LaporanAkhir6 Indah&Fiqi
LaporanAkhir6 Indah&Fiqi
KIMIA KLINIK
Oleh :
Kelompok 12
4 FA3
FAKULTAS FARMASI
BANDUNG
2020
I. Tujuan
1.1. Kompetensi yang dicapai
Menguasai aplikasi ilmu biomedik dalam pekerjaan kefarmasiaan
II. Prinsip
Tes UV enzimatik menggunakan heksokinase
Glukosa + ATP Glukosa-6-phosphat + ADP
Glukosa-6-phosphat + NAD glukonat-6-phospat + NADH + H⁺
Alat Bahan
Spektrofotometer serum/plasma heparin/EDTA
sentrifuga aquadest
spuit alkohol 70%
pipet reagen glukosa
kuvet/ tabung reaksi
V. Prosedur
Panjang gelombang : 340 nm, Hg 334 nm, Hg 365 nm
Diameter kuvet : 1 cm
Suhu : 20-25 ̊C atau 37 ̊C
Pengukuran terhadap blanko reagen (BR)
Pengukuran substrat :
Blanko reagen (BR) Sampel atau kalibrator
sampel atau kalibrator - 10 µL
aquadest 10 µL -
reagen 1 1000 µL 1000 µL
Campurkan dan inkubasikan 1-5 menit pada 20-25 ̊C atau 37 ̊C, baca absorbansi A1,
lalu tambahkan :
Campurkan, inkubasi 5 menit pada 37 ̊C atau 10 menit pada suhu 20-25 ̊C, baca
absorbansi A2 terhadap BR dalam 30 menit.
A = (A2 – A1) sampel atau kalibrator
Pengukuran sampel :
Campurkan, inkubasi 5 menit pada 37 ̊C atau 10 menit pada suhu 20-25 ̊C, baca
absorbansi A2 terhadap BR dalam 30 menit.
A = A sampel atau kalibrator
Perhitungan :
Dengan faktor
A x faktor f untuk menghitung konsentrasi glukosa
Dengan kalibrator
A Sampel
Glukosa= ×kons .kalibrator
A Kalibrator
Faktor konversi
Glukosa (mg/dL) x 0,05551 = Glukosa (mmol/L)
VI. Data Pengamatan
SD 4,341
CV 4,54%
ΣX 1911,76
Rata -rata (x) : = = 95,58
n 20
2
358,18
SD = Σ ( X−x ) =
√
n−1 19
= 4,34
√
SD 4,34
KV = x100 = x 100 = 4,54%
x 95,58
Interpretasi Westgard Multi Rule:
o X (Mean) = 95,58
o X + 1SD := 95,58 + 4,34 = 99,92
o X + 2SD = 95,58 + (4,34 x 2) = 104,26
o X + 3SD = 95,58 + (4,34 x 3) = 108,6
o X – 1SD = 95,58 – 4,34 = 91,24
o X – 2SD = 95,58 – (4,34 x 2) = 86,9
o X – 3SD = 95,58 – (4,34 x 3) = 82,56
Grafik
110
105
100
95
90
85
80
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
SD 29,7
KV 10,80%
ΣX 5464,4
Rata -rata (x) : = = 273,22
n 20
2
16782,9
SD = Σ ( X−x ) =
√
n−1 19 √= 29,7
SD 29,7
KV = x100 = x 100 = 10,80%
x 273,22
Interpretasi Westgard Multi Rule:
o X (Mean) = 273,22
o X + 1SD := 273,22 + 29,7 = 302,92
o X + 2SD = 273,22 + (29,7 x 2) = 332,62
o X + 3SD = 273,22 + (29,7 x 3) = 362,32
o X – 1SD = 273,22 – 29,7 = 243,52
o X – 2SD = 273,22 – (29,7 x 2) = 213,82
o X – 3SD = 273,22 – (29,7 x 3) = 184,12
Grafik
VII. Pembahasan
Metode glukosa oksidase (GOD) adalah metode yang umum digunakan di
laboratorium dalam pengujian untuk mengukur kadar glukosa dalah. Glukosa
oksidase sangat spesifik untuk β-D-glukosa, dalam reaksinya akan diproduksi H2O2,
dan pada reaksi kedua digunakna enzim peroksidase sebagai katalisis agar H2O2
mengoksidasi senyawa kromogen kemudian menghasilkan warna dan menyebabkan
pergeseran absorbansi yang dapat diukur secara spektrofotometri dan hasilnya setara
dengan jumlah glukosa dalam specimen.
Prinsip pemeriksaan pada metode glucose oxidase atau GOD mengkatalis reaksi
oksidasi glukosa menjadi asam glukonat dan hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida
yang terbentuk berreaksi dengan phenol dan 4-amino phenazone dengan bantuan
enzim peroksidase menghasilkan quinoneimine yang berwarna merah muda dan dapat
diukur dengan fotometer pada panjang gelombang 546 nm. Intensitas warna yang
terbentuk setara dengan kadar glukosa darah yang terdapat dalam sampel (Riyani,
2009).
Berdasarkan Standar Nasional ISO 15189 dan ISO 17025 setiap laboratorium
harus menggunakan metode standar yang telah divalidasi, dan setiap metode baku
yang dimodifikasi perlu divalidasi agar dapat diterapkan di laboratorium. Metode
analisis diperlukan sebagai konfirmasi bahwa suatu metode telah memenuhi
persyaratan untuk tujuan penggunaannya berdasarkan tindakan penilaian dan
percobaan terhadap parameter tertentu.
Sebagai parameter data hasil, berikut terdapat referensi batasan kadar glukosa
darah dalam (mg/dL). Sesuai sampel serum yang digunakan dalam praktikum kali ini,
maka kadar glukosa dikatakan normal yaitu sebesar 70-115 mg/dL. Apabila diperoleh
data hasil yang melebihi angka tersebut, maka dapat banyak faktor yang dapat
mempengaruhinya, salah satunya asupan makanan yang dipilih sebelum melakukan
minimal puasa selama 8 jam.
Pada grafik pengukuran kadar glukosa pada bulan Januari dapat disimpulkan
terjadi penyimpagan dalam aturan westgard termasuk kedalam westgard rules 1-2s
rule baik kontrol normal maupun kontrol patologis melebihi batas +2SD dapat
disimpulkan termasuk kedalam westgard rules 1-2s rule dimana dikategorikan
sebagai peringatan (tidak untuk menolak suatu proses pemeriksaan, perlu analisis
lebih seksama/pengujian ulang).
1-2s Rule :
Nilai kontrol berada di luar batas ±2s
Normalnya sekitar 4,5% nilai kontrol bisa berada di antara batas 2s dan
3s, walaupun tidak ada kesalahan analitik
Sebab: random error atau systematic error
Cek nilai kontrol tes yang lain dan identifikasi sumber errornya. Jika
tidak ada masalah, penyebabnya bisa karena random error, hasil
pemeriksaan masih bisa dikeluarkan.
VIII. Kesimpulan
Pada grafik pengukuran glukosa pada bulan Januari dapat disimpulkan bahwa
terjadi penyimpangan dalam aturan westgard dan termasuk dalam westgard 1-2s
rule baik pada kontrol normal maupun patologis dimana melebihi batas +2SD.
Nilai KV glukosa didapatkan hasil >5 % ( normal : 4,54% , patologis : 10,80% )
sehingga pengujian pada kontrol normal memiliki tingkat presisi yang lebih baik
dibandingkan dengan kontrol patologis.