Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN BISNIS

PENERAPAN PENDEKATAN KUANTITATIF PADA SUATU KASUS

Disusun Oleh :

Kelompok 3

SI17D

1. Budi Kurniawan 17.12.0121


2. Deadra Ivanka Nailufar 17.12.0092
3. Dimas Gondo Utomo 17.12.0107
4. Hana Ambar Fatik Wibawa 17.12.0077
5. Imam Khadafi 17.12.xxxx
6. Marwan Setianggoro 17.12.0167
7. Menik Purwati 17.12.0060
8. Nailis Syafia’ah 17.12.0080
9. Ryan Aryandi 17.12.0084
10. Zezya Ramadhany K.M 17.12.0052

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


STMIK AMIKOM PURWOKERTO
PURWOKERTO
2017/2018
METODE KUANTITATIF

Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan ilmiah yang sistematis terhadap


bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan pendekatan
kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis,
teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses
pengukuran adalah bagian yang sentral dalam pendekatan kuantitatif karena hal
ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan
ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.

Pendekatan kuantitatif banyak dipergunakan baik dalam ilmu-ilmu alam maupun


ilmu-ilmu sosial, dari fisika dan biologi hingga sosiologi dan jurnalisme.
Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek dari
pendidikan.

KASUS

Enam bulan setelah bekerja, Tomi seorang pekerja sebagai supervisor, bekerja
cukup baik sehingga terhindar dari pemecetan. Dia terpilih setelah melalui seleksi
ketat dan karena memang mempunyai kemampuan untuk melakukan pekerjaanya
dengan baik. Semula Tomi sangat antusias dengan pekerjaan barunya, namun
sekarang dia tidak bekerja dengan sepenuh hati. Pak Bahar atasan langsungnya
menaruh perhatian dan berpikir apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki
situasi ini.

PERTANYAAN

Dengan pendekatan-pendekatan dalam manajemen yang dikemukakan oleh


beberapa tokoh, berikan saran kepada Pak Bahar untuk memperbaiki situasi
tersebut.
CERITA KASUS

Pak Bahar merupakan manajer dari sebuah PT. JUBEL TOSERBA yang
sangat kompetitif dalam hal yang berkaitan dengan perusahaan, dan Tomi
merupakan karyawan baru di PT. tersebut, yang memiliki dedikasi bekerja yang
sangat baik dan teliti dalam segala hal. Dengan cara kerja yang baik, manajer
tertarik untuk menjadikan Tomi sebagai supervisor. Suatu saat ada seleksi
kenaikan jabatan yang diadakan oleh PT. JUBEL TOSERBA dan Tomi pun lulus
dalam seleksi tersebut. Dia sangat antusias dan lebih tekun dalam pekerjaanya
tetapi hanya bertahan selama enam bulan. Karena tugas yang dipikul bertambah
dan sangat menguras waktu, biaya, dan energy. Keberhasilan tugas harian
lapangan di bawah supervisi sang supervisor pada akhirnya sangatlah menentukan
produktivitas dan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Untuk menjalankan
peran strategis tersebut, ternyata tidak mudah bagi supervisor karena ia berada
pada posisi yang serba “terjepit”. 

Dari sisi para bawahan, ia berhadapan dengan jumlah orang yang lebih
banyak, tetapi dengan wewenang atau pengaruh (power ) yang lebih kecil.
Sedangkan dari sisi atasan, ia berhadapan dengan dengan jumlah yang hanya satu
orang yaitu manajernya tetapi dengan wewenang atau power yang lebih besar. 
Supervisor dituntut untuk mampu menjadi “jembatan”, perantara dan sekaligus
penyeimbang antara atasan dengan bawahan. Tapi masalahnya menapaki jalan
seorang supervisor tidaklah selalu mulus dan bahkan kerap terjadi gesekan antar
bawahan. Kinerja Tomi pun menurun secara drastis dan tidak efektif lagi di
perusahaan.
STATISTIK KINERJA TOMI
100%
90%
80%
70%
PLANNING
60%
ORGANIZING
50%
PERSENTASE

STAFFING
40% DIRECTING
30% CONTROLLING
20%
10%
0%
L
RI

EI

AG LI
ET

OK ER

R
I

NI

S
AR

RI

TU

BE
JU
M
UA

JU
AR

B
AP
NU

EM
US

TO
BR

M
JA

PT
FE

SE
Sehingga Pak Bahar memiliki suatu ide atau gagasan untuk memperbaiki
situasi yang sedang dihadapi oleh Tomi sebagai supervisor agar permasalahan
dalam perusahaan dapat diperbaiki dan dapat terkendali lagi dengan cara membuat
suatu kuesioner dengan pertanyaan-pertanyaan yang terbuka dan tertutup (open
and close question) yang dibagikan kepada setiap perwakilan divisi untuk
membuat suatu evaluasi perusahaan terhadap kinerja supervisor dengan cara
mengisi kuesioner yang dibagikan.
KUESIONER/ANGKET KARYAWAN

PT. JUBEL TOSERBA

1. Apakah daya kerja supervisor turun disebabkan karena kinerja karyawan


atau bawahan yang kurang efektif??
a. Setuju
b. Ragu-ragu
c. Tidak setuju
2. Bagaimana tanggapan anda sebagai karyawan tentang cara kerja supervisor
yang semakin menurun kinerjanya??
Jawab :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
3. Bagiamana tindakan supervisor untuk mengatasi masalah yang sedang
dihadapi?
Jawab :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
KESIMPULAN HASIL ANGKET DARI 5 DEVISI

1.

KETERANGAN SKOR PENILAIAN


SETUJU 0
RAGU – RAGU 2
TIDAK SETUJU 3

2. Tanggapan karyawan di PT. JUBEL TOSERBA bahwa kinerja supervisor


sungguh tidak menguntungkan bagi perusahaan dan karyawan yang lain
karena supervisor seharusnya tetap bertanggung jawab atas pekerjaanya
dan harus berpikir kedepan bahwa suatu kesulitan dalam pekerjaan
merupakan acuan atau tantangan dalam keberhasilan suatu proyek kerja
yang sudah disepakati.
3. Seharusnya tindakan supervisor yang baik dan yang tepat adalah dapat di
diskusikan kepada atasan atau manajer. Dan membahas apa yang menjadi
kesulitan yang sedang dihadapi, sehingga muncul jalan tengah untuk
mengatasi permasalahan.

REFERENSI
http://ardy-web.blogspot.co.id/2016/02/masalah-yang-sering-di-hadapi-
supervisor.html

http://www.maribelajarbk.web.id/2014/12/pengertian-dan-contoh-angket-atau-
kuesioner.html

https://nurulindarti.wordpress.com/2007/06/21/metode-kuantitatif-penting-kah/

https://www.statistikian.com/2012/10/penelitian-kuantitatif.html

Anda mungkin juga menyukai