Anda di halaman 1dari 4

Nama : Arina Firha Hasbana

NIM : 1503056051

Konsep Dasar Evaluasi dalam Pendidikan

A. Pengertian Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi


Istilah evaluasi berasal dari bahasa inggris yaitu Evaluation. Menurut Wand dan
Brown evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai daripada
sesuatu. Evaluasi tidak sama dengan pengukuran (measurement). Menurut Wand dan
Brown pengukuran adalah suatu tindakan atau proses untuk menentukan luas atau
kuantitas daripada sesuatu.1
Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran
bersifat kuantitatif. Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan
ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif. Mengadakan evaluasi meliputi kedua
langkah diatas, yakni mengukur dan menilai.2
B. Tujuan atau Fungsi Penilaian
a. Penilaian berfungsi selektifi
Dengan cara mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk mengadakan
seleksi atau penilaian terhadap siswanya. Penilaian itu mempunyai beberapa tujuan,
antara lain: Untuk memilih siswa yang dapat naik kelas atau memilih siswa yang
seharusnya mendapat beasiswa.
b. Penilaian berfungsi diagnostic
Apabila alat yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi persyaratan, maka
dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa. Disamping itu,
diketahui pula sebab kelemahan itu. Jadi dengan mengadakan penilaian, sebenarnya
guru mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahannya.
Dengan diketahuinya sebab-sebab kelemahan ini, akan lebih mudah dicari cara untuk
mengatasi.

c. Penilaian berfungsi sebagai penempatan

1
Wayan Nurkancana dan Sunartana, Evaluasi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1986), hal. 1-2
2
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hal. 3
Untuk dapat menentukan dengan pasti di kelompok mana siswa harus
ditempatkan, digunakan suatu penilaian. Sekelompok siswa yang mempunyai hasil
penilaian yang sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.
d. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan
Fungsi ini untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan.
Keberhasilan program ditentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor guru, metode
mengajar, kurikulum, sarana, dan sistem administrasi.3
C. Prosedur Evaluasi
Dalam buku Evaluasi Pendidikan karangan Wayan Nurkancana, penulis akan
mempergunakan sistimatik dari Mochtar Buchari yang membagi prosedur evaluasi atas
lima langkah pokok.
Masalah pertama ialah merumuskan tujuan evaluasi yang hendak dilaksanakan
dalam suatu proses pendidikan didasarkan atas tujuan yang hendak dicapai dalam
program pendidikan tersebut.
Masalah kedua ialah menetapkan aspek-aspek yang harus dinilai. Penentuan
tentang jenis aspek yang harus dinilai ditentukan oleh tujuan evaluasi yang dilaksanakan.
Masalah ketiga ialah menentukan metode evaluasi yang akan dipergunakan.
Metode evaluasi yang akan digunakan ditentukan oleh jenis aspek yang akan dinilai.
Masalah keempat ialah memilih atau menyusun alat-alat evaluasi yang akan
dipergunakan. Alat-alat evaluasi yang dipergunakan ditentukan oleh metode evaluasi
yang digunakan.
Masalah kelima ialah menentukan kriteria yang akan digunakan.4
D. Subjek dan Sasaran Evaluasi
1. Subjek evaluasi
Subjek evaluasi adalah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi. Siapa yang
dapat disebut sebagai subjek evaluasi untuk setiap tes, ditentukan oleh suatu aturan
pembagian tugas atau ketentuan yang berlaku. Pandangan lain mengklasifikasikan
siswa sebagai objek evaluasi dan guru sebagai subjeknya.5
2. Sasaran Evaluasi

3
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,… hal. 10-11
4
Wayan Nurkancana dan Sunartana, Evaluasi Pendidikan,… hal. 7-9
5
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,… hal. 19-20
a. Input
Calon siswa sebagai pribadi yang utuh, dapat ditinjau dari beberapa segi yang
menghasilkan bermacam-macam bentuk tes yang digunakan sebagai alat untuk
mengukur. Aspek yang bersifat rohani setidak-tidaknya mencakup 4 hal
(Kemampuan, Kepribadian, Sikap-sikap, Inteligensi).
b. Transformasi
Banyak unsur yang terdapat dalam tranformasi yang semuanya dapat menjadi
sasaran atau objek penilaian demi diperolehnya hasil pendidikan yang diharapkan.
Unsur-unsur itu adalah kurikulum/materi, metode dan cara penilaian, sarana
pendidikan/media, sistem administrasi, guru dan personel lainnya.
c. Output
Penilaian terhadap lulusan suatu sekolah dilakukan untuk mengetahui seberapa
jauh tingkat pencapaian/prestasi belajar mereka selama mengikuti program. Alat
yang digunakan untuk mengukur pencapaian ini disebut tes pencapaian atau
achievement test.6
E. Kedudukan Evaluasi dalam Proses Pendidikan
Dalam evaluasi selalu mengandung proses. Proses evaluasi harus tepat terhadap
tipe tujuan yang dinyatakan dalam bahasa perilaku. Dikarenakan tidak semua perilaku
dapat dinyatakan dengan alat evaluasi yang sama, evaluasi menjadi salah satu hal yang
sulit dan menantang, yang harus disadari oelh para guru.
Evaluasi pendidikan mencakup semua komponen, proses pelaksanaan, dan produk
pendidikan secara total, dan di dalamnya terakomodasi tiga konsep, yaitu memberikan
pertimbangan, nilai, dan arti.
Evaluasi pendidikan dapat berupa hal-hal berikut ini:
1. Evaluasi Input
Evaluasi input seperti evaluasi terhadap peserta didik, pendidik, prasarana dan
sarana, kurikulum/program, serta input lingkungan. Input pendidikan adalah segala
sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsungnya proses.
2. Evaluasi Proses

6
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,… hal. 20-22
Evaluasi proses adalah evaluasi yang dilakukan terhadap proses atau kegiatan
pendidikan atau pembelajaran yang sedang berlangsung. Sesuatu yang berpengaruh
terhadap berlangsungnya proses disebut input, sedangkan sesuatu dari hasil proses
disebut output.
3. Evaluasi Hasil/Produk
Evaluasi Output merupakan bahan jadi yang dihasilkan oleh transformasi (siswa
lulusan sekolah). Seberapa jauh tingkat pencapaian/prestasi selama mengikuti
program alat ukur.
4. Evaluasi Outcomes (Dampak)
Evaluasi dampak menurut Rossi dan Freeman (1985) adalah sebuah evaluasi yang
mengukur taraf atau tingkat ketercapaian sebuah program yang menyebabkan
perubahan seseorang dalam kehidupan yang selanjutnya. Dalam bidang pendidikan
evaluasi outcome digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan sebuah
sistem/proses pendidikan yang telah dilakukan oleh seseorang dalam sekolah atau
institusi tertentu yang lebih dititikberatkan pada tingkat keberhasilan outcome dalam
masyarakat.7
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Nurkancana, Wayan dan Sunartana. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha
Nasional
Ratnawulan, Elis dan Rusdiana. 2015. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: CV
Pustaka Setia

7
Elis Ratnawulan dan Rusdiana, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2015), hal. 14-16

Anda mungkin juga menyukai