Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ETIKA PROFESI

ETIKA BERKERJA SEBAGAI KETENAGAKERJAAN


DAN MASALAH DALAM KETENAGAKERJAAN

MATA KULIAH : ETIKA PROFESI

DOSEN PENGAMPU : Iwadiah, SE.,M.Si

OLEH :

MUHAMMAD FARIDZ AZIZI

No.BP: 2201062037

POLITEKNIK NEGERI PADANG

JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA

PROGAM STUDI D3-ADMINISTRASI BISNIS

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehdirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala


limpahan rahmat, inayah, taufik, dan hidayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat pada waktunya. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk,
maupun pedoman bagi pembaca untuk memperdalam ilmu

Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari serta dalam dunia kerja . Penulis sadar bahwa masih
banyak kekurangan terhadap makalah ini. Oleh karena itu, penulis
meminta kapada para pembaca untuk memberikan masukan bermanfaat
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini agar dapat
diperbaiki bentuk maupun isi makalah sehingga kedepannya dapat menjadi
lebih baik.

Padang 6 Januari 2023

Penulis

Muhammad Faridz Azizi


DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................

Daftar Isi...............................................................................................................

Bab I Pendahuluan..............................................................................................

A. Latar Belakang Masalah.................................................................................


B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. Tujuan............................................................................................................

Bab II Pembahasan...............................................................................................

A. Sikap yang diterapkan sebagai tenaga kerja...................................................


B. Menyikapi etika dalam perusahaan sebagai tenaga kerja...............................
C. Kasus masalah etika sebagai tenaga kerja......................................................

Bab III Penutup....................................................................................................

1. Kesimpulan....................................................................................................
2. Saran...............................................................................................................

Daftar Pustaka......................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ketenagakerjaan merupakan bidang yang sangat penting dalam


pembangunan perekonomian nasional. tenaga kerja yang cukup
Kuantitas dan kualitas menjadi aspek penting dalam pembangunan
ekonomi, yaitu, sebagai sumber daya dan distribusi barang dan jasa,
dan penciptaan dan mengembangkan pasar.

Masalah ketenagakerjaan yang paling mendasar di Indonesia


adalah tentang kesempatan kerja. Pertumbuhan penduduk yang tidak
seimbang Usia kerja dengan pekerjaan yang tersedia akan meningkat
Pengangguran akan berdampak negatif pada ketidakstabilan ekonomi
dan bidang kehidupan lainnya. Oleh karena itu, dengan meningkatkan
aktivitas ekonomi berkembang, demikian juga pekerjaan yang tersedia
Jumlah dan kemajuan kegiatan ekonomi masyarakat akan meningkat.

Etika adalah prinsip-prinsip yang memandu perilaku individu


atau kelompok dalam lingkungan bisnis. Dengan etos kerja itu
memungkinkan untuk menguraikan bagaimana seseorang seharusnya
memperlakukan orang lain dan instituisi dalam lingkungan tersebut. Pada
akhirnya etos kerja ini akan dimiliki oleh semua orang dalam kelompok
yang sama, meskipun nilai-nilai mereka mungkin unik bagi suatu
kelompok.

Dalam sebuah perusahaan tentu ada ketenagakerjaan/karyawan


atau juga disebut buruh, tentu dalam profesi ini juga memiliki sebuah
kode etik dalam menjalankan sebuah perkerjaan, jika perusahaan tersebut
tidak menerapkan peraturan yang tegas maka pekerjaan yang dikerjakan
karyawannya maka hubungan anatar individu dan golongan dalam
perusahaan tersebut menjadi buruk, dan berdampak pada komunikasi
serta cara bersikap menjadi masalah yang dapat menggangu jalannya
perkerjaan dalam perusahaan tersebut.

Banyak masalah yang ditimbulkan dari penyikapan etika profesi


ini seperti atasannya yang galak kepada bawahannya, pengawasan yang
dilakukan terhadap perkerjaan lalai, pemaksaan kehendak oleh atasan,
dan masih banyak lagi kasus dalam masalah ketenagakerjaan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja sikap yang harus diterapkan dalam berkerja sebagai tenaga
kerja?
2. Bagaimana menyikapi etika dalam perusahaan sebagai tenaga kerja?
3. Bagaimana contoh kasus masalah etika dalam ketenagakerjaan?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sikap yang diterapkan sebagai tenaga kerja

Tenaga kerja memberikan dedikasi yang tinggi terhadap perusahaan,


kinerja perusahaan akan terlihat jelas dari bagaimana tenaga kerja dalam
perusahaan tersebut melakukan sebuah perkerjaan dengan baik, seorang tenaga
kerja hendaknya memiliki sikap-sikap yang baik dalam beretika dalam
perusahaan tersebut, salah satu etika yang di jelaskan adalah keprofesionalan
tenaga kerja, memiliki sikap profesional menjadi keharusan bagi seorang tenaga
kerja. Dimana karyawan yang memiliki sikap profesional dapat memposisikan
dirinya agar mampu memahami tugas dan tanggung jawabnya, hubungan dan
relasi, serta fokus dan konsisten terhadap urusan pekerjaannya. Selain itu dalam
dunia kerja sikap profesional menjadi hal penting karena akan berdampak positif
bagi perusahaan maupun karyawan.

Berikut adalah beberapa sikap profesional yang dapat diterapkan


karyawan perusahaan.

1. TEPAT WAKTU
Ketepatan waktu adalah bagian penting dari profesionalisme. Tepat
waktu adalah panggilan penilaian yang penting bagi karyawan, tidak
tepat waktu mengacaukan agenda, merugikan semua orang di
perusahaan, dan berdampak sangat buruk pada kinerja perusahaan
2. BERTANGGUNG JAWAB

Sikap bertanggung jawab di tempat kerja merupakan bagian dari


kinerja organisasi. Tanggung jawab adalah sikap yang ditunjukkan
oleh karyawan terhadap hal-hal yang ditugaskan kepadanya. Hanya
dengan bertanggung jawab atas urusan yang ditugaskan oleh
pemimpin, kepercayaan pemimpin dapat dijamin, dan kenyamanan
serta efisiensi kerja dapat dipertahankan. Tanggung jawab
merupakan bentuk komitmen pribadi dalam setiap kegiatan
3. MENGHORMATI REKAN KERJA

Sebagian besar perusahaan mencantumkan keterampilan kerja


sama tim sebagai salah satu kriteria perekrutan yang paling penting.
Oleh karena itu, berusaha menjadi rekan kerja yang baik dapat
dikatakan sebagai syarat yang diperlukan untuk kelancaran
pekerjaan. Jika memiliki satu karakter buruk dalam tim kerja Anda,
itu benar-benar dapat merusak motivasi seluruh departemen kerja.

Bekerja dengan anggota tim lain yang memiliki hubungan kerja


yang baik dengan Anda sebenarnya dapat membuat pekerjaan
menjadi menyenangkan. Dengan antusiasme yang baik, ini dapat
menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi dan kemudian hasil
yang lebih baik.

4. BERSIKAP SOPAN

Kesopanan atau attitude merupakan sikap yang ada didalam diri


sesorang, Sikap dalam dunia kerja juga dapat diartikan sebagai
keadaan mental dan kesiapan syaraf, yang dibangun melalui
pengalaman dan dapat memberikan pengaruh yang dinamis terhadap
reaksi individu lain terhadap semua objek yang berhubungan
dengannya. Sikap dalam dunia kerja berkaitan dengan sikap dan
perilaku seseorang terhadap orang lain. Selanjutnya, sikap terhadap
dunia kerja juga dapat dilihat sebagai bentuk penilaian seseorang
yang bertahan lama. Itu adalah bagian dari perasaan emosional,
memiliki kecenderungan untuk bertindak atas objek atau gagasan
tertentu

5. OPTIMIS

Kayawan tanpa optimisme dan semangat tidak akan dapat


melaksanakan tugasnya dengan baik. Maka dalam bekerja, sikap ini
selalu dibutuhkan agar Anda bisa proaktif dan bekerja sebaik
mungkin Salah satu kendala utama dalam mengembangkan sikap
optimisme adalah munculnya pesimisme. Untuk itu, seseorang harus
menghilangkan sikap tersebut dalam dirinya dengan tidak mengajak
dirinya untuk berbicara sendiri. Karena menumbuhkan sikap dan rasa
takut, yang kemudian ia cari pembenarannya dengan mencari
pendapat orang lain yang mendukung sikap takutnya itu.

B. MENYIKAPI ETIKA DALAM PERUSAHAAN SEBAGAI TENAGA


KERJA

Di dalam sebuah peruhasaan penerapan etika sebagai tenaga kerja sangatlah


penting dalam menciptakan hubungan yang baik antar kelompok di dalam sebuah
perusahaan, akan tetapi, jika penerapan ini tidak disikapi dengan baik dan benar maka
hubungan antar kelompok ini menjadi masalah utama dalam penerapan etika di
perusahaan, dalam dunia bisnis etika merupakan suatu ciri khas perusahaan,
penerapan etika bisnis merupakam hal yang harus ada dalam setiap perusahaan.

Penerapan etika bisnis dalam perusahaan akan menciptakan dan membentuk


budaya perusahaan yang khas dan mencapai keunggulan dalam perusahaan. Seiring
berkembangnya budaya unik ini, akan membantu membentuk nilai dan norma yang
berlaku di perusahaan, dalam penerpan etika bisnis ini diperlukan kesadaran yang
luas dari seluruh anggota agar menciptakan hubungan yang baik antar anggota.
Berikut adalah penerapan etika bisnis:

1. Adanya akuntabilitas (penjalanan keputusan)

2. Adanya kejujuran

3. Adanya tanggung jawab

4. Adanya ketaat hukum

5. Adanya integritas (bertindak secara konsisten)

6. Adanya transparansi ( keterbukaan/kejelasan)

Selain adanya penerapan etika dalam berbisnis juga ada disiplin kerja dalam

menyikapi etika dalam perusahaan. Disiplin kerja merupakan salah satu sikap yang
perlu dimiliki perusahaan dalam memperlakukan setiap karyawannya. Disiplin kerja
merupakan kesadaran yang perlu dimiliki oleh setiap karyawan agar dapat mematuhi
peraturan perusahaan yang berlaku. Ketentuan ini dibuat hanya agar setiap kegiatan
yang dilakukan perusahaan dapat membuahkan hasil yang produktif.
Dengan adanya dua poin diatas maka dalam penyikapan etika dalam perusahaan
sebagai tenaga kerja adalah dengan adanya penerapan etika bisnis disertai dengan
disiplin kerja, dua hal ini akan dipicu dari penaatan peraturan perusahaan, jika
peraturan dijalankan dengan baik maka penerapan etika dalam perusahaan tersebut
terwujud dalam bentuk penataan aturan. Penyikapan etika dalam perusahaan sebagai
tenaga kerja merupakan hal penting agar terbentuknya penilaian terhadap perusahaan
tersebut, dengan kata lain orang akan menilai kinerja perusahaan tersebut dari
penerapan etika yang diterapkan dalam perusahaan tersebut.

Sebagai tenaga kerja yang baik hendaknya dapat menjalankan aturan perusahaan
dengan benar, kesadaran dalam hati merupakan alat penggerak utama dari cara
menyikapi peraturan perusahaan, jadi, berjalannya peraturan perusahaan akan
membentuk penyikapan etika yang baik dan benar ketika seorang tenga kerja berkerja
pada perusahaan tersebut.

C. KASUS MASALAH ETIKA SEBAGAI TENAGA KERJA

Penerapan etika dalam perusahaan/lembaga pemerintahan tentunya juga


banyak mengakibatkan penyelewengan aturan yang telah diterapkan, salah
satunya pelanggaran kedisiplinan tenaga kerja, ada beberapa contoh kasus
penyelewengan kedisiplinan yang pernah terjadi di indonesia contohnya
penurunan disiplin PNS di Blitar, dimana banyak ditemui kasus masalah etika
yang terjadi berikut adalah contoh kasus yang dikutip dari halaman internet.

1. Kasus kurangya kedisiplinan pegawai PNS di Blitar

Mengantisipasi penurunan disiplin PNS di lingkungan Pemkot Blitar,


pemerintah mulai gencar melakukan inspeksi mendadak (sidak). Tujuannya untuk
meningkatkan kedisiplinan dan mengetahui sejauh mana tanggung jawab moral
pegawai negeri. Namun seiring dengan kemajuan pekerjaan pembetulan disiplin
PNS, jumlah PNS yang dihukum karena melanggar disiplin pegawai semakin
meningkat. Menurut data yang diberikan oleh Kanwil Blitar Kota, kasus
pelanggaran disiplin pegawai meningkat selama 3 tahun terakhir. Pada tahun
2008, 8 orang melanggar disiplin. Pada tahun 2009, jumlahnya meningkat
menjadi 10. Selain itu, hingga Oktober 2010, sebanyak 13 PNS telah ditertibkan
dan 3 di antaranya masih dalam proses pendisiplinan. Pegawai negeri ditangkap
karena absensi, pelecehan seksual, penggunaan narkoba, dan perjudian.
Dr Rusmiatun, Kepala Biro Inspeksi Daerah Kota Blitar, saat
dikonfirmasi di ruang kerjanya mengatakan, sesuai instruksi walikota, kepala
dinas, kepala dinas dan kepala dinas, saat ini upaya peningkatan disiplin pegawai
akan terus dilakukan dan mereka memiliki Kewajiban. melakukan pengawasan
intern, pemeriksaan kedisiplinan pegawai, administrasi dan pengawasan lainnya.

Sementara itu, sesuai PP 53 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil tahun


2010, untuk menghukum PNS, pemerintah harus melihat derajat dan jumlah
kesalahannya. Jika dalam PP 30 Tahun 1980 ditetapkan penangguhan kenaikan
pangkat disiplin berat dilakukan dalam waktu paling lama 1 tahun, maka menurut
PP 53 Tahun 2010 penundaan kenaikan pangkat PNS untuk pelanggaran disiplin
kategori sedang dikenakan untuk jangka waktu paling lama 3 tahun.

Sayangnya bagi Supriono, anggota DPRD Kota Blitar dari Partai


Demokrat, masih banyak PNS yang melanggar disiplin pegawai, sehingga
pihaknya menyerukan upaya peningkatan disiplin pegawai terus dioptimalkan,

salah satunya dengan mengadakan sidak sesuai aturan. Pemkot Blitar telah
menetapkan beberapa hal penting yang harus dipatuhi oleh setiap PNS, yaitu
setiap PNS harus masuk kantor sesuai dengan syarat yang telah ditentukan pada
hari kerja, dan bagi setiap PNS yang tidak diperkenankan masuk kantor harus
menyerahkan surat keterangan kepada penanggung jawab unit Permohonan izin,
setiap PNS yang diperbolehkan keluar kantor pada jam kerja harus mendapat izin
tertulis dari atasan langsung yang bersangkutan.

Dalam kasus ini hendaknya pemerintah harus lebih tegas dalam


menjalankan aturan dan juga perlu memberikan menyuluhan serta melakukan
survei lapangan agar kinerja dari lembaga pemerintahan tersebut lebih kondusif,
jika hal ini terus menerus dilakukan oleh pegawai tersebut maka akan berdampak
negatif bagi lembaga pemerintahan tersebut.

2. 155.000 pekerja Inggris mogok untuk upah yang lebih tinggi


Sebanyak 155.000 pekerja di berbagai industri di seluruh Inggris
melakukan pemogokan untuk menuntut upah yang lebih tinggi karena tingginya
biaya hidup. Dari pekerja kereta api, jurnalis, pengacara hingga pekerja pos,
mereka mogok selama berminggu-minggu karena standar hidup yang menurun.
Kedua serikat juga mengumumkan Rabu bahwa 14.000 anggota mereka akan
mogok lagi pada akhir bulan. Unite and Unison, serikat pekerja terbesar di
negara dengan 2,7 juta anggota, mengajak orang lain untuk bergabung dengan
mereka. Demonstrasi itu merupakan respons terhadap melonjaknya inflasi yang
melanda Inggris. Bertahun-tahun melonjaknya harga dan upah yang stagnan
menjadi latar belakang pemogokan saat ini.

Inflasi harga konsumen mencapai level tertinggi 40 tahun sebesar


10,1% pada bulan Juli. Sementara itu, lonjakan inflasi belum dibarengi dengan
kenaikan upah riil buruh. Upah riil rata-rata, yang memperhitungkan inflasi,
turun 3% antara April dan Juni dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Penurunan tersebut berdampak besar pada daya beli pekerja. Tagihan energi
rumah tangga rata-rata telah meningkat 54% tahun ini dan akan melonjak 80%
menjadi £3.549 ($4.124) pada bulan Oktober. Firma riset Auxilione
memperkirakan bahwa tagihan rata-rata dapat mencapai £7.700 ($8.949) pada
April tahun depan - setara dengan tagihan bulanan sebesar £642, atau $746.

Pemogokan itu diperkirakan menjadi salah satu gelombang kerusuhan


industri terburuk di Inggris sejak akhir 1970-an, ketika inflasi yang merajalela
mendorong para pekerja untuk mogok.

Pemogokan berarti pemberhentian kerja secara sepihka yang dilakukan


oleh salah satu pihak, dampak dari pemogokan ini sangat merugikan bagi
perusahaan karena kerugian yang ditanggung perusahaan terlalu. Hubungan
pemogokan kerja ini dengan etika profesi adalah tenaga kerja tidak dapat
berkerja dengan maksimal karena mereka mengetahui nominal upah yang
diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan hidup mereka ,maka turunnya kualitas
kerja bagi perusahaan yang dapat merugikan bagi perusahaan itu sendiri

Didalam masalah ini peran perusahaan dalam melakukan pembagian


upah kerja yang sesuai dan juga peran pemerintah dalam upaya pencegahan
inflansi sangat dibutuhkan agar tenaga kerja dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya sesuai dengan standar kehidupan, dan diharapkan pemerintah dan
perusahaan dapat mencegah masalah ini dengan melakukan kerja sama untuk
melakukan perumusan upah yang sesuai dengan UMR yang ada di daerah
tersebut.
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Tenaga kerja memberikan dedikasi yang tinggi terhadap perusahaan, kinerja


perusahaan akan terlihat jelas dari bagaimana tenaga kerja dalam perusahaan tersebut
melakukan sebuah perkerjaan dengan baik. seorang tenaga kerja hendaknya memiliki
sikap-sikap yang baik dalam beretika dalam perusahaan tersebut, salah satu etika yang
di jelaskan adalah keprofesionalan tenaga kerja, memiliki sikap profesional menjadi
keharusan bagi seorang tenaga kerja. Dimana karyawan yang memiliki sikap
profesional dapat memposisikan dirinya agar mampu memahami tugas dan tanggung
jawabnya, hubungan dan relasi, serta fokus dan konsisten terhadap urusan
pekerjaannya. Selain itu dalam dunia kerja sikap profesional menjadi hal penting
karena akan berdampak positif bagi perusahaan maupun karyawan. Di dalam sebuah
peruhasaan penerapan etika sebagai tenaga kerja sangatlah penting dalam menciptakan
hubungan yang baik antar kelompok di dalam sebuah perusahaan, akan tetapi, jika
penerapan ini tidak disikapi dengan baik dan benar maka hubungan antar kelompok ini
menjadi masalah utama dalam penerapan etika di perusahaan, dalam dunia bisnis etika
merupakan suatu ciri khas perusahaan, penerapan etika bisnis merupakam hal yang
harus ada dalam setiap perusahaan

2. SARAN

Dari penulisan makalah ini, penulis menyarankan agar kita harus selalu
menerapkan kode etik baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di lingkungan
tempat berkerja, kemudian, untuk kedepannya tugas dalam membuat makalah ini
sangat dianjurkan untuk dilanjutkan karena bisa menambah wawasan mahasiswa
tentang pengetahuan dan penerapan etika dalam berprofesi. Selain itu, makalah ini
diharapkan dapat membantu pembaca untuk menerapkan lebih dalam etika berprofesi
dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.tokopedia.com/blog/pengertian-etika-profesi-krj/?
utm_source=google&utm_medium=organic

https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/pengertian-etika-profesi/

https://smartpresence.id/blog/pekerjaan/contoh-sikap-profesional-dalam-perusahaan

https://www.halodoc.com/artikel/begini-cara-menjadi-rekan-kerja-yang-baik

https://www.kitalulus.com/seputar-kerja/pentingnya-attitude-dunia-
kerja#:~:text=Attitude%20dunia%20kerja%20juga%20bisa,semua%20objek
%20yang%20terkait%20dengannya.

https://www.intipesan.com/perlunya-membangun-sikap-optimis-dalam-bekerja/

https://www.halodoc.com/artikel/begini-cara-menjadi-rekan-kerja-yang-baik

https://www.merdeka.com/jateng/disiplin-kerja-adalah-kesadaran-untuk-memenuhi-

peraturan-perusahaan-ini-tujuannya-kln.html

https://blog.skillacademy.com/etika-bisnis-adalah

https://blitarkota.go.id/id/berita/pelanggaran-disiplin-pegawai-alami-
peningkatan

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220902100337-92-842297/155-ribu-pekerja
di-inggris-mogok-tuntut-gaji-lebih-tinggi.

Anda mungkin juga menyukai