CJR Mitigasi Revisi
CJR Mitigasi Revisi
Disusun Oleh:
3173331013
KELAS : B (2017)
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan RahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Geografi Bencana
dan Mitigasi ini yang berjudul “Critical Journal Review”. Penulis berterima kasih kepada
Ibu dosen yang bersangkutan yang sudah memberikan bimbingannya.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu
penulis minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik
dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.
kerugian akibat bencana sebelum terjadi. rentan longsor ini adalah berbasis
kemandirian
masyarakat melalui pembentukan
desa tangguh bencana, yaitu desa
yang tanggap dan dapat
meminimalkan risiko bencana
melalui adaptasi atau
penyesuaian diri terhadap
lingkungan yang rentan terhadap
bencana tanah longsor. Beberapa
hal yang harus dilakukan secara
mandiri oleh masyarakat adalah
peningkatan kewaspadaan saat
musim hujan dan
tindakan penutupan rekahan di
permukaan tanah, serta
konservasi tanah (stabilisasi dan
perlindungan lereng)
Kekuatan Kelebihan dari jurnal ini ialah pada Kelebibihan dari jurnal ini adalah
Penelitian pengumpulan data. Penulis bahwa penulis memasukkan data
mengobservasi secara langsung data selengkap – lengkapnya, disertai
yang diperoleh serta mewawancarai dengan sumber data tersebut,
pihak yang berwenang dalam sehingga lebih menyakinkan para
memberikan informasi. Data tersebut pembaca.
berupa fakta yang ada di lapangan. Penulis juga menyertakan peta
Jurnal ini mempunyai saran terhadap rawan bencana serta tabel data
pihak terkait untuk memberikan saran longsor di daerah Banjarnegara
terhadap hasil penelitian.
Kelemahan Kelemahan dari jurnal ini, data yang Pada jurnal ini, terdapat beberapa
kata asing yang tidak diberi
Penelitian dituliskan kurang lengkap. Misalnya
penjelasan, sehingga menyulitkan
pada pemasangan alat peringatan dini, para pembaca. Contohnya
polygon thiessen.
peneliti tidak mencantumkan jumlah
pasti dari alat yang sudah diberikan di
daerah tersebut. Peneliti juga terlalu
banyak mengambil referensi tanpa
perubahan yang saya temui pada jurnal
lainnya. Contohnya saja pada
masyarakat tangguh bencana. Selain
itu, sangat banyak dijumpai kesalahan
– kesalahan penulisan. Referensi
jurnal ini juga kurang banyak sehingga
kurang meyakinkan pembaca akan
kebenaran hasil penelitian penulis.
Kesimpulan Mitigasi bencana tanah longsor di Kabupaten Banjarnegara
Kabupaten Banjarnegara dilakukan merupakan wilayah yang rentan
secara struktural maupun non terhadap longsor. Wilayah yang
struktural. Mitigasi structural masuk pada kelas sangat rentan
dilakukan dengan penyusunan data meliputi Kecamatan Wanayasa
base daerah potensi bahaya dan (64,41 ha), Pagedongan (43,78
pemasangan Early Warning System ha), Banjarnegara (38,84 ha),
(EWS). Mitigasi non struktural Bawang (18,65 ha), Kalibening
dilakukan dengan pemberian (1,21 ha), Karangkobar (3,58 ha),
informasi, sosialisasi serta pelatihan Pandanarum (21,34 ha), Susukan
dan simulasi bencana. (4,03 ha), dan Mandiraja (0,30
Upaya yang telah dilakukan untuk ha). Faktor alami seperti
meningkatakan efektifitas mitigasi kemiringan lereng yang tinggi,
bencana adalah dengan pembentukan curah hujan tinggi, adanya sesar,
masyarakat tangguh serta desa kondisi geologi serta kedalaman
tangguh bencana. regolith merupakan faktor yang
berpengaruh di wilayah ini.
Potensi kerentanan longsor pada
wilayah ini semakin meningkat
dengan adanya infrastruktur yaitu
bangunan akibat kepadatan
penduduk pada wilayahwilayah
yang rentan terhadap longsor.
Kesimpulan reviewer
Dari hasil review yang saya lakukan terhadap kedua jurnal ini, menurut pendapat
saya. Jurnal pembanding lebih baik dari jurnal utama. Alasan saya yaitu karena jurnal
pembanding memiliki beberapa kelebihan dibandingkan jurnal utama. Seperti pada jurnal
pembanding terdapat tabel data, yang tidak dimiliki jurnal utama. Jurnal pembanding
memiliki peta rawan bencana sedangkan jurnal utama tidak.
Jurnal pembanding juga lebih unggul dikarenakan pada jurnal pembanding banyak
memasukkan pendapat para ahli yang lebih menyakinkan pembaca. Sedangkan pada jurnal
utama, lebih unggul dalam materi mitigasi bencana tanah longsor.
Daftar Pustaka