Anda di halaman 1dari 7

STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE

(SOP)
“LALU LINTAS TAMBANG”

LALU LINTAS TAMBANG


Nama Prosedur :

Nomor Prosedur : 021 Min/ SHE – BPM / 2014

PT. BARA PERMATA MINING

Dibuat Oleh, Diketahui Oleh Disetujui Oleh,

Faturahman Alfredo Geronimo Ir. Djutawan Subagijo


SHE Project Manager Kepala Teknik Tambang
STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE
(SOP)
“LALU LINTAS TAMBANG”

1. TUJUAN

1.1 Menciptakan kondisi berlalu lintas di tambang yang tertib, lancar dan aman.
1.2 Mencegah terjadinya kecelakan atau kejadian-kejadian yang menimbulkan kerugian
terhadap manusia, property, proses dan dampak lingkungan.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku diseluruh area kerja PT.Bara Permata Mining dan wajib dipatuhi oleh
seluruh karyawan PT.Bara Permata Mining

3. TANGGUNG JAWAB

3.1 Project Manager


Memastikan bahwa prosedur lalu lintas tambang telah dipahami oleh seluruh
karyawan dan telah dijalankan dengan baik dan benar.

3.2 . Supervisor dan Foreman


3.2.1 .Memastikan bahwa persyaratan pelaksanaan prosedur ini telah diketahui,
dimengerti dan dijalankan dengan baik oleh karyawan.
3.2.2 .Memastikan bahwa driver / operator yang mengoperasikan unit telah mendapat
SIMPER yang sesuai dengan unit yang dioperasikannya.
3.2.3 .Memastikan bahwa sebelum unit dioperasikan, telah dilakukan P 2 H oleh
operatornya.
3.2.4 .Supervisor/pengawas wajib dan bertanggung jawab memastikan area tambang
dan jalan hauling aman dari kelongsoran, retak, kondisi jalan yang berlubang,
berlumpur, banyak air, tanggul pengamannya, parit, licin, sebelum kegiatan
dimulai.
3.2.5. Bila kondisi hujan dan jalan licin supervisor/pengawas bertanggung jawab untuk
memastikan boleh tidaknya unit/equipment beroperasi.
3.2.6. Kondisi berkabut jarak pandang yang diijinkan adalah 50 meter.
3.2.7. Memberikan contoh dan teladan dalam hal berlalu lintas tambang yang aman
sesuai dengan prosedur ini.

3.3. Safety Officer


3.3.1.Memberikan safety induction kepada karyawan baru, karyawan pindahan, tamu /
visitor.
3.3.2.Membantu Supervisor dan Foreman dalam hal pengawasan untuk memastikan
persyaratan dalam prosedur ini diimplementasikan dengan baik dan benar.
3.3.3.Mempunyai wewenang penuh untuk memberikan rekomendasi kepada atasan
langsung karyawan yang melakukan pelanggaran terhadap prosedur ini.

3.4. Site Trainer


3.4.1.Membantu mensosialisasikan prosedur ini kepada karyawan yang sedang
menjalani program training mengoperasikan LV, unit/equipment.
3.4.2 Memastikan proses mendapatkan SIMPER / KIMPER dijalankan dengan baik
dan benar
STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE
(SOP)
“LALU LINTAS TAMBANG”

3.5. Semua Karyawan dan Sub-Kontraktor, Visitor


Wajib melaksanakan, menjalankan dan mematuhi Prosedur Lalulintas Tambang ini.

DEFINISI
LV : Light Vehicle. Yaitu mobil sarana kecil untuk mobilisasi karyawan.
SIMPER : Surat Izin Mengemudi Perusahaan.
P2H : Pelaksanan Perawatan Harian untuk memastikan unit yang akan
dioperasikan tidak mengalami kerusakan dan aman untuk dioperasikan.
Buggy Whip : Tiang bendera setinggi 4 m dari permukaan tanah yang dipasang di unit LV
berfungsi untuk membantu penampakan unit LV tersebut terhadap unit
yang lebih besar.

REFERENSI
Kepmen No. 555.K/26/M.PE/1995, Tentang ‘Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pertambangan Umum’.

URAIAN

1. Kelayakan Kendaraan
Semua kendaraan dan alat berat yang akan beroperasi di area PT.Bara Permata
Mining harus melalui uji kelayakan oleh Safety Departemen & Maintenance

Departemen PT. Bara Permata Mining.Kendaraan yang dinyatakan layak :


Untuk kendaraan PT Bara Permata Mining akan dilakukan secara priodik pada saat service.
1. Pengecekan Unit Sebelum Operasi
Semua driver / operator diwajibkan melaksanakan pengecekan kendaraan / unit sebelum
digunakan (Pre Use Check) dengan menggunakan Form Pelaksanaan Perawatan
Harian (P2H) standard. Form P2H untuk tiap-tiap unit (kendaraan sarana/LV, HE,
Suppeq) berlainan. Penggunaan Form P2H sesuai dengan jenis alat.
2. Kendaraan Masuk Pit
Kendaraan sarana yang masuk ke pit / tambang harus memenuhi persyaratan :-
2.1. Double Gardan (4 wheel drive), kecuali hanya untuk transportasi bus yang
mengantar jemput karyawan pada saat pergantian shift kerja dan tidak dalam
kondisi hujan.
2.2. Dilengkapi dengan stick-bendera (Buggy whip) setinggi 4 meter dari atas tanah
dan bendera warna merah segi tiga.
2.3. Rotary lamp (harus dinyalakan dan disesuaikan dengan jenis unitnya dan
prosedur owner)
2.4. Back alarm (kecuali ada permintaan khusus yang berhubungan dengan
perumahan masyarakat)
2.5. Head lamp dinyalakan
STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE
(SOP)
“LALU LINTAS TAMBANG”

3. Kendaraan Pengangkut Orang


Jenis – jenis kendaraan yang diizinkan untuk mengkangkut orang :-
Kapasitas penumpang disesuaikan dengan spesifikasi kendaraan dan seat belt
disesuaikan dengan tempat duduk yang tersedia.

4. Tanda Peringatan Kendaraan


4.1. Isyarat Klakson
Isyarat dengan klakson bertujuan untuk memberi peringatan kepada orang lain /
kendaraan lain yang di sekitar unit, bahwa unit tersebut akan bergerak,
4.1.1. Klakson 1 kali, tanda unit akan start engine
4.1.2 . Klakson 2 kali, tanda unit akan maju
4.1.3 . Klakson 3 kali, tanda unit akan mundur
Isyarat klakson dengan pergerakan unit harus ada waktu minimal 5 detik.

4.2. Lampu Isyarat / Hazard Signal


Hanya boleh dihidupkan untuk :-
4.2.1 Kendaraan / Unit rusak di jalan,
4.2.2 Untuk mengisyaratkan situasi bahaya / emergency,
4.2.3 Saat kabut / hujan deras / pandangan terbatas.
4.2.4 Mengawal low bed atau HE (Escorting)

5. Disiplin Lalu Lintas


5.1. Sabuk Pengaman
Driver dan penumpang wajib memakai sabuk pengaman yang terpasang di
bangku / jok kendaraan, selama unit bergerak.
Bangku / jok driver harus terpasang sabuk pengaman.
Bangku / jok penumpang yang wajib terpasang sabuk pengaman, adalah :-
5.1.1 Bus, di sesuaikan dengan bangku yang tersedia
5.1.2 Untuk LV semua bangku / jok penumpang .
5.1.3 Bangku / jok hiline pick up yang digunakan untuk mengangkut penumpang
di belakang.
STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE
(SOP)
“LALU LINTAS TAMBANG”

5.2. Batas Kecepatan


Batas kecepatan untuk tiap area berlainan, driver harus mematuhi batas
kecepatan maksimal yang diizinkan :
5.2.1 Area Pit : 40 km/jam
5.2.3 Coal Hauling :
a. Kendaraan Roda 4 : 55 km/jam
b. Kendaraan Roda 6 ke atas : 55 km/jam
5.2.4 Terkecuali, ada rambu-rambu khusus tentang batas kecepatan (misalnya
ditikungan tajam, area camp,perkantoran, workshop, jalan basah, berkabut,
hujan dll).
5.2.5 Jalan basah, berdebu, berkabut, hujan kecepatan maximum 20 KM/jam.

5.3. Rambu STOP & Give Way


Rambu STOP dan GIVE WAY terpasang di persimpangan jalan, arti rambu-rambu
tersebut berlainan, dan semua driver wajib mematuhinya,
5.3.1 Rambu STOP : Kendaraan harus benar – benar “Berhenti” (ada atau tidak
ada kendaraan), memastikan dari kanan, kiri dan depan aman, baru
melanjutkan perjalanan,
5.3.2 Rambu GIVE WAY (Segi Tiga terbalik, warna merah / putih) : Driver harus
mengurangi kecepatan dan siap untuk berhenti jika dari kanan / kiri ada
kendaraan lain.
Arti kode rambu-rambu lalu lintas :
1. Kuning – Hitam (Rambu Peringatan): untuk menyatakan peringatan bahaya
atau tempat bahaya pada jalan di depan pemakai jalan.
2. Merah – Hitam / Putih (Rambu Larangan) : untuk menyatakan perbuatan
yang dilarang dilakukan oleh pemakai jalan.
3. Biru – Putih (Rambu Perintah/Kewajiban) : untuk menyatakan perintah /
yang wajib dilakukan oleh pemakai jalan.
5.4. Jarak Antar Kendaraan
Pengemudi kendaraan pada saat beriringan / konvoi di belakang kendaraan lain,
wajib menjaga jarak dengan kendaraan yang di depannya. Jarak konvoi
kendaraan (dengan kecepatan normal seperti pada item 1.2) ditentukan sebagai
berikut :
1.Jarak aman kendaraan di area tambang minimal 25 meter.
2.Jarak aman di daerah jalan hauling minimal 50 meter.
3.Apabila kondisi cuaca berkabut, berdebu,hujan maka jarak-jarak tersebut
harus ditambah (di tambang minimal 50 meter, di jalan hauling minimal 60
meter).
STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE
(SOP)
“LALU LINTAS TAMBANG”

5.5. Prioritas Kendaraan


Pemakai jalan wajib mendahulukan kendaraan lain sesuai urutan prioritas,
sebagai berikut
1.Kendaraan Emergency (Ambulance, Pemadam Kebakaran, Kendaraan
Pertolongan Pada Kecelakaan),
2.Kendaraan pengangkut Bahan Peledak,
3.Trailer pengangkut Heavy Equipment (Low Bed)
4.Truck produksi muatan ( sesuai dengan besar unit )
5.Truck produksi kosongan
6.Truck sarana (suppeq)
7.Kendaraan sarana (light vehicle)

5.6. Parkir
Unit dinyatakan parkir adalah ketika driver tidak berada di dalam unit / turun dari
unit.
Prosedur parkir unit yang benar adalah :
5.6.1 .Parkir di tempat yang rata, lebih dari 25 meter dari slope atau benda yang
menggantung lainnya.
5.6.2. Unit Hauling Truck yang Steeringnya disebelah kiri usahakan manuver
parkir searah jarum jam.
5.6.3. Turunkan semua attachment (untuk HE),
5.6.4. Matikan engine, pasang rem parkir.
5.6.5. Ambil kunci kontak, ( Khusus LV dan Supeq )
5.6.6. Untuk kendaraan type clutch, masukkan transmisi pada posisi F1 / R,
5.6.7. Jarak parkir menyamping :
a. Heavy Equipment / Truck Produksi / Truck Sarana minimal 1 kali lebar
unit.
b. Kendaraan Sarana (light vehicle) minimal 1.5 meter

5.6.8. Pada kondisi khusus dimanana kendaraan / unit harus parkir berbaris
maka :
a. Arah kendaraan harus sama (ke depan semua / ke belakang semua)
b. Jarak antar unit 10 meter .

5.6.9.Jika mengharuskan untuk parkir di tanjakan / turunan maka :


a. Roda harus dibelokkan ke arah tanggul / tebing,
b. Ban diganjal minimal 2 ban yang diganjal,
c. Jika posisi menurun, transmisi (type clutch) dimasukkan ke posisi R
(mundur), dan jika posisi naik (tanjakan) transmisi (type clutch) di
masukkan ke posisi F1 (maju)
5.7.0. Semua kendaraan / unit dilarang parkir :
1. Pastikan kendaraan di pakir ditempat yang aman
2. Di tanda / rambu larangan berhenti atau parkir,
3. Di tikungan,
4. Di atas jembatan,
5. Radius 100 meter dari persimpangan,
6. Di muka pintu keluar / masuk,
7. Dilarang parkir di bawah lereng yang mudah longsor
STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE
(SOP)
“LALU LINTAS TAMBANG”

8. Di dalam radius 30 meter dari alat berat yang sedang beroperasi


(disesuaikan dengan unitnya).
9. Di tempat yang dapat menutupi rambu-rambu,
10. Di area blind zone sekitar A2B / DT seperti di item 9.
11. Di area bawah lereng / tebing.
12. Di area gelap (jauh dari penerangan)
13. Di jalan turunan tajam
14. DI jalan hauling

5.7. Mendahului kendaraan Lain


Prosedur untuk mendahului kendaraan lain yang ada didepan kita (sesame LV):
1. Kendaraan yang akan mendahului ke pinggir samping kiri dan memberi
tanda / isyarat dengan lampu dan klakson,
2. Kendaraan yang akan didahului harus memastikan di depan dalam kondisi
aman (pandangan bebas, tidak ada kendaraan lain). Jangan memberikan
kesempatan untuk mendahului, jika area di depan tidak aman.
3. Jika area depan sudah aman, kendaraan yang akan didahului harus
mengurangai kecepatan (10 – 20 km/jam dibawah kecepatan maksimal),
dan memberi isyarat dengan lampu sign kiri.
4. Kendaraan yang dibelakang baru dapat mendahului setelah diberi tanda /
isyarat oleh kendaraan yang di depannya. Dan dengan catatan : kecepatan
saat mendahului tidak boleh lebih dari kecepatan maksimal yang diizinkan.
5. Bila akan didahului haul truck kendaraan harus minggir ke tepi kiri jalan
kurangi kecepatan/pelan-pelan melihat kondisi lebar jalan.

Jangan mendahului kendaraan lain :


1. Di tikungan, tanjakan atau jalan dengan pandangan tertutup,
2. Di persimpangan jalan,
3. Di jalan sempit,
4. Pastikan pengemudi kendaraan yang akan di dahului mengetahui maksud
anda,
5. Lakukan komunikasi via radio dengan pengemudi unit yang akan didahului
untuk memastikan arah berlawanan dalam kondisi aman.
6. Haul Truck, excavator, grader tidak boleh didahului / disalip kecuali unit haul
truck tersebut telah berhenti total dan memberikan jalan. (Lakukan
komunikasi via radio).
5.8. Memutar di Jalan
1. Memutarlah di area-area yang telah ditentukan (di tandai dengan rambu)
2. Jika terpaksa harus memutar di jalan, perhatikan :
a. Tepikan kendaraan di sebelah kiri jalan, dan berhenti sejenak,
b. Pengemudi memastikan dalam jarak + 100 meter di depan & belakang
kendaraan tidak ada kendaran lain,
c. Gunakan lampu tanda isyarat belok kanan (sign kanan),
3. Jangan memutar di tikungan, tanjakan, turunan atau jalan dengan jarak
pandang tidak bebas.
5.9.Tindakan Indispliner
Tindakan indisipliner akan diambil, jika pengemudi melakukan pelanggaran-pelanggaran
tentang ketentuan di atas. Daftar / jenis tindakan indisipliner sesuai dengan peraturan
perusahaan antara PT. Bara Permata Mining

Anda mungkin juga menyukai