Anda di halaman 1dari 4

KOMUNIKASI TERAPETIK

TENTANG SAKIT GIGI (GINGIVA POLIP)

Pasien : Assalamualaikum warakhmatullahiwabarakatuh,

Perawat : Waalaikumussalam warakhmatullahiwabarakatuh. silahkan masuk (dengan ekspresi wajah


tersenyum sembari mempersilahkan untuk masuk), (mempersilahkan duduk) Silahkan duduk dulu kakak.

Pasien : oh iya,baik buk

Perawat : gimana kabarnya kak,baik?

Pasien : Alhamdulillah baik (sembari dengan senyum)

Perawat : sudah makan siang?

Pasien : alhamdulullah sudah buk

Perawat : (tersenyum) sebelumnya maaf sekarang saya mau mendata identitas kakak dulu ya. nama
kakak siapa?

Pasien : cut nisaul rafika

Perawat: apakah bisa saya panggil kakak fika saja

Pasien : boleh aja buk

Perawat : Tempat tanggal lahir sama alamatnya dimana kak?

Pasien : jeunieb, 25 April 1998,

Perawat : Pekerjaanya kak?

Pasien : Saya masih mahasiswa di almuslim jurusan bahasa Indonesia Tingkat 3

Perawat : Sama golongan darahnya apa kak ?

Pasien : golongan darah saya B

Perawat : apakah ada alergi terhadap obat kakak ?

Pasien : tidak buk

Perawat : kak fika keluhan apa yang rasakan kakak ?

Pasien : sakit nya gigi geraham yang tengah ni,tapi sesekali sakitnya bagaimana y, kira-kira kenapa
ya,tros pernah keluar darah pas lagi sikat gigi
Perawat : Oh biar saya periksa dulu ya kak , tapi sebelum saya periksa sebaiknya duduk dulu di kursi Gigi,
silahkan teh (menunjuk ke arah dental unit)

Pasien : (duduk dikursi)

Perawat : (memakai mesker, handscoon dan menyiapkan alat empat serangkai )

Perawat : kak bisa buka mulut nya sebentar biar saya periksa ?

Pasien : (membuka mulutnya )

Perawat : saya periksa dengan kaca mulut ya kak,oh iya ini kacanya kalau mau lihat Giginya
(memberikan kaca kepada pasien dan mulai memeriksa kondisi Gigi pasien) oh yang ini ya
kak,yang gingivanya sudah naik ya,sudah jadi gingiva polip (menunjukkan Gigi 47
menggunakan tangan)

Pasien : (melihat ke kaca dan kemudian mengangguk) Oh iya buk

Perawat :oh ya sebelumnya saya akan jelaskan bagaimana cara tandai gingival polip itu warnanya sama
dengan jaringan sekitar,permukaannya rata,biasanya pada gigi vital(proksimal) atau non vital
(furkasi),berasal dari gingival,dan kvasitas dapat kelas I atau II

Perawat : kak saya ingin periksa lebih lanjut lagi ya dengan memakai sonde

Pasien : iya buk

Perawat : apakah kakak terasa sakit ?

Pasien : sakit buk

Perawat : kak,,,saya tidak bisa langsung ambil tindakan untuk di cabut gigi karna gigi kakak terasa sakit

Pasien : kenapa buk?

Perawat : kalau saya langsung ambil tindakan kakak nanti akan berakibat sakit dan merakibatkan
fatal,jadi saya berikan obat dulu antibiotic dulu y,hari ini kan senin berarti senin depan baru
kakak balek lagi ke klinik ya kak ….

Pasien : oh iya buk,saya mau nanyak, apakah cara pengobatan nya selain di cabut ya?

Perawat : • Pulpotomi, yaitu pengangkatan pulpa tanpa mengangkat bagian akar. Prosedur ini
dilakukan bila polip tidak memengaruhi pulpa di dekat akar gigi.
• Perawatan saluran akar gigi bila pertumbuhan akar gigi tidak matang.
• pencabutan gigi dan akar gigi., Bagi pasien yang menjalani pencabuta gigi, jangan
menggunakan bagian mulut yang baru saja dicabut untuk mengunyah makanan. perawat
akan meresepkan obat antibiotik dan obat antinyeri, serta menyarankan pasien berkumur
setiap hari selama seminggu setelah dilakukan pencabutan. Obat kumur yang digunakan
adalah yang mengandung chlorhexidine.
Pasien : apakah untuk melakukan pencegahan bagaimana buk ?

Perawat : adalah dengan menjaga kesehatan mulut dan gigi. Caranya antara lain adalah dengan:

• Menyikat gigi dua kali sehari.


• Membersihkan sisa makanan di sela-sela gigi menggunakan benang gigi.
• Berkumur dengan obat kumur antiseptik untuk mencegah timbulnya plak.
• Memeriksakan gigi secara rutin ke dokter gigi.
Pasien : baik buk,,,terima kasih banyak atas pengetahuan nya buk,,ya sudah berati saya permisi dulu ya
buk.. ( dengan senyuman manis )

Perawat : (membalas dengan senyuman yang ramah) baik kak..

Pasien :Assalamualaikum buk..

Perawat :waalaikumussalam

Anda mungkin juga menyukai