Anda di halaman 1dari 3

Kesalahan Berbahasa Indonesia di Masyarakat Umum

Ketidaktepatan Penggunaan Ejaan melalui Survei Kuisioner Online

Penggunaan bahasa yang biasa digunakan dalam penulisan terkadang tidak


menggunakan bahasa dan ejaan yang tepat. Berdasarkan etimologi, kata ejaan berasal dari
kata eja, yang berarti melafalkan huruf-huruf atau lambang bunyi bahasa. Ejaan
adalah pedoman umum yang meliputi tuntunan pemakaian huruf, penulisan kata,
pemakaian tanda baca, dan penulisan unsur serapan, Markhamah, dkk. (2020).
Esai ini mengkaji aspek kesalahan penggunaan ejaan, penyajian diagram batang disertai
penjelasan tingkat kesalahan penggunaan ejaan, dan penyebab dengan alternatif
penyelesaian terjadinya kesalahaan berbahasa tersebut. Sedangkan tujuan dari esai ini
dibuat yaitu untuk mengetahui kesalahan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia pada
masyarakat umum.

ASPEK PENILAIAN
Pada uraian ini memaparkan mengenai aspek penilaian kesalahan penggunaan ejaan
pada empat indikator. Adapun indikator tersebut meliputi penggunaan kata depan
(preposisi), huruf kapital, penulisan angka, dan gabungan kata. Indikator ini dipilih penulis
karena seringkali dalam kehidupan sehari-hari menjumpai kesalahan penggunaan ejaan
pada indikator tersebut.

No Jenis Ejaan Aspek Penilaian


1 Preposisi Preposisi sebagai kata depan (di, ke, pada)
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setelah petikan
2 Huruf Kapital
langsung.
3 Huruf Miring Huruf miring untuk menuliskan judul buku.
Gabungan Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis
4
Kata serangkai.
Tabel 1. Aspek Penilaian

METODE
Metode pengujian menggunakan survei melalui kuisioner yang diakses dari platform
online surveimonkey.com. Platform ini dipilih karena memiliki fitur yang lengkap daripada
platform lainnya juga mudahnya pengaksesan dalam menggunakan web ini. Kuisioner
tersebut seperti kuis yaitu berisi pertanyaan-pertanyaan dengan pilihan benar atau salah
terkait kesesuaian penggunaan kaidah kebahasaaan terkait empat indikator tersebut.
Sedangkan untuk peserta terdapat 40 orang yang terdiri dari teman mahasiswa, teman di
lingkungan rumah, dan teman media sosial.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan survei melalui kuisioner online yang dituangkan melalui Gambar 1, dapat
dinyatakan bahwa persentase kesalahan ejaan pada masyarakat dibedakan menjadi empat,
yaitu: (1) kesalahan preposisi (55%), (2) huruf kapital (2%), (3) huruf miring (62,5%), (4)
gabungan kata (6%). Adapun link yang dibagikan kepada peserta yaitu
www.surveymonkey.com/r/JSJMGTJ.
a. Preposisi
Pada gambar menunjukkan bahwa terdapat 18 orang menjawab benar, sedangkan
sisanya menjawab salah. Hal tersebut menunjukkan bahwa lebih dari separuh
masyarakat masih kesulitan dalam menggunakan preposisi saat berbahasa Indonesia.
b. Huruf Kapital
Pemahaman masyarakat terkait penggunaan huruf kapital tergolong tinggi. Yaitu
sebanyak 32 peserta menjawab benar, sedangkan sisanya menjawab salah.
c. Huruf Miring
Sebanyak 25 dari 40 menunjukkan jawaban yang benar. Sehingga menandakan bahwa
5/8 peserta paham dengan penggunaan kaidah pada indikator itu.
d. Gabungan Kata
Kedudukan angka merah sedikit tinggi tetapi tidak menunjukkan selisih yang signifikan.
Sepatuh masyarakat sudah paham terkait penggunaan ejaan gabungan kata.

Gambar 1.1 Grafik Tingkat Pemahaman Masyarakat tekait EBI

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan huruf kapital pada
masyarakat sudah baik, sedangkan penggunaan huruf miring, huruf kapital, dan gabungan
masih kurang. Setyawati (2010: 16) menyatakan bahwa salah satu penyebab kesalahan
berbahasa adalah pemakai bahasa yang kurang memahami kaidah bahasa yang dipakainya.
Sehingga, masyarakat perlu mempelajari lagi penggunaan ejaan yang sesuai dengan Ejaan
Bahasa Indonesia. Di samping itu, perlunya kehati-hatian dan ketelitian saat mengerjakan.
DAFTAR PUSTAKA
Markhamah, Sufanti, M., Sabardila, A., & Winarni, S. (2020). Pembelajaran Ejaan Di Sekolah
Dasar: Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikur Tingkat Tinggi (1st ed.). Muhammadiyah
University Press.

Setyawati, N. (2010). Analisis Kesalahan Berbahasa: Teori dan Praktik. Surakarta: Yuma
Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai