c. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai
dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Hak yang melekat pada diri tenaga kependidikan sebagaimana dipaparkan dalam
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional adalah sebagai berikut:
1. Memperoleh penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai.
2. Pustakawan
Pustakawan ialah seseorang yang bekerja di perpustakaan dan membantu
orang menemukan buku, majalah, dan informasi lain.
Tanggung Jawab Umum Pustakawan:
1. Melakukan perawatan koleksi.
2. Mengembangkan koleksi perpustakaan.
3. Memberikan bimbingan literasi informasi.
4. Menunjukkan kebiasaan membaca.
3. Kepala Satuan Pendidikan
Kepala satuan pendidikan yaitu orang yang diberi wewenang dan
tanggung jawab untuk memimpin satuan pendidikan tersebut. Kepala Satuan
Pendidikan harus mampu melaksanakan peran dan tugasnya sebagai edukator,
manajer, administrator, supervisor, leader, inovator, motivator, figur dan
mediator.
4. Pelatih
Pelatih merupakan posisi yang penting dalam susksesnya suatu
pengembangan profesional. Penguasannya terhadap materi latih tidak cukup
untuk menjadi andalan bila tidak didampingi dengan beberapa keahlian lain.
Keahlian lain ini berkaitan dengan pemahaman mengenai metode pembelajaran
orang dewasa dan keterkaitan kegiatan belajar dalam pelatihan tersebut dengan
kegiatan profesional para siswa latihnya selama ini.
6. Tata Usaha
Tugas dan tanggungjawab tata usaha:
1) Mengkoordinir pengelolaan keuangan sekolah;
2) Mengurus kebutuhan fasilitas tata usaha sekolah;
3) Mengatur pengurusan kepegawaian;
4) Membina dan mengembangkan karier tenaga tata usaha sekolah;
5) Mengurus kebutuhan fasilitas tata usaha.
5. Evaluasi kinerja
Jawab :
Pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi No. 16 Tahun 2009 mengatakan bahwa penilaian kinerja guru adalah
penilaian yang dilakukan terhadap setiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka
pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya. Evaluasi kinerja guru/tenaga pendidik
merupakan sebuah sistem pengelolaan kinerja berbasis guru yang di buat untuk
menilai/mengevaluasi tingkat kinerja guru secara individu dalam langka mencapai
kinerja sekolah secara maksimal yang berdampak pada peningkatan prestasi peserta
didik.
tujuan pelaksanaanya evaluasi kinerja guru/tenaga pendidik ialah sebagai berikut:
1. Menentukan tingkat kompetensi seorang guru.
2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja guru dan sekolah.
3. Menyajikan suatu landasan untuk pengambilan keputusan dalam mekanisme
penetapan efektif atau kurang efektifnya kinerja guru.
Konsep Evaluasi Kinerja Tenaga Pendidik
Konsep evaluasi disini mencakup syarat system evaluasi, prinsip pelaksanaan,
aspek yang dinilai dalam evaluasi dan perangkat pelaksanaan evaluasi.
Syarat-syarat sistem evaluasi kinerja tenaga pendidik diperlukan untuk
memperoleh hasil evaluasi yang benar dan tepat. Syarat-syarat tersebut antara lain:
1. Valid. Aspek yang dinilai benar-benar mengukur komponen-komponen tugas tenaga
pendidik dalam melaksanakan pembelajaran, pembimbingan, dan/atauBtugas lain yang
relevan dengan fungsi sekolah.
2. Reliable. Mempunyai tingkat kepercayaan tinggi bila proses yang dilakukan
memberikan hasil yang sama untuk seorang tenaga pendidik yang devaluasi kinerjanya
oleh siapapun dan kapanpun.
3. Praktis. Dapat dilakukan oleh siapapun dengan relatif mudah, dengan tingkat
validitas dan reliabilitas yang sama dalam semua kondisi tanpa memerlukan persyaratan
tambahan.
beberapa jawaban yang sederhana bahwa evaluasi kinerja guru dapat digunakan
dalam:
Bekerja sama dengan guru-guru untuk menata secara khusus tujuan yang dapat
dicapai.
Menyajikan kritik membangun dan dukungan memperbaiki kelemahan dan
mengembangkan kekuatan.
Menginventarisasi guru-guru yang berpengalaman untuk diminta bantuannya dalam
meningkatkan kinerja guru-guru yang kurang berpengalaman.
1. Penugasan
Dalam rangka melaksanakan tugasnya, guru melakukan kegiatan pokok yang
mencakup: merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai
hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, dan melaksanakan
tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan
beban kerja guru.
2. Promosi
Promosi dimaksud dapat berupa penugasan sebagai guru Pembina, guru inti,
instruktur, wakil kepala sekolah, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan
sebagainya. Kegiatan promosi ini harus didasari atas pertimbangan prestasi dan
dedikasi tertentu yang dimiliki oleh guru. Peraturan pemerintah No. 74 Tentang
Guru mengamanatkan bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesian, guru berhak
mendapatkan promosi sesuai dengan tugas dan prestasi kerja. Promosi dimaksud
meliputi kenaikan pangkat dan/atau kenaikan jenjang jabatan fungsional.
3. Kenaikan pangkat
Kenaikan pangkat dan jabatan fungsional guru dalam rangka pengembangan
karir merupakan gabungan dari angka kredit unsur utama dan penunjang
ditetapkan sesuai dengan permenneg PAN dan BR Nomor 16 Tahun 2009.
Tugas–tugas guru yang dapat dinilai dengan angka kredit untuk keperluan
kenaikan pangkat dan/atau jabatan fungsional guru mencakup unsur utama dan
unsure penunjang.
B. Prinsip-prinsip Khusus
1. Ilmiah, keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam
kompetensi dan indikator harus benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara
keilmuan.
2. Relevan, rumusannya berorientasi pada tugas dan fungsi guru sebagai tenaga
pendidik profesional yakni memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial,
dan profesional.
3. Sistematis, setiap komponen dalam kompetensi jabatan guru berhubungan
secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
4. Konsisten, adanya hubungan yang ajeg dan taat asas antara kompetensi dan
indikator.
Tahapan-Tahapan Penting Pengembangan Profesi Guru
Pengembangan keprofesian guru adakalanya diawali dengan penilaian kinerja
dan uji kompetensi. Untuk mengetahui kinerja dan kompetensi guru dilakukan penilaian
kinerja dan uji kompetensi. Atas dasar itu dapat dirumuskan profil dan peta kinerja dan
kompetensinya. Kondisi nyata itulah yang menjadi salah satu dasar peningkatan
kompetensi guru.
Dengan demikian, hasil penilaian kinerja dan uji kompetensi menjadi salah satu
basis utama desain program peningkatan kompetensi guru. Setelah diketahui kinerja
guru maka selanjutnya disusunlah rencana program kegiatan yang akan dilaksanakan
dengan mempertimbangkan banyak faktor baik pendukung (potensi) maupun
penghambat (kendala) sehingga pelaksanaan kegiatan peningkatan profesi guru menjadi
efektif. Untuk meningkatkan keaktifan para guru dalam melakukan kegiatan-kegiatan
peningkatan profesinya hendaknya disertai dengan insentif.
Tahapan berikutnya adalah bagaimana guru mampu mengimplementasikan
pengalaman baru yang diperoleh dari keikutsertaannya dalam kegiatan- kegiatan
pelatihan dan sejenisnya, atau kemampuan melakukan inovasi dalam bidang
pembelajaran. Pada saat guru melakukan inovasi atau mengimplementasikan
pengetahuan baru, keterampilan baru, dan sikap-sikap baru hendaknya dilakukan
pengawasan untuk diketahui kelancaran dan/atau kendala dalam mengimplementasikan
pengalamannya.
Tahap penting terakhir yang hendaknya dilakukan dalam pengembangan profesi
guru adalah pelaksanaan kegiatan lanjutan (follow-up). Tahap ini menekankan
pentingnya dilakukan tindakan-tindakan lanjutan yang memungkinkan para guru yang
menerapkan pengalaman barunya terus mempertahankan dan meningkatkan lebih jauh
kualitas diri yang dimiliki.