Anda di halaman 1dari 4

NAMA: SINTYA VERINA BR TARIGAN

NIM: 5193131011

HARI/TANGGAL: MINGGU/13 DESEMBER 2020

PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC


Pengaturan kecepatan memegang peranan penting dalam motor arus searah, karena motor DC
memiliki karakteristik kopel-kecepatan yang menguntungkan dibandingkan motor lainnya.
Persamaaan untuk pengaturan putaran:

Berdasarkan persamaan di atas, maka pengaturan putaran motor dapat dilakukan dengan 3
cara yaitu dengan mengatur nilai flux magnet (f), tegangan terminal (V1), dan tahanan
kumparan jangkar (Ra):

1. Pengendalian Tegangan Jangkar

Jika tegangan jangkar dari motor DC seri dan penguatan terpisah yang sedang berjalan pada
kecepatan tunak diturunka, maka torsi motor akan turun. Torsi motor akan lebih kecil daripada
torsi beban, maka kecepatan motor akan turun sampai torsi beban sama dengan torsi motor.

Dan sebaliknya, jika tegangan jangkar dari motor DC yang sedang berjalan pada kecepatan
tunak dinaikkan, maka torsi motor akan naik. Dengan begitu kecepatan motor akan naik sampai
torsi motor sama dengan torsi beban.

Saat menambah dan mengurangi kecepatan motor DC, tegangan jangkar harus dinaik atau
turun-kan dengan perubahan(step) yang kecil. Perubahan yang besar secara langsung dapat
mengakibatkan aliran arus pada jangkar motor yang dapat merusak komutator atau
menurunkan umur motor.

Karakteristik kecepatan – torsi dengan tegangan jangkar yang berbeda-beda digambarkan pada
gambar dibawah. Dengan merubah tegangan jangkar, motor dapat dioperasikan dengan
beberapa kombinasi karakteristik kecepatan – torsi. Karena tegangan jangkar tidak boleh dicatu
dengan tegangan yang melebihi rating motor tersebut, maka metode ini hanya digunakan
untuk mendapatkan operasi motor dibawah karakteristik kecepatan – torsi normalnya. Yang
paling penting pada metode ini adalah saat kecepatan berubah, torsi motor tidak berubah.
Dengan begitu torsi motor konstan pada semua kecepatan.

Pada pengaturan kecepatan ini biasanya menggunakan sistem Ward-Lonard dengan motor
berpenguatan bebas.

Penggunaan sistem ini biasanya pada industri rolling process seperti fabrika si kertas, fabrikasi
plat baja, dll. Modifikasi sistem ini dapat diterapkan di kapal untuk sistem propulsi kapal dengan
skema sebagai berikut:

di mana:

M I = Motor Induksi

GDC = Generator DC

MDC =Motor DC

2. Pengendalian Medan
Pada karakteristik kecepatan – torsi keadaan tunak motor DC seri dan penguatan terpisah
digambarkan dengan garis titik-titik pada gambar diatas. Pada saat fluksi medan diturunkan
maka kecepatan motor akan naik. Pengaturan ini dapat dilakukan dengan cara menyisipkan
tahanan variabel yang dipasang secara seri terhadap tahanan medannya (pada motor shunt).
Pengaturan kecepatan dengan metode ini mempunyai karakteristik sebagai beriku:t:

 Cara ini sangat sederhana dan murah selain itu rugi panas yang ditimbulkan kecil
pengaruhnya.
 Kecepatan terendah didapat dengan membuat tahanan variabel sama dengan nol.

 Kecepatan tertinggi akan dibatasi oleh perencanaan mesin di mana gaya sentrifugal
maksimum tidak sampai merusak motor.
 Rugi panas yang timbul sangat rendah Sederhana mudah dalam perangkaiannya
 Pengaturan kecepatan seperti ini hanya bisa dilakukan pada motor DC shunt dan
compound.

3. Pengendalian Resistansi Jangkar

Karakteristik kecepatan – torsi dari motor DC seri dan penguatan terpisah untuk beberapa nilai
Re yang diseri dengan jangkar digambarkan pada gambar dibawah ini:
Yang penting pada metode ini adalah efisiensi yang buruk. Contohnya, untuk beban dengan
torsi yang konstan, jumlah daya yang digunakan untuk motor dan Re adalah konstan. Dan daya
yang disuplai ke beban sebanding dengan kecepatan, dengan begitu saat dibutuhkan kecepatan
motor 10% dari ratingnya maka efisiensi keseluruhan motor juga turun menjadi 10%. Karena
masalah efisiensi ini, pengendalian jenis ini jarang sekali digunakan.

Pengaturan kecepatan dengan cara mengatur tahanan kumparan jangkar (Ra)· Pengaturan ini
dapat dilakukan dengan cara menyisipkan tahanan variabel yang dipasang secara seri terhadap
tahanan jangkar, sehingga nilai Ia Ra akan dapat dikontrol sehingga harga n akan dapat
dikontrol. Cara ini jarang dipakai, karena penambahan tahanan seri terhadap tahanan jangkar
menimbulkan rugi panas yang cukup besar.

Anda mungkin juga menyukai