Anda di halaman 1dari 12

Perbandingan Pemilihan Komponen Pengasutan

Motor Induksi Tiga Fasa antara Sistem Pengasutan


Langsung ke Jala-Jala (DOL Starting) dengan Sistem
Pengasutan Bintang Segitiga (Y-Δ Starting)
Yandri#1, M. Ismail Yusuf#2, Kho Hie Khwee#3, Ayong Hiendro#4
#
Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

1yandri.hasan@gmail.com

2isyusfar2@yahoo.com

3khohiekhwee@yahoo.com

4ayongh2000@yahoo.com

Abstrak— Motor induksi (motor asinkron) tiga fasa secara luas dihubungkan secara langsung ke terminal-terminal motor.
banyak digunakan di industri dan bangunan besar. Rancangan Sedangkan pengasutan tegangan dikurangi mengandung arti
dan perawatannya sederhana, dapat disesuaikan pada berbagai
bahwa motor diasut pada tegangan di bawah tegangan
aplikasi di lapangan dan pengoperasiannya ekonomis. Paper ini
membahas tentang penentuan spesifikasi komponen- nominal dengan tujuan untuk membatasi arus yang masuk ke
komponen jika motor induksi tiga fasa diasut secara langsung ke motor / mencegah pemanasan berlebih pada motor, khususnya
jala-jala (Direct On Line / DOL starting) dan jika diasut dengan untuk motor-motor berukuran besar. Beberapa metode yang
hubungan bintang-segitiga (Y-Δ starting). Penentuan spesifikasi digunakan pada pengasutan tegangan dikurangi dapat berupa
komponen dilakukan dengan bantuan program LV Motor pengasutan dengan menggunakan impedansi di sisi stator,
Solution Guide yang dirilis oleh pihak Schneider. Dari 4 pengasutan dengan menggunakan ototransformator,
(empat) sampel motor yang diuji yakni motor bertegangan pengasutan dengan belitan stator terhubung bintang-segitiga
380 – 415 V dan dengan daya masing-masing adalah 4 kW, atau wye-delta / star-delta (Y-Δ). Khusus untuk pengasutan
7,5 kW, 11 kW, dan 15 kW diperoleh bahwa spesifikasi
komponen-komponen yang dihasilkan melalui program tersebut
motor induksi rotor belitan digunakan tahanan luar atau
bersesuaian dengan spesifikasi komponen yang terdapat pada tahanan sekunder yang terhubung pada rangkaian rotor.
Katalog 2016 yang diterbitkan oleh pihak Schneider. Dengan Dengan berkembangnya teknologi, pengasutan motor induksi
demikian dapat disimpulkan bahwa spesifikasi komponen- dengan menggunakan piranti elektronika daya telah banyak
komponen ini dapat langsung diaplikasikan di lapangan sesuai dilakukan, berupa pengasutan dengan menggunakan Variable
dengan sistem pengasutan yang digunakan. Speed Drive (VSD) / Inverter dan Soft Starter [2].
Beberapa penelitian sebelumnya diantaranya adalah
Kata kunci — pengasutan, motor induksi, DOL yang pernah dilakukan oleh H.H. Goh, M.S. Looi, dan B.C.
starting, Y-Δ starting, LV Motor Starter Solution Guide Kok dimana membahas tentang perbandingan metode
pengasutan motor induksi antara sistem DOL, bintang-
PENDAHULUAN segitiga, dan ototransformator, namun hanya sekedar
Motor induksi sangat banyak digunakan di dalam menentukan metode pengasutan yang paling handal dan
kehidupan sehari-hari baik di industri maupun di rumah praktis ditinjau dari persoalan kualitas daya yang paling
tangga. Motor induksi yang umum dipakai adalah motor minim [3]. Selanjutnya adalah penelitian Yusnan
induksi tiga fasa dan motor induksi satu fasa. Motor Badruzzaman, yang membahas tentang pengasutan
induksi tiga fasa dioperasikan pada sistem tiga fasa dan konvensional motor induksi tiga fasa rotor sangkar tupai.
banyak digunakan di berbagai bidang industri, sedangkan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sistem
motor induksi satu fasa dioperasikan pada sistem satu fasa pengasutan yang terdiri dari sistem DOL, bintang-segitiga,
yang banyak digunakan terutama pada penggunaan untuk tahanan primer, dan dengan transformator dan lebih
peralatan rumah tangga seperti kipas angin, lemari es, pompa memfokuskan pemilihan metode pengasutan ditinjau dari
air, mesin cuci, dan sebagainya [1]. besarnya arus asut dan torsi asut [4]. Sultan, I Made Ari
Pengasutan motor induksi terdiri dari pengasutan tegangan Nrartha, dan Agung Budi Muljono juga melakukan penelitian
penuh dan pengasutan tegangan dikurangi. Pengasutan tentang unjuk kerja motor induksi tiga fase rotor sangkar
tegangan penuh mengandung arti bahwa tegangan jala- dengan berbagai pengasutan. Penelitian ini membuat sistem
jala pengukuran arus, tegangan, dan kecepatan secara real time
untuk melihat unjuk kerja pengasutan sistem DOL dan
bintang-segitiga. Hasil akhir penelitian berupa perbandingan komponen jika motor induksi tiga fasa diasut dengan sistem
arus asut antara sistem DOL dan bintang-segitiga [5]. Berbeda DOL dan jika diasut dengan sistem bintang-segitiga. Dengan
dengan penelitian yang akan penulis lakukan yakni lebih demikian spesifikasi yang diperoleh nantinya dapat langsung
menitikberatkan pada penentuan spesifikasi komponen- diaplikasikan di lapangan.

Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika (JEPIN) Vol. 2, No. 2, 142


2016
Selama ini penentuan komponen-komponen untuk 2 memperlihatkan rangkaian daya dan rangkaian kontrol
pengasut motor induksi dilakukan secara manual melalui untuk pengasutan secara langsung ke jala-jala (DOL starting).
perhitungan dan merujuk pada aturan yang berlaku. PUIL
merupakan sandaran utama dalam kegiatan instalasi listrik,
termasuk dalam hal perencanaannya. Melalui cara ini hanya
diperoleh besarnya kapasitas tiap komponen, namun tidak
mengikutsertakan spesifikasi secara lengkap komponen yang
dibutuhkan.
LV Motor Starter Solution Guide merupakan perangkat
lunak (software) yang dapat diaplikasikan untuk menentukan
spesifikasi komponen-komponen yang dibutuhkan untuk
mengasut motor induksi, baik satu fasa maupun tiga fasa.
Beberapa diantaranya adalah motor induksi tiga fasa yang
diasut secara langsung ke jala-jala (DOL starting) maupun
yang diasut dengan sistem hubungan bintang-segitiga (Y-Δ
starting). Perangkat lunak LV Motor Starter Solution Guide
(a)
merupakan program yang dirilis oleh pihak Schneider.
Komponen-komponen untuk perlengkapan pengasut motor
induksi di Indonesia umumnya menggunakan produk
Schneider dengan merk dagang Merlin Gerin dan
Telemecanique [6].
Tujuan dari penelitian ini adalah mengaplikasikan
perangkat lunak LV Motor Starter Solution Guide untuk
menentukan komponen-komponen yang dibutuhkan jika
motor diasut dengan menggunakan sistem pengasutan
langsung ke jala-jala (DOL starting) dan jika diasut dengan
sistem hubungan bintang-segitiga (Y-Δ starting) dengan (b)
menggunakan produk dari Schneider bermerk dagang Merlin
Gerin dan Telemecanique.

(c) (d)
Gambar 1. (a) Motor induksi rotor sangkar (b) Stator (c) Rotor sangkar (d)
Rotor belitan [2]

LANDASAN TEORI
A. Motor Induksi
Motor induksi terdiri dari dua bagian utama yakni stator
dan rotor. Stator motor induksi secara fisik sama dengan
mesin sinkron, hanya berbeda pada konstruksi rotornya. Ada
2 (dua) tipe rotor motor induksi yakni rotor sangkar tupai
(squirrel-cage rotor) / rotor sangkar (cage rotor) dan rotor
belitan (wound rotor) / gelang seret (slip ring). Gambar 1(a)
menunjukkan motor induksi rotor sangkar, sedangkan 1(b),
1(c), dan 1(d) berturut-turut merupakan stator, rotor sangkar
dan rotor belitan [2].
B. Pengasutan secara Langsung ke Jala-Jala (DOL Starting)
Pengasutan dengan metode ini menggunakan tegangan jala-
jala / line penuh yang dihubungkan langsung ke terminal (a) (b)
motor melalui pengendali mekanik atau dengan kontaktor
magnet. Pengasutan dengan cara ini biasanya diaplikasikan Gambar 2. (a) Rangkaian daya dan (b) rangkaian kontrol pengasutan secara
langsung ke jala-jala (DOL starting) [7]
untuk motor induksi dengan daya di bawah 5 kW [2]. Gambar
C. Pengasutan Bintang-Segitiga (Y-Δ Starting) beberapa kontaktor magnet beserta kelengkapannya yang
Metode pengasutan bintang-segitiga (Y-Δ) banyak dirancang khusus untuk rangkaian starter Y-Δ. Saat motor
digunakan untuk menjalankan motor induksi dengan daya di terhubung bintang (Y), arus asutnya hanya sepertiga dari arus
atas 5 kW (atau sekitar 7 HP). Untuk menjalankan motor asut dalam hubungan segitiga (Δ) [2]. Gambar 3
dapat dipilih starter yang umum dipakai antara lain saklar memperlihatkan rangkaian daya dan rangkaian kontrol untuk
rotari Y-Δ, saklar khusus Y-Δ, atau dapat juga menggunakan pengasutan bintang-segitiga (Y-Δ starting).
Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika (JEPIN) Vol. 2, No. 2, 143
2016
Telemecanique. Perangkat lunak ini dapat membantu dalam
memilih kombinasi komponen untuk melindungi dan
mengendalikan motor induksi / motor asinkron. Hasil seleksi
yang dilakukan akan menampilkan daftar produk yang harus
dipilih, beserta kombinasi untuk pengasut motornya. Hingga
saat ini versi yang terbaru dari perangkat lunak ini adalah
versi 3.4 (V3.4) [6]. Gambar 4 menunjukkan tampilan
program LV Motor Starter Solution Guide versi 3.4.

(a)

(a)

(b)
Gambar 3. (a) Rangkaian daya dan (b) rangkaian kontrol pengasutan
bintang- segitiga (Y-Δ starting) [7]
(b)

D. Program LV Motor Starter Solution Guide


Perangkat lunak (software) LV Motor Starter Solution
Guide merupakan program yang dirilis oleh Schneider
Electric dengan merk dagang Merlin Gerin dan

(c)
Gambar 4. Tampilan program LV Motor Starter Solution Guide versi 3.4 [6]
HASIL E KSEKUSI PROGRAM DAN PEMBAHASAN Gambar 5 menunjukkan diagram alir penggunaan program
LV Motor Starter Solution Guide.
A. Diagram Alir

Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika (JEPIN) Vol. 2, No. 2, 144


2016
HOLDER, Cylindrical gG FUSE-HOLDER, dan BS
SWITCH-FUSE.
 Proteksi beban lebih (overload protection) : Circuit
breaker, Comb. motor starter, Separate relay, ATS, dan
ATV. Circuit breaker yang digunakan menggunakan
tipe pemutus tenaga termal-magnetik.
 Tipe proteksi beban lebih : Classic, Advanced, dan
Multifunction.
Classic merupakan tipe rele termal klasik jenis bimetal
yang dapat diaplikasikan untuk tiap jenis motor. Advanced
merupakan tipe rele termal yang diperuntukkan pada mesin
yang lebih modern yang membutuhkan perlakuan khusus.
Sedangkan Multifunction merupakan tipe rele termal yang
diperuntukkan pada mesin yang memerlukan proteksi
tingkat tinggi dan biasanya digunakan untuk motor
berkapasitas besar atau motor untuk proses produksi yang
sangat vital.
 Tipe koordinasi : Tipe 1, Tipe 2, dan Total.
Tipe 1 berupa penurunan kemampuan pada kontaktor dan
rele dimana masih dalam kondisi yang diizinkan asalkan
tidak menimbulkan bahaya bagi petugas operasi dan tidak
menimbulkan bahaya bagi komponen-komponen yang lain
selain kontaktor dan rele. Tipe 2 tidak menimbulkan
bahaya bagi petugas operasi dan bagi komponen
apapun. Sedangkan Total merupakan level ketiga dimana
tidak terdapat sambungan minor pada kontak kontaktor
dan kontak pengasut. Setelah gangguan dieliminir,
pengasut
Gambar 5. Diagram alir penggunaan program LV Motor Starter harus mampu untuk diasut kembali tanpa dilakukannya
Solution perawatan (maintenance).
Guide versi 3.4
 Tipe operasi manual (type of manual operation) :
Push button, Rotary handle, dan Toggle.
Rincian parameter yang tersedia pada menu program
LV Motor Starter Solution Guide adalah sebagai berikut : Adapun yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah
 Besaran tegangan untuk pengasut motor : 220 – 240 V sebagai berikut :
satu fasa serta 380 – 415 V, 440 V dan 660 – 690 V tiga  Spesifikasi motor induki tiga fasa yang dijadikan
fasa. sampel terdiri dari 4 (empat) buah motor yakni yang
 Daya nominal motor (motor rated power) : 0,06 kW hingga bertegangan
710 kW. 380 – 415 V, dengan daya masing-masing adalah 4 kW, 7,5
 Tipe pengasut (type of starter) : Direct On Line, Reversing, kW, 11 kW, dan 15 kW.
Star-Delta, Drive IP5x, Drive IP2x, Soft starter in line, dan  Tipe pengasut yang akan dibandingkan adalah sistem DOL
Soft starter inside Delta. (Direct On Line) dengan sistem Bintang-Segitiga (Y-Δ atau
 Tipe pengasutan (type of start) : Normal start (Cl 10A or Star-Delta).
10), Long start (Cl 20 or 30), START / NO STOP Standard  Tipe pengasutan menggunakan Normal start (Cl 10A
(Cl 10), START / STOP Standard (Cl 10), dan START / or
STOP Severe (Cl 20). 10).
 Proteksi hubung singkat (short-circuit protection) : Manual  Proteksi hubung singkat menggunakan komponen
motor starter (TeSys GV), Comb. Motor starter (TeSys U), Manual motor starter (TeSys GV).
Miniature circuit breaker (iC60, NG125, P25M), Moulded  Proteksi beban lebih menggunakan Circuit
case circuit breaker (Compact), Blade aM SWITCH-FUSE, breaker.
Blade gG SWITCH-FUSE, Cylindrical aM SWITCH-FUSE,  Tipe proteksi beban lebih menggunakan tipe
Cylindrical gG SWITCH-FUSE, Cylindrical aM FUSE- Classic.
 Tipe koordinasi menggunakan Tipe 1.
 Tipe operasi manual menggunakan Push button.
B. Hasil Eksekusi Program
Gambar 6, 8, 10, dan 12 memperlihatkan hasil eksekusi
program untuk motor induksi tiga fasa berturut-turut
untuk daya 4 kW, 7,5 kW, 11 kW, dan 15 kW, tegangan 380
– 415

Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika (JEPIN) Vol. 2, No. 2, 145


2016
V, dengan sistem DOL starting sedangkan gambar 7, 9,
11, dan 13 memperlihatkan hasil eksekusi program untuk
sistem Y-Δ starting.

Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika (JEPIN) Vol. 2, No. 2, 146


2016
Gambar 6. Hasil eksekusi program untuk motor induksi 3 fasa, 4 kW, 380 – Gambar 7. Hasil eksekusi program untuk motor induksi 3 fasa, 4 kW, 380 –
415 V, sistem DOL starting, operasinya menggunakan Tombol Tekan (Push 415 V, sistem Y-Δ starting, operasinya menggunakan Tombol Tekan ( Push
Button), Manual Motor Starter (TeSys GV), dan koordinasi Tipe 1 Button), Manual Motor Starter (TeSys GV), dan koordinasi Tipe 1
Gambar 8. Hasil eksekusi program untuk motor induksi 3 fasa, 7,5 kW, 380 Gambar 9. Hasil eksekusi program untuk motor induksi 3 fasa, 7,5 kW, 380 –
– 415 V, sistem Y-Δ starting, operasinya menggunakan Tombol Tekan ( Push
415 V, sistem DOL starting, operasinya menggunakan Tombol Tekan (Push Button), Manual Motor Starter (TeSys GV), dan koordinasi Tipe 1
Button), Manual Motor Starter (TeSys GV), dan koordinasi Tipe 1
Gambar 10. Hasil eksekusi program untuk motor induksi 3 fasa, 11 kW, 380 Gambar 11. Hasil eksekusi program untuk motor induksi 3 fasa, 11 kW, 380 –
– 415 V, sistem Y-Δ starting, operasinya menggunakan Tombol Tekan (Push
415 V, sistem DOL starting, operasinya menggunakan Tombol Tekan Button), Manual Motor Starter (TeSys GV), dan koordinasi Tipe
(Push 1
Button), Manual Motor Starter (TeSys GV), dan koordinasi Tipe
1
Gambar 12. Hasil eksekusi program untuk motor induksi 3 fasa, 15 kW, 380 Gambar 13. Hasil eksekusi program untuk motor induksi 3 fasa, 15 kW, 380 –
– 415 V, sistem Y-Δ starting, operasinya menggunakan Tombol Tekan (Push
415 V, sistem DOL starting, operasinya menggunakan Tombol Tekan Button), Manual Motor Starter (TeSys GV), dan koordinasi Tipe
(Push 1
Button), Manual Motor Starter (TeSys GV), dan koordinasi Tipe
1
C. Pembahasan yang diambil, masing-masing dengan daya 4 kW, 7,5 kW,
Berikut adalah spesifikasi komponen-komponen yang 11 kW, dan 15 kW.
dibutuhkan untuk motor induksi 3 fasa, tegangan 380 – 415 TABEL
V berdasarkan hasil eksekusi program LV Motor Starter I
Solution Guide (gambar 6 – 13) dari 4 (empat) buah sampel
SPESIFIKASI KOMPONEN-KOMPONEN YANG DIBUTUHKAN membutuhkan 1 buah Pemutus Tenaga
UNTUK MOTOR INDUKSI 3 FASA, TEGANGAN 380 - 415 V, Termal-Magnetik (Thermal Magnetic Circuit Breaker) tipe
DENGAN SISTEM PENGASUTAN SECARA LANGSUNG KE
GV2 ME22 dan 1 buah kontaktor tipe LC1D25●●.
JALA- JALA (DOL STARTING) DAN PENGASUTAN BINT ANG-
Sedangkan jika menggunakan sistem pengasutan
SEGITIGA (Y-Δ STARTING)
Daya Sistem Sistem operasi Koordinasi Spesifikasi bintang – segitiga (Y-Δ Starting) membutuhkan 1 buah
motor pengasutan manual komponen yang Pemutus Tenaga Termal- Magnetik (Thermal Magnetic
induksi dibutuhkan Circuit Breaker) tipe GV2
3 fasa ME22 dan 1 buah Pengasut Bintang – Segitiga (Star
4 kW DOL Tombol Tekan Tipe 1 1 x GV2 ME14 Delta
Starting (Push Button) 1 x LC1K09●● Starter) tipe
4 kW Y-Δ Tombol Tekan Tipe 1 1 x GV2 ME14 LC3D12●●.
Starting (Push Button) 1 x LC3K06●● Terakhir untuk motor induksi 3 fasa, 15 kW, 380 – 415 V
7,5 kW DOL Tombol Tekan Tipe 1 1 x GV2 ME20 dengan sistem pengasutan secara langsung ke jala-jala (DOL
Starting (Push Button) 1 x LC1D18●● Starting) membutuhkan 1 buah Pemutus Tenaga
7,5 kW Y-Δ Tombol Tekan Tipe 1 1 x GV2 ME20
Termal-Magnetik (Thermal Magnetic Circuit Breaker) tipe
Starting GV2 ME32 dan 1 buah kontaktor tipe LC1D32●●.
(Push Button) 1 x LC3K09●●
Sedangkan jika menggunakan sistem pengasutan bintang
11 kW DOL Tombol Tekan Tipe 1 1 x GV2 ME22
Starting – segitiga (Y-Δ Starting) membutuhkan 1 buah Pemutus
(Push Button) 1 x LC1D25●●
Tenaga Termal- Magnetik (Thermal Magnetic Circuit
11 kW Y-Δ Tombol Tekan Tipe 1 1 x GV2 ME22 Breaker) tipe GV2
Starting (Push Button) 1 x LC3D12●● ME32 dan 1 buah Pengasut Bintang – Segitiga (Star
15 kW DOL Tombol Tekan Tipe 1 1 x GV2 ME32 Delta
Starting (Push Button) 1 x LC1D32●● Starter) tipe
15 kW Y-Δ Tombol Tekan Tipe 1 1 x GV2 ME32 LC3D18●●.
Starting (Push Button) 1 x LC3D18●● Untuk memvalidasi hasil yang diperoleh dari eksekusi
program LV Motor Starter Solution Guide, berikut
Dari Tabel I terlihat bahwa untuk motor induksi 3 ditampilkan sebagian data yang diambil dari Katalog
fasa, Daftar Harga 2016 yang diterbitkan oleh Schneider [8].
4 kW, 380 – 415 V dengan sistem pengasutan secara TABEL
langsung ke jala-jala (DOL Starting) membutuhkan 1 II
buah Pemutus Tenaga Termal-Magnetik (Thermal Magnetic PETUNJUK PEMILIHAN PEMUTUS TENAGA TERMAL-
Circuit Breaker) tipe GV2 ME14 dan 1 buah kontaktor MAGNETIK DAN KONTAKTOR MOTOR INDUKSI TIGA FASA
tipe LC1K09●●. Sedangkan jika menggunakan sistem DENGAN SISTEM PENGASUTAN LANGSUNG KE JALA-JALA
pengasutan bintang – segitiga (Y-Δ Starting) membutuhkan
(DIRECT ON LINE /
1 buah Pemutus Tenaga Termal-Magnetik (Thermal
DOL STARTING), KOORDINASI TIPE 1 (PERFORMA STANDAR)
Magnetic Circuit Breaker) tipe GV2 ME14 dan 1 buah [8]
Pengasut Bintang – Segitiga (Star Delta Starter) tipe
LC3K06●●.
Untuk motor induksi 3 fasa, 7,5 kW, 380 – 415 V dengan
sistem pengasutan secara langsung ke jala-jala (DOL
Starting) membutuhkan 1 buah Pemutus
Tenaga Termal-Magnetik (Thermal Magnetic Circuit
Breaker) tipe GV2 ME20 dan 1 buah kontaktor tipe
LC1D18●●. Sedangkan jika menggunakan sistem
pengasutan bintang – segitiga (Y-Δ Starting)
membutuhkan 1 buah Pemutus Tenaga Termal- Magnetik
(Thermal Magnetic Circuit Breaker) tipe GV2
ME20 dan 1 buah Pengasut Bintang – Segitiga (Star
Delta
Starter) tipe LC3K09●●.
Untuk motor induksi 3 fasa, 11 kW, 380 – 415 V dengan
sistem pengasutan secara langsung ke jala-jala (DOL
Starting)

Untuk pengasutan motor induksi secara langsung ke


jala- jala (DOL Starting) terdapat kesesuaian komponen
yang diperoleh dari hasil eksekusi program LV Motor Starter halnya untuk pengasutan bintang-segitiga (Y-Δ
Solution Guide dengan komponen yang direkomendasikan Starting) seperti terlihat pada tabel III.
berdasarkan Katalog Harga 2016 (Tabel II), demikian juga
TABEL III Termal-Magnetik (Thermal Magnetic Circuit Breaker) tipe
PETUNJUK PEMILIHAN PEMUTUS TENAGA TERMAL- GV2 ME22 dan 1 buah kontaktor tipe LC1D25●●.
MAGNETIK DAN KONTAKTOR MOTOR INDUKSI TIGA FASA
Sedangkan jika menggunakan sistem pengasutan
DENGAN SISTEM PENGASUTAN BINTANG-SEGITIGA (Y-Δ
bintang – segitiga (Y-Δ Starting) membutuhkan 1 buah
STARTING), KOORDINASI TIPE 1 (PERFORMA STANDAR) [8] Pemutus Tenaga Termal-Magnetik (Thermal Magnetic
Circuit Breaker) tipe GV2 ME22 dan 1 buah Pengasut
Bintang – Segitiga (Star Delta Starter) tipe LC3D12●●.
4. Untuk motor induksi 3 fasa, 15 kW, 380 – 415 V dengan
sistem pengasutan secara langsung ke jala-jala (DOL
Starting) membutuhkan 1 buah Pemutus Tenaga
Termal-Magnetik (Thermal Magnetic Circuit Breaker) tipe
GV2 ME32 dan 1 buah kontaktor tipe LC1D32●●.
Sedangkan jika menggunakan sistem pengasutan
bintang – segitiga (Y-Δ Starting) membutuhkan 1 buah
Pemutus Tenaga Termal-Magnetik (Thermal Magnetic
Circuit Breaker) tipe GV2 ME32 dan 1 buah Pengasut
Bintang – Segitiga (Star Delta Starter) tipe LC3D18●●.
5. Terdapat kesesuaian komponen yang diperoleh dari hasil
eksekusi program LV Motor Starter Solution Guide dengan
komponen yang direkomendasikan berdasarkan Katalog
Harga 2016, baik untuk pengasutan motor induksi secara
Perlu diinformasikan disini bahwa 1 buah Pengasut langsung ke jala-jala (DOL Starting) maupun untuk
Bintang pengasutan bintang-segitiga (Y-Δ Starting).
– Segitiga (Star Delta Starter) terdiri dari 3 buah kontaktor,
sebagai contoh tipe LC3K06●● yang terdiri dari 3 buah B. Saran
kontaktor LC1K06●● yakni 1 buah kontaktor Star, 1 1. Masih banyak variasi yang dapat dilakukan dengan
buah kontaktor Delta, dan 1 buah kontaktor Line. Demikian menggunakan program LV Motor Starter Solution Guide.
juga untuk tipe-tipe kontaktor yang lainnya. Variasi dapat berupa sistem fasa (1 fasa atau 3 fasa),
tegangan kerja motor, daya mekanik motor, tipe
KESIMPULAN DAN SARAN pengasutan, jenis driver, lama pengasutan, proteksi hubung
A. singkat, proteksi beban lebih, tipe koordinasi, dan tipe
Kesimpulan operasi manual yang digunakan.
2. Spesifikasi komponen-komponen yang ditentukan melalui
Dari 4 (empat) sampel motor induksi tiga fasa
program LV Motor Starter Solution Guide dapat diterapkan
yang digunakan dapat disimpulkan bahwa :
langsung di lapangan.
1. Untuk motor induksi 3 fasa, 4 kW, 380 – 415 V dengan
sistem pengasutan secara langsung ke jala-jala (DOL DAFTAR PUSTAKA
Starting) membutuhkan 1 buah Pemutus Tenaga [1] Petruzella, F.D. 2010. Electric Motors and Control Systems. USA :
Termal-Magnetik (Thermal Magnetic Circuit Breaker) tipe Mc-Graw-Hill.
GV2 ME14 dan 1 buah kontaktor tipe LC1K09●●. [2] Chapman, S.J. 2005. Electric Machinery Fundamentals. Fourth
Edition. USA : Mc-Graw-
Sedangkan jika menggunakan sistem pengasutan Hill.
bintang – segitiga (Y-Δ Starting) membutuhkan 1 buah [3] Goh, H.H., Looi, M.S., Kok, B.C. 2009. Comparison between Direct-
Pemutus Tenaga Termal-Magnetik (Thermal Magnetic On-Line, Star-Delta, and Auto-transformer Induction Motor Starting
Method in terms of Power Quality. Hongkong : Proceedings of the
Circuit Breaker) tipe GV2 ME14 dan 1 buah Pengasut International Multiconference of Engineers and Computer Scientist
Bintang – Segitiga (Star Delta Starter) tipe LC3K06●●. (IMECS) Vol. II.
2. Untuk motor induksi 3 fasa, 7,5 kW, 380 – 415 V dengan [4] Badruzzaman, Yusnan. 2012. Pengasutan Konvensional Motor Induksi
sistem pengasutan secara langsung ke jala-jala (DOL Tiga Fasa Rotor Sangkar Tupai. JTET ISSN : 2252-4908 Vol. 1 No.
1
Starting) membutuhkan 1 buah Pemutus Tenaga hal 41 – 47.
Termal-Magnetik (Thermal Magnetic Circuit Breaker) tipe [5] Sultan, Nrartha, I Made Ari., Muljono, Agung Budi. 2015. Unjuk Kerja
GV2 ME20 dan 1 buah kontaktor tipe LC1D18●●. Motor Induksi Tiga Fase Rotor Sangkar dengan Berbagai
Sedangkan jika menggunakan sistem pengasutan Pengasutan.
Dielektrika, ISSN : 2086-9487 Vol. 2 No. 1 hal 57 –
bintang – segitiga (Y-Δ Starting) membutuhkan 1 buah 66.
Pemutus Tenaga Termal-Magnetik (Thermal Magnetic [6] www.schneider-electric.com/products/ww/en/5100-software/5110-
Circuit Breaker) tipe GV2 ME20 dan 1 buah Pengasut electrical-design-software/61210-lv-motor-starter-solution-guide-v34/,
Bintang – Segitiga (Star Delta Starter) tipe LC3K09●●. terakhir diakses pada tanggal 2 November 2016 pukul 20.40
WIB.
3. Untuk motor induksi 3 fasa, 11 kW, 380 – 415 V dengan [7] Monier, J. 2014. Control Panel Technical Guide. France : Schneider
sistem pengasutan secara langsung ke jala-jala (DOL Electric Industries
Starting) membutuhkan 1 buah Pemutus Tenaga SAS.
[8] www.bstg.co.id/updates/harga-baru-scheneider-dimulai-maret/,
terakhir diakses pada tanggal 3 November 2016 pukul 17.10
WIB

Anda mungkin juga menyukai