Anda di halaman 1dari 16

KORELASI PARSIAL

Makalah

Makalah
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Tugas Kelompok pada Mata Kuliah
Statistik Ekonomi dan Bisnis : Inferensial pada Program Studi Ekonomi Syariah 2
Semester 5 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam (FEBI)

Oleh :

Kelompok A

Nurul Aisyah
01183049
Anisa Utami Novianty
01183043
Arfah
01183053
Kartika Ekawati
01183032

DOSEN PENGAJAR : RAHMA HIDAYATI DARWIS, S.Si., M.Pd.

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)


BONE
2020
KATA PENGANTAR

ِ ِ ‫ف اأْل َنْبِي ِاء والْم رْس لِ و ع لَى آلِ ِه و‬


ِ ‫الس اَل م علَى أَشْر‬ ِّ ‫ْد لِ ِله َر‬
َّ ‫ب ال َْع الَ ِم نْي َو‬
َ ‫ص ْح بِه أَمْج َ ع نْي‬
َ َ َ َ َ ‫َ َ ُ َ نْي‬ َ َ ُ َّ ‫الص اَل ةُ َو‬ ُ ‫اَحْلَ م‬

Segala puji bagi Allah swt. karena dengan izin-Nya, sehingga penulis

dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Salawat dan salam

senantiasa tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW., keluarganya, dan

sahabat-sahabatnyayang telah memperjuangkan agama Islam.

Dalam penulisan makalah ini, penulis tidak terlepas dari berbagai

hambatan dan kesulitan yang pada dasarnya memberikan hikmah tersendiri bagi

penulis. Penulis juga menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan di

dalam makalah ini. Olehnya itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun dari

berbagai pihak sangat diharapkan demi untuk perbaikan makalah ke depan.

Selanjutnya penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang

telah mencurahkan bantuan sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Tanpa

adanya bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak, makalah ini belum tentu hadir

di depan pembaca.

Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat,

khususnya bagi para akademisi. Aamiin.

Watampone, 20 November 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL

KATA PENGANTAR

ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

D. Sistematika Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

iii
3

A. Pengertian Korelasi Parsial

B. Persyaratan Uji Korelasi Parsial Dalam Penelitian

C. Contoh Soal Uji Korelasi Parsial Dalam Penelitian Menggunakan SPSS

BAB III PENUTUP

11

A. Simpulan

11

B. Implikasi

11

DAFTAR RUJUKAN

12

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara sederhana, korelasi dapat diartikan sebagai hubungan. Namun

ketika dikembangkan lebih jauh, korelasi tidak hanya dapat dipahami sebatas

pengertian tersebut. Korelasi merupakan salah satu teknik analisis dalam

statistik yang digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel yang

bersifat kuantitatif. Hubungan dua variabel tersebut dapat terjadi karena

adanya hubungan sebab akibat atau dapat pula terjadi karena kebetulan saja.

Dua variabel dikatakan berkolerasi apabila perubahan pada variabel yang satu

akan diikuti perubahan pada variabel yang lain secara teratur dengan arah

yang sama (korelasi positif) atau berlawanan (korelasi negatif). 

Kadang – kadang dalam suatu penelitian kita perlu menambahkan lagi

satu variabel yang berfungsi sebagai pngontrol dari dua variabel yang telah

berkorelasi terlebih dahulu.1 Korelasi tersebut bertujuan untuk mengetahui

keeratan hubungan antar variable yang diteliti (yakni hubungan antara variabel

X dengan variabel Y). Korelasi atau hubungan yang terbentuk antar variabel

ini dapat bersifat positif ataupun negatif.2

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam makalah ini yang

membahas mengenai Korelasi Parsial, adalah sebagai berikut :

1) Apakah yang dimaksud dengan Korelasi Parsial ?

2) Apa sajakah persyaratan uji korelasi parsial dalam penelitian ?

1
Andi patimbangi dan Rahma Hidayati Darwis, Ilmu Statistik ; (Cet. I, Bantul : lintas
nalar, 2020), hal. 206.
2
Duwi Consultant, Analisis Korelasi Parsial. duwiconsultant blogspot.com. Diakses Pada
tanggal 20/11/2020 jam 20.52.

1
2

3) Bagaimana contoh soal uji korelasi parsial dalam penelitian dengan

menggunakan SPSS ?

C. Tujuan Penulisan

Salah satu tujuan penulisan dalam makalah ini yaitu untuk memenuhi

tugas kelompok pada mata kuliah Statistik Inferensial dan mencapai ketentuan

penilaian. Dalam penulisan makalah ini maka tujuannya, sebagai berikut :

1) Untuk mengetahui pengertian korelasi parsial.

2) Menjelaskan persyaratan korelasi parsial dalam penelitian.

3) Mendeskripsikan contoh korelasi parsial dalam SPSS.

D. Sistematika Penulisan

Bab I pendahuluan yang merupakan gambaran umum isi makalah yang

terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, dan sistematika pembahasan.

Bab II pembahasan yang berisi tentang teori yang berhubungan dan

sesuai dengan submasalah yang dibahas dalam makalah.

Bab III penutup yang berisi simpulan dan implikasi.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengetian Korelasi Parsial

Korelasi parsial adalah suatu metode pengukuran keeratan hubungan

antara variabel bebas dan variabel tak bebas dengan mengontrol salah satu

variabel bebas untuk melihat korelasi natural antara variabel yang tidak

terkontrol. Analisis korelasi parsial (partial correlation) melibatkan dua

variabel. Satu buah variabel yang dianggap berpengaruh akan dikendalikan

atau dibuat tetap (sebagai variabel kontrol). Sebagai contoh misalnya kita akan

meneliti hubungan variabel X2 dan variabel bebas Y, dengan X1 dikontrol

(korelasi parsial). Disini variabel yang dikontrol (X1) dikeluarkan atau dibuat

konstan. Sehingga X2’ = X2 – (b2X1 + a2 ) dan Y’ = Y – (b1 X1 +a1 ), tetapi

nilai a dan b didapatkan dengan menggunakan regresi linear. Setelah hasilnya

diperoleh, kemudian dicari regresi X2‘ dengan Y’ dimana : Y’ = b3X2’ +a3.

Korelasi yang didapatkan dan sejalan dengan model-model di atas dinamakan

korelasi parsial X2 dan Y sedangkan X1 dibuat konstan.

Nilai korelasi berkisar antara 1 sampai -1, nilai semakin mendekati 1

atau -1 berarti hubungan antara dua variabel semakin kuat. Sebaliknya, jika

nilai mendekati 0 berarti hubungan antara dua variabel semakin lemah. Nilai

positif menunjukkan hubungan searah (X naik, maka Y naik) sementara nilai

negatif menunjukkan hubungan terbalik (X naik, maka Y turun). 

Data yang digunakan dalam korelasi parsial biasanya memiliki skala

interval atau rasio. Berikut adalah pedoman untuk memberikan interpretasi

serta analisis bagi koefisien korelasi menurut Sugiyono:

a) 0.00 - 0,199 = sangat rendah

3
4

b) 0,20 - 0,3999 = rendah

c) 0,40 - 0,5999 = sedang

d) 0,60 - 0,799 = kuat

e) 0,80 - 1,000 = sangat kuat

Uji korelasi dapat dilakukan dengan beberapa teknik atau metode

analisis statistik tergantung dari skala data dari masing – masing variabel

yang digunakan dalam penelitian. Uji korelasi parsial disebut juga analisis

korelasi pearson, dengan variabel kontrol atau variabel pengendali yang

diasumsikan nilainya tetap atau konstan. Penggunaan variabel kontrol dalam

analisis korelasi bertujuan untuk mngetahui apakah hubungan yang sudah

terbentuk antara variabel X dengan variabel Y dipengaruhi oleh variable

kontrol tersebut atau tidak.

Keeratan hubungan atau koefisien korelasi antar variabel dapat

dikelompokkan sebagai berikut :

1) Niai koefisien korelasi 0,00 sampai 0,20 berarti hubungan sangat

lemah.

2) Nilai koefisien korelasi 0,21 sampai 0,40 berarti hubungan lemah.

3) Nilai koefisien korelasi 0,41 sampai 0,70 berarti hubungan kuat.

4) Nilai koefisien korelasi 0,71 sampai 0,90 berarti hubungan sangat

kuat.

5) Nilai koefisien korelasi 0,91 sampai 0,99 berarti hubungan kuat

sekali.

6) Nilai koefisien korelasi 1,00 berarti hubungan sempurna.


5

B. Persyaratan Uji Korelasi Parsial Dalam Penelitian

Asumsi dasar atau persyaratan yang harus terpenuhi ketika kita

menggunakan uji korelasi parsial untuk menganalisis data penelitian adalah

sebagai berikut :

1. Masing – masing variabel penelitian menggunakan data berskala rasio atau

interval.

2. Karena uji korelasi parsial merupakan bagian dari statistik parametrik

maka data penelitian harus berdistribusi normal.3

C. Contoh Soal Uji Korelasi Parsial Dalam Penelitian Menggunakan SPSS

Seorang dosen ingin mengetahui apakah ada hubungan antara IQ

(Intellengence Quotient) dengan nilai IPK (Indeks Prestasi Kumulatif)

mahasiswa denagn motivasi belajar berprestasi sebagai variabel kontrol. Guna

keperluan penelitian ini maka dosen tersebut mengumpulkan data – data yang

dibutuhkan menggunakan kuesioner untuk 12 mahasiswa sebagai sampel

penelitian. Adapun tabulasi data penelitian yang dimaksud adalah :

3
Sahid Raharjo, cara uji korelasi parsial dengan SPSS serta Interpretasi Lengkap,
www.spss-indonesia.com, Diakses pada tanggal 20/11/2020 jam 20.22.
6

Tahapan – tahapan analisis data dalam uji korelasi parsial ini dimulai dari

memasukkan data penelitian ke aplikasi SPSS, selanjutnya melakukan uji

normalitas data terlebih dahulu baru kemudian melakukan analisis data dengan uji

korelasi parsial.

1. Langkah pertama, buka lembar kerja baru SPSS lalu klik Variable

view, kemudian mengisi pada kolom name, decimals, label, dan

measure, sementara untuk yang lainnya biarkan tetap default. sebagai

contoh :

2. Klik data view lalu masukkan data IQ, IPK, dan Motivasi ke 12 orang

responden tersebut sesuai dengan jumlah kolom yang ada di layar

SPSS.
7

3. Selanjutnya untuk melakukan uji korelasi parsial, caranya klik Analyze

> Correlate > Partial.

4. Muncul kotak dialog “partial Correlations”. Selanjutnya masukkan

Variabel IQ dan IPK ke kotak variables: masukkan variabel Motivasi

ke kotak Controlling for, pada bagian “ test of significance” pilih Two-

tailed dan beri tanda ceklist untuk display actual sinificance level, lalu

klik options.
8

5. Abaikan yang lainnya kemudian tekan tombol OK, untuk prosessing

data. Outputnya yaitu :

Tabel output diatas memberikan informasi tentang ringkasan

nilai statistik deskriptif atau gambaran data untuk ketiga variabel (IQ,

IPK, dan Motivasi) mencakup mean, standar deviasi dan jumlah

sampel yang digunakan.

Tabel output Correlations memberikan informasi mengenai

hubungan yang terbentuk antar variabel sebelum dan sesudah

dimasukkannya variabel kontrol dalam analisis korelasi.


9

Hasil Penelitian data tersebut adalah :

1) Rumusan Hipotesis dalam penelitian

a) H0 = Hubungan antara IQ dan IPK dengan Motivasi sebagai

variabel kontrol tidak signifikan.

b) H1 = Hubungan antara IQ dan IPK dengan Motivasi sebagai

variabel kontrol Signifikan.

2) Besar korelasi dan arah korelasi

Dari output none-a di atas diketahui nilai koefisien korelasi

sebesar 0,832 (positif) dan nilai signifikannya adalah 0,001 < 0,05

maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan

signifikan antara IQ dan IPK mahasiswa tanpa adanya variabel

kontrol (Motivasi). Dan nilai Correlations tersebut masuk dalam

dalam kategori hubungan sangat kuat.

Tabel output kedua “Motivasi” menunjukkan nilai koefisien

korelasi terjadi penurunan yaitu 0,626 ( bernilai positif dan

hubungan kuat), dengan nilai signifikannya sebesar 0,039 < 0,05

berarti hubungan antara IQ dan IPK dengan Motivasi sebagai

variabel kontrol adalah signifikan (nyata).

3) Uji korelasi

Nilai signifikan IQ dan IPK sebesar 0,001 < 0,05,

sedangkan nilai signifikan dari motivasi sebesar 0,039 < 0,05.

Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.

4) Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 12 mahasiswa.

5) Kesimpulan penelitian, kehadiran variabel motivasi berprestasi

sebagai variabel kontrol akan memberikn pngaruh terhadap

terhadap hubungan antara variabel IQ dan IPK. Dengan demikian


10

maka dapat disimpulkan bahwa variabel IQ bukanlah satu –

satunya variabel yang menentukan nilai IPK mahasiswa karna ada

variabel lain juga yang berhubungan dengan nilai IPK misalnya

Variabel Motivasi Berprestasi.


BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Korelasi parsial adalah suatu metode pengukuran keeratan hubungan

antara variabel bebas dan variabel tak bebas dengan mengontrol salah satu

variabel bebas untuk melihat korelasi natural antara variabel yang tidak

terkontrol. Nilai korelasi berkisar antara 1 sampai -1, nilai semakin mendekati

1 atau -1 berarti hubungan antara dua variabel semakin kuat. Sebaliknya, jika

nilai mendekati 0 berarti hubungan antara dua variabel semakin lemah.

Data yang digunakan dalam korelasi parsial biasanya memiliki skala

interval atau rasio. Uji korelasi parsial disebut juga analisis korelasi pearson,

dengan variabel kontrol atau variabel pengendali yang diasumsikan nilainya

tetap atau konstan. Penggunaan variabel kontrol dalam analisis korelasi

bertujuan untuk mngetahui apakah hubungan yang sudah terbentuk antara

variabel X dengan variabel Y dipengaruhi oleh variable kontrol tersebut atau

tidak.

B. Implikasi

Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat memberikan manfaat

serta sumbangsih mengenai materi korelasi parsial dalam konsep ilmu

statistik. Sehingga makalah ini dapat dijadikan acuan dan referensi untuk

mengembangkan penulisan makalah selanjutnya dalam tema yang sama.

Adapun atas segala kekurangan dari penulisan makalah. Kami selaku

penulis berharap agar penulis yang mengambil tema yang sama untuk

memenuhi kesesuaian penulisan dan materi yang dibahas.

11
DAFTAR RUJUKAN

Andi patimbangi dan Rahma Hidayati Darwis, Ilmu Statistik ; (Cet. I, Bantul :

lintas nalar, 2020), hal. 206.

Duwi Consultant, Analisis Korelasi Parsial. duwiconsultant blogspot.com.

Diakses Pada tanggal 20/11/2020 jam 20.52.

Sahid Raharjo, cara uji korelasi parsial dengan SPSS serta Interpretasi Lengkap,

www.spss-indonesia.com, Diakses pada tanggal 20/11/2020 jam 20.22.

12

Anda mungkin juga menyukai