Latar Belakang Untuk Keterampilan Berpikir Kritis
Latar Belakang Untuk Keterampilan Berpikir Kritis
PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi dan informasi pada abad 21 berpengaruh pada berbagai aspek kehidupan
manusia. Hal tersebut berpengaruh pula pada proses pendidikan yang mengedepankan proses
untuk membentuk manusia yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan
memiliki kemampuan berpikir yang tinggi. Persiapan ini harus dilakukan sejak pendidikan
tingkat dasar hingga menengah sehingga hasil yang diperoleh lebih optimal. Pendidikan di abad
21 tidak lagi membentuk cara belajar yang monoton, tapi menuntut pebelajar untuk
mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kemampuan penalaran tingkat tinggi serta berpikir
dan kreativitas ilmiah, sehingga cara-cara lama seperti menghafal dan mengingat tidak lagi
menjadi acuan.
Salah satu kecakapan hidup (lifeskill) yang perlu dikembangkan melalui proses pendidikan
di abad 21 adalah keterampilan berpikir, hal tersebut dikarenakan kemampuan seseorang dalam
memecahkan masalah akan menentukan keberhasilan seseorang dalam proses pendidikan yang
dijalani [ CITATION Zan16 \l 1057 ] . Kemampuan berpikir krtits merupakan salah satu bagian dari
pendidikan profesional dan sebagai hasil yang sangat diharapkan dalam proses pendidikan.
Keterampilan berpikir kritis adalah kemampuan dalam memahami suatu permasalahan dan
mencari solusi untuk memecahkan masalah tersebut, serta selalu berpikiran terbuka terhadap hal-
hal baru untuk menemukan solusi terbaik dari permasalahan yang dihadapi [ CITATION Yua18 \l
1057 ]. Kemampuan berpikir kritis sangat penting dalam mengembangkan kemapuan membuat
lainnya yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran abad 21 yaitu kreativitas ilmiah.
Pembelajaran dituntut untuk memberikan pengalaman-pengalaman kepada siswa untuk lebih
mengerti dan mengembangkan pengetahuannya melalui serangkaian proses kreatif yang berbasis
ilmiah.
Beberapa studi yang mempelajari kemampuan berpikir kritis dan kreativitas ilmiah
menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis pada calon guru sains, masih memiliki rata-rata
yang rendah hingga medium [ CITATION Dem14 \l 1057 ]. Menurut Gunawan dkk (2014),
berpikir kritis dan kreatif. Kemampuan berpikir kritis mencakup beberapa komponen yaitu
pemecahan masalah. Kemampuan berpiki kritis mencakup dua kemampuan yakni keterampilan
kognitif dan karakter. Keterampilan karakter dapat dilihat dari sikap, termasuk didalamnya
kemampuan berpikir secara terbuka (open-minded), keinginan untuk memperoleh informasi serta
Kemampuan berpikir kreatif dan kreativitas ilmiah sangat penting dimiliki oleh mahasiswa,
untuk menganalisis berbagai permasalah yang muncul dalam mempelajari suatu materi atau
teori. Kemampuan tersebut dapat mempermudah mahasiswa pada saat mengaplikasikan suatu
materi atau ilmu pengetahuan yang dimiliki dengan kehidupan dan lingkungan sekitarnya
[ CITATION Gun14 \l 1057 ] . Kemampuan berpikir kritis dan kreativitas ilmiah yang dimiliki
mahasiswa PGSD nantinya mampu untuk memfasilitas mahasiswa pada saat menerapkan
pembelajaran di sekolah. Hal tersebut memudahkan mahasiswa mencari hubungan terkait dengan
materi dan kondisi siswa sehari-hari, karena mahasiswa telah terbiasa berpikir secara luas dan
karakter, motivasi belajar, kreativitas serta kemampuan metakognisi seseorang [ CITATION Lai11 \l
1057 ]. Pendidikan dengan keterampilan berpikir krtits serta memiliki kreativitas ilmiah selama
ini masih kurang optimal diterapkan, sehingga perlu diterapkan serangkaian proses yang dapat
membantu mahasiswa mengoptimalkan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas ilmiah yang
dimiliki. Hal ini dapat membentuk mahasiswa menjadi calon guru yang memiliki integritas dan
kemampuan berpikir tingkat tinggi sehingga pembelajaran yang dilakukan nantinya tidak hanya
berbasis pada hafalan, tetapi mengajak siswa untuk berpikir lebih kreatif dan mampu mengatasi
tantangan pendidikan abad 21 yang terus menuntut adanya inovasi dalam pengembangan cara
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian
yang berjudul “Analisis Keterampilan Berpikir Kritis dan Kreativitas Ilmiah Ditinjau dari
Demirhan, E., & Koklukaya, A. N. (2014). The Critical Thinking Dispositions of Preospective
Science Teachers. Procedia - Social and Behavioral Sciences 116, 1551-1555.
Gunawan, I., Suraya, S. N., & Tryanasari, D. (2014). Hubungan Kemampuan Berpikir Kreatif
dan Kritis dengan Prestasi Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Konsep Sains II Prodi
PGSD IKIP PGRI Madiun. Premiere Educandum Vol. 4 No.1, 10-40.
Tiwari, A., Avery, A., & Lai, P. (2003). Critical Thinking Disposition of Hong Kong Chinese
and Australian Nursing Students. Journal of Advanced Nursing 44(3), 298-307.
Yuanita. (2018). Analisis Keterampilan Proses Sains Melalui Praktikum IPA Materi Bagian-
Bagian Bunga dan Biji pada Mahasiswa PGSD STKIP Muhammadiyah BAngka
Belitung. Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD Vol.6 No.1, 27-35.
Zanthy, L. S. (2016). Pengaruh Motivasi Belajar Ditinjau dari Latar Belakang Pemilihan Jurusan
Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa di STKIP Siliwangi Bandung.
Teorema Vol.1 No.1.