Baru-van Hoeve. Terjemahan dari: De
Plagen van de Cultuurgewassen in Indonesie.

Samosir, J. 2007. Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Tanaman


Stroberi
(Fragaria vesca L.), Skripsi, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Semangun, H., 1996. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah


Mada University Press.
PRAKTIKUM HAMA PENYAKIT PENTING TANAMAN
HAMA PERKEBUNAN

Oleh :

Nama : Farhan Daffa Putra


NIM : 175040207111194
Kelompok : G 1.1
Asisten : Dyanita Wiyani

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
MALANG
2020
Hama Sitotroga Cerealella atau Ngengat Gabah

Klasifikasi :
Menurut , klasifikasi ngengat gabah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Divisi : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Gelechiidae
Genus : Sitotroga
Spesies : Sitotroga cerealella

Sitotroga cerealella
Tanaman Inang :
Tanaman inang yang biasa diserang Sitotroga cerealella adalah tanaman padi.

Gejala Serangan :
Gejala kerusakan berupa lubang-lubang bekas gerekan dan adanya sisa gerekan
berbentuk tepung (serasah halus).  Ngengat ini bersama dengan R. dominica
menyebabkan kerusakan berat pada gabah dalam simpanan.

Bioekologi :

Ngengat dewasa tubuhnya berwarna kekuningan hingga merah muda yang


mengilap.  Pada sayap mukanya ada titik-titik hitam. Sayap belakangnya
berjumbai dengan ujung yang meruncing, panjangnya lebih kurang 7 mm,
Tubuhnya ramping dengan panjang 5-7 mm, panjang rentang sayapnya depan 11-
15 mm, pada posisi istirahat sayap depan dilipat menutupi tubuh dan sayap
belakang, dan keseluruhan berbentuk segitiga. Ngengat ini aktif pada malam hari.
Telurnya mula-mula berwarna putih kemudian berubah jadi kemerahan.
Bentuknya bulat memanjang, sekitar kurang lebih 0.5 mm.  Larva berwarna putih
kekuning-kuningan dengan bagian kepala berwarna kehitaman, panjangnya
kurang lebih 6 mm. Tubuhnya beruas-ruas dan pada ruas ke 1-3 dilengkapi
dengan kaki. 

S. cerealella bermetamorfosis sempurna Siklus hidup ngengat pada lingkungan


ideal berlangsung 25-28 hari. Kondisi lingkungan yang optimal bagi
perkembangan ngengat adalah pada suhu 320C dan kelembaban udara 75%.
Betina mampu menghasilkan telur 40-200 butir dan akan menetas setelah 3-4
hari.   
Pengendalian :
Beberapa strategi pengendalian dari hama sitotroga cerealella, yaitu sebagai
berikut:

1.  Padi yang baru saja dipanen segera dikeringkan dalam waktu yang singkat
kemudian disimpan di tempat yang kering dan disusun sampai padat, atau
bila dalam bentuk gabah masukkkan dalam karung yang bersih dan bebas
hama dan ditutup yang rapat.
2. Selain untuk mengatasi tingginya serangan serangga gudang, penjemuran
juga dapat mengurangi kerusakan gabah akibat tingginya kadar air
gabah.  Beras yang akan disimpan sampai betul-betul kering. Tempat
penyimpanan harus bersih betul, jangan sampai ada celah-celah untuk
bersembunyi ulat. Bahan yang sudah terserang jangan ikut di simpan atau
digabungkan.
3. Pengaturan tempat penyimpananTempat penyimpanan juga sangat
mempengaruhi kesukaan serangga gudang terhadap gabah yang disimpan.
Tempat penyimpanan yang tidak baik dengan kelembaban tinggi dan
temperatur yang tidak sesuai akan memacu perkembangbiakan
serangga.  Walaupun kadar air gabah sudah memenuhi standar setelah
dikeringkan, akan tetapi jika tempat penyimpanan tidak sesuai justru akan
meningkatkan kembali kadar air gabah.

Anda mungkin juga menyukai