Vol. 6 No. 2
Maret 2011
JJU
URRN
NAAL
LTTE
EKKN
NOOL
LOOG
GII P
PEER
RTTA
ANNIIA
ANN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
Review
Penelitian
Pelapisan Chitosan pada Buah Salak Pondoh (Salacca edulis Reinw.) sebagai Upaya untuk
Memperpanjang Umur Simpan dan Kajian Sifat Fisiknya selama Penyimpanan. (Chitosan
coating onto Pondoh Snakefruit (Salacca edulis Reinw.) to Extend the Shelf-Life and Its
Physical Characteristics Study during Storage) Maulida Rachmawati
Aktifitas Antioksidan Pada Campuran Kopi Robusta (Coffea cannephora) dengan Kayu Manis
(Cinnamomun burmanii). (Antioxidan Activity of Coffee Robusta (Coffea cannephora) with
Cinnamon (Cinnamomun burmanii) Miftakhur Rohmah
Pengaruh Pewarna Ekstrak Cair Alami Bawang Tiwai (Eleutherine americana Merr.) terhadap
Mutu Selai Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca Linn). (Natural Liquid Colorant from Tiwai
Onion (Eleutherine americana Merr) Extract on Kepok Banana (Musa paradisiaca Linn) Peel
Jam Quality) Bernatal Saragih, Ika Karyati, Deny Sumarna
Effisiensi Pengirisan Bawang Merah Dengan Variasi Sudut Kemiringan Pisau Pada Alat
Pengiris Bawang Merah Tipe Pengiris Vertikal (Shallots Incision Efficiency with Blade Tilt
Angles Variation at Shallot Slicer Vertical Type) Tantan Widiantara
Karakteristik Fisik, Kandungan Minyak dan Asam Lemak dari Biji Jarak Pagar (Jatropha
curcas L.) dan Jarak Kepyar (Ricinus communis L.) (Physical Characteristics, Oil Content and
Fatty Acid from Seed of Jarak Pagar (Jatropha curcas L). and Jarak Kepyar (Ricinus communis
L.) Sopian Hadi
Bekerjasama dengan
Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) Kalimantan Timur
JTP
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN
PENERBIT
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas Mulawarman
Jl.Tanah Grogot Kampus Gunung Kelua
Samarinda
PELINDUNG
Gusti Hafiziansyah
PENANGGUNG JAWAB
Bernatal Saragih
KETUA EDITOR
Krishna Purnawan Candra (THP-UNMUL Samarinda)
EDITOR
Bernatal Saragih (THP-UNMUL Samarinda)
Dahrulsyah (TPG-IPB Bogor)
Dodik Briawan (GMK-IPB Bogor)
Khaswar Syamsu (TIN-IPB Bogor)
Meika Syahbana Roesli (TIN-IPB Bogor)
V. Prihananto (THP-Unsoed Purwokerto)
EDITOR PELAKSANA
Sulistyo Prabowo
Hadi Suprapto
Miftakhur Rohmah
ALAMAT REDAKSI
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Mulawarman
Jalan Tanah Grogot Kampus Gunung Kelua
Samarinda 75123
Telp 0541-749159
E-mail: JTP_unmul@yahoo.com
JJU
URRN
NAAL
LTTE
EKKN
NOOL
LOOG
GII P
PEER
RTTA
ANNIIA
ANN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
Volume 6 Nomor 2
Review Halaman
Penelitian
Pelapisan Chitosan pada Buah Salak Pondoh (Salacca edulis Reinw.) sebagai
Upaya Memperpanjang Umur Simpan dan Kajian Sifat Fisiknya Selama
Penyimpanan (Chitosan coating onto Pondoh Snakefruit (Salacca edulis Reinw.) to
Extend the Shelf-Life and Its Physical Characteristics Study during Storage)
Maulida Rachmawati ........................................................................................ 45
Karakteristik Fisik, Kandungan Minyak dan Asam Lemak dari Biji Jarak
Pagar (Jatropha curcas L.) dan Jarak Kepyar (Ricinus communis L.) (Physical
Characteristics, Oil Content and Fatty Acid from Seed of Jarak Pagar
(Jatropha curcas L.) and Jarak Kepyar (Ricinus communis L.)) Sopian Hadi.. 65
Bekerjasama dengan
Shallots Incision Efficiency with Blade Tilt Angles Variation at Shallot Slicer Vertical Type
Tantan Widiantara
ABSTRACT
The uniformity and thickness as well as time efficiency is the most desired aspect
within the slicer instrument. It supports and increase the shallots slices production. The
Shallot slicer instrument with vertical blades is one of the slicer types to optimize slicing
production. Therefore this research was aimed to evaluate the efficiency of angle slope of
the slicer blade variation. The blade angle variation are 30, 40, and 50 degree within motor
speed 560 rpm. At the angle of 40 degree, this machine obtained uniform 1 mm thickness
within 1 minute.
Key words: Shallots, machine, slicer, blade, tilt angle
60
Tantan Widiantara Efisiensi Pengirisan Bawang Merah dengan Variasi Kemiringan Sudut Pisau
seragamnya hasil irisan dan penggu-naan kerja, pertama adalah cara kerja manual,
listrik yang sangat besar pada alat ini. Pada yaitu apabila handel diputar maka gaya akan
mesin yang telah terdapat dipasaran diteruskan oleh poros utama menuju ke roda
menggunakan konstruksi bahan campuran gigi, karena antara roda gigi driver dan roda
seperti besi dan stainless steel pada rangka gigi driven berhubungan maka roda gigi
bagian luar yang dapat mengakibatkan driven juga akan berputar bersama-sama
terjadinya kontaminasi pada bahan baku dengan poros utama, pada poros utama
yang diiris dan tidak diper-hatikannya sarana terpasang piringan yang juga ikut berputar.
untuk membersihkan alat tersebut. Karena pada piringan yang berputar maka
Dengan adanya kelemahan diatas pisau yang terpasang pada piringan menyayat
maka dibutuhkan alat pengiris bawang merah bahan yang ada ditabung pemasukan. Kedua
menggu-nakan motor listrik berdaya kecil adalah cara kerja motor, yaitu mesin yang
sebagai penggerak, menggunakan konstruksi digerakkan oleh motor listrik pada poros
bahan yang sama, menyeragamkan hasil motor dipasang pulley driver, dan poros
irisan dan mempermudah untuk melakukan utama terpasang pulley driven dan pulley
sanitasi sehingga alat pengiris bawang merah dihubungkan dengan sabuk V belt sehingga
ini dapat digunakan oleh industri rumahan bila motor dihidupkan maka pulley driver
dan memper-kecil terjadinya kontaminasi akan berputar dan akan memutar pulley
pada bahan baku yang akan diiris. driven, kedua pulley terpasang pada poros
Setelah mengamati dan mempelajari motor dan poros utama juga akan ikut
lebih lanjut dari latar belakang masalah yang berputar, dimana pada poros utama terpasang
ada, bagaimana menghasilkan rancang piringan berputar maka pisau juga akan ikut
bangun alat pengiris bawang merah dengan berputar. Sehingga piringan yang sudah
hasil irisan yang seragam dengan menggu- terpasang pisau tersebut akan menyayat
nakan perbedaan sudut kemiringan pada bahan yang ada ditabung pemasukan
pisau. Mengiris dan memotong merupakan (Sugiantoro, 2002).
pekerjaan yang sering dilakukan dalam Setiap perencanaan rancang bangun
penanganan pascapanen produk pertanian, alat memerlukan pertimbangan penggunaan
dalam skala kecil pekerjaan tersebut dapat bahan, agar bahan yang digunakan sesuai
dilakukan secara manual dengan pisau atau dengan beban yang direncanakan. Hal
alat pemotong sederhana lainnya. Perma- penting yang harus diperhatikan dalam
salahan akan muncul jika produk yang akan pemilihan bahan adalah Sifat mekanis bahan,
diiris atau dipotong tersedia dalam jumlah sifat fisis bahan, dan Sifat teknis bahan. Sifat
banyak, untuk keperluan ini, mesin mekanis bahan berupa kemampuan bahan
pemotong dan pengiris berkapasitas tinggi dalam menerima beban, tegangan, gaya yang
tentu sangat dibutuhkan (Wiriaatmadja, terjadi. Sifat mekanis bahan berupa kekuatan
2002). tarik, tegangan geser, modulus elastisitas dan
Slicer berfungsi untuk meningkat-kan sifat fisis bahan, bertujuan untuk menentukan
proses pemotongan dalam waktu yang relatif bahan apa yang akan digunakan, dapat
singkat, sehingga para petani tidak lagi berupa sifat kekerasan, ketahanan terhadap
merasa rugi dengan hasil panennya yang korosi, titik lelah. Sedangkan Sifat teknis
tidak dapat diolah semua pada waktunya bahan, berfungsi agar kita dapat mengetahui
dikarenakan hasil panennya banyak, apakah bahan yang dipilih dapat dikerjakan
disamping itu para petani dapat merasakan dengan permesinan atau tidak.
hasilnya lebih baik sebelum penggunaan Bahan yang digunakan mudah didapat
mesin ini (Tonton, 2006). di pasar, selain itu harus memperhatikan
Cara pengirisan dibagi menjadi 3 apakah bahan yang dipilih mudah didapat di
macam, yaitu pengirisan dengan tangan, pasaran sehingga apa yang direncanakan
pengirisan dengan pisau sugu / sudut, dan dapat diselesaikan tepat waktu dan tidak
pengirisan dengan pisau putar (Tonton, mengalami kesulitan. Murah harganya, harga
2006). sangat menentukan bahan apa yang akan
Mesin pengiris bawang yang terdapat digunakan dengan kebutuhan, untuk itulah
dipasaran dibedakan berdasarkan dua prinsip dipilih bahan-bahan yang harganya relatif
61
Jurnal Teknologi Pertanian,6(2):60-64 ISSN1858-2419
murah dan sesuai rencana. Bahan yang berputar. Sedangkan pully pada mesin
digunakan harus sesuai dengan fungsinya, pengiris bawang jumlahnya ada dua pasang
pada penentuan bahan yang akan digunakan dengan perbandingan reduksi pasangan pully
harus mengetahui untuk apa bahan itu pertama 1:2 dan pasangan pully kedua 1:6,
digunakan (Djegog Pande Besi, 2010; berarti perbandingan reduksi keseluruhan
Maksindo, 2010; E-Chang Food Machinery 1:12, pully terbuat dari alumunium agar
Factory / Yuan Cun Machinery Co Ltd, ringan dan tahan karat (Rahmat, 2008).
2010). Berdasarkan dari penelitian yang telah Posisi pisau pengiris pada mesin pengiris
dilakukan, untuk mesin pengiris bawang bawang merah akan sangat berpengaruh
merah yang menggunakan penggerak motor terhadap ketebalan irisan yang tepat yaitu
listrik diketahui penggunaan motor listrik tipis merata dan tidak sobek. Pengaruh lain
dengan daya maksimum 0,25-1,00 hp dari pisau pengiris adalah kapasitas
(putaran 1400 rpm), bahan baku dari hopper, pengirisan, putaran pisau harus dijaga tetap
pisau, dan pully terbuat dari stainless steel pada putaran yang diinginkan, sehingga tidak
serta rangka dan frame terbuat dari besi atau menghancurkan hasil irisan bawang
baja. Pada mesin pengiris bawang merah, (Rahmat, 2008).
posisi bawang merah pada waktu mengalami Putaran motor listrik pada mesin
proses pengirisan dilakukan secara pengiris bawang merah akan mempe-ngaruhi
horizontal, masuk ke dalam ruangan kapasitas irisan bawang merah dan kualitas
pengirisan. Kecepatan putaran optimal dari yang dihasilkannya, sebab tebal tipisnya
pisau adalah 100-200 rpm. irisan bawang merah akan dipengaruhi pula
Mesin pengiris bawang merah dengan oleh pisau irisnya. Semakin kecil sudutnya,
motor berpisau vertikal adalah salah satu alat irisan semakin tipis dan mudah rusak,
yang bertujuan untuk mendukung sedangkan semakin besar sudut pisau irisnya,
peningkatan hasil produksi irisan bawang akan semakin tebal dan mudah pecah.
merah, yang siap digoreng. Mesin pengiris Kecepatan putar motor listrik berpengaruh
bawang merah ini menggunakan energi pada putaran piringan pisau yang
listrik yang kecil dan harganya juga relatif menghasilkan besar kecilnya putaran
murah sehingga dapat di lakukan di desa- piringan pisau (Rahmat, 2008).
desa terutama pada sentra-sentra Industri Berdasarkan tipe-tipe mesin pengiris
Kecil (Rahmat, 2008). bawang merah yang ada di pasaran, penulis
Prinsip kerja mesin pengiris bawang tertarik untuk membuat alat pengiris bawang
ini adalah dengan menggunakan rotor merah yang berkapasitas sedang, mudah
berpisau dengan penggerak listrik. Adapun dioperasikan, mudah dibersihkan, penggu-
prinsip kerja dari mesin ini adalah sebagai naan listrik yang kecil dan biaya produksi
berikut, bawang yang sudah dikupas kulit yang relatif terjangkau bagi UKM. Mesin
keringnya dimasukkan ke dalam corong pengiris bawang merah yang akan dirancang
kemudian piringan yang di punggungnya menggunakan pisau pengiris vertikal,
terdapat pisau, akan berputar karena menggunakan motor listrik dengan daya 0,25
digerakkan oleh motor listrik. Akibat putaran hp, bahan konstruksi baja dan stainless steel,
tersebut bawang akan teriris dan irisan kapasitas hopper 0,5 kg per proses, dan
tersebut akan jatuh ke bawah (Rahmat, ketebalan irisan yang akan dihasilkan adalah
2008). Motor penggerak merupakan alat 0,8-1,0 mm.
pemutar yang terdiri dari motor listrik, pully
BAHAN DAN METODE
dan sabuk V. Putaran pada motor listrik
ditransmisikan melalui sabuk V dari pully Bahan Dan Alat
yang terdapat pada As. Kedudukan motor Bahan yang digunakan sebagai bahan
listrik dipasang pada rangka bagian bawah pengujian adalah bawang merah sumenep,
dengan disertai engsel agar dapat mengatur sedangkan alat yang dipakai adalah mesin
tinggi rendahnya motor tersebut untuk pengiris bawang merah (Gambar 1.) dengan
mengatur kekencangan sabuk. Sedangkan pengiris vertikal dengan sudut yang
sabuk dipilih sabuk profil V karena dapat ditentukan.
mencegah adanya slip pada saat pully
62
Tantan Widiantara Efisiensi Pengirisan Bawang Merah dengan Variasi Kemiringan Sudut Pisau
63
Jurnal Teknologi Pertanian,6(2):60-64 ISSN1858-2419
waktu yang diperlukan dalam proses data di atas dapat diperoleh hasil bahwa pada
pengirisan. Semakin besar sudut pisau maka mesin pengiris bawang merah di atas
semakin tebal hasil irisan dan semakin memiliki sudut optimum sebesar 4o dengan
singkat waktu yang dibutuhkan, sedangkan waktu pengirisan selama 1 menit untuk 1 kg
semakin kecil sudut pisau maka semakin tipis bahan. Sehingga jika melakukan pengirisan
hasil irisan dan semakin lama waktu selama 1 jam dapat melakukan pengirisan
diperlukan dalam proses pengirisan. Dari bawang merah sebanyak 60 kg.
a b c
Figure 2. Result Shallots Slacer Machine (Tilt angle blade 30 (a), 40 (b), and 50 (c)
64