KONTRAK KERJA
BARANG DAN JASA
Kays Mulki | 052001900060
NASAHAB
KOKOP
Latar Belakang
Kajian Teori
Analisa kasus
Kesimpulan
Daftar Pustaka
LATAR BELAKANG
Jasa pemborongan adalah hal yang sangat lazim dilakukan dewasa kini, baik itu antara swasta
dengan swasta, ataupun swasta dengan pemerintah sebagai bouwheer dalam pekerjaan proyek.
Berdasarkan Buku ke III Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (burgerlijk wetboek) kontrak
pemborongan dapat dikatagorikan sebagai pernjanjian konsensuil yaitu perjanjian yang lahir sejak
adanya kata sepakat antara kedua belah pihak yang memborongkan dengan pihak pemborong
mengenai pembuatan suatu karya dan harga borongan/kontrak. artinya perjanjian atau kontrak itu
tidak dapat dibatalkan tanpa persetujuan yang lainnya, otomatis pembatalan secara sepihak
Hal inilah yang terjadi pada PT.Cika Karya Nusantara dan pemerintah Kota Surabaya. Melalui surat
sepihak kontrak konstruksi dengan PT.Cika Karya Nusantara untuk pembangunan Gedung Type B
SDN Klampis Ngasem I No.246 dan IV No.560 Surabaya, hal tersebut membuat PT. Cika Karya
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dalam ketentuan
penutup pada Pasal 104 yang menyatakan bahwa semua peraturan perundangundangan yang
merupakan peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa
Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 54 Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3833) dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak
Untuk itu ada beberapa kebijakan peraturan dan perundang-undangan lainnya yang terkait
dengan Jasa Konstruksi yang masih menjadi dasar hukum Kontrak Konstruksi, di antaranya:
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54
Tahun 2016 tentang perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000
b. Peraturan Pemerintah Nomor 28/2000 Tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa
Nomor 28/2000 dan PP Nomor 92/2010 Tentang Perubahan Kedua Atas PPNomor
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Perpres Nomor 4 Tahun 2015
Tentang Perubahan Keempat Atas Perpres Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi sebagaimana telah diubah dengan Permen PU
dan Permen PUPR Nomor31/PRT/M/2015 Tentang Perubahan Ketiga atas Permen PU Nomor
7/PRT/M/2011.
ANALISA KASUS
Dari segi subjekif, tentu PT Cika Karya Nusantara dan Pemerintah Kota Surabaya tidak perlu
antara kedua belah pihak. Seperti yang telah penulis paparkan secara rinci dalam sub-bab
sebelumnya, dalam pasal 1321 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata), diatur
mengenai hal-hal yang dapat membatalkan kesepakatan karena adanya keccacatan dalam
berkehendak (wilsgebreken). Hal tersebut antara lain adalah adanya Kekhilafan atau kesesatan
(dwang), Paksaan (dwaling), Kebohongan atau penipuan (bedrog) dan ketentuan lain yang tidak
diatur dalam KUHPerdata yaitu Penyalahgunaan Keadaan (misbruik van omstandigheden). Jika kita
cermati dalam duduk perkara, tidak dapat kita temukan adanya unsur Kesesatan (dwang), Paksaan
kontrak secara sepihak dan untuk menilai keadaan-keadaan yang menyebabkan keterlambatan
dari pihak penyedia jasa secara sepihak yang terdapat dalam peraturan pelaksana Peraturan
hukum yang berlaku di Indonesia. Namun ketentuan tersebut dapat menjadi salah satu penyebab
2. Telah terjadi penyalahgunaan yang dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen atas PT Cika
Karya Nusantara dalam hal penambahan waktu kerja yang tidak disepakati kedua belah pihak,
namun diputus sepihak oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) karena, kedua belah pihak tidak