Anda di halaman 1dari 5

IJTIHAD RASULULLAH TERHADAP DO’A

KESIMPULAN DARI KITAB “IJTIHAD RASULULLAH SAW”

Ini adalah gambaran lain dari beberapa ijtihad Rasulullah Saw. Makna kuat yang
terkandung dalam lafadz “Doa” adalah Ibadah. Dan gambaran lain atas konteks doa di atas
adalah ketika menimpa atas kaum kafir dan kaum mu’min kejadia-kejadian yang membekas
dan masuk dalam diri nabi Muhammad Saw.

Imam bukhari menyepakati dalam riwayatnya imam Ahmad,Tirmidzy, dan Nasa’i

‫ وراى تمثيل الكفار‬،‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم يوم احد لما جرح وكسرت رباعيته‬:‫يروى عن ابن عمرانه قال‬
‫ اللهم العن‬،‫ اللهم العن سهيل بن عمرو‬،‫ اللهم العن الحارث بن هشام‬،‫ "اللهم العن ابا سفيان‬:‫بعمه حمزة وبلمسلمين‬
‫"صفوان بن امية‬

riwayat di atas menceritakan ketika perang uhud nabi Muhammad terluka dan pecah gigi
geraham beliau, dan ketika beliau melihat kaum kafir menganiaya paman beliau Hamzah
dan kaum muslimin hingga terbunuh , Nabi langsung berdo’a kepada Allah untuk melaknat
Abu sufyan, Haris bin Hisyam, Suhail bin Amr, dan Sofwan bin Umayyah. Maka Nabi pun
akhirnya menundukan diri kepada Allah dan meminta untuk membalas perbuatan keji itu
dengan segala bentuk balasan, dan beliau memintakan laknat atas mereka dan meluapkan
kemarahan beliau terhadap mereka. Maka dari kejadian di atas turunlah ayat Allah dalam
Surah Ali Imron ayat 128 yang berbunyi :{ ‫ُون‬ َ ‫ك م َِن اأْل َ ْم ِر َشيْ ٌء أَ ْو َي ُت‬
َ ‫وب َعلَي ِْه ْم أَ ْو ُي َع ِّذ َب ُه ْم َفإِ َّن ُه ْم َظالِم‬ َ َ‫ْس ل‬
َ ‫} لَي‬
artinya: Tak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka itu atau Allah
menerima taubat mereka, atau mengazab mereka karena sesungguhnya mereka itu orang-
orang yang zalim.

Yang dapat kita simpulkan dari riwayat di atas adalah ketika Rasulullah Saw berdo’a
atas mereka yang telah menganiyaya paman nabi dan kaum Muslimin ini adalah bagian dari
Ijtihad Rasulullah Saw. Akan tetapi Allah tidak menanggapi dan mengabulkan atas ijtihad
nabi tersebut bahkan Allah melarang nabi untuk berdo’a seperti itu sebagai mana yang di
jelaskan dalam firman Allah di atas. Pendapat ini di riwayatkan dari beberapa ahli tafsir
bahwasanya ayat di atas turun ketika perang uhud. Dan salah satu dari para ahli tafsir
tersebut ialah
Al- Ustadz Al- Imam As- Syaikh Muhammad Abduh beliau membenarkan atas tujuan ayat
tersebut, dengan apa yang telah di ambil maknanya dari beberapa ahli tafsir dari ayat
sebelumnya ataupun sesudahnya dalam kisah perang uhud. Maka diwajibkan atas firman
Allah dalam perang uhud semuanya adalah semata mata untuk menjaga kesucian Alqur’an
dari apa saja yang menyerupai firman Allah.

Adapula gambaran lain tentang ijtihad Rasulullah Saw, beliau mendoakan sebagain
orang mu’min :

‫ دخل على رسول هللا صلى هللا عليه وسلم رجالن فكلماه‬:‫فمسلم يروى في صحيحه عن عائشة رضي هللا عنها انها قالت‬
‫ فلما خرجا قلت يا رسول هللا ما‬-‫بشيء ال ادري ما هو فاغضباه فلعنهما وسبهما – وفي رواية فخلواولعنهما واخرجهما‬
‫ او ما علمت ما شارطت ربي عليه ؟‬:‫ قال‬،‫ لعنتهما و سببتهما‬:‫ وما ذاك ؟ قلت‬:‫اصابا من الخير شيئا؟ قال‬.

dalam Hadist ini imam Muslim meriwayatkan dalam kitab beliau : Dari Aisyah Radhiallahu
‘anha bahwasanya telah masuk kepada Rasulullah dua orang laki-laki, lalu mengajak
Rasulullah bicara tentang sesuatu, yang aku tidak tahu apa sesuatu itu yang membuat nabi
marah, kemudian nabi melaknatnya dan mencelanya, dan dalam riwayat lain nabi
mendiamkan merekla lalu mencela dan melaknat mereka kemudian mengusir mereka,. Dan
ketika mereka telah keluar Aisyah bertanya kepada Rasulullah “apa yang menimpa mereka
dari sesuatu kebaikan ? Rasulullah berkata: “apakah itu?” Aisyah lalu menjawab “engkau
melaknat mereka dan mencela mereka” lalu Rasulullah berkata “apakah engkau tidak tahu,
sesuatu yang telah aku buat perjanjiannya dengan tuhanku atas masalah ini .

kemudian Rasulullah juga berdoa :

‫ فاى المسلمين لعنته وسببته فاجعله له زكاة واجرا‬,‫اللهم انما انا بشر‬.

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku adalah manusia, maka setiap orang muslim yang telah
aku laknat dan aku cela, maka jadikanlah hal itu sebagai pensucian dan pahala bagi mereka.

Maka seperti yang dapat di simpulkan pada riwayat di atas bahwasanya Rasulullah
menjalani hidup sebagaimana mestinya manusia biasa, dengan sifat marah dan melaknat
karna perkara yang membekas di dalam diri nabi, kemudian Rasulullah kembali kepada
Allah untuk meminta syafaqoh dan rahmat Allah, untuk di jadikan setiap doa Rasullullah
sebagai pensucian dan pahala untuk orang yang di doakan dari kalangan kaum muslimin.
Dan imam Muslim juga meriwayatkan :

‫ يغضب كما يغضب البشر‬،‫ اللهم انما محمد بشر‬: ‫ سمعت رسول هللا صلى هللا عليه وسلم يقول‬: ‫عن ابي هريرة انه قال‬
‫ فايما مؤمن اذيته او سببته فاجعلها له كفارة و قربة تقربه بها اليك يوم القيامة‬،‫واني قد اتخذت عندك عهدا لن تخلفنيه‬.

Dari Abu Hurairoh bahwasanya beliau mendengar nabi Muhammad berkata : Ya Allah
sesungguhnya Muhammad adalah manusia, mempunyai sifat marah sebagaimana
marahnya manusia yang lainnya, dan Aku (Muhammad) telah bersumpah kepadamu dan
tidak akan sekalipun melanggar sumpahku, maka setiap dari orang mukmin yang aku hina
dan aku cela, maka jadikanlah atasnya sebagai penghapus dosanya dan sebagai pendekatan
kepada Dirimu di hari kiamat kelak.

Dan penulis memasrahkan kepada ijtihad Rasulullah, penulis tidak ingin menganggap
bahwasanya Rasulullah Saw adalah manusia yang mana berbuat seperti manusia lainnya ,
selain dari kekhususan nabi yaitu mendapatkan wahyu, beliau juga terjaga dari perbuatan
dosa sebagaimana yang tertera dalam wahyu tersebut, dan itu adalah perkataan Allah yang
benar.
PENGANTAR HUKUM ISLAM
TUGAS UTS

DOSEN PENGAMPU
HAERI, S.H.I., M.H.I

KELOMPOK 5
Muhammad Alif Ihza Asani : 201810020311016
Yovi Martha Al vera ;201810020311005
Hana Dyla Putri : 201810020311033
Waldin Habibi : 201810020311004
Satria Filailli : 201810020311028

Anda mungkin juga menyukai