Anda di halaman 1dari 4

Selamat Datang Finishing Duco

disusun oleh Herdiyana Valentarika, S.T.

Sejalan dengan perkembangan teknologi industri furniture, maka harus selalu dikembangkan
teknologi semprot sehingga tidak terjadi kejenuhan produksi karena keterbatasan tampilan
akhir dari produk furniture yang dihasilkan keterampilan teknik semprot dengan berbagai
macam bahan dan nuansa harus dikuasai oleh para perajin furniture sehingga mampu
menjawab tantangan, dan permintaan pasar.
Ketua Komite Jiffina 2020, Endro Wardoyo, mengatakan industri furniture domestik juga
dihadapkan pada persoalan kelangkaan bahan baku dan dunia industri furniture dalam negeri
tengah bergelut dengan persoalan peralatan yang belum memadai dan sulitnya mencari
tenaga kerja yang terampil.
Permintaan barang-barang furniture dari pasar luar negeri (eksport) yang telah berjalan
sebagian besar adalah furniture-furniture kelas atas (mutu tinggi) akan tetapi belum
dilakukan proses finishing akhir. Akibat dari eksport produk furniture yang belum di-
finishing tersebut, akan kehilangan harga jual ± 40% dibandingkan bila produk tersebut telah
dilakukan finishing terlebih dahulu (Sunaryo, 1997).
Upaya penyelesaian pekerjaan akhir produksi dalam furniture terdapat berbagai macam
finishing yang dapat dipilih, dan masing-masing jenis finishing tersebut mempunyai
keunggulan dan kekurangan masing-masing. Metode finishing yang sebelumnya tren back to
nature yang kaya dengan estetika keindahan tetapi sederhana secara natural dari serat kayu
perlahan mulai ditinggalkan penggemarnya. Keterbatasan explorasi warna pada permukaan
kayu menjadi salah satu alasan pergeseran hati penggemarnya.

Transformasi Cat Duco


Cat duco adalah material cat vernis berbahan minyak yang dapat aplikasikan pada permukaan
dengan cara semprot. Cat duco sebenarnya awalnya banya berguna pada industri otomotif
dan dalam dunia furniture biasanya dikenal hanya berfungsi untuk menutupi bagian serat-
serat kayu yang kurang sempurna kini mengalami transformasi yang ekstrem dengan
menutup seluruh serat-serat kayu yang telah lama menjadi visualisasi keindahan para
hooligan naturalis. Seiring berkembangnya zaman, saat ini ada beberapa merek cat duco yang
dibuat menggunakan solvent based dan water based. Dimana jenis cat duco water based
memiliki kelebihan warna pada permukaan yang dicat akan terlihat lebih cerah dan menarik
serta ramah lingkungan. Untuk hasil pengecatan yang glossy maka diperlukan cat duco yang
solvent based dengan tambahan thinner, sedangkan untuk hasil matte/doff dapat
menggunakan cat duco water based. Finishing furniture dengan bahan dasar cat duco adalah
kegiatan memberikan lapisan pada permukaan kayu atau furniture dengan cara
penyemprotan, proses finishing ini harus extra hati hati, karena membutuhkan ketrampilan
khusus, ketelitian, ketelatenan, dan kesabaran yang tinggi dalam proses pengerjaannya.

Alasan Cat Duco Jadi Pilihan Kekinian


Keunggulan-keunggulan finishing menggunakan cat duco yang layak menjadi
pertimbangannya, antara lain:
1. Mampu diaplikasikan pada berbagai permukaan kayu, baik rata maupun berprofil.
2. Menampilkan warna polos yang cerah sehingga terkesan minimalis, bersih, terang dan
mewah.
3. Tidak berbau seperti cat melamine.
4. Menutup seluruh permukaan serat kayu
5. Memiliki ketahanan warna lama
6. Tersedia dalam berbagai pilihan warna.
7. Hasil glossy untuk tampilan mewah, sedangkan jenis satin dan matte untuk kesan
warna yang lebih lembut.

Tantangan Cat Duco Dalam Pelatihan BLK


Pelatihan cat semprot yang dilakukan di BLK masih menggunakan teknik finishing pelapisan
vernis, sementara kebutuhan pasar furniture semakin berkembang. Tantangan yang dihadapi
secara material cat duco antara lain:
1. Cat duco harganya relatif lebih mahal.
2. Proses pengerjaan cukup lama.
3. Cat duco solvent based dapat memicu beragam penyakit seperti batuk, iritasi kulit,
pusing, hingga kanker. Berbagai penelitian telah lama mengindasikan bahwa logam
berat dan beberapa bahan kimia beracun lainnya dapat menyebabkan penyakit kanker,
gangguan pernafasan, gangguan sistem hormonal, dan penyakit lainnya (PT. Propan
Raya, 2009)
4. Pengeringan hasil cat duco solvent based tanpa ada panas matahari maka keringnya
tidak sempurna.
Sementara itu tantangan yang dihadapi pada pelatihan di BLK saat ini antara lain:
1. Anggaran pelatihan yang meningkat drastis untuk penggunaan cat duco.
2. Belum adanya dukungan program pelatihan khusus finishing cat duco
3. Masih kekurangan lulusan BLK yang kompeten dalam teknik finishing cat duco karena
gagal mencapai hasil produk glossy ataupun doff.
4. Kurangnya inovasi produk pelatihan furniture.
5. Perlambatan regenerasi instruktur di BLK terutama UPTD.

Upaya BLK Mengikuti Tren Finishing Duco


Komitmen BLK untuk melakukan pengembangan pelatihan dalam sinergitas dengan pihak
industri daerah, baik dalam skala UMKM, maupun perusahaan-perusahaan furniture besar
dalam kegiatan Forum Group Discussion (FGD). Dimana pihak perusahaan akan sharing
informasi tentang tren furniture terkini. Hasil diskusi ini dapat menjadi cikal bakal program
pelatihan sehingga dapat mendongkrak harapan peningkatan anggaran pelatihannya.
Komitmen kesesuaian kompetensi yang diharapkan oleh perusahaan juga dapat membuka
peluang rekrutmen calon pekerja dari lulusan BLK kelak dengan adanya MOU kerjasama
training partnership dengan pihak perusahaan yang telah memiliki calon karyawan tetapi
minim keterampilannya.
Upaya inovasi produk furniture tentunya sejalan dengan adanya regenerasi instruktur-
intruktur muda yang mampu menunjukkan update kompetensi dengan salah satu strategi On
Job Training (OJT) di perusahaan-perusahaan yang berhasil di bidang finishing cat duco.
Dengan harapan mendapat energi positif untuk pengembangan pelatihan di unit satuan
kerjanya. Event bazaar dan the power of social media dapat digunakan sebagai amunisi
promosi produk-produk furniture finishing cat duco seiring dengan upaya pengembangan
produk oleh instruktur-instruktur handal di BLK.
Hubungan baik antar pelat merah di wilayah kota dan kabupaten dapat menjadi inovasi dalam
Mobile Showroom, dimana produk hasil BLK, khususnya yang produk-produk yang mampu
lipat (foldtable) dititipkan untuk diuji coba dan digunakan di instansi lain. Sehingga menjadi
magnet untuk promosi produk hasil dari BLK. Segala daya dan upaya membutuhkan
komitmen seluruh pihak sehingga akan menjadi berkah dunia dan akhirat serta menjadi
Indonesia maju.

------
Sumber:
- Sigit Purnama. 2009. Teknik Finishing Mebel Kayu. Edisi Pertama. Cetakan Kesatu. Penerbit Dahara
Prize, Semarang.
- Sunaryo, Agus. 1997. Reka Oles Mebel Kayu. Yogyakarta: Yayasan Kanisius.
- PT. Propan Raya. 2009b. Impra Hijau Ramah Lingkungan. Jakarta: PT. Propan Raya
- https://df.poltek-furnitur.ac.id/2020/01/15/macam-jenis-teknik-finishing-furnitur-kayu, diakses tanggal
1 Desember 2020.
- https://kumparan.com/pandangan-jogja/industri-mebel-nasional-berjibaku-di-tengah-terpuruknya-
ekonomi-global-1sewb0f62WW/full, diakses tanggal 1 Desember 2020.

Tema: Kompetensi Teknis Kita


Judul: Selamat Datang Finishing Duco

Outline:
- Pendahuluan : Pasang surut industri furniture local, tren natural serat kayu yang ditinggalkan.
- Pembahasan : Transformasi Cat Duco, Alasan Cat Duco Jadi Pilihan Kekinian, Tantangan Cat
Duco Dalam Pelatihan BLK.
- Penutup : Upaya BLK Mengikuti Tren Finishing Duco.

Anda mungkin juga menyukai