Handbook Gizi Olahraga 2019
Handbook Gizi Olahraga 2019
GIZI OLAHRAGA
(CLINICAL SPORT NUTRITION)
TIM PENYUSUN :
TAHUN 2019
TIM PENYUSUN :
Mohon Untuk Dikoreksi bila ada kekeliruan dalam Handbook Gizi Olahraga
(Clinical Sport Nutrition) ini . Semoga Handbook Ini dapat bermanfaat.
Tim Penyusun
TTD
Klasifikasi Olahraga :
Olahraga Aerob Olahraga yang memerlukan oksigen dalam
pembentukan energinya
Contoh olahraga aerob yaitu : jalan kaki, jogging,
bersepeda, treadmill, renang, sepak bola, basket,
voli, tenis lapangan, tenis meja dll
Olahraga Anaerob Olahraga yang tidak memerlukan oksigen dalam
pembentukan energinya, biasanyadisebut strength
training
Contoh olahraga anaerob : angkat beban, push up,
sprint 400 meter
Olharaga kelenturan Olahraga fleksibilatas sendi dan mempertahankan
kelenturan otot.
Ilmu Gizi adalah ilmu yang mempelajari proses makanan sejak masuk
ke mulut sampai dicerna, dan di olah dalam suatu sistem metabolismemenjadi
zat-zat kehidupan dalam darah dan dalam sel-sel tubuh membentuk jaringan dan
organ –organ tubuh dengan fungsinya masing-masing dalam suatu sistem,
sehingga menghasilkan pertumbuhan, perkembangan , kecerdasan, dan
produktivitas sebagai syarat dicapainya derajat kesehatan yang optimal”
Jadi energi yang didapat adalah: 4 Kkal/g untuk karbohidrat, 4 Kkal/g untuk
protein, dan 9 Kkal/g untuk lemak.
Sistem penilaian energi dalam makanan ini dikemukakan oleh Dr W.O.
Atwater pada tahun 1899. Atwater membuat experimen dengan menganalisis feses 3
pemuda Amerika selama 3-8 hari. Atwater menemukan bahwa hanya 92% protein, 95%
lemak dan 99% karbohidrat yang diserap oleh tubuh. Perhitungan jumlah energy dalam
suatu bahan makanan
Menghasilkan 1 ATP
1. Kebutuhan Energi :
Menghitung/Mencari BMR
Haris BMR Laki –laki = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x usia)
bennedict BMR Wanita = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x Usia)
Catatan : nilai Mets disesuaikan dengan waktu aktifitas, jam atau menit.kalau
aktifitasnya jam, maka ambil nilai mets dalam tabel yang METs/hours,
Lean Body Mass/LBM = Total Berat Badan – (% Massa Lemak x Berat Badan)
TEE =
((BMR + SDA 10%) x Faktor Aktifitas) + Energi Faktor aktifitas
harian + Energi Faktor Pertumbuhan.
f. Rumus kebutuhan energi lainnya (dari bahan ajar Gizi Olahraga Stikes
Immanuel Bandung)
Kebutuhan Zat Gizi Makro terdiri dari Karbohidrat, Lemak & Protein
Rule of Thumbs 1
Kebutuhan Karbohidrat/hari
Aktifitas fisik sangat ringan 2-3 g x berat badan
Aktifitas fisik ringan (3-5 jam/minggu) 4-5 g x berat badan
Aktifitas fisik sedang (10 jam/minggu) 6-7 g x berat badan
Atlet profesional /elit (>20 jam/minggu 7-8 g x berat badan
Karbohidrat Loading untuk atlet endurance 7-12 g x berat badan
Kebutuhan Protein
Aktifitas fisik Ringan 0.8 g x berat badan
Latihan fisik umum 1 g x berat badan
Olahraga endurance yang sedang 1.2-1.6 g x berat badan
Clinical Sport Nutrition | 21
menjalani program latihan berat
Olahraga endurance yang sedang 2 g x berat badan
menjalani program latihan sangat berat
atau sedang kompetisi
Olahraga kekuatan yang sedang menjalani 1.2-1.7 g x berat badan
program latihan beban
Atlet Remaja 2 g x berat badan
Kebutuhan Lemak
Semua athletes 25-35 % dari kebutuhan
Catatan :% lemak by different
dari hasil (% KH + %
protein)
Sumber : Bahan Ajar FIK UNY
Rule of Thumbs 2
Kebutuhan Karbohidrat/hari
Training 5-7 g x berat badan
Endurance athletes 7-10 g x berat badan
Elite athlete (latihan 5-6 jam/hari 12 g x berat badan
Kebutuhan Protein
Endurance athletes 1.0-1.8 g x berat badan
Strength athletes 1.0-1.2 g x berat badan
Kebutuhan Lemak
Semua athletes 25-35 % dari kebutuhan
Catatan :% lemak by different
dari hasil (% KH +% protein)
Sumber : bahan ajar gizi olahraga STIKES Immanuel Bandung
Rule of Thumbs 3
Untuk Recreational Athlete/olahragawan biasa tanpa untuk kompetisi
Karbohidrat 45-55% TEE atau ( 3-5 g x Berat badan)
Protein 10-15 % TEE atau (0.8-1 g x berat badan)
Clinical Sport Nutrition | 22
Lemak 25-35% TEE atau (0.5-1.5 g x Berat badan)
Sumber : bahan ajar gizi olahraga STIKES Immanuel Bandung
Rule of Thumbs 4
Kebutuhan zat gizi makro umum
Karbohidrat 55-60 % TEE
Protein 10-15 % TEE
Lemak 10-25% TEE
Jumlah % pada setiap atlet berbeda-beda
Kebutuhan Cairan = 30 - 35 ml x BB
% kehilangan
Efeknya
cairan
2% Mengganggu performa olahraga
4% Menurunkan kapasitas kerja otot
6% Heat Exhaustion
8% Penurunan kesadaran
≥10% Gangguan sistem sirkulasi (kolaps) & Heart stroke
MINERAL
Magnesium • Metabolisme energi
Beberapa sumber bahan makanan yang mengandung • mengatur kontraksi
Magnesium : jantung dan kalsium
Makanan Berat mg • menurunkan tekanan
Tepung kedelai 100 g 245 darah
Nasi utuh 100 g 160 • menghasilkan
Barley 100 g 160 vasodilatasi dari
Dedak gandum 25 g 145- arteri koroner dan
150 perifer
Biji bunga matahri 25 g 105 • mengatur saraf
Roti gandum 100 g 80-100 depolarisasi dan
Lentil 100 g 75 transmisi
Biji gandum 25 g 60-65 • menjaga struktur
tulang dan gigi
Clinical Sport Nutrition | 34
Kacang kenari 50 g 65-90 • menjaga sensitivitas
Kacang almond 50 g 65-90 insulin
Air mineral-magnesium 225 ml 80-120 • mengurangi resiko
Bayam 100 g 60 kalsium-oksalat
• mengurangi resiko
aritmia dan angina
pectoris
• mengurangi kram
otot, kram kaki
• Mengatasi
kecemasan,
iritabilitas dan
insonmia
• Mengontrol PMS
• Mencegah
osteoporosis
Mangan • Metabolisme
Makanan yang mengandung mangan karbohidrat
Makanan Berat mg • Produksi insulin
Oatmeal 100 g 5 • Perlindungan
Tepung kedelai 100 g 4 antioksidan
Tepung gandum 100 g 3,5 • Metabolisme protein
Hazelnut 50 g 3 • Aktivasi enzim
Roti gandum 100 g 2,5 • Sintesis dari
Gandum 25 g 2,5 proteoglycans
Kacang putih 100 g 2
Buah kering (aprikot, 100 g 2
buah ara)
Kenari, almond 50 g 1
Beras 100 g 1
Teh hitam dan kopi 100 ml 1-2
Molybdenum • Antioksidan
• Melindungi dari efek
Beberapa sumber bahan makanan yang mengandung racun bahan kimia
Molybdenum : dan obat-obatan
Makanan Berat mcg • Metabolisme zat besi
Tepung kedelai 100 g 180 • Metabolisme sulfur
Kubis merah 100 g 120 dari sulfit menjadi
Kacang putih 100 g 100 sulfat(tidak beracun)
Kentang 100 g 5-85 • mengurangi resiko
Nasi utuh 100 g 80 kanker , terutama
Kacang hijau (green peas) 100 g 70 kanker esofagus
Bayam 100 g 50
Telur 1 butir 49
Kacang hijau (green beans) 100 g 43
Roti gandum utuh 100 g 31
Bibit gandum 25 g 25
Kromium • Metabolisme
karbohidrat
Makanan sumber kromium • Metabolisme lipid
Makanan Berat µg • Metabolisme protein
Lentil 100 g 70 • Pembelahan sel dan
Roti gandum 100 g 49 pertumbuhan
Molase 30 g 36 • meningkatkan aksi
Ayam 100 g 26 insulin, mengurangi
Ragi 10 g 20 postmeal kadar
glukosa, dan
membantu kontrol
gula darah
• menurunkan
trigliserida dan
meningkatkan HDL
kolesterol
• penyembuhan stres
metabolik
Selenium • Perlindungan
antioksidan
Fluorida • meningkatkan
remineralization
Makanan yang mengandung fluorida enamel gigi yang
Makanan Berat mg rusak
Air fluoride 1 liter 0,7-1,2 • Metabolisme tulang
Sarden kaleng 100 g 0,2-0,4 • Pencegahan karies
(termasuk tulang) dan Osteoporosis
Teh (diseduh 100 ml 0,01-0,42
dengan
Bebas fluoride
air)
Fluoride garam 1g 0,25
Ayam 100 g 0,06-0,1
Arginin • merangsang
pelepasan hormon-
Makanan yang mengandung arginin hormon seperti
Makanan Berat mg pertumbuhan hormon
Kacang- 100 g 3460 dari kelenjar pituitari,
kacangan insulin dari pankreas,
Kedelai 100 g 2200 dan norepinefrin dari
Hazelnuts 100 g 2030 kelenjar adrenal
Udang 100 g 1740 • merangsang produksi
Domba, filet 100 g 1400 sel darah putih
Ayam 100 g 1350 • membantu sel darah
Tuna 100 g 1250 putih kontrol fungsi,
Tepung terigu 50 g 1150 dilatasi pembuluh
Oatmeal 100 g 870 darah, dan
neurotransmission di
Telur 1 butir 450
otak
• Komponen daur urea
Clinical Sport Nutrition | 44
Kebutuhan arginin dalam sehari • Sintesis polyamine
Arginin biasanya tersedia dalam dosis 500 mg. Dosis anjuran
untuk suplementasi arginin berkisar dari 1.5 untuk 6 gr/hari
Glutamin • Metabolisme energi
• Sintesis Glutathione
Makanan yang mengandung glutamin • Konversi ke GABA
Makanan Berat mg • memperbaiki
Ham 100 g 2860 kerusakan lapisan
Keju cheddar 30 g 1600 saluran pencernaan
Daging ayam 100 g 990 • Sistem kekebalan
Susu 1 helas besar 820 tubuh
Telur 1 butir 800
Kebutuhan harian :
Metionin + sistein = 13 mg kg berat badan. Suplementasi
metionin biasanya dalam kisaran 0,5 hingga 5g dan harus
diambil dengan vitamin B6
Sistein dan Glutathione • Antioksidan dan
fungsi detoksifikasi
Anjuran harian • Sintesis dan
kisaran 500–1500mg / hari. perbaikan sel-
membran
• Sintesis leukotrien
(respon pesan
inflamasi dan
kekebalan)
• melonggarkan dan
mengencerkan lendir
yang terakumulasi
dalam bronkus
• membantu
memperlambat
bawah perubahan
penuaan
• melindungi terhadap
racun dan polutan
Clinical Sport Nutrition | 46
• memperkuat sistem
kekebalan tubuh
• melindungi dinding
lambung dari
kerusakan asam
lambung
• pencegahan katarak
Sumber Antioksidan
Kedelai Isoflavon, asam
fenolik
Teh Polifenol, catechin
Anggur merah Phenol
Rosemary, sage dan Asam carnosic, asam
bumbu lain rosmaric
Jeruk dan buah lain Bioflavonoid,
chalcones
Bawang Bioflavonoid,
kaempferol
Minyak zaitun poliphenol
Anjuran Mikronutrien :
1. Exercise
Mikronutrien Anjuran
2. Kram
Mikronutrien Anjuran
Vitamin E 200-400 mg
Kalsium 1000 mg
Magnesium 400 mg
Thiamin 25-50 mg
Niacin 25-50 mg
Asam Pantotenat 25-50 mg
5. Insonmia
Mikronutrien Anjuran
Tryptophan 1-3 g (30 menit sebelum jam
tidur)
Melatonin 1-5 mg (30-60 menit sebelum
jam tidur)
Kalsium 600 mg (30 menit sebelum jam
tidur)
6. PMS
(PreMenstruasi syndrome)
Mikronutrien Anjuran
GLA 2-4 g
Vitamin B6 50-100 mg
Magnesium 400 mg
Omega 3 1-3 g
Vitamin C 100-250 mg
Vitamin E 400 mg
7. Stres
Mikronutrien Anjuran
Zat besi 5-10 mg
Zink 10-20 mg
Clinical Sport Nutrition | 52
Thiamin 10-25 mg
Riboflavin 10-25 mg
Niasin 10-25 mg
Asam pantotenat 10-25 mg
Asam folat 0.8 mg
magnesium 400-600 mg
Vitamin B12 25-50 mcg
8. Anxiety
Mikronutrien Anjuran
Triptophan 1-3 g
magnesium 400-600 mg
Waktu
3-4 jam sebelum bertanding Makanan utama nasi+lauk pauk+
sayur+buah
2-3 jam sebelum bertanding Makanan kecil/roti/krakers
1-2 jam sebelum bertanding Makanan cair/minuman/teh
<1 jam Cairan/minuman
Rumusnya adalah :
Catatan : nilai Mets disesuaikan dengan waktu aktifitas, jam atau menit.kalau
aktifitasnya jam, maka ambil nilai mets dalam tabel yang METs/hours,
Tabel METs
Aktifitas Fisik MET MET
No
/hours /min
1 Angkat berat, Body building, berat 6 0.10
Angkat berat, Body building, Ringan atau
2 3 0.05
sedang
3 Arum jeram 5 0.08
4 Automobile, mengendarai truk 2 0.03
Zat Ergogenik didefinisikan yaitu suatu alat, prosedur atau bahan yang
dapat meningkatkan energi, kontrol energi atau efisiensi energi selama suatu
kinerja olahraga yang memberikan tambahan kemampuan yang lebih besar dari
biasa bila latihan normal.
Ergogenik ini dapat meliputi mekanik, farmakologi, fisiologi, psikologi
dan gizi. nama lain Zat ergogenik biasanya bersinonim dengan istilah :
sport nutrition, sport supplement, sport nutrition, sport drink,
performence enhacers, anabolic, weight loss aids, hydration drinks.
1. Turunan Protein
2. Turunan Lemak
a. Kafein
Kafein banyak terdapat pada kopi, teh, coklat dan koka yang
berpengaruh terhadap perangsangan otot jantung, sehingga meningkatkan
frekuensi kontraksi, merangsang susunan syaraf yang menjadikan orang
lebih siaga dan mempunyai efek vasodilatasi pada pembuluh darah perifer.
Selain itu, kafein mampu meransang mobilisasi lemak sehingga dapat
meningkatkan prestasi aerobik, melindungi lever serta mengembangkan
memori.
Clinical Sport Nutrition | 85
Konsumsi kafein berlebihan pada atlet dianggap doping apabila
konsentrasi dalam urin lebih dari 12 ug/ml (minum 15 cangkir kopi sehari,
sudah dianggap doping).
Kafein dapat memberikan peningkatan konsentrasi karena bersifat
stimulan terhadap sistem pusat syaraf, bebkemudian juga dapat
meningkatkan perfoma olahraga terutama pada olahraga endurans yang
berdurasi panjang, intensitas tinggi ataupun sedang seperti sepeda jarak jauh
atau marathon
Jumlah konsumsi kafein dalam interval 30-60 menit setelah
dikonsumsi dapat terserap secara sempurna ke dalam tubuh. Sehingga untuk
mendapatkan efek ergogenik dari kafein waktu ideal untuk mengkonsumsi
nya adalah pada 1 -2 jam sebelum olah raga dengan jumlah sebanyak 2-3 mg
per kg BB.
Karena kafein bersifat diuretik, maka atlet dianjurkan konsumsi
sebelum latihan atau pertandingan olahraga dan dianjurkan untuk
mengimbanginya dengan konsumsi air yang cukup agar terhindar dari
dehidrasi meningkatkan kinerja olahraga. Legal (level urine 12-15 mg/ml).
b. Gula
Gula adalah karbohidrat sederhana yang mudah diserap usus halus
untuk menghasilkan energi guna aktifitas fisik. Konsumsi gula yang
berlebihan (hipertonik) lebih dari 2,5 gram/100 cc menyebabkan terjadinya
shock insulin atau rebound yang mengakibatkan hipoglikemia (kadar gula
rendah atau < 50 mg %), sehingga efeknya dapat bertolak belakang
terhadap kinerja atlet dalam berlatih maupun bertanding.
d. Suplemen
Suplemen protein pada atlet dipercaya dapat meningkatkan ukuran
otot sehingga kekuatan otot akan bertambah dan dapat mengurangi lemak
tubuh. Binaragawan adalah contoh olahragawan yang sering
mengkonsumsi protein berlebih.
Sebenarnya bila asupan makanan sehari-hari sudah mencukupi
kebutuhan zat gizi atlet termasuk protein, maka suplemen protein tidak
diperlukan. Asupan protein yang berlebihan dapat memberatkan kerja
ginjal dan hati yang berpengaruh terhadap kinerja atlet.
e. Multivitamin
Penggunaan multivitamin dapat mempengaruhi prestasi atlet,
namun defisiensi vitamin dapat dicegah apabila konsumsi makanan sehari-
f. Madu
Kandungan utama madu adalah karbohidrat (79,5 gram per 100
gram). Sehingga dapat membantu meningkatkan performa atlit.
Tetapi Konsumsi madu menjelang dan pada saat pertandingan
dapat menyebabkan terjadinya hipoglikemia, sama halnya dengan efek
mengkonsumsi gula.
Arginin :
Bersifat alkali, jika dokonsumsi berlebihan akan memperburuk
lambung dan usus,Menimbulkan sakit kepala, Asam urat (gout), Sakit
perut, Tekanan darah rendah.
Clinical Sport Nutrition | 88
Aspartat :
Enzim Hati Abnormal : jika dokonsumsi jangka lama maka akan
menimbulkan risiko peradangan dan kerusakan pada sel-sel hati (enzim
transaminase aspartate dan transaminase alanine senyawa protein hati
yang penting untuk fungsi organ hati ).
Gangguan ginjal : jika dikonsumsi jangka panjang dapat memicu
penyakit ginjal, akan membebankan fungsi ginjal sehingga kerja ginjal
tidak optimal.
Asam Amino Rantai Bercabang :
Berdasarkan penelitian untuk efek dari BCAA salah satunya
meningkatkan nilai VO2max , mengkonsumsi suplemen BCAA dapat
membantu fungsi otot dan mengurangi rasa sakit pada otot akibat
latihan yang berat, efek samping buruknya belum ada penelitian.
Karnitin :
Fakta : tidak ada efek ergogenic setelah pemberian karnitin (4 gram
selama 7hari) dengan latihan anaerob intensitas tinggi hanya
meningkatkan kadar serum karnitin.
Dosis besar : diare. Riset 13 penelitian : 9 penelitian tidak ada efek
suplementasi carnitin dalam meningkatkan asam lemak , meningkatkan
V02max atau meningkatkan performance. 4 penelitian : adanya manfaat
ergogenik
Kreatin :
Perubahan konsentrasi elektrolit, Kram otot atau trains, Mual dan
muntah, Beberapa penelitian telah menunjukan peningkatan profil
Buffer :
Substansi dan metode yang terlarang dalam doping diantaranya sebagai berikut:
Jenis-jenis Dopping :
Stimulan Stimulan adalah obat yang digunakan untuk meningkatkan
aktivitas fisik dan kewaspadaan dengan meningkatkan
gerak jantung dan pernapasan serta meningkatkan fungsi
otak. Dengan berkerja pada sistem saraf pusat, stimulan
bisa merangsang tubuh baik secara mental dan fisik.
Anabolic steroid Efek samping dari senyawa ini, antara lain dapat
(AAS) menimbulkan gangguan system kardiovaskuler (jantung
dan pembuluh darah), kerusakan hati, dan perubahan
psikis. Pada usia remaja, penggunaan steroid anabolic
dapat menghentikan pertumbuhan tulang. Pada laki-laki
dapat menyebabkan ukuran testis mengecil, buah dada
membesar dan menurunkan produksi sperma. Pada
wanita dapat menyebabkan maskulinisasi (seperti
pertumbuhan kumis, pembesaran suara, dll), timbulnya
jerawat, kebotakan, serta gangguan pada fungsi indung
telur dan siklus menstruasi.
Senyawa dengan Efek samping yang mungkin timbul berupa rasa panas
aktivitas anti- pada tubuh (hot flushes), gangguan fungsi pencernaan,
oestrogenic retensi cairan dan thrombosis vena (gangguan
pembekuan darah pada pembuluh vena)
Glucocorticosteroid Efek akibat pemakaian secara umum, meliputi retensi
cairan, hiperglikemik, perubahan mood, infeksi sistemi
(akibat penurunan daya imun) dan gangguan pada
jaringan otot dan tulang (contoh: osteoporosis,
mengendurnya jaringan lunak dan kelemahan otot,
tulang, dan tendon).
Status Gizi
Diet singkat tidak akan memberikan efek negatif pada status gizi
karena tubuh dapat menangani asupan gizi yang rendah dalam jangka
waktu pendek.
Masalah terhadap status gizi lebih mungkin terjadi pada atlet yang
berulang kali membatasi diet mereka untuk menurunkan berat badan atau
melakukan diet dalam waktu lama.
Status biokimia kekurangan gizi terhadap atlet dapat diamati pada
atlet yang mengalami penurunan berat badan selama 3 minggu tetapi
tidak untuk mereka yang berdiet hanya dalam beberapa hari.
Diet jangka panjang dapat menurunkan serum pre-albumin serum,
indikator status protein. perlu Melakukan konseling pada atlet unuk
memilih diet padat gizi dengan zat gizi mikro dan protein yang cukup
unuk mengurangi defisiensi gizi.
Tulang
Performa
Pada atlet dengan penurunan berat badan akut sekitar 5% dari berat
badan menurut beberapa penelitian dapat menurangi performa pada atlet,
khususnya dalam intensitas tinggi yang berulang.
Dehidrasi
Karena metode ini dilarang oleh NCAA untuk pegulat dan beberapa
pegulat asosiasi sekolah menengah, tidak etis untuk merekomendasikan
metode ini untuk membentuk berat badan.
Namun bagi atlet yang dimana cabang olahraga yang tidak memiliki
kebijakan mengenai metode dehidrasi dan memiliki niat untuk
menunggunakan metode ini, harus memiliki waktu 24 jam untuk masa
pemulihan dari metode ini.
Penggunaan metode ini pun diberi peringatan untuk tidak kehilangan
lebih dari 2% BM (berat badan) karena dapat mengganggu berbagai hal
seperti performa, toleransi terhadap panas, dan kemampuan untuk
rehidrasi mungkin dapat terganggu dengan tingkat dehidrasi yang lebih
besar.
Diet
Penurunan berat badan yang bertahap lebih unggul untuk pemeliharaan
atau peningkatan kinerja, tetapi tidak mempengaruhi komposisi tubuh.
Gunakan 60-70% sebagai banyaknya karbohidrat dalam kebutuhan energi
dalam proses penurunan berat badan
Protein 1,2 gr/kg BB
Lemak < 20%
Clinical Sport Nutrition | 99
Chapter : 13
Gangguan Makan Pada Atlet
Dalam beberapa olahraga, fisik dan massa tubuh yang rendah dinilai
penting dan memiliki kinerja yang optimal sehingga memunculkan pemikiran
jika atlet yang memiliki tubuh kurus akan menang.
Tekanan seperti ini membuat atlet rentan terhadap perilaku makan yang
tidak teratur dan mungkin pada akhirnya berkembang kelainan makan secara
klinis. Tidak hanya wanita, pria pun mengalami hal yang sama meskipun
perkiraan saat ini menunjukkan bahwa 90% dari gangguan makan klinis terjadi
pada perempuan.
Berikut beberapa faktor resiko yang mempengaruhi gangguan makan pada atlet
Faktor Psikososial
Saat seorang atlet merasa kewalahan atau merasa diluar kendali akibat
cedera, khususnya performa yang buruk atau tuntutan pelatih yang berlebihan.
Karena kondidi keluarga yang disfungsional (dimana dalam suatu keluarga
terdapat banyak konflik, perilaku buruk dan pelecehan antar keluarga), atlet
mungkin tidak pernash mengembangkan coping skills (kemampuan mengatasi
masalah) dan akhirnya berkonstrasi pada sesuatu yang dapat dikelola, seperti
berat badan.
Konsekuensi Kesehatan
Identifikasi
Menjaga kesehatan dan mental atlet adalah tujuan pertama dalam perawatan.
Dibutuhkan kolaborasi berbagai multidiplin profesi dalam melaksanakan hal ini.
Setiap anggota tim harus memiliki peran spesifik:
Sebagian besar penuruna berat badan disebakan oleh hilangnya jaringan otot
Pelatihan yang tidak efektif tidak dapat dilakukan karena mengakibatkan
menurunnya tingkat jaringan tubuh
Asupan karbohidrat yang cukup sangat penting untuk glikogen otot, asupan
yang tidak asekuat pun akan menurunkan efektivitas latihan
Asupan yang rendah dapat menurukan laju energy basal (BMR) dan
Clinical Sport Nutrition | 105
menurunkan massa otot
Gangguan makan dapt memicu amenorrhea dan resiko penurunan massa tulang
dan stress fraktur
Dehidrasi karena penggunaan obat pencahar, diuretic, dan pematasan caoran
secara berlebihan dapat mengganggu performa
Membatasi asupan makan dari berbagai makanan dapat menyebabkan
kekurangan gizi, mempengaruhi kesehatan juga performa
Komplikasi medis dari gangguan makan dapat berakibat fatal
Dietitian perlu menjelaskan mengenai manfaat zat gizi dari setiap makanan
yang direkomendasikan untuk dikonsumsi atlet, karena fobia secara irrasional
mungkin saja ada
Komplikasi medis mengenai gangguan makan sangat penting untuk dijelaskan
N
Penyakit Definisi Penyebab Pengaturan Gizi
o
1 Sport Terjadinya 1. Ekskresi yang berlebihan 1. Menambah variasi
Anemia kerusakan sel-sel melalui keringat pada makanan yang
darah akibat dari keadaan tertentu dan mengandung zat gizi
latihan berat yang haid. penghasil sel darah
pada umumnya 2. Kebutuhan Fe yang baik hewani maupun
menyebabkan meningkat karena nabati.
kehilangan zat besi kerusakan sel darah 2. Menambah bahan
(Fe). merah. makanan yang
3. Defisiensi zat-zat gizi mengadung zat-zat
sehingga kadar pembentuk darah. Seperti yang membantu
hemoglobin (Hb) protein, vitamin B12, penyerapan zat besi
menurun di bawah asam folat dan zat besi, seperti vitamin C,
12 gr % untuk karena nafsu makan buah-buahan dan
wanita berkurang maupun protein hewani.
dan 13 gr % untuk program penurunan BB. 3. Mengurangi bahan
pria. 4. Reaksi faali akibat makanan yang
latihan ketahanan fisik mengandung zat-zat
yang berat sehingga yang dapat
menimbulkan hemodilusi menghambat
1. Penilaian status
anemia dengan
pemeriksaan
laboratorium darah;
hemoglobin, feritin,
trasferin.
2. Bila dianggap perlu
dapat diberi
suplemen zat besi
dan vitamin C.
2. Gastritis Peradangan pada 1. kebiasaan minum 1. Pada keadaan akut,
lapisan mukosa alkohol, lambung
lambung 2. alergi terhadap makanan diistirahatkan tanpa
tertentu, makan selama 24-48
3. keracunan makanan, jam, hanya diberi
4. virus, minuman agak dingin
5. obat-obatan seperti dan tidak boleh diberi
aspirin, minuman panas.
6. stress 2. Secara bertahap dapat
7. kebiasan makan tidak diberi makanan saring
teratur (sering dijumpai misalnya bubur saring,
pada atlet yang berusaha dan berangsur-angsur
untuk menjaga BB makanan lunak
misalnya pesenam, kemudian diberi
penari balet, pelari, dsb) makanan biasa.
3. Makanan yang
diberikan mudah
dicerna misalnya
2. Membatasi asupan
garam
3. Cukup asupan protein
4. Memperbaiki kelainan
perilaku makan (bila
Lemak
Energi Protein omega 6 omega 3 Karbohidrat Serat Air
Kelompok Umur Total
(kkal) (g) (g) (g) (g) (g) (ml)
(g)
0-6 bulan 550 12 34 4.4 0.5 58 0 0
7-11 bulan 725 18 36 4.4 0.5 82 10 800
1-3 tahun 1125 26 44 7 0.7 155 16 1200
4-6 tahun 1600 35 62 10 0.9 220 22 1500
7-9 tahun 1850 49 72 10 0.9 254 26 1900
Laki-laki
10-12 tahun 2100 56 70 12 1.2 289 30 1800
13-15 tahun 2475 72 83 16 1.6 340 35 2000
16-18 tahun 2675 66 89 16 1.6 368 37 2200
19-29 tahun 2725 62 91 17 1.6 375 38 2500
30-49 tahun 2625 65 73 17 1.6 394 38 2600
50-64 tahun 2325 65 65 14 1.6 349 33 2600
65-80 tahun 1900 62 53 14 1.6 309 27 1900
> 80 tahun 1525 60 42 14 1.6 248 22 1600
Perempuan
10-12 tahun 2000 60 67 10 1 275 28 1800
13-15 tahun 2125 69 71 11 1.1 292 30 2000
16-18 tahun 2125 59 71 11 1.1 292 30 2100
19-29 tahun 2250 56 75 12 1.1 309 32 2300
30-49 tahun 2150 57 60 12 1.1 323 30 2300
50-64 tahun 1900 57 53 11 1.1 285 28 2300
65-80 tahun 1550 56 43 11 1.1 252 22 1600
> 80 tahun 1425 55 40 11 1.1 232 20 1500
Hamil (+)
trisemester 1 +180 +20 +6 +2 +0.3 +25 +3 +300
trisemester 2 +300 +20 +10 +2 +0.3 +40 +4 +300
trisemester 3 +300 +20 +10 +2 +0.3 +40 +4 +300
Menyusui
6 bulan pertama +330 +20 +11 +2 +0.2 +45 +5 +800
6 bulan kedua +400 +20 +13 +2 +0.2 +55 +6 +650
GOLONGAN I
BAHAN MAKANAN SUMBER KARBOHIDRAT
GOLONGAN II
BAHAN MAKANAN SUMBER PROTEIN HEWANI
GOLONGAN III
BAHAN MAKANAN SUMBER PROTEIN NABATI
1 Satuan Penukar = 75 Kalori, 5 g Protein, 3 g Lemak dan 7 g Kh
Bahan Makanan Berat URT Ket.
Kacang hijau 20 g 2 sdm S++
Kacang kedele 25 g 2 ½ sdm S+
Kacang merah 20 g 2 sdm S+
Kacang tanah 15 g 2 sdm S+ Tj+
Kacang tolo 20 g 2 sdm
Keju kacang tanah 15 g 2 sdm Tj+
Oncom 40 g 2 ptg kcl S++
Tahu 110 g 1 biji bsr
GOLONGAN IV SAYURAN
Sayuran A
Bebas dimakan, kandungan kalorinya dapat diabaikan
Bahan Makanan Ket. Bahan Makanan Ket.
+
Gambas/ Oyong S Lettuce S+
Jamur kuping S++ Slada air S+
Ketimun S+ K+ Slada S+ K+
Lobak S++ Tomat
Labu air Baligo
Sayuran B
1 Satuan Penukar (100 g) = 25 Kalori, 1 g Protein dan 5 g Kh
Bahan Makanan Ket. Bahan Makanan Ket.
Bayam K+ Kangkung S+
Bit K+ Kucai S+
Buncis S++ Kacang panjang S+
Brokoli S+ Kecipir
Caisim S++ Labu siam
++
Daun Pakis S Labu waluh K+
Daun kemangi S+ Pare S++
Genjer Pepaya Muda S+
Jagung muda S+ Rebung S+K+
Jantung pisang S+ Sawi S+
Kol S+K+ Toge kacang hijau S+K+
Sayuran C
1 Satuan Penukar (100 g) = 50 Kalori, 3 g Protein dan 10 g Kh
Bahan Makanan Ket. Bahan Makanan Ket.
Bayam merah S+K+ Kacang kapri S+
Daun katuk S++ Kluwih Ka+
Daun melinjo S++ Melinjo
+
Daun pepaya K Nangka muda S+
Daun singkong S+ K+ Toge kcng kedelai
GOLONGAN VI SUSU
Susu Tanpa Lemak
1 Satuan Penukar = 75 Kalori, 7 g Protein, dan 10 g Kh
Attele, J.D., Wua, J.A., & Yuan, C.S. (1999) "Ginseng pharmacology, multiple
constituens and multiple actions". Biochem Pharmacol (58): 1685-93.
Gillis, C.N. (1997) "Panax ginseng pharmacology: a nitric oxide link?" Biochem
Pharmacol, 54:1-8.
www.staffnew.uny.ac.id/upload/132308480/pendidikan/5.MK+Gizi+OR+Miner
al.pdf. diakses pada hari kamis 14-03-2019 di Bandung
Nama :
Suratman Abdillah Fajar., AMG
Email/WA :
Suratmanafajar13@gmail.com
WA : 081223859657
TTL :
Sumedang, 13 juli 1992
Pendidikan :
Lulusan D3 Gizi Poltekkes Kemenkes Bandung tahun 2013
Pengalaman Kerja :
PT Frisian flag Cabang Bandung
ACS RS Siloam Karawaci Tanggerang
PRIMKOPKAM RS Krakatau Medika Cilegon
RS Muhammadiyah Bandung (2015 s.d sekarang).
Pengalaman Organisasi :
Nama :
Aidha Sofyani Kusdarwati ., AMG
Email/WA :
aidha.sofyan@yahoo.com
WA : 081224509933
TTL :
Bogor, 24 Agustus 1988
Pendidikan :
Lulusan D3 Gizi Poltekkes Depkes Bandung tahun 2009
Pengalaman Kerja :
RSIA Mutiara Bunda Tangerang
PT. Graha Wisata Kencana
RSUD Kota Bandung (2014 s.d. sekarang)
Pengalaman Pekerjaan :
- Asisten peneliti Hibah Penelitian Unggulan Risbankes
Poltekkes Bandung dalam penelitian “Pengembangan Model
Intervensi Terintegrasi Sebagai Upaya Pencegahan Sindroma
Metabolik pada Kegemukan Anak Sekolah di Pedesaan dan
Perkotaan (Dikaji Dari AspekIntervensi Diet, Perilaku,
AktivitasFisik”) (2017)
- Ahli Gizi Rumah Sakit Umum Siloam Lippo Karawaci (2018
s.d sekarang)
Pengalaman Kerja :
Pengalaman organisasi :
Founding Father Komunitas Fokus
PERSAGI CIMAHI
PERSAGI KBB
EO (Event Organizer) YAYASAN
Founding Father BIMBEL FOKUS CIJERAH
Pengalaman Kerja:
CV Setia Boga
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) Bandung
Organisasi:
Persatuan Ahli Gizi Indonesia