Contoh kasus:
• Hamiltonia tak terganggu:
𝑝2
𝐻0 =
2𝑚
𝜕𝑆
Momentum 𝑝 = 𝜕𝑥 = 𝑐𝑜𝑛𝑠𝑡 = 𝛼
Hamilton Jacobi:
1 𝜕𝑆 2 𝜕𝑆 (7)
( ) + =0
2𝑚 𝜕𝑥 𝜕𝑡
Dengan: 𝑆(𝑥, 𝛼, 𝑡) = 𝑆1 (𝑥, 𝛼) + 𝑆2 (𝑡, 𝛼)
1 𝜕(𝑆1 (𝑥, 𝛼) + 𝑆2 (𝑡, 𝛼)) 2 𝜕(𝑆1 (𝑥, 𝛼) + 𝑆2 (𝑡, 𝛼))
( ) + =0
2𝑚 𝜕𝑥 𝜕𝑡
1 𝜕𝑆1 (𝑥, 𝛼) 2 𝜕𝑆2 (𝑡, 𝛼)
( ) + =0
2𝑚 𝜕𝑥 𝜕𝑡
𝜕𝑆
Mengingat: 𝑝 = = 𝑐𝑜𝑛𝑠𝑡 = 𝛼
𝜕𝑥
𝑆1 (𝑥, 𝛼) = 𝛼𝑥
𝜕𝑆2 (𝑡, 𝛼) 1 𝜕𝑆1 (𝑥, 𝛼) 2 𝛼2
=− ( ) =−
𝜕𝑡 2𝑚 𝜕𝑥 2𝑚
𝛼 2𝑡
𝑆2 (𝑡, 𝛼) = −
2𝑚
𝛼 2𝑡 (8)
𝑆 = 𝑆1 + 𝑆2 = 𝛼𝑥 −
2𝑚
𝜕𝑆 𝛼𝑡
𝑄≡𝛽= =𝑥−
𝜕𝛼 𝑚
𝛼𝑡 (9)
𝑥= +𝛽
𝑚
• Gangguan hamiltonian
𝑚𝜔2 𝑥 2 (10)
∆𝐻 =
2
Hamiltonia Total
𝑝2 𝑚𝜔2 𝑥 2 (11)
𝐻(𝑞, 𝑝, 𝑡) = 𝐻0 + ∆𝐻 = +
2𝑚 2
Transformasi Hamiltonia (kamiltonia):
𝑚𝜔2 𝛼𝑡 2 (12)
𝐾(𝛼, 𝛽, 𝑡) = ∆𝐻(𝛼, 𝛽, 𝑡) = ( + 𝛽)
2 𝑚
Persamaan gerak terganggu
𝜕𝛥𝐻 𝛼𝑡 (13)
𝛼̇ = − = −𝑚𝜔2 ( + 𝛽)
𝜕𝛽 𝑚
𝜕𝛥𝐻 𝛼𝑡
𝛽̇ = = 𝜔2 𝑡 ( + 𝛽)
𝜕𝛼 𝑚
Aproksimasi gangguan orde pertama:
𝛼0 𝑡 (14)
𝛼̇ 1 = −𝑚𝜔2 ( + 𝛽0 )
𝑚
𝛼0 𝑡
𝛽1̇ = 𝜔2 𝑡 ( + 𝛽0 )
𝑚
Ketika 𝑚𝜔2 <<
𝑥0 (0) = 0
𝛼0 ⋅ 0
𝑥0 = + 𝛽0
𝑚
∴ 𝛽0 = 0
Gangguan orde pertama:
𝜔2 𝛼0 𝑡 2 (15)
𝛼̇ 1 = −𝜔2 𝛼0 𝑡 𝛽1̇ =
𝑚
𝜔 2 𝛼0 𝑡 2 𝜔2 𝛼0 𝑡 3 (16)
𝛼1 = 𝛼0 − 𝛽1 =
2 3𝑚
Solusi x dan p untuk orde pertama
𝛼1 𝑡 𝛼0 𝑡 𝜔2 𝛼0 𝑡 3
𝑥1 = + 𝛽1 = −
𝑚 𝑚 6𝑚
𝜔2 𝛼0 𝑡 2
𝑝1 = 𝛼1 = 𝛼0 −
2
Gangguan orde kedua:
𝛼1 𝑡 𝛼1 𝑡 (17)
𝛼̇ 2 = −𝑚𝜔2 ( + 𝛽1 ) 𝛽̇2 = 𝜔2 𝑡 ( + 𝛽1 )
𝑚 𝑚
𝜔2 𝑡 3 𝛼0 𝜔2 2 𝜔2 𝑡 4 (18)
2
𝛼̇ 2 = −𝛼0 𝜔 (𝑡 − ) 𝛽̇2 = (𝑡 − )
6 𝑚 6
𝜔2 𝛼0 𝑡 2 𝜔4 𝛼0 𝑡 4 𝜔2 𝛼0 𝑡 3 𝜔4 𝛼0 𝑡 5
𝛼2 = 𝛼0 − + 𝛽2 = −
2 24 3𝑚 30𝑚
Solusi x dan p untuk orde kedua
𝛼0 𝑡 𝜔2 𝛼0 𝑡 3 𝜔4 𝛼0 𝑡 5 𝛼0 𝜔3 𝑡 3 𝜔5 𝑡 5 (19)
𝑥2 = − + → 𝑥2 = (𝜔𝑡 − + )
𝑚 6𝑚 120𝑚 𝑚𝜔 3! 5!
𝑛
𝛼0 (𝜔𝑡)2𝑖−1
𝑥𝑛 = ∑(−1)𝑖−1
𝑚𝜔 (2𝑖 − 1)!
𝑖=1
𝜔2 𝛼0 𝑡 2 𝜔4 𝛼0 𝑡 4 𝜔2 𝑡 2 𝜔4 𝑡 4 (20)
𝑝2 = 𝛼2 = 𝛼0 − + → 𝑝2 = 𝛼0 (1 − + )
2 24 2! 4!
𝑛
(𝜔𝑡)2𝑖
𝑝𝑛 = 𝛼0 ∑(−1)𝑖
(2𝑖)!
𝑖=0
Efek gangguan menyebabkan J dan sudut fase β bergantung waktu. Persamaan transformasi
yang menghububgkan p, 𝜽, J dan β
(35)
Teori memprediksikan bahwa koreksi gerak newton n=3 (simetri bola Schwardzchild) dan
(53)
Sehingga diperoleh
(54)
Diperoleh
(56)
Presisi perihelion planet merkuri dengan τ=0.2409 tahun sideral, e=0.2056 dan a=5.790x107 km
(58)
Dengan k=GMm, P2(γ) Legendre Polinomial kedua dan γ cos dari sudut θ antara vector radius
satelit dan sumbu bumi.
Gangguan hamiltonia
(60)
Sudur polar θ dituliskan sebagai sudut inklinasi orbit i dan sudut vector radius pada bidang orbit
relative terhadap periapsis ψ. ω adalah periapsis.
(61)
Bagian cos 2(ψ+ω) pada persamaan (62) memberi kontribusi nol karena orthogonal. Sehingga,
(64)
Dalam sistem yang terganggu, (J0i, w0i) tetap merupakan kumpulan variabel kanonis yang
valid. Hamiltonian yang terganggu dapat diperluas dengan parameter 𝜖:
𝐻(𝒘0 , 𝑱0 , 𝜖) = 𝐻0 (𝑱0 ) + 𝜖𝐻1 (𝒘0 , 𝑱0 ) + 𝜖 2 𝐻2 (𝒘0 , 𝑱0 )+. .. (70)
Terdapat transformasi kanonik (J0i, w0i) → (J, w). H merupakan fungsi J
(71)
𝑌(𝒘0 , 𝑱) adalah fungsi pembangkit transformasi (J0i, w0i) → (J, w), dituliskan
(73)
Turunan Y:
(76)
Dengan melihat pangkat dari 𝜖 pada persamaan (), tiga bagian 𝛼 dituliskan
(79)
Dengan
(80)
Yk fungsi wo dituliskan
(82)
Dengan gangguan
Menggunakan variable aksi sudut tak terganggu (jo,wo) persamaan diatas dituliskan
(87)
Dengan mengeliminasi ̅𝐻
̅̅1̅ untuk i=1 diperoleh
(89)
Dan
Rerata sin62π=15/48, diperoleh
(92)
Dengan E=Jωo/(2π)
4 Adiabatik Invariants
Adiabatik invariants → aksi variable dibawah perubahan kecil parameter
Keitka suatu parameter a konstran makan variable aksi sudut (jo,wo) seperti hamiltonia H(Jo,a).
Biasanya hamiltonia-jacobi menggunakan fungsi pembangkit generator F2 dalam bentuk
W(q,Jo,a). Tetapi gungsi generator dihubungkan dengan transformasi legendre
(96)
Rerata Jo
(99)
Dituliskan
Turunan terhadap ω
(102)
Sehingga
(107)
Frekuensi angular
(115)
Lagrangian:
(118)
Gerak konstan pada persamaan (119) dan (120) menunjukan r dan 𝜃̇ konstan
(121)
Buku sumber:
Goldstein, H., Poole, C., & Safko, J. (2002). Classical mechanic