34
Gambar 28 Pengelompokan warna
1) Warna primer yaitu disebut juga dengan warna dasar atau pokok karena
warna ini tidak diperoleh dari percampuran warna lain. Warna primer
terdiri dari warna merah, biru dan kuning
2) Warna sekunder yaitu hasil percampuran dua warna primer. Warna
sekunder terdiri atas warna orange yang merupakan percampuran dari
warna kuning dan merah, hijau percampuran warna kuning dan biru,
warna ungu atau violet adalah percampuran dari warna merah dan biru.
3) Warna tertier yairu warna yang terbentuk oleh percampuran dua warna
sekunder. Warna tertier ada tiga yaitu: tertier merah, tertier biru, dan
tertier kuning.
4) Warna kuarter adalah warna yang dihasilkan oleh dua warna tersier.
Warna kuarter ada tiga yaitu: warna kuarter hijau, kuarter orange dan
kuarter ungu.
a) Warna kuarter hijau terjadi karena percampuran tersier biru dan tersier
kuning
35
b) Warna kuarter orange terjadi karena percampuran warna tersier merah
dan tersier kuning.
c) Warna kuarter ungu terjadi percampuran warna tersier merah dan
tersier biru.
5) Warna intermediet adalah warna yang diperoleh dengan dua cara, yaitu
percampuran warna primer dengan wana sekunder yang berdekatan dalam
lingkaran warna, dan percampuran dua warna primer dengan
perbandingan 2 : 1
6) Warna asli adalah warna primer dan warna sekunder yang belum dicampur
warna putih atau hitam
7) warna netral adalah warna yang tidak ada huhungannya dengan warna
terang. Yang termasuk warna netral adalah: hitam, putih, abu-abu dan
coklat.
36
a. Kombinasi warna monokromatis yaitu perpaduan dari satu warna
tetapi berbeda tingkatannya misal biru muda dan biru tua
37
c. Kombinasi warna split komplementer atau kombinasi segitiga,
terdiri dari tiga warna yang jaraknya sama di dalam lingkaran warna
contohnya: merah, kuning, biru atau hijau, orange, ungu.
38
Permukaan bahan yang bisa diraba dan dilihat yaitu bahan yang kaku. Dari
sekian banyak bahan tersebut dalam mendisain busana dibagi dalam tujuh
dikelompokkan yaitu:
39
Gambar 33. Bahan tembus
b. Bahan berkilau antara lain: sutera,terang
satin,beledu, lame
Cara pembuatannya diawali dengan:
1) Membuat sketsa
2) Mewarnai bahan keseluruhan
3) Memberi warna putih untuk menunjukkan kilau
41
Gambar 36. Bahan tebal
e. Bahan berbulu antara lain, fur, flannel, kain handuk
Cara pembuatannya diawali dengan:
1) Membuat sketsa
2) Mewarnai rambut dan kulit yang tidak tertutup bahan
3) Memberi warna bahan, dibiarkan sampai kering
4) Memberi kesan berbulu pada permukaan dengan diberi goresan halus
kesegala arah dengan warna yang lebih tua atau berbeda dari busana
42
Gambar 37: Bahan berbulu
43
Gambar 38. Bahan berlubang
44
Gambar 39: Bahan bermotif
45
warna, mudah untuk dibersihkan Berikut ini pemilihan bahan busana untuk
beberapa kesempatan:
a. Busana rumah
Sesuai dengan fungsi busana busana rumah yaitu untuk bekerja di rumah
maka bahan yang sesuai adalah bahan katun dengan desain yang
sederhana tetapi tetap pantas untuk menerima tamu. Berikut ini desain
busana rumah dengan menggunakan bahan bermotif dengan warna cerah:
46
b. Busana kerja
Jenis pekerjaan seperti di kantor memerlukan pakaian yang kelihatan rapi
maka bahan yang sesuai adalah bahan untuk busana model tailored. Untuk
itu bahan yang dapat dipilih bahan yang tebal dan bahan yang tipis untuk
variasi. Berikut ini disain busana kerja dengan menggunakan bahan tebal
dengan kombinasi warna monocromatis:
47
3. Busana olah raga.
Pemilihan bahan busana yang sesuai untuk olah raga biasanya untuk
bagian atas menggunakan bahan yang stretch, baik yang bermotif maupun
polos dan bagian bawah bisa juga menggunakan bahan yang tebal seperti
olah raga golf. Berikut ini disain busana olah raga ski dan tenis dengan
bahan stretch dan berbulu:
Gambar 42. Busana Olahraga bahan strech dan berbulu menggunakan warna
primer
48
4. Busana rekreasi
Busana rekreasi dapat menggunakan berbagai bahan sesuai tujuannya.
Dapat menggunakan bahan tebal klu ke pantai atau ke gunung. Dapat juga
menggunakan bahan yang tipis apabila akan melihat film, konser maupun
jalan-jalan ke mall. Berikut ini disain busana rekreasi dengan bahan katun
bermotif dengan warna lembut :
49
5. Busana pesta.
Pemilihan bahan untuk busana pesta lebih istimewa dibanding dengan
kesempatan yang lain. Di samping itu juga ada perbedaan antara pesta
pagi, sore dan malam hari. Busana pesta pagi dapat menggunakan bahan
yang mewah tetapi dengan warna yang lebih lembut, pada sore hari warna
lebih cerah dan pada malam hari menggunakan bahan berkilau dan
cenderung agak berat seperti beledu dengan hiasan yang mewah. Berikut
ini desain busana pesta dengan bahan kombinasi bahan berkilau,
berlubang dan transparan:
50
Rangkuman
Warna dan bahan busana adalah komponen yang penting dan harus dipadukan
bersama untuk menghasilkan produk fashion yang baik. Kedua component
tersebut membantu membuat koleksi yang sesuai dengan suasana, dan sesuai
dengan kesempatan.
Warna adalah pantulan cahaya dari suatu benda yang ditangkap oleh mata.
Dalam dunia busana warna memiliki peranan yang sangat penting, karena
dengan adanya warna akan memperindah dari suatu skesta desain busana.
Percampuran warna dikelompokkan dalam warna sekunder, tertier, kwarter dan
intermediet. Disamping itu warna dapat dikombinasikan menjadi monocromatis,
analogus, komplementer dan split klompementer. Bahan busana secara garis
besar dikelompokkan menjadi 6 yaitu bahan tembus terang, bahan berkilau,
bahan kaku, bahan tebal, bahan berlubang dan bahan bermotif. Pemilihan bahan
busana harus disesuaikan dengan kesempatan antara lain, busana rumah, busana
kerja, busana olahraga, busana rekreasi dan busana pesta. Pemilihan bahan
busana yang tepat menjadikan nyaman dan indah untuk dilihat
Daftar Pustaka
Widarwati, Sri, 1986, Disain Busana II, Yogyakarta: FPTK IKIP Yogyakarta
51