2. Layanan Bimbingan dan Konseling FK USAKTI bertujuan untuk membantu mahasiswa dalam
mengembagkan potensi akademik dan non-akademik secara optimal.
Tujuan khusus meliputi :
a. Memberikan layanan bimbingan dan konseling, khususnya bagi mahasiswa dengan permasalahan
akademik melalui pengenalan dan aplikasi profil gaya belajar, olah otak yang dimiliki dan faktor
eksternal/ lingkungan yang dapat memengaruhi sistem belajar, sehingga mampu meningkatkan
prestasi belajar yang optimal.
b. Memberikan layanan konseling dan/ atau psikoterapi, khususnya bagi mahasiswa dengan
permasalahan non-akademik melalui pemahaman tentang distres psikologis (masalah kejiwaan atau
gangguan kejiwaan) dan pengenalan faktor internal/ pribadi yang berdampak negatif, sehingga
tercipta pengembangan diri yang optimal, mampu memecahkan permasalahan psikologis/
psikososial dan beradaptasi secara kontruktif terhadap perubahan eksternal yang dihadapi.
c. Memberikan layanan konseling dan psikoterapi serta bantuan profesional (psikiater), khususnya bagi
mahasiswa dengan permasalahan akademik dan non-akademik, sehingga mampu menjalankan
tugasnya sebagai mahasiswa dengan pencapaian prestasi belajar dan kesehatan fisik-mental-sosial
yang optimal.
2. Tim Layanan Bimbingan Konseling adalah dosen yang berfungsi sebagai Tim Konselor ataupun dokter
spesialis kedokteran jiwa/ psikiater yang sehari-hari bertugas sebagai dosen pada Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa (IKJ) di lantai 7 Kampus B FK USAKTI yang menjadi lokasi ruangan bimbingan
konseling.
a. Aspek Akademik:
Tes Model-1 Instrumen Gaya Belajar-Olah Otak (visual, auditorik, kinestetik, dan campuran) dan
Olah otak (tendensi otak kanan/ kiri) serta Nilai dasar IPK pada semester lalu/ terakhir.
i. Bila IPK < 2.00 didiagnosis sebagai D/-1 Masalah Akademik. Tim-1 Konseling memberikan
Intervensi Bimbingan Akademik dan Layanan Konseling.
ii. Bila IPK 2.00 tanpa distres psikologik, Dosen PA/ Wali memberi Bimbingan Akademik
sebagaimana prosedur yang berlaku.
b. Aspek Non-Akademik:
Tes Model-2 Instrumen Self Reporting Questionnaire / SRQ-29 (kuesioner dengan 29 pertanyaan
mendeteksi masalah/ distres psikologik berupa cemas, depresi, penggunaan narkoba, psikosis
(gangguan menilai realitas) dan stres traumatik.
i. Distres psikologik (skor SQR > 6) dan Status Mental tanpa psikopatologi bermakna (ringan)/
ODMK (Orang Dengan Masalah Kejiwaan) (IPK < / 2.00), didiagnosis sebagai D/-2 Masalah
Non-Akademik. Tim-2 Konseling memberikan Layanan Konseling dan/ atau Psikoterapi.
ii. Distres psikologik (skor SQR 6) dan Status Mental dengan psikopatologi bermakna (berat)/
ODGJ (Orang Dengan Gangguan Kejiwaan) (IPK < 2.00) didiagnosis sebagai D/-3 Masalah
Akademik dan Non-Akademik. Tim-3 Konseling memberikan Layanan Konseling dan
Psikoterapi (/ atau terapi obat Psikofarmaka sesuai indikasi klinis).
3. Proses konseling dapat dilakukan secara kelompok yang diawali dengan asesmen melalui instrumen/ tes
untuk memperoleh gambaran diagnosis dari aspek akademik dan/ atau non-akademik. Kemudian
dilakukan pemeriksaan status mental (auto-anamnesis) untuk memperkuat penegakkan diagnosis, dan
dilanjutkan dengan intervensi secara individual. Sistem kelompok seperti ini, misal per tahun akademik
diprioritaskan bagi para mahasiswa dengan IPK di bawah 2.00 atau ancaman putus kuliah disertai
masalah non-akademik/ distres psikologis berat/ ODGJ atau dengan ide/ percobaan mengakhiri hidup,
sehingga upaya bantuan Layanan Bimbingan Konseling/ Psikoterapi dan/ atau Psikofarmaka dapat
segera diperoleh dan dapat terhindar dari hal yang fatal.
4. Layanan konseling yang membutuhkan sesi-sesi lanjutan, dirujuk kepada rekanan psikolog, dan
berlokasi di lantai 5 Kampus B FK USAKTI.
5. Konselor mendokumentasikan seluruh hasil tes pada tahap awal proses sebelum intervensi bimbingan
konseling. Hasil Tes Model-1 tentang gaya belajar/ olah otak diserahkan juga kepada Dosen Wali/ PA.
Hasil Tes Model-2 tentang masalah kejiwaan yang bersifat rahasia hanya dipegang oleh Tim Layanan
Bimbingan Konseling. Tim melakukan pencatatan bimbingan konseling dari tahap awal hingga
terminasi, termasuk rekomendasi rencana intervensi lanjut. Terminasi layanan konseling/ psikoterapi
ditentukan oleh Tim Konselor yang bersangkutan.
6. Pada tahap terminasi layanan bimbingan konseling, mahasiswa dan orangtua/ wali akan menerima surat
pemberitahuan yang berisi laporan singkat tentang simpulan hasil layanan bimbingan konseling dan
rekomendasi yang terkait. Surat tersebut juga diserahkan kepada Pimpinan Kampus/ Dekanat & Ka.
Prodi, dan Tim Layanan Bimbingan KonselingBimbingan Konseling tetap terbuka untuk semua
masukan dan rekomendasi demi kebaikan mahasiswa dan kampus.-
SOP BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
Tim Layanan
Bimbingan Konseling
Hasil
Bimbingan Konseling
Kaprodi
PSK & PSPPD
Dekan
Wadek 1 Wadek 3
SOP LAYANAN KONSELING DAN PSIKOTERAPI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
Mahasiswa
dengan masalah akademik/ non-akademik
Surat Tertulis: 1. Mahasiswa dan orang tua/ wali; 2. Pimpinan FK & Ka.Prodi PSK/PSPPD.