Anda di halaman 1dari 6

Disusun oleh: MONIKSA AGUSTIN (1813211017)

Dosen pemimbing: H. DEZZI ILHAM, M. Biomed

i
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan buku ini
guna memenuhi tugas untuk mata kuliah gizi olahraga.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan buku ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga masalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari bahwa buku ini jauh dari kesempurnaan dikarenakan terbatasnya n
pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk
saran serta masukan bahkan kritikan yang membangun dari berbagai pihak. Akhirya
kami berharap semoga buku ini dapat memberik manfaat bagi pembaca.

Padang, Januari 2021

ii
DAFTAR ISI

BAB XV

MEMPERSIAPKAN PENYELENGGARAAN MENU MAKANAN ATLET

A. Contoh kasus
B. Menu mkanan
C. pembahasan

iii
BAB XV

A. contoh kasus gizi pada atlet

basten adalah seorang atlet bulutangkis dengan usia 18 tahun, bBB 56 kg TB 160 cm untuk
menjaga stamina ia berlatih berlari dengan kecepatan 4,5 menit/km selama 30 menit 4 kali
seminggu, ia berlatih bulu tangkis selama 60 menit, aktivitas di luarnya olahraga adalah
sedang, berapa kebutuhan energi per hari dan menu sekalian ke daftar belanja dengan
anggaran Rp35.000

Penyelesaian

pengkajian data

a. data subjektif:
 pelajar SMA, Putra, pemain bulutangkis.
 aktivitas di luar olahraga sedang.
 tidak ada pantangan dalam pola makan.
b. Data objektif:
 berusia 18 tahun
 BB 56 kg
 TB 160 cm
 Lari 4,5 menit/km selama 4 kali seminggu
 latihan bulu tangkis selama 60 menit, 4 kali seminggu

1
B. menu makanan

Waktu menu bahan Berat Energ Protein Lemak Kh


(kg) i (kal) (gr) (gr) (gr)
Siang Nasi goreng Beras giling 75 270 5.1 0.53 59.18
Ikan bakar saos Ikan segar 50 56.5 8.5 2.25 0
tahu 50 34 3.9 2.3 0.8
kecap 5 2.3 0.29 0.29 0.45
Daging sapi 50 103.5 9.4 7 0
Kentang 25 20.75 0.5 0.025 4.775
Minyak 50 61 1.0 5.0 3.8
kelapa
apel 5 43.5 0.05 4.9 0

Sub total 635,0 28,965 22,375 80,18


5

Waktu menu Bahan Berat Energ Protein Lemak Kh


(kg) i (kal) (gr) (gr) (gr)
Snack Jus alpukat alpukat 100 85 5.1 0.53 59.18
sore
pizza SKM 10 33.6 0.9 6.5 77,3
Labu kuning 100 365 0.82 1 16
Tepung terigu 100 365 8.9 1.3 77.3
Saos tomat 15 14.7 0.3 0.06 3.68
Telur ayam 50 81 6.4 5.75 0.35
keju 5 16.3 1,14 1.015 0.655
Minyak kelapa 5 43.5 0.05 4.9 0
Bawang bombay 10 6.8 0.21 0.03 1.5

Sub total 645.9 18.72 20.555 96.73

C. Pembahasan

Makanan untuk seorang atlet harus mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan untuk
mengganti zat gizi dalam tubuh yang berkurang. akibat digunakan zat gizi tersebut untuk
aktivitas olahraga. menu untuk seorang atlet mengandung semua zat gizi yang diperlukan
yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air menu untuk atlet berdasarkan
jumlah kebutuhan energi dan komposisi penghasilan energi yang seimbang.

2
Gizi bagi para atlet merupakan komponen yang penting untuk menjaga potensi para atlet
secara maksimal dan mengurangi faktor risiko yang diakibatkan oleh aktivitas olahraga.
Prinsip-prinsip gizi yang diperlukan untuk para atlet pada saat training maupun pembentukan
performance atlet. keseimbangan energi, cairan tubuh dan nitrogen dalam tubuh penting untuk
menciptakan atlet yang berprestasi. Penyusunan menu untuk akhir terlihat belum Sesuai
dengan standar porsi untuk seorang atlet. sedangkan berdasarkan persen kebutuhan menu yang
disusun tidak seimbang komposisi zat gizi untuk kebutuhan atlet.

Makanan yang diperlukan tubuh bagi olahragawan adalah makan yang seimbang dengan
kebutuhan tubuh sesuai dengan umur dan jenis pekerjaan yang dilakukan sehari-harinya.
seorang olahragawan tidak diperbolehkan mengkonsumsi makanan terlalu pedas. secara
tradisional atlet diharuskan makan lebih banyak daging, telur, ikan, ayam dan bahan makanan
sumber protein lainnya karena menurut teori protein akan membentuk otot-otot yang
dibutuhkan atlet. Hasil penelitian mutakhir membuktikan bahwa bukan ekstra protein yang
membentuk otot melainkan latihan. latihannya intensif dia membentuk otot untuk membangun
dan memperkuat otot agar cukup energi yang dikonsumsi untuk latihan pembentukan otot
maka harus mengandung 60% karbohidrat 15% protein dan total energi. Seorang atlet
binaragawan dan pelari marathon dapat mengosumsi makanan dari hidangan yang sama.
Seorang binaragawan cenderung berotot lebih besar dari pelari karena itu ia lebih
membutuhkan lebih banyak energi.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/343234245/KASUS-ATLIT

Anda mungkin juga menyukai