Disusun Oleh :
Kelompok 3
SI17D
KASUS
Enam bulan setelah bekerja, Tomi seorang pekerja sebagai supervisor, bekerja
cukup baik sehingga terhindar dari pemecetan. Dia terpilih setelah melalui seleksi
ketat dan karena memang mempunyai kemampuan untuk melakukan pekerjaanya
dengan baik. Semula Tomi sangat antusias dengan pekerjaan barunya, namun
sekarang dia tidak bekerja dengan sepenuh hati. Pak Bahar atasan langsungnya
menaruh perhatian dan berpikir apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki
situasi ini.
PERTANYAAN
Pak Bahar merupakan manajer dari sebuah PT. JUBEL TOSERBA yang
sangat kompetitif dalam hal yang berkaitan dengan perusahaan, dan Tomi
merupakan karyawan baru di PT. tersebut, yang memiliki dedikasi bekerja yang
sangat baik dan teliti dalam segala hal. Dengan cara kerja yang baik, manajer
tertarik untuk menjadikan Tomi sebagai supervisor. Suatu saat ada seleksi
kenaikan jabatan yang diadakan oleh PT. JUBEL TOSERBA dan Tomi pun lulus
dalam seleksi tersebut. Dia sangat antusias dan lebih tekun dalam pekerjaanya
tetapi hanya bertahan selama enam bulan. Karena tugas yang dipikul bertambah
dan sangat menguras waktu, biaya, dan energy. Keberhasilan tugas harian
lapangan di bawah supervisi sang supervisor pada akhirnya sangatlah menentukan
produktivitas dan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Untuk menjalankan
peran strategis tersebut, ternyata tidak mudah bagi supervisor karena ia berada
pada posisi yang serba “terjepit”.
Dari sisi para bawahan, ia berhadapan dengan jumlah orang yang lebih
banyak, tetapi dengan wewenang atau pengaruh (power ) yang lebih kecil.
Sedangkan dari sisi atasan, ia berhadapan dengan dengan jumlah yang hanya satu
orang yaitu manajernya tetapi dengan wewenang atau power yang lebih besar.
Supervisor dituntut untuk mampu menjadi “jembatan”, perantara dan sekaligus
penyeimbang antara atasan dengan bawahan. Tapi masalahnya menapaki jalan
seorang supervisor tidaklah selalu mulus dan bahkan kerap terjadi gesekan antar
bawahan. Kinerja Tomi pun menurun secara drastis dan tidak efektif lagi di
perusahaan.
STATISTIK KINERJA TOMI
100%
90%
80%
70%
PLANNING
60%
ORGANIZING
50%
PERSENTASE
STAFFING
40% DIRECTING
30% CONTROLLING
20%
10%
0%
L
RI
EI
AG LI
ET
OK ER
R
I
NI
S
AR
RI
TU
BE
JU
M
UA
JU
AR
B
AP
NU
EM
US
TO
BR
M
JA
PT
FE
SE
Sehingga Pak Bahar memiliki suatu ide atau gagasan untuk memperbaiki
situasi yang sedang dihadapi oleh Tomi sebagai supervisor agar permasalahan
dalam perusahaan dapat diperbaiki dan dapat terkendali lagi dengan cara membuat
suatu kuesioner dengan pertanyaan-pertanyaan yang terbuka dan tertutup (open
and close question) yang dibagikan kepada setiap perwakilan divisi untuk
membuat suatu evaluasi perusahaan terhadap kinerja supervisor dengan cara
mengisi kuesioner yang dibagikan.
KUESIONER/ANGKET KARYAWAN
1.
REFERENSI
http://ardy-web.blogspot.co.id/2016/02/masalah-yang-sering-di-hadapi-
supervisor.html
http://www.maribelajarbk.web.id/2014/12/pengertian-dan-contoh-angket-atau-
kuesioner.html
https://nurulindarti.wordpress.com/2007/06/21/metode-kuantitatif-penting-kah/
https://www.statistikian.com/2012/10/penelitian-kuantitatif.html