Anda di halaman 1dari 32

STRUKTUR BENTANG LEBAR

ANNAS MA’RUF

STRUKTUR RANGKA RUANG (SPACE FRAME)

1. PRINSIP UMUM

Struktur rangjka ruang (Space Frame) adalah struktur rangka dari hasil
pengembangan bentuk struktur rangka batang. Prinsip utama yang mendasari
penggunaan rangka batangpemikul beban ialah penyusunan elemen menjadi
himpunan segitiga-segitiga membentuk sebuah komposisi lengkap yang stabil.
Dengan demikian efisiensi dan efektifitas struktur rangka batang tersebut dapat
diperbesar dengan jalan membuat struktur rangka tersebut bekerja secara tiga
dimensi atau bekerja secara meruang.

Rangka batang dan rangka ruang adalah rakitan batang-batang lurusyang


disusun dalam loop-loop struktural segitiga (triangulasi). Batang struktur didesain
untuk menahan gaya-gaya tarik dan tekan dengan tanpa melentur, dimana
batang-batang tarik adalah lebih efisien daripada tekan karena bahaya tegangan
tekuk (buckling).

Sistem struktur ini menghasilkan peralihan gaya-gaya dimana gaya yang


datang dari luar (gaya eksternal) terbagi dalam beberapa arah dan diimbangi oleh
gaya lawan yang sesuai vektor-vektor. Posisi dari elemen-elemen rangka
berhubungan dengan tekanan eksternal yang menentukan besarnya tekanan
vektor pada sambungan. Sudut untuk arah kekuatan batang yang cocok yaitu
antara 45 hingga 60 derajat.

Catatan : karena susunan batang-batang membentuk segitiga adalah


bentuk yang stabil, maka sembarang susunan segitiga juga membentuk struktur
stabil dan kaku.

Daya guna struktur rangka ruang pada umumnya terletak pada


kesanggupannya untuk menyebarkan sebanyak-banyaknya segala pengaruh
terpusat dari beban. Sifat struktur ini digunakan untuk menutup permukaan
(ruang) yang besar tanpa tiang antara, namun struktur ini juga ekonomis karena

STRUKTUR RANGKA RUANG 1


STRUKTUR BENTANG LEBAR
ANNAS MA’RUF

dari konstruksi elemen ringan dan dapat dikerjakan secara konstruksi prefab hasil
konstruksi.

Tujuan yang ingin dicapai adalah pencarian suatu sistem konstruksi baku,
sistem konstruksi elemen rangka dengan panjang yang sama, dirakit dengan
bentuk sambungan yang dibuat seragam sehingga sambungan ini hanya
memerlukan satu baut diujung elemen itu. Dengan demikian sistem dibuat dengan
modul-modul yang sama dan keluwesannya memungkinkan perluasan dan
perubahan lebih lanjut serta memudahkan pula pembongkaran.

Catatan : pada struktur rangka ruang – suatu struktur tiga dimensi ; tidak
ditemukan perbedaan batang utama (mayor) dan batang minor.

Yang menarik bagi perancang bahwa struktur rangka ruang


memungkinkan untuk menciptakan arsitektur bentuk yang logis dan berfungsi,
namun kendala yang dihadapi adalah kesukaran dalam membuat perhitungan
untuk mendapat bahan bangunan yang memadai.

2. PRINSIP MEKANIKA

Kestabilan Yang ada pada pola batang segitiga dapat diperluas kedalam
rangka tiga dimensi. Pada rangka batang (bidang), bentuk segitiga sederhana
merupakan dasar, harus bertamabah besar dan dalam (ketinggiannya), dengan
bertambahnya panjang bentang, sedangkan bentuk dasar rangka ruang adalah
tetrahedron yang dapat tersusun berulang meskipun bentangnya diperbesar.

Prinsip-prinsip struktur yang telah disebutkan bahwa struktur rangka ruang


adalah kumpulan segitiga-segitiga yang bekerja secara meruang dalam
mengatasi/menerima gaya-gaya yaitu menurut sumbu x, y, z.

Dengan titik-titik kumpul (dan segitiga) terlihat bahwa sistem gaya bekerja
pada setiap titik kumpul terdiri atas gaya batang yang berkumpul padanya dan
beban eksternal yang bekerja padanya. Setiap titik kumpul harus berada dalam
keadaan seimbang. Prinsip-prinsip mekanika struktur rangka ruang adalah sama
dan berlawananarah dengan gaya yang bekerja sama dalam satu kesatuan yang
kompak, dimana gaya-gaya saling meniadakan/mematikan.

STRUKTUR RANGKA RUANG 2


STRUKTUR BENTANG LEBAR
ANNAS MA’RUF

Persamaan statika yang digunakan merupakan persamaan untuk benda


tiga dimensi :

Fx = 0 Fy = 0 Fz = 0

Mx = 0 My = 0 Mz = 0

Berdasarkan sudut kemiringan 45 – 60 derajat terhadap rusuk batang,


maka didapatkan kemungkinan lebar bentang antara 6 hingga 36 kali unit modul.

Apabila diterapkan secara langsung pada rangka ruang yang cukup besar,
maka persamaan ini akan melibatkan banyak titik hubung dan batang (diperlukan
formulasi komputer untuk menganalisis konfuragasi yang kompleks).

STRUKTUR RANGKA RUANG 3


STRUKTUR BENTANG LEBAR
ANNAS MA’RUF

3. SUSUNAN UNIT RANGKA RUANG

Secara umum penyatuan sejumlah tertentu elemen lurus akan membentuk


susunan unit rangka ruang.

a. Rangka ruang yang tersusun oleh prisma-prisma segiempat, terdiri dari :

b. Rangka ruang yang tersusun oleh prisma-prisma segitiga, terdiri dari :

c. Rangka ruang yang tersusun oleh tetrahedra dan semi oktahedra.

d. Rangka ruang yang tersusun oleh tetrahedra dan oktahedra.

e. Rangka ruang yang berbentuk piramida dengan alas segienam/hexagonal


(dapat juga segiempat atau segilima.
STRUKTUR RANGKA RUANG 4
STRUKTUR BENTANG LEBAR
ANNAS MA’RUF

Catatan : Tetrahedra yaitu bidang empat berisi segitiga.

Oktahedra yaitu bidang delapan berisi segitiga.

STRUKTUR RANGKA RUANG 5


STRUKTUR BENTANG LEBAR
ANNAS MA’RUF

STRUKTUR RANGKA RUANG 6


STRUKTUR BENTANG LEBAR
ANNAS MA’RUF

STRUKTUR RANGKA RUANG 7


STRUKTUR BENTANG LEBAR
ANNAS MA’RUF

STRUKTUR RANGKA RUANG 8


STRUKTUR BENTANG LEBAR
ANNAS MA’RUF

STRUKTUR RANGKA RUANG 9


STRUKTUR BENTANG LEBAR
ANNAS MA’RUF

5. SISTEM JOINT

Setiap batang atau gelagar yang dibubungkan berpengaruh terhadap yang


lainnya dan ini merupakan kekakuan-kekauan pada seluruh struktur. Komposisi
dari batang masing-masing berdiri sendiri memikul gaya tekan dan gaya tarik
yang simetris dan dikaitkan satu sama lain dengan sistem tiga dimensi.

Ada beberapa jenis sistem joint struktur rangka ruang:


STRUKTUR RANGKA RUANG 10
STRUKTUR BENTANG LEBAR
ANNAS MA’RUF

a. Sistem Mannesman

Menggunakan pipa-pipa bulat yang sama besar dan panjangnya. Sistem


hubungan menggunakan plat pembalut pipa yang diperkuat dengan baut jepit
untuk memungkinkan penyetelan arah atang yang diinginkan. Kekurangan sistem
ini antara lain, terbatasnya daya dukung dari sambungan pipa-pipa, selain itu
terjadi momen tambahan pada sambungan, karena titik hubungannya tidak
sentris(eksentris). Karena itu untuk waktu lama sistem ini kurang tepat digunakan,
maka lebih cocok untuk bangunan sementara atau scaffolding.

b. Sistem Mero

Panjang batangnya dapat bervariasi dan mempunyai ulir diujungnya,


dihubungkan pada konektor berbentuk bola yang berlubang sebagai simpul
sambungan. Sistem konektor bola ini menjamin kemudahan dalam pelaksanaan
pelaksanaan dilapangan. Pada setiap simpul memungkinkan untuk 18 buah batang
yang saling menumpu tegak lurus, sedang struktur yang terjadi berbentuk
geometris yang teratur.

c. Sistem Unistrup

Sistem ini dipakai untuk bangunan tetap, terdiri dari batang berbentuk
profil U sebagai gelagar yang batang-batangnya mengarah kebanyak jurusan dan
tinggi konstruksi satu meter. Simpul dibuat dari komponen plat yang dibentuk
menurut arah batang yang diskrupkan padanya dan batang dibaut padanya.

d. Sistem Takenaka

Pada sistem ini dengan baja plat berpenampang bujur sangkar dan persegi
panjang dihubungkan dengan baut-baut bermutu tinggi. Batang-batang pada
bidang datar menerima gaya tekan, diagonal-diagonal memikul tekan dan batang-
batang pada bidang bawah menerima gaya tarik.

STRUKTUR RANGKA RUANG 11


STRUKTUR BENTANG LEBAR
ANNAS MA’RUF

STRUKTUR RANGKA RUANG 12


STRUKTUR BENTANG LEBAR
ANNAS MA’RUF

STRUKTUR RANGKA RUANG 13


STRUKTUR BENTANG LEBAR
ANNAS MA’RUF

5.1. Rangka ruang datar (Flat space frame)

Sistem ini adalah pengembangan dari bentuk dasar rangka batang dengan
batang-batang sejajar, dimana rangka batang sejajar terjadi karena pertimbangan
efisiensi yang mana mampu membentangi wadah yang lebar dibanding dengan
rangka kuda-kuda segitiga.

Sistem struktur dapat dibuat dengan sendi atau rol, dua sendi atau tiga
sendi. Atau dapat pula rangka atap dan rangka dinding pendukungnya merupakan
satu kesatuan monolit.

5.2. Rangka ruang busur terali (Curved space frame)

Sistem rangka ruang bentuk busur, sebenarnya juga berasal dari struktur
rangka batang yang melengkung, dimana prinsip penyalurangaya-gayanya
mengikutigaris-garis lengkung struktur tersebut.

Busur terdiri atas sejumlah tertentu balok-balok terali yang ditempatkan


sesuai dengan panjang busur dan ditopang oleh kuda-kuda diujung atau tembok.
Busur terali adalah satu tipe konstruksi baja prefabyang mempunyai panjang
batang yang sama semuanya. Pada setipa titik simpul, 6 sampai 10 batang
bertemu dan dirakit dengan baut. Bentuk denah yang paling ekonomis adalah
bujur sangkar.

Bagian dalam sebuah busur penutup kelihatannya sangat kuas, karena


penutup ini tidak mempunyai batang tarik dan tidak mempunyai unsur ikatan
angin. Berbagai tipe terali dipakai dalam praktek membentuk jaringan batang.
Setiap tipe ini mengarah pada sifat struktur yang agak berbeda.

Contohnya, busur baja lamela dibuat dari sejumlah besar elemen yang sama, yang
dinamakan lamela, yang dipasang membentuk mata jaring belah ketupat. Sistem
ini sangat luwes, permukaan yang terbentukoleh lamela dapat menikuti berbagai

STRUKTUR RANGKA RUANG 14


STRUKTUR BENTANG LEBAR
ANNAS MA’RUF

bentuk : silinder, parabola. Kestabilan konstruksi pada permukaannya sendiri


didapat berkat adanya pelapis atap dan elemen pengaku belah ketupat.

5.3. Kubah terali (dome)

Bangunan bermatra besar hampir selalu dilaksanakan dengan kubah terali.


Kubah ini terjadi atas elemen yang ditempatkan pada permukaan kubah dan
bagian lurus yang persilangannya terdapat pada permukaan itu sehingga ruang
dalam tetap bebas sama sekali. Kubah ini merupakan contoh khas dari konstruksi
trimatra.

Bentuk rangka ruang ini dapat dibuat dengan jalan membuat garis-garis
singgung yang teratur pada satu lengkungan bulat yang menyerupai setengah
bola (spherical) dengan sistem kerja gayanya yang meruang.

STRUKTUR RANGKA RUANG 15


STRUKTUR BENTANG LEBAR
ANNAS MA’RUF

STRUKTUR RANGKA RUANG 16


STRUKTUR BENTANG LEBAR
ANNAS MA’RUF

STRUKTUR RANGKA RUANG 17


STRUKTUR BENTANG LEBAR
ANNAS MA’RUF

STRUKTUR RANGKA RUANG 18


STRUKTUR BENTANG LEBAR
ANNAS MA’RUF

STRUKTUR RANGKA RUANG 19


STRUKTUR BENTANG LEBAR
ANNAS MA’RUF

STRUKTUR RANGKA RUANG 20


STRUKTUR BENTANG LEBAR
ANNAS MA’RUF

STRUKTUR RANGKA RUANG 21


STRUKTUR BENTANG LEBAR
ANNAS MA’RUF

STRUKTUR RANGKA RUANG 22


STRUKTUR BENTANG LEBAR
ANNAS MA’RUF

STRUKTUR RANGKA RUANG 23


STRUKTUR BENTANG LEBAR
ANNAS MA’RUF

STRUKTUR RANGKA RUANG 24


STRUKTUR BENTANG LEBAR
ANNAS MA’RUF

STRUKTUR RANGKA RUANG 25


STRUKTUR BENTANG LEBAR
ANNAS MA’RUF

STRUKTUR RANGKA RUANG 26


STRUKTUR BENTANG LEBAR
ANNAS MA’RUF

STRUKTUR RANGKA RUANG 27


STRUKTUR BENTANG LEBAR
ANNAS MA’RUF

STRUKTUR RANGKA RUANG 28


STRUKTUR BENTANG LEBAR
ANNAS MA’RUF

STRUKTUR RANGKA RUANG 29


STRUKTUR BENTANG LEBAR
ANNAS MA’RUF

STRUKTUR RANGKA RUANG 30


STRUKTUR BENTANG LEBAR
ANNAS MA’RUF

STRUKTUR RANGKA RUANG 31


STRUKTUR BENTANG LEBAR
ANNAS MA’RUF

STRUKTUR RANGKA RUANG 32

Anda mungkin juga menyukai