ANNAS MA’RUF
1. PRINSIP UMUM
Struktur rangjka ruang (Space Frame) adalah struktur rangka dari hasil
pengembangan bentuk struktur rangka batang. Prinsip utama yang mendasari
penggunaan rangka batangpemikul beban ialah penyusunan elemen menjadi
himpunan segitiga-segitiga membentuk sebuah komposisi lengkap yang stabil.
Dengan demikian efisiensi dan efektifitas struktur rangka batang tersebut dapat
diperbesar dengan jalan membuat struktur rangka tersebut bekerja secara tiga
dimensi atau bekerja secara meruang.
dari konstruksi elemen ringan dan dapat dikerjakan secara konstruksi prefab hasil
konstruksi.
Tujuan yang ingin dicapai adalah pencarian suatu sistem konstruksi baku,
sistem konstruksi elemen rangka dengan panjang yang sama, dirakit dengan
bentuk sambungan yang dibuat seragam sehingga sambungan ini hanya
memerlukan satu baut diujung elemen itu. Dengan demikian sistem dibuat dengan
modul-modul yang sama dan keluwesannya memungkinkan perluasan dan
perubahan lebih lanjut serta memudahkan pula pembongkaran.
Catatan : pada struktur rangka ruang – suatu struktur tiga dimensi ; tidak
ditemukan perbedaan batang utama (mayor) dan batang minor.
2. PRINSIP MEKANIKA
Kestabilan Yang ada pada pola batang segitiga dapat diperluas kedalam
rangka tiga dimensi. Pada rangka batang (bidang), bentuk segitiga sederhana
merupakan dasar, harus bertamabah besar dan dalam (ketinggiannya), dengan
bertambahnya panjang bentang, sedangkan bentuk dasar rangka ruang adalah
tetrahedron yang dapat tersusun berulang meskipun bentangnya diperbesar.
Dengan titik-titik kumpul (dan segitiga) terlihat bahwa sistem gaya bekerja
pada setiap titik kumpul terdiri atas gaya batang yang berkumpul padanya dan
beban eksternal yang bekerja padanya. Setiap titik kumpul harus berada dalam
keadaan seimbang. Prinsip-prinsip mekanika struktur rangka ruang adalah sama
dan berlawananarah dengan gaya yang bekerja sama dalam satu kesatuan yang
kompak, dimana gaya-gaya saling meniadakan/mematikan.
Fx = 0 Fy = 0 Fz = 0
Mx = 0 My = 0 Mz = 0
Apabila diterapkan secara langsung pada rangka ruang yang cukup besar,
maka persamaan ini akan melibatkan banyak titik hubung dan batang (diperlukan
formulasi komputer untuk menganalisis konfuragasi yang kompleks).
5. SISTEM JOINT
a. Sistem Mannesman
b. Sistem Mero
c. Sistem Unistrup
Sistem ini dipakai untuk bangunan tetap, terdiri dari batang berbentuk
profil U sebagai gelagar yang batang-batangnya mengarah kebanyak jurusan dan
tinggi konstruksi satu meter. Simpul dibuat dari komponen plat yang dibentuk
menurut arah batang yang diskrupkan padanya dan batang dibaut padanya.
d. Sistem Takenaka
Pada sistem ini dengan baja plat berpenampang bujur sangkar dan persegi
panjang dihubungkan dengan baut-baut bermutu tinggi. Batang-batang pada
bidang datar menerima gaya tekan, diagonal-diagonal memikul tekan dan batang-
batang pada bidang bawah menerima gaya tarik.
Sistem ini adalah pengembangan dari bentuk dasar rangka batang dengan
batang-batang sejajar, dimana rangka batang sejajar terjadi karena pertimbangan
efisiensi yang mana mampu membentangi wadah yang lebar dibanding dengan
rangka kuda-kuda segitiga.
Sistem struktur dapat dibuat dengan sendi atau rol, dua sendi atau tiga
sendi. Atau dapat pula rangka atap dan rangka dinding pendukungnya merupakan
satu kesatuan monolit.
Sistem rangka ruang bentuk busur, sebenarnya juga berasal dari struktur
rangka batang yang melengkung, dimana prinsip penyalurangaya-gayanya
mengikutigaris-garis lengkung struktur tersebut.
Contohnya, busur baja lamela dibuat dari sejumlah besar elemen yang sama, yang
dinamakan lamela, yang dipasang membentuk mata jaring belah ketupat. Sistem
ini sangat luwes, permukaan yang terbentukoleh lamela dapat menikuti berbagai
Bentuk rangka ruang ini dapat dibuat dengan jalan membuat garis-garis
singgung yang teratur pada satu lengkungan bulat yang menyerupai setengah
bola (spherical) dengan sistem kerja gayanya yang meruang.