Anda di halaman 1dari 31

100 tahun

Komunisme di
Indonesia
1915 - 2015
H. AINUL YAQIN, M.Si.
Sekum MUI Jatim
SEPUTAR KOMUNISME

 Komunisme adalah nama idiologi dan gerakan


partai yang pertama-tama didirikan oleh Vladimir
Ilyich Ulyanov (Lenin). Gerakan ini yang ada
dibalik revolusi Bolshevik 24-25 Oktober 1917 dan
berdirinya negara Uni Sovyet 26 Oktober 1917.
 Istilah Komunisme juga di pakai untuk “ajaran
“Marxisme-Leninisme” ideologi politik yang dimiliki
Partai Komunis Uni Soviet
 Istilah Marxisme-Leninisme sendiri dimunculkan
oleh Josef Stalin
PERKEMBANGAN IDIOLOGI
KOMUNISME
1. Liberalisme yang berjalan seiring dengan kebangkitan
ekonomi pasca revolusi Industri telah melahirkan
kapitalisme
2. Kapitalisme telah melahirkan problem diantaranya
munculnya kesenjangan sosial ekonomi antara kaum
kapital dengan kaum buruh.
3. Kapitalisme hakikatnya adalah sistem ekonomi yang
liberal yaitu sistem yang membebaskan diri dari berbagai
aturan oleh pemerintah. Satu-satunya kekuatan yang
menentukan adalah pasar.
4. Kapitalisme melahirkan kritik yang antara lain
dikemukakan oleh Karl Marx yang kelak menjadi bagian
inti dari Marxisme.
4. Beberapa pemikiran Karl Marx:
a. masyarakat pada awalnya berkelas-kelas yang pada
akhirnya berujung hanya dua kelas: kelas kapitalis
(pemilik modal) dan buruh, hal ini karena banyak kaum
pemilik modal yang setengah-setengan karena gagal
bersaing akhirnya bangkrut dan bergabung menjadi
kelas buruh.
b. Kelas buruh pada perkembangannya semakin banyak
c. Kaum buruh pada gilirannya semakin miskin karena agar
bisa bersaing kaum kapital menekan biaya produksi
dengan cara menekan upah.
d. Realitas ini akan menyadarkan kaum buruh, mereka
akan mengorganisir diri membentuk serikat yang
tujuannya meningkatkan nilai tawar di depan kaum
kapital.
e. Pada akhirnya solidaritas kaum buruh semakin kuat,
tuntutan mereka bukan semata-mata kenaikan upah tetapi
menumbangkan kaum kapital dengan merebut hak
milik/aset-aset produksi yang dimiliki oleh kaum kapital.
f. Kondisi kemiskinan kaum buruh sampai pada keadaan
mereka dihadapkan pada dua pilihan, mati atau berontak,
maka pemberontakan akan menjadi pilihan yang tujuannya
untuk menciptakan diktator menumbangkan kapitalisme.
g. Kediktatoran menurut Marx hanya sementara yang pada
akhirnya terbentuk masyarakat tanpa kelas, mereka pemilik
aset produksi sekaligus pengguna dan menikmati hasilnya
secara bersama-sama.
h. Marx juga mengktitik agama: agama hanyalah tempat
pelarian karena realitas memaksa manusia melarikan diri
5. Hal yang luput dari pemikiran Marx
a. pada kenyataannya untuk membangun semangat kerja
kaum buruh kaum kapital berupaya meningkatkan
kesejahteraan buruh dengan kenaikan upah dan
tambahan failitas lain.
b. Masalah penghapusan pembagian kerja juga tidak
realistis. Ada pekerjaan2 berat, yang tidak mungkin
secara otomatis bisa dilakukan tanpa adanya pembagian
kerja. Dengan demikian konsep mayarakat tanpa kelas
tidak masuk akal.
c. Munculnya kesadaran kaum buruh untuk mengorganisir
diri melawan kaum kapital juga tidak otomatis
d. Tidak ada negara yang benar-benar kapitalis murni,
adanya intervensi negara untuk menerbikan regulasi
melindungi hak-hak kaum buruh.
6. Dari Marx menuju Lenin.
a. Teori Marx yang tidak realistis diubah oleh Lenin
menjadi gerakan politik radikal untuk membentuk
negara atas nama kaum proletar
b. Teori Marx tentang penjuangan kelas dijadikan idiologi
politik untuk membangun agitasi kaum buruh membuat
permusuhan dengan kaum kapital yang endingnya
adalah merebut kekuasaan atas nama kaum proletar.
c. Dengan dalih hendak menciptakan masyarakat tanpa
kelas maka setiap tokoh elit di masyarakat adalah
musuh, termasuk tokoh agama.
d. Lenin berhasil mewujudkan negara komunis pertama
negara Uni Sovyet melalui revolusi Bolshevik 24-25
Oktober 1917 dan berdirinya negara Uni Sovyet 26
Oktober 1917.
KARAKTERISTIK IDIOLOGI KOMUNIS

1. ajaran Komunis dalam lapangan falsafah berisi


atheisme, anti Tuhan dan anti Agama.
2. Komunis dalam lapangan politik adalah anti
demokrasi (diktator proletariat).
3. ajaran Komunis dalam lapangan sosial
mengajarkan pertentangan dan perjuangan kelas
sampai dicapai masyarakat tanpa kelas
4. Ideologi-ajaran komunisme dalam lapangan
ekonomi menghilangkan hak perseorangan.
IMPLIKASI DARI KARAKTERISTIK IDIOLOGI KOMUNIS

1. tujuan menghalalkan segala cara


2. Aksi-aksi sepihak, penyerobotan, pembantaian dsb.
a. Pembantaian Kaum Beragama di Rusia (Pada
lima tahun pertama Lenin berkuasa dia
menginstruksikan pembunuhan 28 uskup dan
1200 pendeta. 800.000 Muslimin dibantai, dan
diumumkan dalam Kongres Sovyet ke- 10.
b. Pembantaian Kamboja Oleh Rezim Pol Pot.
Ratusan ribu orang beragama dibantai termasuk
di dalamnya pembasmian etnis minoritas Muslim
kaum Chan.
3. Penghancuran tempat pedidikan dan rumah Ibadah
KOMUNISME DI INDONESIA
1. Komunisme di Indonesia tak bisa dilepaskan dari hadirnya
orang-orang buangan politik dari Belanda Beberapa di
antaranya Sneevliet, Bregsma, dan Tan Malaka.
2. 9 Mei 1914 Hendricus Josephus Fransiscus Marie Sneevlie
mendirikan ISDV (Indische Sociaal-democratische
Vereeniging) di Semarang
3. 1916, H.J.M. Sneevliet aktif dalam Vereniging Spoor en
Tramweg-Personeel (VSTP) atau Sarekat Buruh Kereta Api
dan Trem. Dari organisasi ini dibinalah kader2: Samaoen,
seorang buruh kereta api pindahan dari Surabaya yang baru
berusia 17 tahun (lahir 1899 M); Darsono (lahir 1897 M), usia
19 tahun, Alimin Prawirodirdjo (1889 – 1964), usia 27 tahun,
dan Tan Malaka (1897 – 1949 M), usia 19 tahun. Pada awalnya
Samaoen, Darsono dan Alimin adalah anak buah H.O.S.
Cokroaminoto.
4. Pada National Congres Centraal Sjarikat Islam keempat,
kelompok kader ISDV mulai berani menyerang pimpinan CSI:
Oemar Said Cokroaminoto, Abdoel Moeis, Agoes Salim dan
Soerjopranoto. Mereka berusaha mengganti ideologi Islam
dengan Marxist P  Centraal Sjarikat Islam terpecah menjadi
dua. CSI Putih yang dipimpin Cokroaminoto, H. Agus Salim
dan Abdoel Moeis, dan di sisi lain CSI Merah yang dipimpin
Samaoen.
5. Pada tanggal 23 Mei 1920 berdirilah Perserikatan Kommunis
Hindia di kantor SI Semarang, Tujuh bulan kemudian partai ini
mengubah namanya menjadi Partai Komunis Indonesia,
dengan Samaoen sebagai ketuanya.
6. Prinsip pertentangan kelas yang dianut PKI mendapatkan
basisnya di tengah-tengah kemiskinan masyarakat.  Dalam
propaganda politiknya, ideologi komunis menempatkan isu-isu
seputar kaum proletar (masyarakat miskin dan kaum buruh)
sebagai isu utama perjuangan.
7. Sebagai Idiologi radikal PKI banyak melakukan pemberontakan
dan aksi sepihak:
a. Pemberontakan PKI TH 1926/1927: Tgl. 12 Nop-5 Des Th.
1926 di - Banten, Tgl. 12-18 Nop. Th. 1926 daerah
Surakarta; Tgl.12 Nop.- 15 Des. Th. 1926 di Kediri Jatim;
Tgl. 1 Januari Th. 1926 - akhir Peb. 1927 di Silungkung,
Sumbar.
b. Pada th. 1935 Moeso masuk kembali ke Indonesia dan
mengadakan gerakan lagi tapi tidak berhasil lalu keluar
negeri lagi.
c. Pasca 17 Agustus 1945 terjadi kerusuhan di beberapa kota
di Jawa Tengah yang dikenal sebagai peristiwa “TIGA
DAERAH” yaitu Tegal, Brebes dan Pemalang.
d. Bulan Januari 1946 orang-orang komunis di Cirebon
dipimpin oleh Moh Yusuf mencoba mengambil alih
kepemimpinan pemerintahan setempat mulai tingkat Desa,
Kecamatan dan Kawedanan.  Gerakan ini gagal karena
ditumpas TKR.
e. Pada Februari 1948 dibentuk FDR oleh Amur Syarifuddin
yang menjadi oposisi Kabinet Syahrir, FDR yang aktor
utamanya PKI kemudian melakukan kudeta 18 Sep 48,
dengan melakukan aksi di Yogja, Solo, Sragen, Madiun.
Sumarsono, Supardi dan kawan-kawannya
memproklamirkan: “Soviet Republik ndonesia”
f. Korban Pembanataian Madiun: (1) Di desa Soco, Magetan
terdapat dua sumur pembantaian, lubang yang satu berisi 78
jenazah, lubang ke dua berisi 30 jenazah. Sebagian besar
adalah Kiai, Ulama dan tokoh masyarakat; (2) Di desa
Cigrok sebelah selatan Takeran beberapa orang dipukuli lalu
dimasukkan ke dalam sumur tua. Kebanyakan mereka masih
dalam keadaan hidup, langsung sumur tersebut ditimbuni
tanah dan bebatuan Di antara korban kebiadaban PKI ini
adalah K.H Imam Sofwan, Kiai Zubair dan Kiai Bawani dari
pesantren Kebonsari; (Pembakaran Masjid Agung
Trenggalek
g. Sepanjang tahun 1960-1965 PKI banyak melakukan Aksi
Sepihak: contoh di daerah Jatim seperti kasus penyerobotan
tanah di Kasus Jember, Banyuwangi, Kasus Garum Blitar,
Nganjuk, Ngawi, Jombang, Penyerobotan tanah wakaf milik
Yayasan Pemeliharaan dan Perluasan Wakaf Pondok
Modern Gontor (YPPWPMG) seluas 163.876 hektar, dll.
h. Teror PKI pada bulan puasa di tahun 1965, Training Centre
Pelajar Islam Indonesia (PII) di Kanigoro Kediri diserbu oleh
orang-orang PKI bersenjata tajam.
i. Penyerbuan Masjid Kembangkuning Surabaya tahun 1965
j. Di bidang seni PKI juga banyak melakukan teror: teror
kepada seniman Manifes Kebudayaan
g. 30 Sep. 65 Orang-orang komunis membantai enam orang
jendral dan seorang perwira pertama sekaligus. Mereka
dimasukkan ke dalam sebuah sumur tua di daerah Lubang
Buaya dekat Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta.
h. Pada 2 Oktober 1965, Kolonel Katamso Dan Rem 072 dan
Letnan Kolonel Sugiyono diculik dari rumahnya masing-masing
oleh gerombolan G 30 S/PKI di bawah pimpinan Pembantu
Letnan Satu Sumardi.
i. 18 Oktober 1965Dewan Revolusi PKI membantai 62 orang
pemuda Ansor di desa Cemethuk, Kecamatan Cluring,
Kabupaten Banyuwangi. Mereka dimasukkan ke dalam tiga
lubang sumur. Sumur pertama diisi 11 orang, sumur kedua 11
orang dan sumur ketiga 40 orang.
j. Pasca 1965 Partai Komunis Indonesia dikubur berdasarkan
Kepres No: 1/3/1966, Tap MPRS No. XXV/MPRS/1966 dan
ditindak lanjuti dengan UU No. 27 tahun 1999 yang
mencantumkan di dalamnya larangan setiap kegiatan
penyebaran paham komunis.
Kondisi Saat Ini
Pasca reformasi yang ditandai dengan era demokratisasi
dan pengakuan semakin kuat terhadap HAM, telah
dimanfaatkan oleh mantan aktivis PKI dan simpatisannya
untuk menghilangkan jejak kejahatan masa lalu dengan
membangun opini, diantaranya:
a. Peristiwa masa lampau yang melibatkan PKI sebagai
pelaku (pemberontak), telah diputarbalikkan sebagai
peristiwa rekayasa politik yang dilakukan oleh para elit
b. Ada kesengajaan menghilangkan jejak kejahatan yang
dilakukan oleh PKI yang telah melakukan pembantaian
selama berapa tahun dengan mereduksi peristiwa
hanya pacsa 30 September 1965 saja, dengan
memposisikan PKI sebagai korban bukan sebagai
pelaku (isu korban Orde baru, korban HAM 65, dsb)
Upaya-Upaya eks PKI
1. membentuk beberapa organisasi seperti Paguyuban Korban
Orde Baru (Pakorba) Sekretariat Bersama Korban 1965,
Lembaga Perjuangan Rehabilitasi Korban Rezim Orde Baru
(LPR KROB), Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan
1965/1966 (YPKP 1965), dll. Semua lembaga-lembaga tersebut
dibentuk untuk memberikan citra bahwa PKI adalah korban
bukan pelaku pemberontakan,
2. membuat tuntutan mencabut TAP MPRS No XXV/1966 melalui
Sidang Umum MPR bulan Agustus 2003 di Jakarta 
anggota DPR RI dari PDIP Bambang Beathor Suryadi pada HUT
RI ke-69 mengatakan: “Hanya dengan mencabut TAP MPRS
No XXV/1966, bangsa ini kembali “mampu” membentengi
Bangsa, Negara dan Rakyat dari rongrongan ideologi dan
maksud bangsa lain,”
(http://www.aktual.co/politik/183652anggota-dpr-ri-gulirkan-isu-
pencabutan-tap-mprs-no-xxv-1966).
3. menuntut yudicial review ke Mahkamah Konstitusi dan
berhasil mancabut undang-undang no. 12 tahun 2003
tentang pemilu pasal 60 huruf g tentang persyaratan
anggota DPR-RI, DPR-D, DPD. Atas pencabutan tersebut,
maka eks PKI dapat dipilih dan memilih pada pemilu 2009
mendatang.
4. Melakukan gugatan class action di PN Jakarta Pusat yang
mengklaim jumlah korban orang-orang PKI tahun 1965-1966 =
20 juta orang dengan tuntutan ganti rugi per orang sebesar Rp
937,5 juta sampai dengan Rp 2,5 milyar rupiah. Tergantung dari
kedudukan dan berat ringannya korban. Class action tersebut
ditolak oleh PN Jakarta Pusat.
5. konspirasi melalui jalur pendidikan dengan mencoret peristiwa
pemberontakan 1948 di Madiun dan pemberontakan G30-S
yang tidak mengkaitkan PKI dalam mata pelajaran sejarah
kurikulum 2004. Sebaliknya, pemberontakan DI-TII, PRRI,
Permesta, RMS, dan lain-lain lebih ditonjolkan  pemerintah
mengembalikan kurikulum pendidikan sejarah 1994,
berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional no. 7
tahun 2005.
6. Eks PKI juga membangun konspirasi melalui jalur-jalur non
yudicial yaitu Undang-undang no. 27 tahun 2004 tentang
Undang-undang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (UU-KKR).
Dipastikan UU KKR dimanfaatkan oleh eks PKI sebagai alat
untuk memperjuangkan bangkitnya PKI setelah gagal melalui
jalur politik dan hukum. (UU KKR akhirnya dicabut oleh MK)
7. Bahwa gerakan massa buruh dan mahasiswa serta kelompok
miskin kota yang bersifat anarkhis tidak terlepas dari peran
aktivis kiri dari Partai Buruh pimpinan Mukhar Pakpahan, Dita
Indah Sari, dan PNBI, Papernas, PRD, SMID, dll.
6. Membuat tuntutan agar Presiden meminta maaf atas
pelanggaran HAM tahun 1965 dengan memposisikan PKI
sebagai korban.
Kenyataan di atas perlu disikapi bersama karena:
1. Komunisme adalah faham ideologi ekstrim radikal
berbasis pada faham marxisme-lenninisme yang
sudah banyak melakukan tindakan kejahatan brutal
membantai manusia di berbagai negara, dengan
demikian ideologi ini adalah ancaman laten
2. Komunisme adalah faham atheisme yang sudah
tentu menjadi lawan kaum beragama, sehingga
dalam setiap pemberontakannya umat beragama
menjadi sasarannya.
3. Di Indonesia sendiri PKI beberapa kali melakukan
pemberontakan dengan melakukan pembantaian
yang sasaran dan korbannya adalah umat Islam
(para kiyai dan tokoh), mulai sebelum merdeka tahun
1926, 1948, dan 1965.
4. Idiologi komunis juga bertentangan secara
diametral dengan idiologi Pancasila sehingga
idiologi komunis sudah semestinya tidak boleh
diberi peluang untuk hidup di Indonesia.
5. PKI telah beberapa kali melakukan pemberontakan
sehingga PKI dan ideologi komunis jelas menjadi
ancaman laten bagi kedaulatan NKRI yang
berdasarkan Pancasila.
MUKTAMAR ALIM ULAMA 8-11 September 1957 di
Palembang Memutuskan bahwa:
1. Ideologi-ajaran komunisme adalah kufur hukumnya dan
haram bagi umat Islam menganutnya.
2. Bagi orang yang menganut ideologi-ajaran komunisme
dengan keyakinan dan kesadaran, kafirlah dia dan tidak
sah menikah dan menikahkan orang islam, tiada pusaka
mempusakai dan haram jenazahnya diselenggarakan
(tata-cara pengurusan) secara Islam.
3. Bagi orang yang memasuki organisasi atau partai yang
ber-ideologi komunisme PKI, SOBSI (Sentral Organisasi
Buruh Seluruh Indonesia), Pemuda Rakyat dan lan-lain
tiada keyakinan dan kesadaran, sesatlah dia dan wajib
bagi umat Islam menyeru mereka meninggalkan
organisasi dan partai tersebut
SIKAP KITA
1. Peristiwa tahun 1965 adalah penumpasan
pemberontak PKI sehingga sudah menjadi kewajiban
negara dan masyarakat untuk melakukan bela
negara menyelamakan dari kaum pemberontak,
maka negara tidak ada relevansinya meminta maaf
 MUI Jatim /GUIB telah membuat pernyataan sikap
dalam hal ini (terlampir).
2. Dalam penumpasan pemberontakan tidak bisa
dituduh sebagai pelanggaran HAM.
3. Pemahaman HAM harus dibaca secara utuh, bahwa
HAM tidak tak terbatas, negara bisa membatasinya
sesuai dengan UUD 1945 pasal 28j dan pasal 73 uu
no. 39 th 1999 tentang HAM
4. Generasi saat ini harus ditunjukkan dengan sejarah.
(memotret sejarah tidak boleh anakronis, hanya
melihat pada saat tahun 1965 tapi harus utuh, bahwa
pemberontakan dan teror yang dilakukan PKI telah
berlangsung bahkan sejak sebelum Indonesia
merdeka antara lain th 1926, 1948 dan 1965)
5. Mengajak semua fihak untuk obyektif, melihat masa
lalu tidak anakronis yaitu melihat dengan dasar
kondisi saat ini dimana PKI merengek seperti orang
tak berdaya
6. Mengajak semua fihak untuk obyektif, melihat siapa
yang menjadi korban. Situs-situs sejarah menjadi
bukti nyata kekejaman PKI yang sebagian besar
korbannya adalah umat Islam.
7. Mewaspadai adanya agitasi dan provokasi termasuk
adanya upaya mendramatisir jumlah korban dari fihak
PKI.
8. Menolak segala tindakan untuk memberikan
kesempatan bangkitnya kembali komunisme, fakta
sejarah menjadi bukti bahwa komunisme telah
berkali-kali mendalangi pemberontakan,
keberadaannya adalah bahaya laten terhadap
kedaulatan negara
9. Mendorong pemerintah untuk terus berupaya
meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat sehingga
tidak memberikan peluang bagi propaganda
komunisme.
BERKEMBANGNYA PEMIKIRAN AGNOSTIK
DAN ATHEIS SEBAGAI TANTANGAN BARU
SEJUMLAH MAHASISWA USULUDDIN IAIN SUNAN
GUNUNG DJATI MEMBUAT SPANDUK BERTULISKAN
KALIMAT

SELAMAT DATANG DI AREA BEBAS TUHAN


MEREKA JUGA
MEMEKIKKAN KALIMAT

ANJING HU AKBAR!!!
sumber: Tempo,
Selasa, 12 Oktober
2004
DAFTAR PUSTAKA

Ali, As’ad Said, 2012, Ideologi Gerakan Pasca Reformasi, Gerakan-


gerakan Sosial-Politik Dalam Tinjauan Ideologis, LP3ES, Jakarta
Alimi, Qodiul A., 2010, Agenda Dibalik Temu Kangen Eks PKI:
Mengungkap Rahasia Peristiwa 24 Juni 2010 di RM Pakis Payung
Banyuwangi, CICS, Surabaya
Aziz,dkk (editor), 2001, Pergulatan Muslim Komunis: Otobigrafi
Hasan Raid, LKPSM-Syarikat, Yogjakarta
BrewerAnthony , 1999, Das Kapital Karl Marx, Teplok Ress,
Jogjakarta
Dipodisantri, S, 2006, Kesaksian Sukitman Penemu Sumur
Lubang Buaya, Yayasan Sukutman, Jakarta
Djaswadi, Arukat, 2011, Waspada Bangkitnya Neo
Komunisme/PKI di Era Reformasi, DKDM Jatim, Surabaya
DAFTAR PUSTAKA lanjutan

Kasdi, Aminuddin, 2001, Kaum Merah Menjarah: Aksi Sepihak


PKI?BTI di Jawa Timur tahun 1960-1965, YKCB-CICS, Surabaya
Magnis-Suseno, Franz, 1999, Pemikiran Karl Marx,: Dari Sosialisme
Utopis ke Perselisihan Revisioner, Gramedia, Jakarta
Magnis-Suseno, Franz, 2003, Dalam Bayangan Lenin, Jakarta,
Gramedia
Mulyanto,DS dan Taufiq Ismail, 1995, Prahara Buadaya: Kilas
Balik Offensif Lekra/PKI, Mizan, Bandung
Noer, M. 2011, Mengenang dan Menyelusuri Lubang Buaya di
Dusun Cemetuk desa Cluring Banyuwangi, PPI
Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto, 1993,
Sejarah Nasional Indonesia Jilid V, Balai Pustaka , Jakarta
Pringgodigdo,Mr. A.K, 1960, Sedjarah Pergerakan Rakjat
Indonesia, Pustaka Rakja, Djakarta
DAFTAR PUSTAKA lanjutan

Suryanegara, Ahmad Mansur, 2012, Api Sejarah Jilid I cet. V,


Salammadani, Bandung
Thiraishi, akashi S, Z., 1997, Aman Bergerak, Radikalisme Rakyat
di Jawa 1912 – 1926, Grafiti, Jakarta
Wilis, Abd. Hamid, 2011, Aku Menjadi Komandan Banser,
Membela Pancasila, Menumpas 3-30-S/PKI, PPI, Ternggalek
Zon, Fadli dan M. Halwan A. (Editor), 2005, Kesaksian Korban
Kekejaman PKI 1948, Komite Waspada Komunisme, Jakarta
SEKIAN
WASSALAAMU’ALAIKIM
WR. WB.

Anda mungkin juga menyukai