Anda di halaman 1dari 2

TRENDING NOW: Doa Ukasyah RA, Arab, Latin, dan TerjemahannyaKisah Pinangan Rasulullah kepada

Sayyidah Aisyah UBUDIYAH Keutamaan Lafal Bismillah Kamis 31 Oktober 2019 21:00 WIB Ilustrasi
basmalah. (NU Online) Imam Ibnu Katsir (1301 M-1372 M) dalam karya tafsirnya menjelaskan bahwa
“bismillah” mengandung keberkahan. Oleh karena itu, kita dianjurkan (diwajibkan menurut sebagian
ulama) melafalkannya pada setiap awal aktivitas dan perkataan. Kita dianjurkan membaca “bismillah”
ketika berkhotbah, hendak memasuki toilet (HR Ahmad), mengawali wudhu, hendak berhubungan
suami dan istri (HR Bukhari dan Muslim), hendak mengawali aktivitas makan (HR Muslim), berdiri,
duduk, shalat, berkendaraan, minum, tidur, menyembelih hewan. Semua ini, kata Ibnu Katsir,
dimaksudkan untuk tabarruk, tayamun, dan permohonan atas penyempurnaan aktivitas dan taqabbul.
Berikut ini adalah sejumlah riwayat yang menyatakan keutamaan lafal bismillah yang dikutip oleh Imam
Ibnu Katsir dalam tafsirnya. Ibnu Abi Hatim dalam tafsirnya meriwayatkan dari Ibnu Abbas perihal
pertanyaan Sayyidina Utsman tentang “bismillah” kepada Rasulullah. Beliau menjawab, “Itu (bismillah)
adalah salah satu asma Allah. Jarak Allah dan asma-Nya yang maha besar itu hanya sebatas jarak hitam
mata dan putih mata saking dekatnya,” (Ibnu Abi Hatim dan HR Al-Hakim). Ibnu Murduwiyah
meriwayatkan dari Abu Sa‘id, Rasulullah bercerita bahwa Nabi Isa AS pernah diserahkan kepada seorang
guru untuk belajar menulis. Gurunya mengatakan, “Tulislah.” “Apa yang harus kutulis?” kata Nabi Isa.
“Bismillah,” kata gurunya. “Apa itu bismillah?” tanya Nabi Isa. “Aku sendiri nggak tahu,” kata gurunya.
Nabi Isa menjawab, “Ba-nya itu baha’ullah (keelokan Allah). Sin-nya sana’uhu (keagungan-Nya). Mim-
nya mamlakatuhu (kekuasaan-Nya). Allah ilahul alihah (Tuhan para tuhan). Ar-rahman rahmanud dunya
(pengasih dunia). Ar-rahim rahimul akhirah (pengasih akhirat).” ‫ عن‬،‫ من حديث يزيد بن خالد‬،‫وقد روى ابن َمرْ دُويه‬
‫ "أنزلت عل ّي آية لم‬:‫ عن أبيه؛ أن رسول هللا صلى هللا عليه وسلم قال‬،‫ عن ابن بريدة‬،‫ وفي رواية عن عبد الكريم أبي أمية‬،‫سليمان بن بريدة‬
‫ وهي بِس ِْم هللاِ الرَّحْ َم ِن ال َّر ِح ِيم‬،‫"تنزل على نبي غير سليمان بن داود وغيري‬. Artinya, “Ibnu Murduwiyah dari hadits Yazid
bin Khalid, dari Sulaiman bin Buraidah, dalam sebuah riwayat Abdul Karim Abi Umayyah, dari ayahnya
bahwa Rasulullah SAW, ‘Sebuah ayat diturunkan kepadaku, ayat yang tidak pernah diturunkan kepada
seorang nabi selainku kecuali Sulaiman bin Dawud. Ayat itu berbunyi ‘bismillahir rahmanir rahim,” (Ibnu
Murduwiyah dan HR At-Thabarani). Dari Jabir bin Abdullah, ketika ayat “Bismillahir rahmanir rahim”
turun, awan bergerak ke timur, angin menjadi tenang, laut bergelombang, dan setan dilempari di langit.
Allah bersumpah dengan kebesaran dan keagungan-Nya bahwa sesuatu yang dinamai dengan nama-Nya
niscaya mendapat keberkahan-Nya, (HR Abu Ya’la, Al-Hakim, dan Al-Bazzar). Dari Waki’, dari Al-A’masy,
dari Abu Wa’il, dari Ibnu Mas’ud, ia berkata, “Siapa saja yang ingin diselamatkan oleh Allah dari 19
malaikat Zabaniyah, hendaklah ia membaca ‘Bismillahir rahmanir rahim’ agar Allah menjadi setiap huruf
sebagai pelindung baginya dari setiap malaikat Zabaniyah,” (Dikutip oleh Ibnu Athiyyah dan Al-
Qurthubi). Dari Ashim, ia mendengar Abu Tamimah bercerita tentang boncengan Rasulullah. Ketika
hewan yang dikendarai oleh nabi tergelincir, ia berkata, “Celaka setan.” Rasulullah menegurnya, “Jangan
bilang ‘celaka setan’, karena ia akan membesar (hingga sebesar rumah [HR Ahmad, Ibnu Murduwiyah,
dan An-Nasa’i]) dan berkata, ‘Demi kekuatanku, aku akan gulingkan dia.’ Tetapi jika kau bilang,
‘Bismillah,’ maka setan akan mengecil hingga sebesar lalat,” (HR Ahmad).   ‫فهذا من تأثير بركة بسم هللا؛ ولهذا‬
‫ تستحب في أوّل كل عمل وقول‬Artinya, “Ini merupakan berkah dari bismillah. Oleh karena itu, kita dianjurkan
untuk mengawali aktivitas dan ucapan dengan bismillah. (Ibnu Katsir, At-Tafsirul Qur’anil Azhim, [Beirut,
Darul Fikr: tanpa tahun], juz I).  Dari Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda, “Seandainya salah seorang dari
kalian mendatangi istrinya lalu membaca ‘Bismillah. Allahumma jannibnas syaithana wa jannibis
syaithana ma razaqtana,’ niscaya jika ditakdirkan keturunan dari hubungan tersebut maka setan
selamanya tidak membahayakan anak itu,” (HR Bukhari dan Muslim). Wallahu a’lam.

Anda mungkin juga menyukai